N DENGAN DIAGNOSA
MEDIS HOPOKALEMIA BERAT DI RUANG PERAWATAN ICU RSUD MUARA
TEWEH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Profesi Ners di Sekolag Tinggi
Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin
DISUSUN OLEH
NAMA
NIM
BANJARMASIN
2023
FORMAT LAPORAN KASUS INDIVIDU
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. N
b. Umur : 25 Juni 2005
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Pelajar
f. Agama : Islam
g. Suku/Bangsa : Dayak / Indonesia
h. Alamat : Jl. Xx xx
i. Ruangan dirawat : ICU
j. Tanggal Masuk RS : 12 Juni 2023
k. No. Register : 13-57-xx
l. Diagnosa Medis : Hipokalemia Berat
m. Dokter yang merawat : dr. xxx
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama : Sesak nafas, dan kelemahan pada tubuh
e. Riwayat social :
3. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala Bentuk simetris, tidak ada benjolan rambut Tidak ada masalah
hitam dan tipis, kulit kepala tidak terdapat atau gangguan pada
ketombe area kepala
2. Mata Mata simetris kiri dan kanan, kelopak mata Tidak ada masalah
tidak terdapat edema ataupun lesi, pergerakan atau gangguan
bola mata sesuai, konjungtiva tidak anemis,
kornea jernih, pupil isokor.
3. Hidung Bentuk simetris dan normal, Tidak ada Tidak ada masalah
pernafasan cuping hidung, lubang hidung atau gangguan
bersih, tidak ada secret, dan tidak ada polip
4. Mulut dan Keadaan mukosa bibir kering Keadaan mulut Tidak ada masalah
tenggoroka dan gigi kurang bersih, tidak ada penggunaan atau gangguan
n gigi palsu,. Tidak ada pembengkakan kelenjar
thyroid
5. Telinga Bentuk telinga, simetris kanan dan kiri. Tidak ada masalah
Lubang telinga bersih, tidak ada serumen atau gangguan
berlebih, pendengaran berfungsi dengan baik
6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, posisi Tidak ada masalah
trakea letak ditengah tidak ada kelainan atau gangguan
8. Jantung Frekuensi denyut jantung 115x/menit kuat dan Tidak ada masalah
tidak teratur
P : Timpani
22 3
2 3
12. Kulit dan kulit lembab tidak kering, capillary time tidak ada masalah
Kuku kembali < 2 detik atau gangguan
4. 11 Pola Gordon
B. PROSEDUR DIAGNOSTIK
Nama Pasien : Ny. N
Tanggal lahir : 26-06-2005
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal Pemeriksaan : 14-06-2023
HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
DARAH
LENGKAP
FAAL -
HEMOSTASIS
GOLONGAN
DARAH
ELEKTROLIT
Nama : Nn. N
Tanggal Lahir : 26 Juni 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
No RM :
Pemeriksaan : Thorax
Tanggal Pemeriksaan : 12 Juni 2023
Klinis : Obs. Tetraparese ec Susp Imbalance electrolit susp.
hipokalemia
Kepada TS : Telah dilakukan pemeriksaan thorax AP dengan hasil sebagai
berikut
Saat ini cord an pulmo tak tampak kelainan.
C. ANALISA DATA
Perasaan lelah
DO :
DS : Intoleransi aktivitas
2 3
Setelah dilakukan Edukasi aktivitas dan Observasi : 1. Mengkaji kemampuan S : Pasien mengatakan
tindakan keperawatan Istirahat (I.12362) 1. Melihat faktor pasien dalam beraktivitas masih merasa lemas dan
selama 30 menit di Observasi : perkembangan Hasil Jam: 08.00 lelah setelah beraktivitas
harapkan kapasitas 1. Kaji kemampuan pasien Aktivitas pasien dibantu O:
kerja fisik dan mental pasien dalam 2. Mengontrol keluarga dan perawat
keadaan Umum : sedang
yang tidak pulih berkativitas keletihan pada 2. Memonitor kelelahan fisik
Kesadaran:
dengan istirahat 2. Monitor kelelahan pasien selama di dan emosional pada pasien.
