Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

HIPERBILIRUBIN PADA BAYI DI RUANG PERINATOLOGI


RS INDRIATI SOLO BARU

Di Susun Oleh :

FILA DIANA NURHAYATI


NIM : SN 191055

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
HIPERBILIRUBIN PADA BAYI DI RUANG PERINATOLOGI
RS INDRIATI SOLO BARU

A. LATAR BELAKANG
Hiperbilirubin merupakan keadaan dimana kadar bilirubin serum total yang
lebih dari 10 % pada minggu pertama dimana ditandai dengan ikterus pada kulit
dan sklera. Hiperbilirubinemia neonatal terjadi pada lebih dari 60% neonatus
yang dilahirkan dengan usia kehamilan tidak normal (pre-term) dan neonatus
yang dilahirkan dengan usia kehamilan normal (term), dan mencapai puncaknya
pada 3-5 hari setelah lahir dan biasanya sembuh setelah 2 minggu.
Ikterik (kuning) pada bayi umumnya ditemukan pada wajah bayi, yang
kemudian menyebar ke truncus dan ekstremitas ketika konsentrasi bilirubin
serum meningkat. Karena kebanyakan bayi baru lahir dikeluarkan dari rumah
sakit bersama ibunya setelah 1 – 2 hari setelah lahir, maka penyakit kuning
mungkin tidak terlihat pada saat dikeluarkan dari rumah sakit. Walaupun
biasanya merupakan kondisi yang ringan, namun hiperbilirubinemia jika parah
terkait dengan letargi, menyusui yang buruk, cengeng, sering menangis keras,
demam, dan apneu. Akibat terburuk adalah terjadinya kernikterus yang
merupakan kerusakan otak irreversible yang terkait dengan staining ganglia
basal. Untuk itu, perlu penanganan yang tepat dan pengetahuan tentang
hiperbilirubinemia.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memberikan penyuluhan
tentang hiperbilirubinemia.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan orang tua memahami
tentang Hiperbilirubinemia
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan orang tua diharapkan dapat :
a. Menyebutkan pengertian hiperbilirubinemia
b. Menyebutkan penyebab hiperbilirubinemia
c. Menyebutkan tanda dan gejala hiperbilirubinemia
d. Menyebutkan cara perawatan hiperbilirubunemia

2
B. JENIS PENYULUHAN : Hiperbilirubin pada bayi.
C. MEDIA : Leafleat dan Lembar balik.
D. METODE : Ceramah dan Tanya jawab.
E. PESERTA : Orang tua bayi
F. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Pemateri

: Ibu bayi

: Ayah bayi

G. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari / tanggal : Selasa, 18 Februari 2020.
2. Waktu : Pukul 13.30 - 13.50 wib.
3. Tempat : Ruang Perinatologi RS Indriati Solo Baru.

H. PENGORGANISASIAN

1. Pemateri : Fila Diana Nurhayati


2. Peserta : Bapak dan Ibu bayi
3. Observer : CI Lahan (Rosalia Dian Arsyta Putri, Skep. Ns)

I. RENCANA PELAKSANAAN

3
No Kegiatan Waktu Subjek Terapi

1 Pembukaan 5 menit Pemateri membuka acara penyuluhan


dan menyampaikan kontrak waktu,

2 Pelaksanaan 10 menit Pemateri :


menjelaskan tujuan dan manfaat
penyuluhan,
menjelaskan materi penyuluhan.

Observer : melihat jalannya


penyuluhan.

3 Penutup 5 menit Pemateri menanyakan kepada orang


tua adakah hal-hal yang perlu
ditanyakan.
Kemudian pemateri mengevaluasi
materi yang telah diberikan dengan
menanyakan ulang materi yang telah
disampaikan.
Pemateri menutup acara penyuluhan.

J. KRITERIA EVALUASI
Yang dievaluasi dalam kegiatan ini adalah:
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan bahan leafleat
b. Kesiapan peserta dalam mengikuti penyuluhan
c. Ketepatan waktu

2. Evaluasi Proses.

a. Kemampuan pemateri memberikan penyuluhan


b. Kemampuan peserta menerima materi yang disampaikan
c. Respon orang tua selamapenyuluhan.

3. Evaluasi Hasil
Kemampuan orang tua mereview ulang materi yang telah disampaikan.

DAFTAR HADIR

4
NO NAMA TTD ORTU

1 Nama Bayi

2 Nama Ibu

3 Nama Bapak

MENGETAHUI

CI LAHAN PEMBIMBING AKADEMIK

( ) ( )

DAFTAR PUSTAKA

5
Doengoes, E. Marlyn & Moerorse Mary Frace.(2010). Rencana Perawatan Maternal
Bayi.EGC. Jakarta

Ngastiah, (2000). Perawatan Anak Sakit. EGC. Jakarta

Prawirohadjo, Sarwono. (2011). Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Yayasan Bina Pustaka.


Jakarta.

Suriadi, dan Rita Y. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I. Fajar Inter
Pratama. Jakarta

Syaifuddin, Bari Abdul. (2000). Buku Ajar Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Dan Neonatal. JNPKKR/POGI & Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

MATERI PENYULUHAN
HIPERBILIRUBIN

6
1.      Pengertian
Hiperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin darah yang kadar
nilainya lebih dari normal. Nilai normal bilirubin indirek 0,3 – 1,1 mg/dl,
bilirubin direk 0,1 – 0,4 mg/dl. (Suriadi 2010)
Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubinemia
mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi menimbulkan kernicterus kalau
tidak ditanggulangi dengan baik.
Hyperbilirubinemia (icterus pada bayi baru lahir) adalah meningginya
kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler, sehingga kulit, konjungtiva,
mukosa, dan alat tubuh lainnya berwarna kuning. (Ngastiyah, 2010).

2.      Penyebab
a. Gangguan fungsi hati : defisiensi glukoromil transferase, obstruksi empedu
b. Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya
pada Hipoalbuminemia atau karena pengaruh obat-obat tertentu misalnya
Sulfadiasine.
c. Gangguan fungsi Hati yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau
toksin yang dapat langsung merusak sel hati dan darah merah seperti
infeksi, Toksoplasmosis, Siphilis.
d. Gangguan ekskresi yang terjadi intra atau ekstra Hepatik.
e. Peningkatan sirkulasi Enterohepatik misalnya pada Ileus Obstruktif

3.      Manifetasi Klinis


Manifestasi klinis hiperbilirubinemia adalah sebagai berikut:
a. Ikterus pada kulit, sklera, kuku, dan membran mukosa
b.       mual, untah, anoreksia
c.       urin berwarna gelap dan tinja berwarna pucat
d.      perut membuncit dan pembesaran hati
e.      kaku leher, spasme otot, dan kejang
f. lemas, kejang, tidak mau mengisap
(Suriadi, dan Rita Y, 2010)

4.      Komplikasi
Komplikasi hiperbilirubinemia adalah sebagai berikut:
a. Bilirubin enchepalopathy (komplikasi serius)

7
b. Kernikterus : kerusakan neurologis, cerebral palsy, retrdasi mental,
hiperaktif, bicara lambat, tidak ada koordinasi dan tangisan yang
melengking.

5.      Cara Perawatan di Rumah


Disarankan pada orang tua agar menjemur bayi pada pagi hari (pukul
07.00 – 08.00 WIB) selama 15 menit sampai keadaan ikterus menghilang.
Berikan cukup minum kemudian 1 minggu lagi bayi kembali untuk kontrol.

Anda mungkin juga menyukai