DI Susun Oleh :
Kelompok 7
1. Kevin Zaindito O. S
2. Nurul Qomariah
3. Siti Faradila Nur L.M
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga Makalah Konsep Remaja ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Semoga shalawat serta salam dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,
atas segenap keluarga, para sahabat dan mereka yang senantiasa .
Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar antara lain
tidak lepas dari dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
A. Latar Belakang
Asma bronchial adalah inflamasi obstruktif yang di tandai oleh periode
episodik spasme otot-otot polos dalam dinding saluran udara broncial (spasme
bronkus).spasme bronkus itu mebuat sempit jalan nafas,sehingga membuat
perrnafasan menjadi semakin dan menimbulkan bunyi mengih.(asih,2003)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asma bronkial?
2. Apa saja gejala asma bronkial?
3. Bagaimana penatalaksanaan pada asma bronkial?
4. Bagaimana ASKEP pada pasien yang berdiagnosa asma bronkial?
C. Tujuan
a. Dapat Mengetahui tentang asma bronkial
b. Dapat Mengetahui gejala asma bronkial
c. Dapat Mengetahui penatalaksanaan pada asma bronkial
d. Dapat mengetahui ASKEP pada pasien yang berdiagnosa asma bronkial
D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan tentang KMB.
b. Mengembangkan kreatifitas dan bakat penulis
c. Menilai sejauh mana penulis memahami teori yang sudah di dapat
tentang KMB
2. Untuk Institusi Stikes Zainul Hasan Genggong
a. Makalah ini dapat menjadi audit internal kualitas pengajar
b. Sebagai tambahan informasi dan bahan kepustakaan dalam
pemberian materi tentang KMB.
3. Untukpembaca
Pembaca dapat mengetahui, memahami dan menguasai tentang KMB.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Asama merupakan penyakit jalan nafas yang tidak dapat ulih yang terjadi karena spasme
bronkus yang di sebabkan oleh berbagai penyebab (hudak & gallo,1997).
Asma bronchial adalah inflamasi obstruktif yang di tandai oleh periode episodik spasme
otot-otot polos dalam dinding saluran udara broncial (spasme bronkus).spasme bronkus
itu mebuat sempit jalan nafas,sehingga membuat perrnafasan menjadi semakin dan
menimbulkan bunyi mengih.(asih,2003 dalam kuswardani, 2017).
B. Etiologi asma
1) Asama ekstrinsik/alergi
yang di sebabkan oleh elergen yang di ketahui masanya sydah terdapat semenjak
anak-anak seperti alergi terhadap protein,serbuk sari,bulu halus, binatang dan
debu.
2) Asama intrinsik/idopatik
Asama yang tidak di temukan faktor pencetus yang jelas,tetapi adanya faktor-
faktor non spesifik seperti :flu,latihan fisik atau emosi sering memicu derangan
asma,asama ini sering muncul/atau timbul setelah usia 40 tahun setelah menderita
infeksi sinus/cabang trakeobroncial.
3) Asama campuran
Asama yang terjadi/ atau timbul karena adanya komponen ekstirnsik dan
instriksik
(genetik)
Respon radang
hiper reaktivitas
Saluran nafas
Asma bronchial
Hipoksemia retensi CO2 udara terhambat sal. Nafas yang besar sal. Nafas
kecil
E. Penatalaksanaan
Terapi medis
Terdapat 2 golongan medikasi – medikasi kerja cepat dan kontrol kerja lambat
maupun produk kombinasi
Agonis adrenergik beta 2 kerja pendek
Antikolinergik
Kortikosteroid: inhaler dosis terukur (MDI)
Inhibitor pemodifikasi leukotrien / antileukotrion
Metilxatin
Combivent
Bisolvon
Pulmikort
Corticosteroid (dalam jangka panjang)
Penatalaksanaan keperawatan
Kaji status respirasi pasien dengan monitor tingkat keparahan gejala, suara
nafas, peak flow, oksimetri nadi, dan tanda-tanda vital.
Kaji riwayat reaksi alergi terhadap obat sebelum memberikan medikasi
Identifikasi medikasi yang tengah digunakan oleh pasien.
Berikan medikasi yang sesuai yang diresepkan dan monitor tingkat keparahan
gejala, respon pasien terhadap medikasi mungkin mencakup antibiotik jika
pasien telah lebih dulu mengalami infeksi pernafasan
Berikan terapi cairan jika pasien mengalami dehidrasi
Bantu prosedur intubasi, jika diperlukan.
F. Diet/nutrisi
Diet hypoallergenic untuk asma bronkial harus memiliki komposisi dan nilai kalori
berikut:
G. Pemeriksaan penunjang
c. GDA
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama,usia,jenis kelamin,ras dll
b. Informasi dan diagnose medic yang penting
c. Data riwayat kesehatan
d. Riwayat kesehatan dahulu :pernah menderita penyakit
asma sebelumnya,menderita kelelahan yang amat
sangat dengan sianosis pada ujung jari.
e. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien sesak nafas,batuk batuk,lesu tidak
bergairah,pucat tidak ada nafsu makan,sakit pada
dada,dan pada jalan nafas.
Sesak setelah melakukanaktifitas/atau
menghadapi krisis emosional
Sesak nafas karena perubahan udara dan debu
Batuk dan susah tidur karena nyeri dada.
f. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit keluarga (+) asma
Riwayat penyakit keluarga (+) asma menderita
penyakit alergi seperti rhinitis alergi,sinusitis,
dermatitis dan lain lain
G. Pemeriksaan fisik
a. Tekanan darah (TTV)
b. Kepala
Wajah pucat
c. ekstremitas
Kelemahan
pucat
2. Data dasar pengkajian klien
a. Gejala :
Keletihan,kelelahan,malaise
Ketidakmampuan untuk melakukan aktifitas
sehari hari
Ketidak mampuan untuk tidur perlu tidur dalam
posisi duduk tinggi
Dipsnue pada saat aktivitas dan hiburan
b. Sirkulasi
Gejala:pemebngkakan pada ektremitas bawah
c. Integritas ego
Gejala :
1. Pertukaran gas
Dipsnue
Bunyi nafas tambahan
Gelisah
PCO2
Pola nafas
1. Terapi oksigen
Monitor kecepatan aliran oksigen
Monitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan
fraksi yang di berikan cukup.
Monitor tanda dan gejala hipoventilasi
Monitor integritas akibat pemasangan oksigen
Bersihka secret pada mulut,hidung,dan trakea jika
perlu
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Gunakan perangkat oksigen yang tepat dan sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien.
Kolaborasi penentuan dosisi oksigenasi
Kolaborasi penggunaan oksigen saat beraktifitas
dan/saat tidur.
2. Implementasi
Memberikan perangkat oksigen yang cocok dengan
keluhan pasien ex :nebulizer,nasal canul.
Mebersihkan secret yang berada di hidung dan
mulut
Memantau kecepatan oksigen yang di berikan
kepada pasien
Melakukan perintah dokter skala berapa dan
perangkat apa yang akan di gunak pasien ketika
tidur
3. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Andra S.W, S.Kep. Ns. Yessi M.P, S.Kep. (2013). KMB I Keperawatan Medikal
Kuswardani dkk. (2017). Pengaruh Nebulizer, Infra Red dan Chest Therapy terhadap
ISSN 2548-8716.
Siti Lestari dkk. (2018). Keefektifan Pemberian Nebulizer Terapi Combivent dan Terapi
Bisolvon Terhadap Potensi Jalan Nafas pada Pasien Asma Bronkial Di Ruang
IGD BBKPM Makassar. Jurnal Keperawatan Global. Vol. 3, No. 2