menurun. Dengan fisik dan emosional rumah sakit Hasil jam : 08.05 setelah Composmentis
kriteria Hasil : 3. Monitor pola dan 3. Mengkaji subjektif melakukan aktivitas pasien - Pasien tampak
1. Melakukan jam tidur pasien adakah merasa cepat lelah dan lesu, letih
kemampuan penyebab lemas - TTV :
aktivitas rutin Terapeutik : keterbatasan gerak 3. Memonitor pola dan jam TD:112/65
cukup meningkat tidur pasien mmHg
1. Sediakan Terapeutik :
2. Lesu cukup Hasil (Jam08.10) Nadi: 115 x/menit
lingkungan nyaman
membaik Saat pagi hari pasien selalu R: 25x/menit
dan rendah 1. Meningkatkan
3. Pola istirahat tidur, tapi jika malam hari Suhu : 36,8̊C
stimulus ( Mis : rileksasi pada
cukup membaik pasien susah untuk tidur
cahaya, suara, pasien SPO2 : 96%
4. Tenaga cukup 2. Melatih kekuatan 4. Menyediakan lingkungan
kunjungan)
membaik nyaman dan rendah. A : Masalah Keletihan
2. Lakukan latihan otot pasien dalam
Hasil Jam : 08.20 Mengatur Belum Teratasi
rentang gerak pasif membantu
pencahyaan di dalam
dan aktif jika pemulihan
ruangan, suara, dan P : Lanjutkan Intervensi
memungkinkan
Kolaborasi : membatasi pengunjung agar
dengan keadaan
pasien bisa beristirahat 1. Kaji kemampuan
pasien 1. Mengembalikan dengan baik pasien dalam
3. Berikan aktivitas aktivitas pasien 5. Melakukan latihan rentang berkativitas
distraksi yang dengan bertahap gerak secara perlahan pada 2. Monitor kelelahan
menenangkan mempercepat pasien Hasil Jam : 08.25 fisik dan emosional
4. Fasilitasi duduk di kesembuhan pasien Pasien mampu mengerakan
3. Monitor pola dan jam
sisi tempat tidur, kaki dan tangan secara
tidur
jika tidak dapat perlahan di atas tempat tidur
berpindah atau 6. Memfasilitasi pasien untuk 4. Sediakan lingkungan
berjalan duduk di sisi tempat tidur, nyaman dan rendah
jika tidak dapat berpindah 5. Lakukan latihan
Edukasi : atau berjalan rentang gerak
1. Anjurkan tirah Hasil Jam.08.30 6. Anjurkan tirah baring
Pasien mampu untuk duduk 7. Anjurkan melakukan
baring
beberapa menit tapi dengan aktivitas secara
2. Anjurkan
bantuan keluarga bertahap
melakukan aktivitas
7. Menganjurkan pasien
secara bertahap
melakukan tirah baring agar
3. Anjurkan
tidak terjadi lecet pada
menghubungi
tubuh
perawat jika tanda
Hasil Jam :08.35
dan gejala
Pasien melakukan tirah
kelelahan tidak
baring miring kiri-kanan
berkurangg
setiap 2 jam sekali
Kolaborasi : 8. Mengkolaborasikan asupan
makanan yang tinggi akan
1. Kolaborasi dengan kalium dengan ahli gizi
ahli gizi tentang seperti : pisang, kentang
cara meningkatkan kacang, kurma, alpukat,
asupan makanan. ikan melon, pepaya
Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukan Terapi Aktivitas Observasi : 1. Mengidentifikasi deficit S : Pasien mengatakan tangan
tindakan (I.01026) tingkat aktivitas. kaki masih lemas susah di
keperawatan selama 1. Mengurangi tingkat Hasil Jam : 08.40 gerakan dan terasa nyeri
1 jam di harapkan Observasi : kelelahan pada pasien saat Pasien hanya mampu O:
intoleransi aktivitas melakukan aktivitas. melakukan aktivitas diatas - Keadaan Umum : Sedang
1. Identifikasi deficit 2. Mengukur kemampuab
menurun Dengan tempat tidur - Kesadaran : Composmentis
tingkat aktivitas pasien ketika beraktivitas
kriteria Hasil : 2. Mengidentifikasi kemampuan - Pasien tampak lemas
2. Identifikasi 3. Memilih aktivitas yang
1. Keluhan lelah aktivitas dalam kemampuan - Pasien terbaring di tempat
kemampuan mudah dilakukan
menurun tertentu Hasil Jam : 08.45 tidur.
berpartisipasi dalam 4. Memantau respon pasien
2. Dyspnea saat Pasien mampu mengerekan - TTV :
aktivitas tertentu
aktivitas kaki dan tangan ketika di - TD : 112/65 mmHg
3. Identifikasi sumber Terapeutik :
menurun minta - Nadi : 115 x/menit
daya untuk aktivitas
3. Dyspnea setelah 1. Memberikan fasilitas untuk 3. Menjelaskan metode aktivitas - R: 25x/menit
yang diinginkan
aktivitas pasien supaya bisa fisik sehari-hari jika perlu. - Suhu : 36,8̊C
4. Monitor respond
menurun melakukan aktivitas yang Hasil Jam : 08.50 - SPO2 : 96%
emosional, fisik,
4. Frekuensi nadi sesuai dengan keluhan Perawat memberitahukan
sosial, dan spiritual A : Masalah Intoleransi
membaik 2. Membantu pasien untuk pasien aktivitas ringan yang
terhadap aktivitas Aktivitas Belum Teratasi
konsisten dalam berlatih bisa dilakukan seperti
Terapeutik : melakukan pergerakan miring P : Lanjutkan Intervensi
Edukasi : kiri-kanan, dan duduk di atas
1. Fasilitasi fokus pada tempat tidur 1. Identifikasi deficit
kemapuan, bukan 1. Supaya pasien memahami 4. Menganjurkan keluarga untuk tingkat aktivitas.
aktivitas apa saja yang
deficit yang dialami boleh dilakukan memberi penguatan positif 2. Identifikasi kemampuan
2. Sepakati komitmen 2. Membantu pasien memilih atas partisipasi dalam aktivitas dalam
untuk meningkatkan aktivitas ringan yang bisa aktivitas. kemampuan tertentu
frekuensi dan rentang dilakukan saat di rumah Hasil Jam : 09.00 3. Jelaskan metode
aktivitas sakit Pasien merasa semangat dan aktivitas fisik sehari-hari
3. Fasilitasi memilih 3. Memberitahukan kepada mau untuk belajar melakukan jika perlu.
aktivitas dan tetapkan keluarga untuk selalu aktivitas yang di anjurkan 4. Anjurkan keluarga untuk
tujuan aktivitas yang mendukung pasien dalam perawat memberi penguatan
konsisten sesuai melakukan latihan fisik 5. Menganjurkan pasien untuk postif atas partisipasi
kemampuan fisik, makan makanan yang tinggi dalam aktivitas
psikologis, dan sosial kalium seperti pisan, kacang,
melon, papaya.
Edukasi :
1. Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-
hari jika perlu
2. Ajarkan cara
melakukan aktivitas
yang di pilih
3. Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok atau terapi,
jika perlu
4. Anjurkan keluarga
untuk memberi
penguatan positif atas
partisipasi ----dalam
aktivitas
Diagnosa Keperawatan
3.Gangguan Ventilasi Spontan berhubungan dengan gangguan metabolism d/d penggunaan Ventilator
Setelah dilakukan Dukungan Ventilasi Observasi : 1. Mengidentifikasi adanya S : Pasien masih sesak dan
tindakan keperawatan ( I.01002) 1. Melihat kondisi pasien kelelahan otot bantu napas. lemas
selama 30 menit di Observasi : apakah ada otot bantu Hasil Jam : 09.05 O:
harapkan ventilasi 1. Identifikasi adanya kelelahan napas atau tidak Pasien tampak lemas dan 1. Keadaan Umum :
spontan meningkat otot bantu napas 2. Memantau status cepat lelah Sedang
dengan Kriteria Hasil : 2. Identifikasi efek perubahan pernapasan pasien 2. Mengidentifikasi efek 2. Kesadaran :
1. Mempertahankan posisi terhadap status
3. Melihat saturasi perubahan posisi terhadap Composmentis
kepatenan jalan pernapasan oksigen, bunyi napas, status pernapasan. 3. Produksi sputum
napas 3. Monitor status repirasi dan frekuensi apakah Hasil Jam : 09.10 sedikit
2. Mengeluarkan oksigenasi( frekuensi dan dalam batas normal Pasien diberikan posisi 4. Ventilator masih
secret tanpa kedalaman atau tidak semi fowler untuk terpasang
bantuan napas ,penggunaan otot membantu pasien bernapas - TTV :
3. Menunjukan bantu napas, bunyi napas Terapeutik : dengan nyaman TD : 120/70 mmHg
perilaku untuk tambahan, saturasi oksigen 3. Memonitor frekuensi napas Nadi : 112x/menit
1. Supaya tidak terjadi
memperbaiki dan kedalaman napas, R : 24 x/menit
Terapeutik: gagal napas
bersihan jalan bunyi napas tambahan, dan Suhu : 37,0̊C
2. Mempertahankan
napas saturasi oksigen. SPO2 : 97%
1. Pertahankan kepatenan jalan saturasi oksigen dalam
Hasil Jam : 09.15
napas dan penggunaan batas normal A ; Masalah Gangguan
Frekuensi napas :
ventilator Ventilasi Spontan Belum
26x/menit dalam cepat dan
2. Berikan oksigenasi sesuai Teratasi
tidak teratur
kebutuhan Adanya bunyi napas P Lanjutkan Intervensi
tambahan seperti
wheezing, saturasi oksigen 1. Identifikasi adanya
Pemantauan Respirasi 99% kelelahan otot bantu napas
4. Memonitor adanya 2. Identifikasi efek perubahan
Observasi : posisi terhadap status
produksi sputum.
Hasil Jam : 09.20 pernapasan
1. Monitor adanya produksi
Produksi sputum mulai 3. Monitor status repirasi dan
sputum, jika ada
sedikit oksigenasi( frekuensi dan
2. Auskultasi bunyi napas
kedalaman
3. Monitor saturasi oksigen
napas ,penggunaan otot
bantu napas, bunyi napas
tambahan, saturasi oksigen
4. Pertahankan kepatenan
jalan napas dan
penggunaan ventilator
5. Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan
E. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. N
Ruangan : ICU
Diagnosa Keperawatan : Keletihan berhubungan dengan Kondisi Fisiologis ( Penyakit
Kronis) di tandai dengan pasien tampak pucat, lemas, letih dan lesu.
I:
O:
P Lanjutkan Intervensi
Nama Pasien : Ny. N
Ruangan : ICU
Diagnosa Keperawatan : Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai
dengan pasien mengeluh cepat lelah
Jumat, 16 Juni Jam : 11.00 S : Pasien masih mengeluh badan terasa lemas kaki tangan
2023 mulai bisa digerakan
Jam :11.05 O:
- Keadaan Umum : Sedang
- Kesadaran : Composmentis
- Pasien tampak lemas
- Pasien terbaring ditempat tidur
- Kaki dan tangan sudah mulai bisa di gerakan
- Kekuatan otot mulai meningkat
- TTV :
TD : 120/60 mmHg
Nadi : 110x/menit
R : 23 x/menit
Suhu : 36.5̊C
SPO2 : 97%
Jam : 11.10
A : Masalah Intoleransi Aktivitas Belum Teratasi
Jam : 11.20 P : Lanjutkan Intervensi
I:
Evaluasi :
O:
P : lanjutkan Intervensi
Nama Pasien : Ny. N
Ruangan : ICU
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Ventilasi Spontan berhubungan dengan gangguan
metabolism d/d penggunaan Ventilator
I:
Evaluasi :
O:
P : Lanjutkan Intervensi
F. DRUGS STUDY
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, ( 2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
( SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi 1 Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia