Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

JIWA KOMUNITAS
Presented By :
ELVIN YULIANI, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disajikan dalam Kegiatan Pelatihan Asuhan Keperawatan Jiwa Komunitas


Tanggal 23 Mei 2019
Grand Metro Hotel - Tasikmalaya
DEFINISI SEHAT JIWA
Suatu kondisi mental yang sejahtera
Suatu kondisi sejahtera sehingga memungkinkan seseorang
secara fisik, sosial dan berkembang secara optimal baik fisik,
intelektual dan emosional dan
mental yang lengkap dan perkembangan tersebut berjalan secara
tidak hanya terbebas dari selaras dengan keadaan orang lain
sehingga memungkinkan hidup harmonis
penyakit atau kecacatan. dan produktif
CIRI-CIRI SEHAT JIWA
YAHODA WHO MASLOW

- Memiliki sikap positif terhadap - Individu mampu menyesuaikan - Persepsi Realitas yang
diri sendiri diri secara konstruktif pada kenyataan, akurat
- Tumbuh, berkembang dan meskipun kenyataan itu buruk baginya - Menerima diri sendiri,
beraktualisasi - Memperoleh kepuasan dari hasil jerih
orang lain dan lingkungan
- Menyadari adanya integrasi dan payah usahanya
- Merasa lebih puas memberi dari pada
- Spontan
hubungan antara : Masa lalu - Sederhana dan wajar
dan sekarang menerima
- Secara relatif bebas dari rasa tegang
- Memiliki otonomi dalam (stress), cemas dan depressi
pengambilan keputusan dan - Mampu berhubungan dengan orang
tidak bergantung pada siapapun lain secara tolong menolong dan
- Memiliki persepsi sesuai saling memuaskan
dengan kenyataan - Mampu menerima kekecewaan
- Mampu menguasai lingkungan sebagai pelajaran yang akan datang
dan beradaptasi - Mempunyai rasa kasih sayang.
KESIMPULAN : SEHAT JIWA
Nyaman terhadap Nyaman berhubungan Mampu memenuhi
diri sendiri dengan orang lain kebutuhan hidup

- Mampu mengatasi berbagai - Mampu mencintai dan - Menetapkan tujuan hidup


perasaan : rasa marah, rasa menerima cinta dari orang lain yang nyata untuk dirinya
takut, cemas, iri, rasa - Mempunyai hubungan pribadi - Mampu mengambil
bersalah, rasa senang, cinta yang tetap keputusan
mencintai, dll. - Mampu mempercayai orang - Menerima tanggung jawab
- Mampu mengatasi lain - Merancang masa depan
kekecewaaan dalam - Dapat menghargai pendapat - Menerima ide / pengalaman
kehidupan orang yang berbeda hidup
- Mempunyai Harga Diri yang - Merasa menjadi bagian dari - Merasa puas dengan
wajar kelompok pekerjaannya.
- Menilai diri secara nyata, tidak - Tidak mengakali orang lain, dan
merendahkan dan tidak pula tidak memberikan dirinya
berlebihan diakali orang lain.
- Merasa puas dengan
kehidupan sehari-hari.
MASALAH PSIKOSOSIAL
Setiap perubahan dalam kehidupan
individu baik yang bersifat
psikologis ataupun sosial

Mempunyai Berpotensi cukup besar Masalah


pengaruh timbal sebagai faktor kesehatan jiwa
balik penyebab terjadinya yang berdampak
gangguan pada lingk. sosial
jiwa/kesehatan secara
nyata
Tanda-tanda Masalah Psikososial
a. Cemas, khawatir berlebihan, takut
b. Mudah tersinggung
c. Sulit konsentrasi
d. Ragu-ragu/merasa rendah diri
e. Kecewa
f. Pemarah dan agresif
g. Reaksi fisik: jantung berdebar, otot tegang, sakit kepala, sukar tidur,
nafsu makan kurang
GANGGUAN JIWA
Suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya
gangguan pada fungsi kehidupan, menimbulkan penderitaan pada
individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial.

CIRI-CIRI
- Marah-marah tanpa sebab
- Mengamuk
- Mengurung diri
- Tidak mengenali orang
- Bicara kacau
- Bicara/tertawa sendiri
- Tidak mampu merawat diri
Rentang Sehat-Sakit Jiwa

Respons Adaptif Respons Maladaftif


Sehat Jiwa Masalah
Gangguan Jiwa
Psikososial
• Pikiran logis • Pikiran kadang • Waham
menyimpang • Halusinasi
• Persepsi akurat
• Ketidakmampuan
• Emosi konsisten • Ilusi mengendalikan
• Perilaku sesuai • Reaksi emosional emosi
• Hub. sosial • Ketidakteraturan
• Perilaku kadang
memuaskan tidak sesuai • Isolasi sosial

• Menarik diri
PELAYANAN KESEHATAN JIWA KOMPREHENSIF
PRIMER Fokus : Peningkatan kesehatan dan pecegahan terjadinya gangguan jiwa
• Tujuan : Mencegah terjadinya gangguan jiwa, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jiwa
• Target : Anggota masyarakat yang belum mengalami gangguan jiwa sesuai dengan kelompok umur yaitu :
anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut.

Fokus : Deteksi dini masalah psikososial dan gangguan jiwa serta penanganan
SEKUNDER dengan segera
• Tujuan : Menurunkan kejadian gangguan jiwa.
• Target : Anggota masyarakat yang beresiko atau memperlihatkan tanda-tanda masalah dan gangguan jiwa

Fokus : Peningkatan fungsi dan sosialisasi serta pencegahan kekambuhan pada


TERSIER pasien gangguan jiwa
• Tujuan : Mengurangi kecacatan atau ketidakmampuan akibat gangguan jiwa.
• Target : Anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada tahap pemulihan.
AKTIVITAS PENCEGAHAN PRIMER

1. Program pendidikan kesehatan, program stimulasi perkembangan,


program sosialisasi, manejemen stres, persiapan menjadi orang tua
2. Program dukungan sosial pada anak yatim piatu, kehilangan
pasangan, kehilangan pekerjaan, kehilangan rumah atau tempat
tinggal
3. Program penccegahan penyalahgunaan obat
4. Program pencegahan bunuh diri
AKTIVITAS PENCEGAHAN SEKUNDER

1. Menemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh


informasi dari berbagai sumber seperti masyarakat, tim kesehatan
lainnya, penemuan langsung.
2. Melakukan penjaringan kasus
AKTIVITAS PENCEGAHAN TERSIER

1. Program dukungan sosial dengan menggerakkan sumber-sumber di


masyarakat seperti
2. Sumber pendidikan, dukungan masyarakat (tetangga, teman dekat,
tokoh masyarakat),
3. Pelayananan terdekat yang terjangkau masyarakat.
4. Program rehabilitasi dengan memberdayakan pasien dan keluarga
hingga mandiri.
5. Program sosialisasi.
6. Program mencegah stigma.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
• Salah satu pilar praktek keperawatan kesehatan jiwa komunitas
adalah pelayanan keperawatan dengan menggunakan pendekatan
asuhan keperawatan kesehatan jiwa komunitas (Keliat et al, 2006)

• Perawat Jiwa di Komunitas bertanggung jawab memberikan asuhan


keperawatan jiwa komunitas kepada :
1) kelompok keluarga yang sehat jiwa,
2) kelompok pasien dan keluarga yang risiko masalah psikososial
3) kelompok pasien dan keluarga dengan gangguan jiwa
TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian Diagnosa
keperawatan

Evaluasi
Perencanaan

Tindakan
keperawatan
PENGKAJIAN

Pengkajian awal menggunakan Gunakan format pengkajian


Pengkajian 2 menit berdasarkan Bila + Tanda yang
keluhan pasien mendukung Ggn Jiwa
kesehatan jiwa

Menggunakan format pengkajian


Pengkajian Kesehatan Jiwa :
Teknik Pengumpulan Data :
1. Keluhan utama
1. Wawancara dengan pasien dan keluarga 2. Riwayat kesehatan jiwa
2. Pengamatan langsung terhadap kondisi 3. Pengkajian psikososial
pasien
4. Pengkajian status mental
3. Pemeriksaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah kesehatan Masalah kesehatan Masalah kesehatan
jiwa pada anak/remaja jiwa pada usia dewasa jiwa pada lansia
• Depresi • Harga diri rendah • Demensia
• Perilaku kekerasan • Perilaku kekerasan • Depresi
• Risiko bunuh diri
• Isolasi sosial
• Gangguan persepsi
sensori : halusinasi
• Gangguan proses
pikiran waham
• Defisit perawatan diri
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan standar asuhan keperawatan
kesehatan jiwa

Tindakan psikoterapeutik
1) Komunikasi terapeutik
2) Pendidikan kesehatan ttg prinsip kesehatan jiwa dan gangguan jiwa
3) Perawatan mandiri (aktivitas kehidupan sehari-hari) meliputi kebersihan diri,
makan dan minum, buang air besar dan buang air kecil
4) Terapi modalitas seperti terapi aktivitas kelompok, terapi lingkungan dan terapi
keluarga
5) Tindakan kolaborasi (pemberian obat-obatan dan monitor efek samping)

Note : Untuk mengatasi satu diagnosa keperawatan diperlukan beberapa kali pertemuan, hingga tercapai kemampuan yang
diharapkan baik untuk pasien maupun keluarga.
Rencana Tindakan Keperawatan Ditujukan Pada :
INDIVIDU: KELUARGA
- Keterampilan dalam ADL Pemberdayaan keluarga
- Kemampuansosialisasi dalam deteksi masalah,
- Keterampilan koping adaptif dalam merawat pasien dan
mengatasi gejala mensosialisasikan dengan
- Kemampuan minum obat secara lingkungan
teratur
MASYARAKAT
KELOMPOK Peningkatan kesadaran
Kegiatan kelompok masyarakat tentang kes jiwa &
dalam rangka gangguan jiwa, menggerakkan
sosialisasi agar pasien sumber-sumber yang ada di
mampu beradaptasi masyarakat yang dapat
dengan lingkungan dimanfaatkan oleh pasien dan
keluarga
TINDAKAN KEPERAWATAN

Perawat bekerjasama Tindakan keperawatan


dengan pasien, dilakukan sesuai
keluarga dan tim dengan kebutuhan dan
kesehatan lain kondisi pasien saat ini

Tujuan :
1. Memberdayakan pasien dan keluarga agar mampu
mandiri memenuhi kebutuhannya
2. Meningkatkan keterampilan koping dalam
menyelesaikan masalah
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
Pada tingkat individu diharapkan pasien mampu :
1. Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai kemampuannya
2. Membina hubungan dengan orang lain dilingkungannya secara bertahap
3. Melakukan cara-cara menyelesaikan masalah yang dialami

Pada tingkat keluarga diharapkan keluarga mampu :


1. Membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien hingga pasien
mandiri
2. Mengenal tanda dan gejala dini terjadinya gangguan jiwa
3. Melakukan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa atau kekambuhan
4. Mengidentifikasi perilaku pasien yang membutuhkan konsultasi segera
5. Menggunakan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat seperti
tetangga, teman dekat dan pelayanan kesehatan terdekat.
KEPERAWATAN JIWA
Penulis : Ns. Nurhalimah, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J
Penerbit : BPPSDM Kemenkes RI
• TERAPI DALAM KEPERAWATAN JIWA : Terapi Modalitas Dalam Keperawatan
Jiwa; Konsep Psikofarmaka; Peran Perawat Dalam Pemberian Psikofarmaka
• ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL:
PENYALAHGUNAAN ZAT DAN ANSIETAS
• ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL:
GANGGUAN CITRA TUBUH DAN KEHILANGAN
• ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA: HARGA
DIRI RENDAH DAN ISOLASI SOSIAL
• ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA:
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI, PERILAKU KEKERASAN, DAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai