Anda di halaman 1dari 24

PRODI KEPERAWATAN STIKES ALIFAH PADANG

FORMAT PENGKAJIAN ANAK

NAMA MAHASISWA : Osaina putri kharim


NIM : 1914201003
RUANGAN PRAKTIK : RSUD m.jamil padang

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : rifqi
2. Tempat tgl lahir/usia : Jakarta,27 Desember 2020/ 6 bulan
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : jln.R.A Kartini
7. Tgl masuk : 1 April 2020 (jam:09:00)
8. Tgl pengkajian : 3 April 2020
9. Diagnosa medik : Pneumonia
10. Rencana Terapi :

1. Bila dispnea berat berikan Oksigen


2. IVFD ; cairan DG 10 % atau caiara 24 Kcl, Glukosa
10 % tetesan dibagi rata dalam 24 jam.

3. Pengobatan: Penicilin Prokain 50.000 unit / kg BB /


hari dan Kloramfenikol 75 mg /kg BB/ hari dibagi
dalam 4 dosis.

B. Identitas Orang tua


1. Ayah
a. N a m a : tn.yanto
b. U s i a :27 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Supir mobil
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : jln.R.A Kartini
2. Ibu
a. N a m a : ny rindy
b. U s i a : 25 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan/Sumber penghasilan: Ibu Rumah Tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : jln.R.A Kartini

C. Identitas Saudara Kandung


No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN

Klien adalah anak tunggal ( tidak mempunyai sodara kandung)

II. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami sesak nafas sejak 3 hari yang lalu, batu
berlendir,beringus dan disertai dengan demam tinggi.
Keluhan Utama : Sesak nafas
Keluhan Pada Saat Pengkajian :
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami sesak nafas sejak 3 hari yang lalu, batu
berlendir,beringus dan disertai dengan demam tinggi.

B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun)


1. Prenatal care
a. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di klinik sebanyak 5 kali
Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu tidak ada, tapi oleh dokter
dianjurkan untuk beristirahat cukup
b. Riwayat terkena radiasi : Tidak ada
c. Riwayat berat badan selama hamil :Lupa
d. Riwayat Imunisasi TT : 2 kali
e. Golongan darah ibu ( B ) Golongan darah ayah ( lupa )
2. Natal
a. Tempat melahirkan : Di rumah
b. Jenis persalinan : Spontan
c. Penolong persalinan : Bidan
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah melahirkan :
Tidak ada
3. Post natal
a. Kondisi bayi : - BBL : 2,7 kg –PBL : 48cm APGAR (8)
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : Tdak ada Cianosis
(Untuk semua Usia)
¤ Klien pernah mengalami penyakit Demam pada umur : 5 bulan diberikan obat
oleh : Bidan
¤ Riwayat kecelakaan : Tidak ada
¤ Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya : Tidak ada
¤ Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya :anak tunggal
C. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Ibu mengatakan anggota keluarganya ada yang batuk-batuk yang disertai berdarah, yaitu
neneknya yang tinggal serumah dengan klien. Kluarga pasien tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti diabetes mellitus.
¤ Genogram

Ket :
Perempuan :

Laki-laki :

Menikah :
Serumah :
Klien / pasien :

IV. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)


Reaksi setelah
NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Frekuensi Frekuensi
pemberian
1. BCG 1 bulan Demam
2. DPT (I,II,III) 2 bulan,3bulan 4bulan Tidak ada
Polio (I,II,III,IV) 2bulan,3bulan,4b 2 bulan Tidak ada
3. ulan,6 bulan satu bulan
sekali
Campak 9 bulan, (belum Gatal
4.
dilakukan)
Hepatitis 2 bulan ,3bulan, Tidak ada
5.
4bulan

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan baru lahiir : 2,7 kg
2. Tinggi badan : 48 cm.
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 3 bulan
2. Duduk : 5 bulan
3. Merangkak : 7 bulan
4. Berdiri : - tahun
5. Berjalan : - tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 2 bulan
7. Bicara pertama kali : 1 bulan dengan menyebutkan : tatata
8. Berpakaian tanpa bantuan : Belum bisa
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
1.Pertama kali disusui : 1 minggu setelah bayi lahir
2. Cara pemberiannya : Setiap kali bayi menangis
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : -
2. Jumlah pemberian : -
3. Cara pemberian :
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
0-6 bulan ASI 6 bukan

6-7 bulan ASI + bubur beras merah 1 bulan

VII. Riwayat Psikososial


¤ Anak tinggal bersama : orang tua di : rumah
¤ Lingkungan berada di : Kota
¤ Rumah dekat dengan : masjid tempat bermain : Tidak ada
kamar klien : Tidak punyak kamar sendiri
¤ Rumah ada tangga : Ada
¤ Hubungan antar anggota keluarga : Harmonis
¤ Pengasuh anak : Ibunya sendiri
VIII. Riwayat Spiritual
¤ Support sistem dalam keluarga : Orang tua klien selalu berdoa agar cepat sembuh dan
diberikan umur yang panjang oleh Allah SWT.
¤ Kegiatan keagamaan : shalat, berdzikiir
IX. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Ibu membawa anaknya ke RS karena : Paniik melihat kondisi anaknya
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Iya
- Perasaan orang tua saat ini : Takut, cemas dan kwatir
- Orang tua selalu berkunjung ke RS : Iya
- Yang akan tinggal dengan anak : Ibunya
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Klien belum mampu mengatakan mengapa ia berada di rumah sakit, klien hanya mampu
menangis bila ada orang lain yang tidak ia kenal berada didekatnya.

X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Nafsu makan baik Nafsu makan menurun
Mual dan muntah
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman ASI+ air putih Minum ASI+air putih,3-5
kali sehari
2. Frekuensi minum 5-6 kali sehari ± 800-1000 ml/hari.
3. Kebutuhan cairan ± 1000-1500 ml/hari. -1500 ml/hari.

C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan
2. Frekuensi (waktu) BAB : 2 – 3 kali sehari, 1 kali sehari,
BAK : 4 – 5 kali sehari 3 – 4 kali sehari,
3. Konsistensi BAB : Lunak, berwarna Keras, berwarna kuning
kuning
BAK : Jernih Jernih

4. Kesulitan Tidak ada BAK keras

5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 3 jam ± 6 jam perhari, tidak bisa
- Malam 7 jam tidur karena sesak nafas
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum tidur -
4. Kesulitan tidur -
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga
2. Jenis dan frekuensi
3. Kondisi setelah olah raga
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara Dimandiikan 2 kali sehari ( diimandikan
- Frekuensi 3 kali sehari ibu pakai waslap )
- Alat mandi Peralatan mandi bayi
2. Cuci rambut
- Frekuensi 3 kali 1 minggu
2 kali 1 minggu (pakai
- Cara
waslap)
3. Gunting kuku
- Frekuensi 2 kali seminggu
1 kali seminggu digunting
- Cara Digunting
4. Gosok gigi
-
- Frekuensi -
-
- Cara -
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Riang Menangis
2. Pengaturan jadwal harian - -
3. Penggunaan alat Bantu - -
aktifitas
4. Kesulitan pergerakan tubuh - -

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah
2. Waktu luang
3. Perasaan setelah rekreasi
4. Waktu senggang klg
5. Kegiatan hari libur

XI. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran :
a. Eyes : 4
b. Motorik : 6
c.Verbal : 5
d. GCS : 15 ( normal 13-15)
3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah : 100/80 mmHg
b. Denyut nadi : 98 x / menit
c. Suhu :39 o C
d. Pernapasan :32 x/ menit
4. Berat Badan : 8 kg
5. Tinggi Badan : 75 cm
6. Kepala : 30 cm
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala :
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran : sempurna
c. Mudah rontok : Tidak
d. Kebersihan rambut : Bersih
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada : Tidak ada
Nyeri tekan : ada / tidak ada : Tidak ada
Tekstur rambut : kasar/halus : Halus
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : Tidak
b. Bentuk wajah : bulat
c. Gerakan abnormal : Tidak ada
d. Ekspresi wajah : gelisah
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : Tidak
Data lain : Tidak ada
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : tidak adema
tidak radang
b. Sclera : tidak
c. Conjungtiva : tidak
Anemis
d. Pupil : - Isokor / anisokor
- Myosis / midriasis
- Refleks pupil terhadap cahaya : Iya
e. Posisi mata :
Simetris / tidak : simetris
f. Gerakan bola mata : normal
g. Penutupan kelopak mata : Tidak edema
h. Keadaan bulu mata : Menyebar
i. Keadaan visus : Tidak ada
j. Penglihatan : tidak
tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : normal
Data lain :-
Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : simetriis kiri dan kanan
b. Bentuk hidung : mancung
c. Keadaan septum : baik
d. Secret / cairan :ada secret dan ingus yang menghalangi penciuman.
Data lain : tidak ada
Telinga
Inspeksi
e. Posisi telinga : simetris kiri dan kanan
f. Ukuran / bentuk telinga : normal
g. Aurikel :normal
h. Lubang telinga : Bersih
i. Pemakaian alat bantu : tidak
Palpasi
Nyeri tekan / tidak
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne : .-
b. Weber :-
c. Swabach :-
Pemeriksaan vestibuler :-
Data lain : tidak ada
9. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : normal
- Karang gigi / karies :-
- Pemakaian gigi palsu :-
b. Gusi
Merah / radang / tidak : tidak
c. Lidah
Kotor / tidak : tidak
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak :-
- Basah / kering / pecah : basah
- Mulut berbau / tidak :-
- Kemampuan bicara :-
Data lain :-
Tenggorokan
e. Warna mukosa :-.
f. Nyeri tekan :-
g. Nyeri menelan :-
10. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : tidak
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : tidak
b. Kaku kuduk / tidak : tidak
c. Kelenjar limfe : tidak
Data lain : tidak
Thorax dan pernapasan
d. Bentuk dada : Simetris kiri dan kanan
e. Irama pernafasan : Terdengar bunyi stridor, ronchiii pada
lapang pru
f. Pengembangan di waktu bernapas :
g. Tipe pernapasan : takipnea
Data lain :
Palpasi
a. Vokal fremitus : menurun
b. Massa / nyeri : masa
Auskultasi
a. Suara nafas : Terdengar suara stridor
b. Suara tambahan : Ronchi
c. Perkusi :Redup
Data lain :_
Palpasi
Ictus cordis : teraba setinggi 5±1 ICS
Perkusi. : Pekak pada hemitorak
Pembesaran jantung : normal
Auskultasi
h. BJ I :-
i. BJ II :-
j. BJ III :-
k. Bunyi jantung tambahan :-
Data lain :-
11. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit :-
b. Ada luka / tidak :-
c. Palpasi
a. Hepar : bunyi pelak ICS 2
b. Lien : bising usus
c. Nyeri tekan : ada
Auskultasi
Peristaltik :-
Perkusi
a. Tympani : ada
b. Redup : ada
Data lain : tidak
12. Genitalia dan Anus : tidak
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri :-
- Pergerakan abnormal :-
- Kekuatan otot kanan / kiri : 25%( dapat mengerakan anggota gerak tetapi
tidak dapat menahan berat dan tekanan pemeriksaan.
- Tonus otot kanan / kiri : Menurun
- Koordinasi gerak :.
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri : (+)
- Triceps kanan / kiri : (+)
c. Sensori
- Nyeri :-
- Rangsang suhu :-
- Rasa raba :-
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan :-
- Kekuatan kanan / kiri :-
- Tonus otot kanan / kiri :-
b. Refleks
- KPR kanan / kiri :-
- APR kanan / kiri :-
- Babinsky kanan / kiri :-
c. Sensori
- Nyeri :-
- Rangsang suhu :-
- Rasa raba :-
Data lain :-
14. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : Penciuman tidak diidentifikasi
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : Visus dan lapang pandang tidak
diidentifikasi
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil : tidak dapat diidentifikasi
- Gerakan kelopak mata : tidak dapat diidentifikasi
- Pergerakan bola mata : tidak dapat diidentifikasi
- Pergerakan mata ke bawah & dalam : tidak dapat diidentifikasi
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori : tidak dapat diidentfikasi
- Refleks dagu : tidak dapat diidentifikasi
- Refleks cornea : tidak dapat diidentifikasi
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik : tidak dapat diidentifikasi
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : tidak dapat diidentifikasi.
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : Pendengaran normal,, keseimbangan
tidak dapat diidentifikasi
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : Tidak dapat diidentifikasi
- Refleks muntah : Tidak dapat didentifiikasi
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Fungsi pengecapan tidak dapat
diidentifikasi
- Suara : serak
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : sternocledomastoideus tidak
dapat diidentifikasi
- Mengangkat bahu : trapesiustidak dapat didentifikasi
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah : Gerakan lidah tigak dapat
diidentifikasi
Tanda – tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk : ditemukan kaku kuduk
b. Kernig Sign : tidak ada
c. Refleks Brudzinski : tidak ada
d. Refleks Lasegu : tidak ada
e. Data lain : tidak ada
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun)
Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar : duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan
2. Motorik halus : mencari benang, menggaruk manikk-manik, memindahkan
kubus, mengambil 1 kubus
3. Bahasa : menru bunyi kata-ata seperti dapat berkkata papa dan mama
4. Personal sosial : tepuk tangan
XII. Test Diagnostik
= Laboratorium

= Foto Rotgen, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG

XIII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)

1. Bila dispnea berat berikan Oksigen


2. IVFD ; cairan DG 10 % atau caiara 24 Kcl, Glukosa 10 % tetesan dibagi rata dalam
24 jam.

3. Pengobatan: Penicilin Prokain 50.000 unit / kg BB / hari dan Kloramfenikol 75


mg /kg BB/ hari dibagi dalam 4 dosis.

Padang,2 Juni 2020


Pembimbing Mahasiswa

(Ns. Rischa Hamdanesti, M.Kep) (Osaina Putri Kharim)


ANALISA DATA
NAMA KLIEN : adrian
NO.MR : 6587

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


Data Objektif :  Bakteri : Peningkatan O2 dan
streptococus Co2 yang berdifusi 
pneumoniae,
– Klien nampak sesak staphylococus Kecepatan difusi gas
aureus. menurun 
– pernapasan cuping hidung,
pernapasan dangkal    Virus : Influenza, Difusi O2 dan Co2
parainfluenza, terganggu
– Klien nampak pucat dan cianosis adenovirus.

– Klien nampak batuk berlendir dan Jamur : Candidiasis,


beringus. histoplasmosis, Alveoli dibronciolus
aspergifosis, berisi eksudat
– terdengar bunyi ronchi, stridor pada coccidioido mycosis, eritrosit, fibrin dan
lapang paru. ryptococosis, bakteri
pneumocytis carini.
– Pergerakan dada tidak simetris. Penumpukan
   Aspirasi : secret/mucus 
– TTV: Makanan, cairan,
lambung. Obtruksi jalan nafa
T : 100/80
Inhalasi : Racun atau
N : 98 X/ menit bahan kimia, rokok,
debu dan gas.
S : 39 C

P : 32 X/ menit
Termoregulator
– KU : Lemah
Peningkatan
– Suu : 39 C metabolisme

– Porsi makan tidak dihabiskan  

– Selera makan menurun Kompensasi


cadangan lemak yang
– BB : 15 kg dipergunakan oleh
tubuh
TB : 120 cm

Data sujektiif :
Difusi O2 dan Co2
terganggu
– Ibu klien mengatakan anaknya sesak.
 

Pembentukan sel
eksudat

 
– Ibu klien mengatakan bahwa anaknya
Batuk berlendir dan beringus.

– Klien mengatakan dadanya terasa


sakit saat batuk.
Stimulus
– Klien mengeluh badannya panas. chemoreseptor
hipotalamus.
 
Termoregulator
– Ibu klien mengatakan anaknya malas
makan.  

– Ibu klien mengatakan porsi makan


anaknya tidak dihabiskan.  Edema
antara kapiler dan alveoli

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)

NAMA KLIEN : adrian


NO.MR : 6587
DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL TANDA
NO
KEPERAWATAN MUNCUL SELESAI TANGAN
.2……... Kerusakan pertukaran gas 28 Mei 2020
berhubungan dengan
gangguan pengiriman
oksigen

jalan nafas tidak efektif


berhubungan dengan
penumpukan mucus dijalan
nafas
29 Mei 2020
 
 
Hipertermi berhubungan
 
dengan inflamasi pada
jaringan  parenkim paru
 
 
30 Mei 2020
Nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan
dengan anoreksi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : adrian
NO.MR : 6587
Perencaanan
NO Diagnosa Keperawatan
Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional
Kerusakan pertukaran gas Pertukaran gas pada anak akan 1) Kaji status pernapasan anak 1). Untuk membantu pernafasan
berhubungan dengan
meningkat yang ditandai ole untuk mengetahui adanya pada klienRasional :distress
gangguan pengiriman
oksigen mudahnya bernafas warna dispnea, takipnea, mengi, pernafasan yang dibuktikan
kulit normal dan berkurang krakles,ronkhi, dan sianosis. dengan
nya kegelisahaan Rasional :distress pernafasan dispnea dan takipnea sebagai
yang dibuktikan dengan indikasi penurunan
dispnea dan takipnea sebagai kemampuan menyediakan oksigen
indikasi penurunan bagi jaringan.
kemampuan menyediakan 2). Rasionalnya
oksigen bagi jaringan. meningkatkan rasa aman
2) Atur posisi anak supaya dannyaman dapat menurunkan
nyaman. Rasionalnya komponen psikologis sehingga
meningkatkan rasa aman dan menurunkan kebutuhan
nyaman dapat menurunkan oksigen dan efek merugikan dari
komponen psikologis sehingga respon fisiologi.
menurunkan kebutuhan
oksigen dan efek merugikan dari 3).sungkup muka dan nasal kanul
respon fisiologi. di sekitar daerah wajah dan
3) Berikan oksigen dengan telinga. Jika terdapat iritasi, maka
sungkup wajah/ sungkup kepala dapat diberikan kapas pada daerah
4) Ajarkan dan anjurkan batuk tersebut, pastikan kulit pada
efektif dan napas dalam setiap daerah tersebut selalu kering.
2 jam
5) Lakukan penghisapan lendir 4) Batuk efektif adalah suatu
bila perlu metode batuk dengan benar,
6) Lakukan fisoterapi dada setiap dimana klien dapat menghemat
empat jam, sebelum makan energi sehingga tidak mudah lelah
dan istirahat, atau sesuai mengeluarkan dahak secara
petunjuk maksimal.
7) Anjurkan pemberian asupan 5).Rasional : penghisapan tidak
cairan peroral jika tidak ada harus ruitn, dan lamanya harus
kontradiksi dibatasi untuk mengurangi ...
8) Ubah posisi setiap dua jam Lakukan fisioterapi dada sesuai
9) Berikan terapi bermain sesuai indikasi.
dengan kondisi anak 6).Rasional :distress pernafasan
Setelah dilakukan tindakan 1) kaji frekuensi / kedalaman yang dibuktikan dengan dispnea
jalan nafas tidak efektif perawatan 3X24 jam bersiihan dan gerakan dada. danLakukan fisioterapi dada
jalan kembalii efektif dengan 2) anjurkan ibu memberikan setiap empat jam , sebelum
berhubungan dengan
krateria hasil : secret dapat posisi senyaman mungkin. makan.
penumpukan mucus dijalan
nafas kelua 3) observasi karakteristik batuk. 7). dullnes bila ada konsolidasi
4) berikan epectoran 3X1 sehari atau cairan. Klasifikasikan data
 
pengkajian pasien berdasarkan
data subjektif dan objektif.
Serta ... keracunan peroral nyeri.
8).mngindari tekanna
meningkatkan aliran darah
9). Agar anak tidak takut untuk
diberi asuhan

fungsi pernapasan normal, 1) Berikan posisi yang nyaman ,


pernapasan bisa psoisi semi fowler
Hipertermi berhubungan teratur, frekuensi normal 2) Longgarkan pakaian anak ,
dengan inflamasi pada sesuai usia anak, tidak ada jangan terlalu ketat,
jaringan  parenkim paru
penggunaan 3) Berikan bantal atau sokongan
  otot-otot asesori pernapasan. agar jalan napas tetap terbuka
4) Ajarkan teknik relaksasi pada
anak
5) Berikan pelembab untuk
melancarkan jalan napas
6) Berikan oksigen sesuai
kebutuhan anak
7) Anjurkan dan motivasi anak
untuk istirahat tidur sesuai
kebutuhan anak
8) Monitor pernapasan, irama,
kedalaman
9) Monitor saturasi oksigen

1)kaji status nutrisi pasien.


Setelah diilakukan tindakan 2)anjurkan pasien untuk sering
keperawatan selama 3X24 jam makan
masalah teratasi dengan 3)tanyakan makanan kesukaan
kriteria hasl : asupan nutrisi pasien
Nutrisi kurang dari adekuat 4)timbang berat badan pasien
kebutuhan berhubungan 5)kolaborasi ahli gizi
dengan anoreksi

CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA KLIEN :adrian
NO.MR :6587
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda Tangan
Kerusakan pertukaran gas Mengkaj frekuensi Jam Evaluasi:
berhubungan dengan
kedalaman pernafasan
gangguan pengiriman
S : Klien mengeluh Sesak
oksigen Memberian o2 tambahan
28-05-2020
sesuai dengan indkasi O : Klien masih sesak
jalan nafas tidak efektif
 
berhubungan dengan hasil GDA
A : Masalah belum teratasi
penumpukan mucus
Melakukan hygien mulut
dijalan nafas
P : Lanjutkan intervensi 2,3,4.
secara teratur

Hipertermi berhubungan
29-05-2020 S : Klien mengeluh masih batuk dan
dengan inflamasi pada
beringus
jaringan  parenkim paru
O : Klien masih batuk
Nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan
       Pergerakan dada tidak
dengan anoreksi
simetris,terdengar

       bunyi ronchi.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi 2,3,4.

S : ibu Klien mengatakan anaknya


30-05-2020
badannya masih panas.

O : Badan klien masih teraba panas

Suhu 38 c

A: Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi 2, 3,4.


31-05-2020
S : Ibu klien mengatakan anaknya
malas makan

O : Klien malas makan

Klien hanya makan ½ porsi

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi 2,3, 4, 5

Anda mungkin juga menyukai