Disusun Oleh :
Dyan Kurniasari NIM. SN191038
Fila Diana Nurhayati NIM. SN191055
Nurqolbiatun NIM. SN191116
1
PADA Tn. S DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DIRUANG
SAKURA 16 RS INDRIATI SOLO BARU
2
november 2019 jam 12:00, pasien mengeluh demam, suhu : 39 ֯ C, tensi
110/70, nadi 100 x/ menit, RR : 24 x/ menit, membrane mukosa pucat,
akral hangat, Pasien mengatakan tidak nafsu makan karena mual.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit apapun.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit
keturunan dalam keluarga.
Genogram
Tn.S 35
THN
Keterangan :
: Pasien : Perempuan
: Keturunan : Pernikahan
: Meninggal
3
Keluarga mengatakan bahwa lingkungan rumah yang mereka huni bersih,
dan tidak ada penyakit / wabah yang sedang menjangkit dilingkungan
mereka. Seminggu sekali diadakan kerja bakti.
2. Kepala
1) Bentuk dan ukuran kepala : Kepala mesochepal, bentuk simetris.
2) Kulit kepala : Kulit kepala bersih.
3) Rambut : Rambut warna hitam, pendek, dan bersih.
3. Muka
a. Mata
1. Palebra : Tidak ada edema, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
2. Konjungtiva : Tidak pucat, warna merah.
3. Sclera : Warna putih, tidak kuning.
4. Pupil : Isokor.
5. Diameter Ka/Ki : pupil kanan 2 mm/ pupil kiri 2 mm.
6. Reflek terhadap cahaya : ada reflek cahaya baik pupil kanan
dn kiri (+/+).
7. Penggunaan alat bantu penglihatan : Pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan
4
b. Hidung : Pasien mampu menghidu.
c. Mulut : Membran mukosa pucat, mulut kotor, bibir kering.
d. Telinga : Pasien mampu mendengar, telinga bersih.
e. Kulit muka kemerahan.
4. Leher
1)Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
2)Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
3)JVP : 5 cm.
5. Dada ( Thorax)
1) Paru-paru
a) Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada,
irama teratur, .
b) Palpasi : Pengembangan dada inspirasi : ekspirasi = 1:2 ,
taktil fremitus normal.
c) Perkusi : Sonor dilapang paru (kanan dan kiri),
d) Auskultasi : Vesikuler.
2) Jantung
a) Inspeksi : Bentuk simetris, Ictus cordis tidak tampak.
b) Palpasi : Lokasi punctum maximum kuat.
c) Perkusi : Ictus cordis pada spatium intercostal (SIC) V
disebelah medial linea midklavikularis sinistra.
d) Auskultasi : bunyi jantung reguler, interval normal, denyut
jantung 100 x/ menit.
6. Abdomen
1) Inspeksi : Perut simetris, tidak ada jejas, tidak ada luka
operasi.
2) Auskultasi : Peristaltik usus 35 x/ menit.
3) Palpasi : ada nyeri tekan pada abdomen kiri bawah, ditandai
dengan sikap pasien melindungi perut.
P : Nyeri akibat agen cedera biologis.
Q : Nyeri seperti ditusuk.
R : Nyeri diperut kiri bawah kwadran ke 4.
5
S : Skala nyeri 2 (Menggunakan skala nyeri Numeric Pain
Scale).
T : nyeri hilang timbul, nyeri saat aktivitas.
4) Perkusi : Tymphani.
7. Genitalia : Kotor, terpasang Dower chateter no 16 pada tgl 16
november 2019, saat ini urine berwarna kuning jernih.
8. Rektum : Tidak ada hemoroid.
9. Ekstremitas :
a. Atas
Kanan Kiri
Kekuatan Otot 5 5
Rentang Gerak Rom aktif Rom aktif
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak edema Tidak ada edema
CRT < 3 detik <3 detik
Keluhan Tidak ada. Tidak ada.
b. Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan Otot 5 5
Rentang Gerak Rom aktif Rom aktif
Akral Hangat. Hangat.
Edema Tidak edema Tidak edema
CRT < 3 detik < 3 detik
Keluhan Tidak ada. Tidak ada.
6
B : Hb : 14,58 gr/dl, Ht : 41,30 %, Leukosit : 3.660 /Ul, Trombosit :
96 ribu.
C : Pasien tampak lemas, pasien selalu muntah setelah makan
ataupun minum obat.
D : Keluarga mengatakan bahwa pasien mendapat diet makan
lunak 1700 kalori, tetapi setiap selesai makan 1 sendok pasien
muntah.
b. Pengkajian Pola Nutrisi
3. Pola Eliminasi
a. BAB
b. BAK
7
Total Produksi Urine 1000cc/ hari 1770cc/ hari
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Ket :
0: Mandiri; 1: dengan alat bantu; 2: dibantu orang lain; 3: dibantu orang
lain dan alat; 4: tergantung total.
Kesimpulan : Pola aktivitas dan latihan pasien tingkat ketergantungannya
minimal care.
8
Malam
Penggunaan Obat Tidak ada penggunaan Tidak ada penggunaan
Tidur obat tidur obat tidur
Gangguan Tidur Tidak ada Terbangun waktu
malam hari
Perasaan Waktu Segar Masih mengantuk
Bangun
Kebiasaan Nonton TV Miring kiri, miring
Sebelum Tidur kanan.
9
c. Harga Diri : Pasien mengatakan bahwa pasien akan sembuh
d. Peran Diri : Pasien mengatakan bahwa pasien sehari-harinya
beraktivitas diluar rumah, pasien bekerja sebagai wiraswasta.
e. Identitas Diri : Pasien mengatakan pasien berjenis kelamin laki-
laki, sudah mempunyai istri, tetapi belum mempunyai anak.
8. Pola Hubungan Peran.
Keluarga mengatakan hubungan dengan orang lain semenjak pasien
sakit tidak ada masalah, hal tersebut dibuktikan bahwa pasien saat sakit
banyak tetangga yang datang untuk menjenguk.
9. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Pasien saat sakit tidak melakukan hubungan seksual dengan istrinya.
Kondisi genetalia bersih, terpasang dower chateter no 16 sejak tanggal
16 november 2019, urin 1500 cc/ hari, warna kuning jernih.
10. Pola Mekanisme Koping
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jika pasien ada masalah selalu
menceritakan kepada istrinya.
Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit, pasien mengeluh ke
istrinya jika ada keluhan. Keluarga selalu mendukung pasien untuk
kesembuhannya.
11. Pola Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan rutin menjalankan ibadah sholat
5 waktu.
Selama sakit : Keluarga mengatakan selama sakit pasien menjalankan
ibadah sholat 5 waktu.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
10
22:46 Trombosit 150-440 L 96 Turun.
Eritrosit 3.80-5.20 10ˆ3/u 4,73 Normal.
MCV 80-100 L 87,40 Normal.
MCH 26-34 10ˆ6/u 30,80 Normal.
MCHC 32-36 L 35,30 Normal.
SGOT <35 fL 43 Naik.
SGPT <45 pg 30 Normal
g/dl
U/I
U/I
17 Hemoglobin 11.7-15.50 g/dl 13,00 Normal
November Hematokrit 35-47 % 48 Naik
2019 jam Leukosit 3.60-11.00 10ˆ3/u 7,00 Normal
06:00 Trombosit 150-440 L 80 Turun.
10ˆ3/u
L
11
November Hematokrit 35-47 % 38,8 Normal.
2019 jam Leukosit 3.60-11.00 10ˆ3/u 11,24 Normal
06:00 Trombosit 150-440 L 129 Turun
10ˆ3/u
L
12
2. Pemeriksaan Diagnostik
13
ANALISA DATA
14
2019 badan terasa cairan intraseluler. berhubungan
panas. dengan kehilangan
DO : nadi 100 cairan intraseluler.
x/ menit, suhu
39°C, RR : 24
x/ menit, tensi
110/70 mmhg,
akral hangat,
membrane
mukosa pucat.
Peningkatan
hematocrit :
48,1%,
trombosit
68ribu. Balance
cairan : -800cc,
infus Nacl 500
ml/ 6 jam.
2 18 DS : Pasien Hipertermi Proses Hipertermi
Nov mengatakan Penyakitnya berhubungan
2019 badan terasa dengan proses
panas. penyakitnya.
DO : Kulit
muka
kemerahan,
nadi 100 x/
menit, suhu
39°C, RR : 24
x/ menit, tensi
110/70 mmhg,
akral hangat,
membrane
mukosa pucat.
3 18 DS : Pasien Ketidak Asupan diet Ketidakseimbangan
Nov mengatakan seimbangan kurang nutrisi kurang dari
2019 tidak nafsu nutrisi kebutuhan
15
makan karena kurang dari berhubungan
mual. kebutuhan dengan asupan diet
DO : Membran kurang.
mukosa pucat,
mulut kotor,
bibir kering,
ada nyeri tekan
pada abdomen
kiri bawah,
mual dan
muntah 2x
kurang lebih
400 cc,
peristaltic 40 x/
menit, berat
badan
mengalami
penurunan saat
sebelum sakit
75 kg dan saat
sakit 73 kg.
4 18 DS : Pasien Nyeri akut Agen cedera Nyeri akut
Nov mengatakan bioogis berhubungan
2019 nyeri perut. dengan agen cedera
P : Nyeri akibat biologis.
agen cedera
biologis.
Q : Nyeri seperti
ditusuk.
R : Nyeri
diperut kiri
bawah.
S : Skala nyeri 2
(Menggunakan
skala nyeri
Numeric Pain
16
Scale).
T : nyeri hilang
timbul.
DO : Sikap
pasien
melindungi
perut. Pasien
tidak nafsu
makan.
17
RENCANA KEPERAWATAN
18
2019 Termoregulasi. 1. Monitor TTV dan
Setelah dilakukan keluhan pasien.
tindakan keperawatan 2. Monitor warna kulit
selama 3 x 24 jam dan suhu.
hipertermi teratasi. 3. Lakukan kompres
Dengan kriteria hasil hangat, berikan
: pakaian tipis, dan
1) Suhu normal buka selimut ketika
(36,5 – 37 ֯c). pasien demam, jika
2) Nadi normal ( 80- kondisi badan
90 X/ Menit). menggigil pakaikan
3) Turgor kulit selimut.
elastis. 4. Balance cairan
4) Klien mampu seimbang.
menjelaskan 5. Anjurkan klien utk
tanda – tanda konsumsi cairan
peningkatan (banyak minum).
suhu. 6. Kolaborasi dengan
5) Balance cairan dokter untuk
seimbang. pemberian
antipiretik.
19
meningkat. toleransi ke pasien.
3. Status Nutrisi dan 5. Berikan makanan
Cairan adekuat. yang tinggi serat
4. Porsi makan untuk mencegah
habis ¾ porsi. konstipasi.
6. Berikan makanan
secara bertahap.
7. Ajarkan kepada
keluarga pentingnya
nutrisi pasien.
8. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemasangan NGT.
9. Kolaborasi dengan
dokter pemberian
anti emetic.
20
5) Melaporkan istirahat/ tidur.
kontrol nyeri. 6. Kendalikan faktor
6) Skala nyeri : 1 lingkungan yang
menyebabkan nyeri.
7. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
analgetik
21
Hari / No Implementasi Respon Tanda-
Tgl / Jam Diagnosa tangan
18 Nov 1,2 Memonitor TTV dan S : Pasien Fila
2019 keluhan pasien. mengatakan badan
12:30 terasa panas.
O : Suhu :39̊ C,
Nadi 100x/ menit,
Tensi : 110/70
mmHg, Spo2 :
96%, rr 26
Mengobservasi adanya x/menit, wajah
perdarahan kemerahan, tidak
menggigil.
12:45 1 Nur Q
S : Pasien
Memonitor warna kulit mengatakan gusi
dan suhu. tidak berdarah.
O : Tidak ada
tanda-tanda
13:05 1,2 perdarahan.
Fila
Melakukan kompres S : -
hangat, O : kulit muka
berwarna
Menganjurkan klien utk kemerahan, suhu :
konsumsi cairan. 38,5 C
13:10 2 Dyan
S:-
O : Pasien tenang. Dyan
Menganti cairan infus
22
muntah.
23
Mengkaji nyeri secara
menyeluruh meliputi
lokasi, durasi, kualitas,
Fila
16:20 3 keparahan nyeri dan S :-
faktor pencetus nyeri O : Kalori yang
dibutuhkan pasien
1500 kalori. Dyan
Nur Q
16:25 1 S : Pasien
mengatakan badan
masih demam.
O : Suhu 37,8°C,
nadi : 90x/ menit,
Fila
Mengajarkan tehnik tensi 123/76mmhg,
relaksasi nafas dalam. jumlah urine
Nur Q
1500cc/ 24 jam.
S : Pasien
16:30 4 mengatakan nyeri
Memberikan informasi perut kiri bawah.
mengenai nyeri, seperti P : Nyeri akibat
penyebab nyeri, durasi agen cedera
nyeri. biologis.
Q : Nyeri seperti
ditusuk.
Memberikan makanan R : Nyeri diperut
lunak. kiri bawah.
S : Skala nyeri 2
(Menggunakan
skala nyeri
Numeric Pain
Menghitung balance Scale).
cairan. T : nyeri hilang
24
timbul.
O : Pasien terlihat
memegangi perut.
Mengajarkan kepada
keluarga pentingnya S : Pasien
16:45 4 nutrisi dan cairan untuk mengatakan lebih
pasien. enakan
O : Pasien tampak
lebih rileks.
S : Pasien
18:00 3 mengatakan masih
mual.
O : Porsi makan
habis ¼ porsi.
S:-
18:30 1,2 O : Intake: 2200cc
Output : 2700cc
Balance : -500cc.
S : Keluarga
18:45 1,2,3 mengatakan paham
apa yang telah
dijelaskan perawat.
25
O : Keluarga
mampu
menjelaskan
pentingnya nutrisi
dan cairan bagi
pasien.
S : Pasien
18:50 4 mengatakan ingin
tidur.
O : Pasien
menutup tirai
ruangan.
19:00 4 S:-
O : Tirai tertutup,
ruangan tenang,
tidak berisik.
19 Nov 1,2,3 Memonitor TTV dan S : Pasien Fila
2019 keluhan pasien. mengatakan badan
13:00 terasa panas.
O : suhu :38°C,
Nadi 98x/ menit,
Tensi : 115 /70
mmHg, Spo2 :
Memonitor warna kulit 96%.
dan suhu.
S:- Fila
13:05 1,2 Melakukan kompres O : kulit muka
hangat, tidak kemerahan.
Dyan
13:15 1,2 Menganti cairan infus S : Pasien
mengatakan mual.
26
O : Pasien minum
Nur Q
air 100cc, tidak
Mengobservasi adanya muntah.
muntah.
Nur Q
S:-
14:00 1,2 O : Tetesan infus
lancar.
Fila
Memberikan terapi
paracetamol drip 1 S : Pasien
gram, pumpisel 40 mg, mengatakan masih
15:00 1,2,3 santagesic 1 gram iv mual.
dan mengkaji nyeri. O : Pasien tidak
muntah.
S : Pasien
mengatakan
16:00 2,3,4 setelah diberi obat,
keluar keringat,
tidak mual, nyeri
Fila
tekan berkurang.
P : Nyeri akibat
agen cedera
Dyan
biologis.
Q : Nyeri seperti
ditusuk.
Memonitor asupan R : Nyeri diperut
Dyan
makanan dan kalori kiri bawah.
S : Skala nyeri 1
(Menggunakan
Nur Q
Memonitor status skala nyeri
hidrasi ( jumlah urin, Numeric Pain
nadi, suhu) Scale).
T : nyeri hilang
Nur Q
timbul.
O : Pasien terlihat
27
tenang, tidak
Menghitung balance kesakitan.
cairan.
S : Pasien
mengatakan mual.
16:15 3 Memberikan makanan O : Porsi makan
lunak. habis 1/2 porsi.
S : Pasien
Mengajarkan kepada mengatakan badan
16:20 1 keluarga pentingnya masih demam.
nutrisi dan cairan untuk O : Suhu 37,5°C,
pasien. nadi : 88x/ menit,
jumlah urine
1200cc/ 24 jam.
S:-
O : Intake: 2200cc
16:25 1,2 Output : 2400cc
Balance : -200cc
S : Pasien
mengatakan mual
18:00 3 tetapi sudah
berkurang.
O : Makan habis ½
porsi.
S : Keluarga
18:30 3 mengatakan paham
apa yang telah
dijelaskan perawat.
O : Keluarga
mampu
menjelaskan
28
pentingnya nutrisi
dan cairan bagi
pasien.
20 Nov 1,2 Memonitor TTV dan S : Pasien Fila
2019 keluhan pasien. mengatakan badan
13:00 sudah panas.
O : suhu :37°C,
Nadi 84x/ menit,
Tensi : 120 /70
mmHg, Spo2 :
96%, rr 24 x/
Memonitor warna kulit menit.
dan suhu.
S:-
13:05 2 O : kulit muka Fila
Menganjurkan klien utk tidak kemerahan.
konsumsi cairan.
S : Pasien
13:15 2 mengatakan tidak
Dyan
mual.
Mengobservasi adanya O : Pasien minum
muntah. air 200cc, tidak
muntah.
Nur Q
Fila
S : Pasien
16:00 2,3 mengatakan
Dyan
Memonitor asupan setelah diberi obat,
makanan dan kalori keluar keringat,
29
tidak mual.
O : Pasien terlihat
Memonitor status tenang, tidak
Nur Q
hidrasi ( jumlah urin, kesakitan.
nadi, suhu)
S : Pasien
mengatakan mual. Fila.
16:15 3 O : Porsi makan
habis 3/4 porsi.
Menghitung balance
Fila
cairan. S : Pasien
mengatakan badan
16:20 1 masih demam.
Memberikan makanan O : Suhu 37°C,
lunak. nadi : 80x/ menit,
jumlah urine
1400cc/ 24 jam.
Mengajarkan kepada S : -
keluarga pentingnya O : Intake: 2400cc
nutrisi dan cairan untuk Output : 2130cc
16:25 1,2 pasien. Balance : 270cc
S : Pasien
mengatakan tidak
mual.
O : Makan habis
18:00 3 3/4 porsi.
S : Keluarga
mengatakan paham
apa yang telah
18:30 dijelaskan perawat.
3 O : Keluarga
30
mampu
menjelaskan
pentingnya nutrisi
dan cairan bagi
pasien.
EVALUASI KEPERAWATAN
31
NIC : Managemen Cairan :
1. Monitor intake dan output.
2. Observasi adanya muntah.
3. Monitor status hidrasi ( jumlah urin,
nadi, suhu).
4. Laksanakan terapi sesuai program.
5. Ajarkan pada pasien dan keluarga
pentingnya kebutuhan cairan.
Kolaborasi pemberian cairan intravena , dan
pemasangan NGT, serta pemeriksaan
elektrolit.
2 18 S : Pasien mengatakan badan masih demam. Fila
November O : : Kulit muka agak kemerahan, nadi 90 x/
2019 menit, suhu 37,8°C, RR : 20 x/ menit, tensi
Jam 19:00 123/78 mmhg, akral hangat, membrane
mukosa pucat.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
NIC: Perawatan Demam.
1. Monitor TTV dan keluhan pasien.
2. Monitor warna kulit dan suhu.
3. Lakukan kompres hangat, berikan
pakaian tipis, dan buka selimut ketika
pasien demam, jika kondisi badan
menggigil pakaikan selimut.
4. Balance cairan seimbang.
5. Anjurkan klien utk konsumsi cairan.
6. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian antipiretik.
3 18 S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan Dyan
November karena mual.
2019 O : Membran mukosa pucat, mulut kotor,
Jam 19:00 bibir kering, ada nyeri tekan pada abdomen
kiri bawah, mual dan muntah 1x kurang
lebih 100 cc, peristaltic 30 x/ menit, berat
32
badan mengalami penurunan dari 75 kg
menjadi 73 kg, porsi habis ¼ porsi.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
NIC : Manajemen Nutrisi.
1. Monitor asupan makanan dan kalori.
2. Monitor penurunan dan peningkatan
berat badan.
3. Menentukan jumlah kalori yang
dibutuhkan.
4. Berikan makanan yang mudah dicerna
oleh pasien dan toleransi ke pasien.
5. Berikan makanan yang tinggi serat
untuk mencegah konstipasi.
6. Berikan makanan secara bertahap.
7. Ajarkan kepada keluarga pentingnya
nutrisi pasien.
8. Kolaborasi dengan dokter pemberian
anti emetic.
4 18 S : Pasien mengatakan nyeri perut Nur Q
November berkurang.
2019 P : Nyeri akibat agen cedera biologis.
Jam 19:00 Q : Nyeri seperti ditusuk.
R : Nyeri diperut kiri bawah.
S : Skala nyeri 1 (Menggunakan skala nyeri
Numeric Pain Scale).
T : nyeri hilang timbul.
O : Sikap pasien melindungi perut. Pasien
tidak nafsu makan.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
NIC : Manajemen Nyeri
33
dan faktor pencetus nyeri.
2. Kaji kenyamanan non verbal.
3. Berikan informasi mengenai nyeri,
seperti penyebab nyeri, durasi nyeri.
4. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam.
5. Anjurkan untuk istirahat/ tidur.
6. Kendalikan faktor lingkungan yang
menyebabkan nyeri.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi analgetik.
1 19 nov S : Pasien mengatakan badan terasa panas. Nur Q
2019 O : nadi 88 x/ menit, suhu 37,5°C, RR : 20
x/ menit, akral hangat, membrane mukosa
agak pucat. Hematocrit menurun dari
sebelumnya : 45%, trombosit naik 82ribu.
Balance cairan : -200cc.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi.
NIC : Managemen Cairan :
1. Monitor intake dan output.
2. Observasi adanya muntah.
3. Monitor status hidrasi ( jumlah urin,
nadi, suhu).
4. Laksanakan terapi sesuai program.
5. Ajarkan pada pasien dan keluarga
pentingnya kebutuhan cairan.
Kolaborasi pemberian cairan intravena , dan
pemasangan NGT, serta pemeriksaan
elektrolit.
2 19 nov S : Pasien mengatakan badan masih demam. Fila
2019 O : : Kulit muka tidak kemerahan, nadi 88 x/
menit, suhu 37,5°C, RR : 22 x/ menit, akral
hangat, membrane mukosa tidak pucat.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
34
NIC: Perawatan Demam.
1. Monitor TTV dan keluhan pasien.
2. Monitor warna kulit dan suhu.
3. Lakukan kompres hangat, berikan
pakaian tipis, dan buka selimut ketika
pasien demam, jika kondisi badan
menggigil pakaikan selimut.
4. Balance cairan seimbang.
5. Anjurkan klien utk konsumsi cairan.
6. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian antipiretik.
3 19 nov S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan Dyan
2019 karena masih mual.
O : Membran mukosa agak pucat, mulut
bersih, pasien tidak muntah, peristaltic 28 x/
menit, porsi habis ½ porsi.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
NIC : Manajemen Nutrisi.
1. Monitor asupan makanan dan kalori.
2. Monitor penurunan dan peningkatan
berat badan.
3. Menentukan jumlah kalori yang
dibutuhkan.
4. Berikan makanan yang mudah dicerna
oleh pasien dan toleransi ke pasien.
5. Berikan makanan yang tinggi serat
untuk mencegah konstipasi.
6. Berikan makanan secara bertahap.
7. Ajarkan kepada keluarga pentingnya
nutrisi pasien.
8. Kolaborasi dengan dokter pemberian
anti emetic.
4 19 nov S : Pasien mengatakan nyeri perut hilang. Nur Q
2019 P : Nyeri akibat agen cedera biologis.
35
Q : Nyeri seperti ditusuk.
R : Nyeri diperut kiri bawah.
S : Skala nyeri 1 (Menggunakan skala nyeri
Numeric Pain Scale).
T : nyeri hilang timbul.
O : Sikap pasien tenang, tidak kesakitan.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.
1 20 nov S : Pasien mengatakan badan tidak demam. Nur Q
2019 O : nadi 80 x/ menit, suhu 37°C, RR : 22 x/
menit, akral hangat, membrane mukosa
lembab. Hematocrit menurun dari
sebelumnya : 38,8%, trombosit naik
129ribu. Balance cairan : +270cc.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan Intervensi.
2 20 nov S : Pasien mengatakan badan sudah tidak Fila
2019 demam.
O : : Kulit muka tidak kemerahan, nadi 80 x/
menit, suhu 37°C, RR : 22 x/ menit, akral
hangat, membrane mukosa tidak pucat.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.
3 20 nov S : Pasien mengatakan nafsu makan Dyan
2019 meningkat dan tidak mual.
O : Membran mukosa lembab, mulut bersih,
pasien tidak muntah, peristaltic 20 x/ menit,
porsi makan habis ¾ porsi
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.
36
37
38