Kelompok 3
A15.1
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan judul Pertumbuhan dan Perkembangan serta Komunikasi pada Anak
Prasekolah dengan tepat waktu.
Penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberika manfaat bagi penulis
khususnya dan kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Doyle (2009), pertumbuhan atau physical growth adalah
peningkatan dalam ukuran tubuh yaitu tinggi badan, berat badan dan juga
bertambah besarnya ukuran organ kecuali jaringan limfa yang akan mengecil
ketika usia anak bertambah. Dorland Medical Dictionary (2004) menyatakan
bahwa pertumbuhan adalah proses normal dari pembesaran ukuran organisme
yang disebabkan oleh accretion (pertumbuhan) jaringan tubuh. Sedangkan
Tanuwidjaya (2002), mendefinisikan pertumbuhan sebagai bertambahnya ukuran
dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, yang bersifat kuantitatif sehingga dapat
diukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.
Pertumbuhan: suatu proses perubahan fisik (anatomis) yang ditandai
dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh, karena adanya pertambahan
dan pembesaran sel-sel. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran
panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbanga metabolic (retensi kalsium
dan nitrogen tubuh). Manusia akan terus tumbuh seiring bertambahnya usianya
dikarenakan sel yang aktif membelah.
Aspek tumbuh kembang pada anak merupakan salah satu aspek yang
diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek
yang menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik
maupun psikososial. Namun, sebagian orang tua belum memahami hal ini,
terutama orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang
relatif rendah. Mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak
tidak mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan
perkembangannya (Nursalam, 2005: 31-32). Tujuan utama program usia
prasekolah adalah membantu mengembangkan keterampilan sosial anak
(Muscari. Mary E, 2005: 63). Personal social (perilaku sosial) merupakan aspek
yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya. (Rukiyah, Ai Yeyeh, 2010: 119). Sampai saat ini pola
asuh serta peran orang tua dengan perkembangan personal sosial pada anak usia
prasekolah masih belum jelas. (Dewi Puspitasari, 2015)
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang memasuki masa pra
sekolah merupakan tahap dasar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
anak selanjutnya (Adriana, 2013). Masa pra sekolah merupakan golden age
period yang merupakan masa perkembangan seluruh aspek dalam kehidupan
manusia baik fisik, kognitif, emosi dan sosial (Martani, 2012). Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan Gangguan Tumbuh Kembang
Anak, anak prasekolah yaitu mereka yang sudah mencapai usia 60 bulan sampai
72 bulan. Anak pra sekolah merupakan anak yang berusia 3-6 tahun yang
memiliki berbagai macam potensi. Potensi-potensi tersebut akan dirangsang dan
dikembangkan sehingga pribadi anak tersebut dapat berkembang secara optimal
(Supartini, 2004).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak penulis capai dalam pembuatan makalah ini sebagai
berikut
a. Tujuan Umum : mengetahui dan memahami konsep pertumbuhan dan
perkembangan pada anak usia pra sekolah.
b. Tujuan Khusus :
1. Mengetahui perkembangan bahasa pada anak usia pra sekolah
2. Mengetahui perkembangan motorik halus pada anak usia pra sekolah
3. Mengetahui perkembangan motorik kasar pada anak usia pra sekolah
4. Mengetahui perkembangan persona internal atau kemandirian pada
anak usia pra sekolah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Grafik pertumbuhan anak laki laki dan perempuan umur 2-5 tahun dari
WHO berdasarkan berat badan
Dalam grafik tersebut WHO menyebutkan bahwa anak laki-laki pada
usia 2 tahun yang mempunyai berat badan 8,5 kg pada usia 3 tahun
normalnya akan mempunyai berat badan 10 kg, pada usia 4 tahun akan
mempunyai berat badan 11,5 kg dan pada usia 5 tahun kaan mempunyai berat
badan 12,5 kg. Anak laki laki pada usia 2 tahun yang mempunyai berat badan
9,5 kg pada usia 3 tahun normalnya akan mempunyai berat badan 11,5 kg,
pada usia 4 tahun akan mempunyai berat badan 12,5 kg dan pada usia 5 tahun
akan mempunyai berat badan 14 kg. Anak laki laki pada usia 2 tahun yang
mempunyai berat badan 12 kg pada usia 3 tahun normalnya akan mempunyai
berat badan 14,5 kg, pada usia 4 tahun akan mempunyai berat badan 16,5 kg
dan pada usia 5 tahun akan mempunyai berat badan 18,5 kg. Anak laki laki
pada usia 2 tahun yang mempunyai berat badan 15,5 kg pada usia 3 tahun
normalnya akan mempunyai berat badan 18,5 kg, pada usia 4 tahun akan
mempunyai berat badan 21 kg dan pada usia 5 tahun kaan mempunyai berat
badan 24 kg. Anak laki laki pada usia 2 tahun yang mempunyai berat badan
17 kg pada usia 3 tahun normalnya akan mempunyai berat badan 21 kg, pada
usia 4 tahun akan mempunyai berat badan 24 kg dan pada usia 5 tahun kaan
mempunyai berat badan 28 kg.
Adriana. D. (2013). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Selemba
Medika.
Martani, W.(2012). Metode Stimulasi dan Perkembangan Emosi Anak Usia Dini. Jurnal
Psikologi, 39(1), 112-120.
Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.