Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN…………. PADA KLIEN Nn.

N DENGAN DIAGNOSA
MEDIS HOPOKALEMIA BERAT DI RUANG PERAWATAN ICU RSUD MUARA
TEWEH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Profesi Ners di Sekolag Tinggi
Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin

DISUSUN OLEH

NAMA

NIM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

DAN PROFESI NERS S

EKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN

BANJARMASIN

2023
FORMAT LAPORAN KASUS INDIVIDU

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN Ny. N Dengan Diagnosa Medis


Hipokalemia Berat Di Ruang ICU RSUD Muara Teweh

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. N
b. Umur : 25 Juni 2005
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Pelajar
f. Agama : Islam
g. Suku/Bangsa : Dayak / Indonesia
h. Alamat : Jl. Xx xx
i. Ruangan dirawat : ICU
j. Tanggal Masuk RS : 12 Juni 2023
k. No. Register : 13-57-xx
l. Diagnosa Medis : Hipokalemia Berat
m. Dokter yang merawat : dr. xxx

2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama : Sesak nafas, dan kelemahan pada tubuh

b. Riwayat penyakit sekarang :

Senin, 12 Juni 2023. Seorang wanita umur 18 tahun di bawa ke rumah


sakit RSUD Muara Teweh. Pasien mengeluh badan lemas sesak kurang
lebih 1 minggu ini kedua kaki dan tangan tidak bisa digerekan nyeri saat
menelan dada terasa sesak, terkadang merasa pusing, jantung berdebar,
merasa mual, jika posisi tiduran maka akan merasa sangat sesak.
Pemeriksaan fisik : TD : 121/85 mmHg, Nadi: 109x/menit, R :
21x/menit S : 37,5 ̊C SPO2 : 99%. Pasien di bawa ke ruang ICU untuk
dilakukan tindakan keperawatan yang lebih teliti.
Jumat, 16 Juni 2023 Jam : 09.00 WIB pasien di periksa oleh perawat
pasien tampak sesak, dan lemas, kelemahan pada tubuh, terpasang alat
ventilator pasien terpasang NGT dan DC TD : 111/65 mmHg. N : 115
x/menit R : 24 x/menit. T : 37,8̊ C, SPO2 : 95% PH : 7,460, PCO2 : 35,1
HCO3 25,0 PO2 : 13,7.

c. Riwayat penyakit dahulu :


Keluarga mengatakan kurang lebih 1 tahun ini pasien menderita
kekurangan kalium, pasien sudah 4 kali masuk rumah sakit dengan
keluhan yang sama.
d. Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit seperti Hipertensi,
Diabetes Melitus

e. Riwayat social :

3. Pemeriksaan Fisik

No Area Fisik Hasil pemeriksaan Analisa

1. Kepala Bentuk simetris, tidak ada benjolan rambut Tidak ada masalah
hitam dan tipis, kulit kepala tidak terdapat atau gangguan pada
ketombe area kepala

2. Mata Mata simetris kiri dan kanan, kelopak mata Tidak ada masalah
tidak terdapat edema ataupun lesi, pergerakan atau gangguan
bola mata sesuai, konjungtiva tidak anemis,
kornea jernih, pupil isokor.

3. Hidung Bentuk simetris dan normal, Tidak ada Tidak ada masalah
pernafasan cuping hidung, lubang hidung atau gangguan
bersih, tidak ada secret, dan tidak ada polip

4. Mulut dan Keadaan mukosa bibir kering Keadaan mulut Tidak ada masalah
tenggoroka dan gigi kurang bersih, tidak ada penggunaan atau gangguan
n gigi palsu,. Tidak ada pembengkakan kelenjar
thyroid

5. Telinga Bentuk telinga, simetris kanan dan kiri. Tidak ada masalah
Lubang telinga bersih, tidak ada serumen atau gangguan
berlebih, pendengaran berfungsi dengan baik

6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, posisi Tidak ada masalah
trakea letak ditengah tidak ada kelainan atau gangguan

7. Dada Dada simetris, adanya retraksi diding dada Adanya masalah


tidak ada benjolan di bagian dada pertukaran O2

I : Pasien masih lemas dan sesak terpasang


ventilator

P : Tidak terdapat masa atau nyeri saat di


palpasi, napas 24x/menit

P : Saat di perkusi dada pasien tidak teraba


keras
A : Tidak ada bunyi napas tambahan

8. Jantung Frekuensi denyut jantung 115x/menit kuat dan Tidak ada masalah
tidak teratur

9. Abdomen I: Simetris tidak ada asites (supel) Tidak ada masalah


atau gangguan
A: Bising usus normal 12 x/ menit

P : Timpani

P :Tidak ada nyeri tekan

10. Genetalia Lengkap dan Normal, Terpasang kateter Kelemahan pada


dan Anus tubuh

11. Ekstermitas Ekstermitas atas dan bawah : Karena adanya


kelemahan pada otot
Kiri Kanan

22 3

2 3

12. Kulit dan kulit lembab tidak kering, capillary time tidak ada masalah
Kuku kembali < 2 detik atau gangguan

4. 11 Pola Gordon

a. Persepsi terhadap : Keadaan Sebelum Sakit :


kesehatan – manajemen Pasien atau keluarga mengatakan jika sedang sakit
kesehatan seperti flu, pilek keluarga hanya membeli obat dari
warung
Keadaan Saat Ini
Pasien sedang dirawat di rumah sakit pasien
mengikuti pengobatan yang dianjurtkan oleh dokter
b. Pola aktivitas dan latihan : Keadaan Sebelum Sakit :
Keluarga Pasien mengatakan sebelum sakit pasien
melakukan aktivitas seperti biasa membantu ibunya
melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu,
mengepel dan memasak
Keadaan Saat Ini :
Pasien selama di rumah sakit tidak bisa melakukan
aktivitas karena mengalami kelemahan otot, kaki dan
tangan terasa sakit.

c. Pola istirahat dan tidur : Keadaan Sebelum Sakit :


Keluarga mengatakan pasien biasanya tidur malam
tidak teratur jika merasa lelah pasien tidur cepat jam
21.00-05.00 pagi. Biasanya pasien selalu istirhat
mulai jam 13.00-14.00 siang
Keadaan Saat Ini :
Keluarga pasien mengatakan setelah diberikan obat
pasien tidur, namun saat tengah malam sering
terbangun dan susah untuk tidur kembali
d. Pola nutrisi : Keadaan Sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit makan
pasien teratur 3 kali sehari makanan yang di sediakan
selalu habis.
Keadaan Saat Ini :
Pasien makan masih 3 kali sehari namun melalui NGT
pasien makan bubur atau susu yang disediakan oleh
rumah sakit.
e. Pola eliminasi : Keadaan Sebelum Sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit BAK 3-4
kali sehari BAB 1 kali
Keadaan Saat Ini :
Saat ini Pasien terpasang kateter
f. Pola kognitif – : Tidak ada gangguan pada kemampuan berfikir dan
perceptual mengingat karena sewaktu di Tanya pasien masih
dapat menjawab dengan isyarat menggunkan mata dan
gerekan tangan
g. Pola konsep diri : Pasien mengenal dirinya sendiri serta perannya
sebagai apa dalam keluarga dan mengatakan ingin
cepat sembuh agar dapat berkumpul kembali dengan
keluarga
h. Pola koping : Pengambil keputusan sendiri, jika mengalami stress
pasien melakukan aktivitas dengan berdoa, harapan
setelah menjalani perawatan cepat sembuh dan tidak
masuk kembali, ketika sakit merasa tidak bebas
beraktivitas
i. Pola seksualitas – : Keluarga pasien mengatakan pasien pertama kali
reproduksi datang bulan pada umur 14 tahun, biasanya dalam
satu hari ganti pembalut 1-2 kali sehari.
j. Pola peran – hubungan : Keadaan Sebelum Sakit
Pasien berperan sebagai anak hubungan dengan
keluarga dan tetangga baik
Keadaan Saat Ini :
Pasien mengatakan perannya di rumah sebagai anak
Keluarga pasien mengatakan pasien mampu
berinteraksi dan mengenal lingkungan dengan baik
k. Pola nilai dan : Keadaan Sebelum Sakit :
kepercayaan Keluarga pasien mengatakan pasien sering mengikuti
pengajian di masjid dan selalu melakukan shollat 5
waktu.
Keadaan Saat Ini :
Keluarga Pasien mengatakan selalu berdoa meminta
kesembuhan dari penyakit yang dideritanya agar
segera sembuh dan dapat di tangani dengan baik oleh
tenaga kesehatan di rumah sakit
l. Pemeriksaan Saraf : Tidak dikaji
(khusus Ruang Syaraf)

B. PROSEDUR DIAGNOSTIK
Nama Pasien : Ny. N
Tanggal lahir : 26-06-2005
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal Pemeriksaan : 14-06-2023
HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

PEMERIKSAAN METODE HASIL NILAI RUJUKAN ANALISA

DARAH
LENGKAP

Hemoglobin Impedance 8,1 gr/dl P≥13,5-17,5 gr/dl : W≥12,- Hemoglobin rendah


15,0gr/dl karena mengidap
penyakit tertentu
seperti anemia, kanker,
dan sirosis

Leukosit Impedance 28,650 4,500-11.500/mm3 Leukosit rendah


/mm3 dikarenakan adanya
terserang infeksi
penyakit

Trombosit Impedance 435,000 150,000-450.000/mm3 Penyebab trombosit


/mm3 turun dikarenakan
menderita penyakit
anemia

Hematocrit Impedance 24,3 % P = 40-48 %; W = 37-43% Penyebab hematocrit


rendah karena anemia
defisiensi B12 dan
folat

LED Mm/jam P = 0-10 mm/jam; W=0-20 -


mm/jam

Hitung jenis : Impedance -

Eosinophil Impedance - % 0-5 % Normal

Basofil Impedance - % 0-1 % Normal

Stab Impedance - % 0-5 % Normal

Segmen Impedance 84,7 % 50-70 % Penyebab segmen


tinggi di karenakan
pengidap penyakit
leukemia atau kanker
darah
Lomfosit Impedance 4,8 % 20-40% Penyebab limfosit
menurun karena
manutrisi atau kurang
gizi

Monosit Impedance 10,4 % 1-6 % Monosit meningkat di


sebabkan karena
obesitas, stress,
kolestrol

Retikulosit (%) Manual 10/ uL 0,5-1,5 % -

IT Ratio < 0,2 -

SARS CoV-2 ICT Non Reaktif -


Antibodi

FAAL -
HEMOSTASIS

Clotting Time Manual 9-15 menit -

BT (Bleeding Time) Manual 1-3 menit -

GOLONGAN
DARAH

ABO Sistem Aglutinasi -

Rhesus Pos = postif, Aglutinasi -


NEG= Negatif
Nama : Nn. N
Tanggal Lahir : 26 Juni 2005
No RM : 13-57-70
Tanggal Pemeriksaan : 15-06-2023

PEMERIKSAAN ELETROLIT DAN ANALISA GAS DARAH

Pemeriksaan Metode Hasil Nilai Rujukan

Analisa Gas Arteri Vena


Darah

PH Elektrokimia 7.322 7,35-7,45 7,31 – 7,41

PCO2 Elektrokimia 22.4 35-45 mmHg 41 – 51 mmHg

PO2 Elektrokimia 141 80-105 mmo/L -

TCO2 Elektrokimia 12 23-27 mmol/L 24 – 29


mmol/L

HCO2 Elektrokimia 11.6 22-26 mmo/L 23 – 28


mmol/L

Base Excess Elektrokimia -14 (-2)-(- (-2) – (+3)


(BE) 3)mmol/L mmol/L

Saturasi O2 elektrokimia 99% 95-98 % -

Lactate 3,2 – 11,3 8,1 – 15,3


mg/dL mg/dL

ELEKTROLIT

Na elektrokimia 146.8 138-146 mEq/L

K elektrokimia 3.57 3,5-4,9 mEq/L

CL elektrokimia 124 98-109 mEq/L


Hasil Pemeriksaan Radiologi X-RAY

Nama : Nn. N
Tanggal Lahir : 26 Juni 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
No RM :
Pemeriksaan : Thorax
Tanggal Pemeriksaan : 12 Juni 2023
Klinis : Obs. Tetraparese ec Susp Imbalance electrolit susp.
hipokalemia
Kepada TS : Telah dilakukan pemeriksaan thorax AP dengan hasil sebagai
berikut
 Saat ini cord an pulmo tak tampak kelainan.
C. ANALISA DATA

Data Etiologi Problem

DS : Hipokalemia Keletihan (D.0057)


- Keluarga
mengatakan klien
merasa lemas Proses pembentukan
bebereapa hari ini ATP/energy terganggu

Perasaan lelah
DO :

- Klien tampak pucat,


lemas, letih, lesu Keletihan
- TTV
TD : 111/65 mmHg
N : 112x/menit
R :24x/menit
T : 37,8 C
PH : 7,322
PCO2 : 22,4
HCO3 : 25,0
PO2 : 137
Elektrolit
CL : 124

DS : Hipokalemia Intoleransi Aktivitas


- Klien mengatakan ( D.0056)
badan lemas kaki
dan tangan susah Pertukaran ATP/ADP
untuk digerakan menurun
terasa sakit

DO : Suplay nutrisi ke jaringan


tubuh menurun
- Klien tidak mampu
untuk melakukan
aktivitas sendiri
- Aktivitas klien di Energy berkurang
bantu keluarga dan
perawat, seperti
makan, minum Kelemahan kekuatan otot
personal hygine

DS : Intoleransi aktivitas

- Klien tampak lemas


- Kaki dan tangan
susah untuk
digerekan
- TD : 110/65 mmHg
N : 112x/menit
R :24x/menit
T : 37,8 C
- Kekuatan otot
Ka Ki
2 3

2 3

DO : Klien mengeluh Hipokalemia Gangguan Ventilasi


lemas dan masih sesak Spontan
DS :
- Pasien terpasang Gangguan metabolism
Ventilator hari ke 5
- Terpasang O2
- PH : 7,460, Kelemahan otot
- PCO2 : 35,1 pernapasan
- HCO3 25,0
- PO2 : 13,7
Gangguan Ventilasi
- TTV :
Spontan
TD : 110/65 mmHg
N : 112x/menit
R:24x/menit
T : 37,8 C
SPO2 : 95%
D. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan berhubungan dengan Kondisi Fisiologis ( Penyakit Kronis) di tandai dengan pasien tampak Lemas, pucat dan lesu

Tujuan Dan Kriteria Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi Paraf


Hasil

Setelah dilakukan Edukasi aktivitas dan Observasi : 1. Mengkaji kemampuan S : Pasien mengatakan
tindakan keperawatan Istirahat (I.12362) 1. Melihat faktor pasien dalam beraktivitas masih merasa lemas dan
selama 30 menit di Observasi : perkembangan Hasil Jam: 08.00 lelah setelah beraktivitas
harapkan kapasitas 1. Kaji kemampuan pasien Aktivitas pasien dibantu O:
kerja fisik dan mental pasien dalam 2. Mengontrol keluarga dan perawat
keadaan Umum : sedang
yang tidak pulih berkativitas keletihan pada 2. Memonitor kelelahan fisik
Kesadaran:
dengan istirahat 2. Monitor kelelahan pasien selama di dan emosional pada pasien.
menurun. Dengan fisik dan emosional rumah sakit Hasil jam : 08.05 setelah Composmentis
kriteria Hasil : 3. Monitor pola dan 3. Mengkaji subjektif melakukan aktivitas pasien - Pasien tampak
1. Melakukan jam tidur pasien adakah merasa cepat lelah dan lesu, letih
kemampuan penyebab lemas - TTV :
aktivitas rutin Terapeutik : keterbatasan gerak 3. Memonitor pola dan jam TD:112/65
cukup meningkat tidur pasien mmHg
1. Sediakan Terapeutik :
2. Lesu cukup Hasil (Jam08.10) Nadi: 115 x/menit
lingkungan nyaman
membaik Saat pagi hari pasien selalu R: 25x/menit
dan rendah 1. Meningkatkan
3. Pola istirahat tidur, tapi jika malam hari Suhu : 36,8̊C
stimulus ( Mis : rileksasi pada
cukup membaik pasien susah untuk tidur
cahaya, suara, pasien SPO2 : 96%
4. Tenaga cukup 2. Melatih kekuatan 4. Menyediakan lingkungan
kunjungan)
membaik nyaman dan rendah. A : Masalah Keletihan
2. Lakukan latihan otot pasien dalam
Hasil Jam : 08.20 Mengatur Belum Teratasi
rentang gerak pasif membantu
pencahyaan di dalam
dan aktif jika pemulihan
ruangan, suara, dan P : Lanjutkan Intervensi
memungkinkan
Kolaborasi : membatasi pengunjung agar
dengan keadaan
pasien bisa beristirahat 1. Kaji kemampuan
pasien 1. Mengembalikan dengan baik pasien dalam
3. Berikan aktivitas aktivitas pasien 5. Melakukan latihan rentang berkativitas
distraksi yang dengan bertahap gerak secara perlahan pada 2. Monitor kelelahan
menenangkan mempercepat pasien Hasil Jam : 08.25 fisik dan emosional
4. Fasilitasi duduk di kesembuhan pasien Pasien mampu mengerakan
3. Monitor pola dan jam
sisi tempat tidur, kaki dan tangan secara
tidur
jika tidak dapat perlahan di atas tempat tidur
berpindah atau 6. Memfasilitasi pasien untuk 4. Sediakan lingkungan
berjalan duduk di sisi tempat tidur, nyaman dan rendah
jika tidak dapat berpindah 5. Lakukan latihan
Edukasi : atau berjalan rentang gerak
1. Anjurkan tirah Hasil Jam.08.30 6. Anjurkan tirah baring
Pasien mampu untuk duduk 7. Anjurkan melakukan
baring
beberapa menit tapi dengan aktivitas secara
2. Anjurkan
bantuan keluarga bertahap
melakukan aktivitas
7. Menganjurkan pasien
secara bertahap
melakukan tirah baring agar
3. Anjurkan
tidak terjadi lecet pada
menghubungi
tubuh
perawat jika tanda
Hasil Jam :08.35
dan gejala
Pasien melakukan tirah
kelelahan tidak
baring miring kiri-kanan
berkurangg
setiap 2 jam sekali
Kolaborasi : 8. Mengkolaborasikan asupan
makanan yang tinggi akan
1. Kolaborasi dengan kalium dengan ahli gizi
ahli gizi tentang seperti : pisang, kentang
cara meningkatkan kacang, kurma, alpukat,
asupan makanan. ikan melon, pepaya
Diagnosa Keperawatan

2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan ditandai dengan mengeluh lelah

Tujuan Dan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi Paraf


Kriteria Hasil

Setelah dilakukan Terapi Aktivitas Observasi : 1. Mengidentifikasi deficit S : Pasien mengatakan tangan
tindakan (I.01026) tingkat aktivitas. kaki masih lemas susah di
keperawatan selama 1. Mengurangi tingkat Hasil Jam : 08.40 gerakan dan terasa nyeri
1 jam di harapkan Observasi : kelelahan pada pasien saat Pasien hanya mampu O:
intoleransi aktivitas melakukan aktivitas. melakukan aktivitas diatas - Keadaan Umum : Sedang
1. Identifikasi deficit 2. Mengukur kemampuab
menurun Dengan tempat tidur - Kesadaran : Composmentis
tingkat aktivitas pasien ketika beraktivitas
kriteria Hasil : 2. Mengidentifikasi kemampuan - Pasien tampak lemas
2. Identifikasi 3. Memilih aktivitas yang
1. Keluhan lelah aktivitas dalam kemampuan - Pasien terbaring di tempat
kemampuan mudah dilakukan
menurun tertentu Hasil Jam : 08.45 tidur.
berpartisipasi dalam 4. Memantau respon pasien
2. Dyspnea saat Pasien mampu mengerekan - TTV :
aktivitas tertentu
aktivitas kaki dan tangan ketika di - TD : 112/65 mmHg
3. Identifikasi sumber Terapeutik :
menurun minta - Nadi : 115 x/menit
daya untuk aktivitas
3. Dyspnea setelah 1. Memberikan fasilitas untuk 3. Menjelaskan metode aktivitas - R: 25x/menit
yang diinginkan
aktivitas pasien supaya bisa fisik sehari-hari jika perlu. - Suhu : 36,8̊C
4. Monitor respond
menurun melakukan aktivitas yang Hasil Jam : 08.50 - SPO2 : 96%
emosional, fisik,
4. Frekuensi nadi sesuai dengan keluhan Perawat memberitahukan
sosial, dan spiritual A : Masalah Intoleransi
membaik 2. Membantu pasien untuk pasien aktivitas ringan yang
terhadap aktivitas Aktivitas Belum Teratasi
konsisten dalam berlatih bisa dilakukan seperti
Terapeutik : melakukan pergerakan miring P : Lanjutkan Intervensi
Edukasi : kiri-kanan, dan duduk di atas
1. Fasilitasi fokus pada tempat tidur 1. Identifikasi deficit
kemapuan, bukan 1. Supaya pasien memahami 4. Menganjurkan keluarga untuk tingkat aktivitas.
aktivitas apa saja yang
deficit yang dialami boleh dilakukan memberi penguatan positif 2. Identifikasi kemampuan
2. Sepakati komitmen 2. Membantu pasien memilih atas partisipasi dalam aktivitas dalam
untuk meningkatkan aktivitas ringan yang bisa aktivitas. kemampuan tertentu
frekuensi dan rentang dilakukan saat di rumah Hasil Jam : 09.00 3. Jelaskan metode
aktivitas sakit Pasien merasa semangat dan aktivitas fisik sehari-hari
3. Fasilitasi memilih 3. Memberitahukan kepada mau untuk belajar melakukan jika perlu.
aktivitas dan tetapkan keluarga untuk selalu aktivitas yang di anjurkan 4. Anjurkan keluarga untuk
tujuan aktivitas yang mendukung pasien dalam perawat memberi penguatan
konsisten sesuai melakukan latihan fisik 5. Menganjurkan pasien untuk postif atas partisipasi
kemampuan fisik, makan makanan yang tinggi dalam aktivitas
psikologis, dan sosial kalium seperti pisan, kacang,
melon, papaya.
Edukasi :

1. Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-
hari jika perlu
2. Ajarkan cara
melakukan aktivitas
yang di pilih
3. Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok atau terapi,
jika perlu
4. Anjurkan keluarga
untuk memberi
penguatan positif atas
partisipasi ----dalam
aktivitas
Diagnosa Keperawatan
3.Gangguan Ventilasi Spontan berhubungan dengan gangguan metabolism d/d penggunaan Ventilator

Tujuan Dan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi paraf


Kriteria Hasil

Setelah dilakukan Dukungan Ventilasi Observasi : 1. Mengidentifikasi adanya S : Pasien masih sesak dan
tindakan keperawatan ( I.01002) 1. Melihat kondisi pasien kelelahan otot bantu napas. lemas
selama 30 menit di Observasi : apakah ada otot bantu Hasil Jam : 09.05 O:
harapkan ventilasi 1. Identifikasi adanya kelelahan napas atau tidak Pasien tampak lemas dan 1. Keadaan Umum :
spontan meningkat otot bantu napas 2. Memantau status cepat lelah Sedang
dengan Kriteria Hasil : 2. Identifikasi efek perubahan pernapasan pasien 2. Mengidentifikasi efek 2. Kesadaran :
1. Mempertahankan posisi terhadap status
3. Melihat saturasi perubahan posisi terhadap Composmentis
kepatenan jalan pernapasan oksigen, bunyi napas, status pernapasan. 3. Produksi sputum
napas 3. Monitor status repirasi dan frekuensi apakah Hasil Jam : 09.10 sedikit
2. Mengeluarkan oksigenasi( frekuensi dan dalam batas normal Pasien diberikan posisi 4. Ventilator masih
secret tanpa kedalaman atau tidak semi fowler untuk terpasang
bantuan napas ,penggunaan otot membantu pasien bernapas - TTV :
3. Menunjukan bantu napas, bunyi napas Terapeutik : dengan nyaman TD : 120/70 mmHg
perilaku untuk tambahan, saturasi oksigen 3. Memonitor frekuensi napas Nadi : 112x/menit
1. Supaya tidak terjadi
memperbaiki dan kedalaman napas, R : 24 x/menit
Terapeutik: gagal napas
bersihan jalan bunyi napas tambahan, dan Suhu : 37,0̊C
2. Mempertahankan
napas saturasi oksigen. SPO2 : 97%
1. Pertahankan kepatenan jalan saturasi oksigen dalam
Hasil Jam : 09.15
napas dan penggunaan batas normal A ; Masalah Gangguan
Frekuensi napas :
ventilator Ventilasi Spontan Belum
26x/menit dalam cepat dan
2. Berikan oksigenasi sesuai Teratasi
tidak teratur
kebutuhan Adanya bunyi napas P Lanjutkan Intervensi
tambahan seperti
wheezing, saturasi oksigen 1. Identifikasi adanya
Pemantauan Respirasi 99% kelelahan otot bantu napas
4. Memonitor adanya 2. Identifikasi efek perubahan
Observasi : posisi terhadap status
produksi sputum.
Hasil Jam : 09.20 pernapasan
1. Monitor adanya produksi
Produksi sputum mulai 3. Monitor status repirasi dan
sputum, jika ada
sedikit oksigenasi( frekuensi dan
2. Auskultasi bunyi napas
kedalaman
3. Monitor saturasi oksigen
napas ,penggunaan otot
bantu napas, bunyi napas
tambahan, saturasi oksigen
4. Pertahankan kepatenan
jalan napas dan
penggunaan ventilator
5. Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan
E. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. N
Ruangan : ICU
Diagnosa Keperawatan : Keletihan berhubungan dengan Kondisi Fisiologis ( Penyakit
Kronis) di tandai dengan pasien tampak pucat, lemas, letih dan lesu.

Hari/ Jam CATATAN PERKEMBANGAN Paraf


Tanggal

Jumat, 16 Juni Jam : 10.00 S : Pasien Mengatakan masih lemas


2023 Jam :10.05
O:
- Keadaan Umum : Sedang
- Kesadaran : Composmentis
- Pasien tampak lesu dan letih
- Tampak tidak bersemangat
- Pasien masih terbaring di tempat tidur
- TTV :
TD : 110/60 mmHg N : 105x/menit R : 23x/menit
T:37,2̊C SPO2: 96%
Jam :10.10
A : Masalah Keletihan Belum Teratasi
Jam : 10.15 P : Lanjutkan Intervensi

I:

1. Kaji kemampuan pasien dalam berkativitas


2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor pola dan jam tidur
4. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
5. Lakukan latihan rentang gerak
6. Anjurkan tirah baring
7. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Jam : 10.17
Evaluasi :

S : Pasien mengatakan masih lemas

O:

- Keadaan Umum : Sedang


- Kesadaran : Composmentis
- Pasien tampak lemas
- Lesu dan tidak bersemangat
- TTV : TD : 110/60 mmHg, Nadi : 98x/menit R:
24x/menit Suhu : 36,5̊C
A : Masalah Keletihan Belum Teratasi

P Lanjutkan Intervensi
Nama Pasien : Ny. N
Ruangan : ICU
Diagnosa Keperawatan : Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai
dengan pasien mengeluh cepat lelah

Hari/ Jam CATATAN PERKEMBANGAN Paraf


Tanggal

Jumat, 16 Juni Jam : 11.00 S : Pasien masih mengeluh badan terasa lemas kaki tangan
2023 mulai bisa digerakan
Jam :11.05 O:
- Keadaan Umum : Sedang
- Kesadaran : Composmentis
- Pasien tampak lemas
- Pasien terbaring ditempat tidur
- Kaki dan tangan sudah mulai bisa di gerakan
- Kekuatan otot mulai meningkat
- TTV :
TD : 120/60 mmHg
Nadi : 110x/menit
R : 23 x/menit
Suhu : 36.5̊C
SPO2 : 97%
Jam : 11.10
A : Masalah Intoleransi Aktivitas Belum Teratasi
Jam : 11.20 P : Lanjutkan Intervensi

I:

1. Identifikasi deficit tingkat aktivitas.


2. Iden-tifikasi kemampuan aktivitas dalam kema-
mpuan tertentu
3. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari jika –perlu.
4. Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan postif
atas partisipasi dalam aktivitas

Evaluasi :

S : Pasien masih mengeluh badan terasa lemas kaki tangan


mulai bisa digerakan

O:

- Keadaan Umum : Sedang


- Kesadaran : Composmentis
- Pasien mulai bisa menggerakan tangan dan kaki
sesuai dengan perintah
- Kekuatan otot meningkat

A : Masalah Intoleransi Aktivitas Belum Teratasi

P : lanjutkan Intervensi
Nama Pasien : Ny. N
Ruangan : ICU
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Ventilasi Spontan berhubungan dengan gangguan
metabolism d/d penggunaan Ventilator

Hari/ Jam CATATAN PERKEMBANGAN Paraf


Tanggal

Jumat, 16 Juni Jam : 11.30 S : Pasien masih sesak


2023
Jam :11.35 O:
- Keadaan Umum : Sedang
- Kesadaran : Composmentis
- Ventilator masih terpasang
- Produksi sputum mulai sedikit
- TTV :
TD : 120/65 mmHg
Nadi : 100x/menit
R : 25x/menit
Suhu : 36,7̊C
SPO2 : 97%
Jam : 11.40
A : Masalah Gangguan Ventilasi Spontan Belum Teratasi
Jam : 11.45 P : Lanjutkan Intervensi

I:

1. Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas


2. Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status
pernapasan
3. Monitor status repirasi dan oksigenasi( frekuensi dan
kedalaman napas ,penggunaan otot bantu napas,
bunyi napas tambahan, saturasi oksigen
4. Pertahankan kepatenan jalan napas dan penggunaan
ventilator
5. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan

Evaluasi :

S : Pasien masih mengeluh sesak

O:

- Keadaan umum : sedang


- Kesadaran : Composmentis
- Pasien masih terpasang ventilator
- TTV : TD : 110/60 mmHg, Nadi : 98x/menit R :
24x/menit Suhu ; 36,7̊C

A : Masalah Gangguan Ventilasi Spontan Belum Teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

F. DRUGS STUDY

Nama Obat Indikasi Kontra Indikasi Mekanisme Efek samping Konsiderasi


Obat Perawat

Injk Asam Untuk Hipersensitivitas Obat anti Mual, muntah, Menggunakan 12


Tranexamat Menghentikan terhadap asam fibrinolitik pusing, nyeri Benar pemberian
500 mg/8 perdarahan traneksamat yang mampu otot obat
Jam seperti riwayat menghambat
penyakit emboli plasminogen - Sebelum
paru, thrombosis pemberian
serebri obat perawat
harus
melakukan
skin test
terlebih
dahulu
- Kaji apakah
pasien ada
kontraindikasi
terhadap obat

Injk Meningkatkan Pasien dengan Melancarkan Samnolen, Menggunakan 12


Piracetam fungsi riwayat aliran darah sakit kepala, benar pemberian
kognitif, hipersensitivitas dan oksigen ataksia, obat
1 x 3 gr mioklonus terhadap ke otak, gangguan
serta dapat piracetam atau khusus nya keseimbangan, - Kaji apakah
mengatasi pasien dengan ke bagian insomnia pasien ada
kedutan pada gangguan fungsi otak menggunakan
otot, ginjal berat bernama obat lain
disleksia, korteks - Kaji efek
vertigo dan samping obat
cedera kepala

Ijnk Meredakan Hiversensitivitas Bekerja Gangguan Menggunakan 12


Omeprazol gangguan terhadap obat untuk gastritis, sakit benar pemberian
e 3 x 40 mg pencernaan omeprazole melambatkan kepala, ruam Obat
akibat ataupun obat produksi kulit.
- Kaji apakah
naiknya asam penghambat asam pasien ada
lambung, pompa proton lambung alergi obat
seperti nyeri atau tidak
uluh hati,
kesulitan
menelan
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, ( 2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

( SDKI), Edisi 1 Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
( SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi 1 Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai