Anda di halaman 1dari 2

Jenis Terapi

Berikut ini terdapat beberapa jenis terpi yang bisa diterapkan sebagai aktivitas kelompok para lansia,
diantaranya:

1. Stimulasi Sensori (Musik)


Jenis terapi ini dapat berfungsi untuk ungkapan perhatian, baik itu bagi pendengar maupun bagi
pemusik. Kualitas dari musik sendiri memiliki andil terhadap fungsi-fungsi untuk mengungkapkan
perhatian yang mana terletak pada struktur dan ururan matematis, yang mana mampun untuk
menunjukkan pada ketidak beresan di dalam kehidupan seseorang. Peran dan sertanya akan
nampak dalam sebuah pengalaman musikal, semisal menyanyi, menghasilkan integrasi pribadi yang
dapat mempersatukan fisik, pikiran, dan roh.

Ada beberapa manfaat yang diberikan musik di dalam proses stimulasi ini, antara lain adalah:

 Musik memberikan banyak pengalaman yang ada di dalam stuktur


 Musik memberikan pengalaman untuk mengorganisasi diri
 Musik memberikan kesempatan yang digunakan untuk pertemuan kelompok yang mana di dalamnya
individu telah mengutamakan kepentingan kelompok dibanding kepentingan individu.

2. Stimulasi Persepsi
Di dalam proses stimulasi ini klien akan dilatih mengenai cara mempersepsikan stimulus yang telah
disediakan ataupun yang sudah pernah dialami. Kemmapuan untuk mempersepsikan inilah yang
akan dievaluasi dan ditingkatkan di dalam setiap sesinya.

Tujuan dari proses ini diharapkan respon klien menjadi lebih adaptif dalam berbagai stimulus. Aktifitas
yang akan dilakukan berupa stimulus dan persepsi. Ada beberapa stimulus yang diberikan mulai dari
membaca majalah, menonton televisi, pengalaman dari masa lalu, dan masih banyak lainnya.

3. Orientasi Realitas
Klien nantinya akan diorientasikan kepada kenyataan yang ada di sekitarnya, mulai dari diri sendiri,
orang lain yang ada di sekitar klien, hingga lingkungan yang memiliki hubungan dan kaitanya dengan
klien. Hal ini juga berlaku pada orientasi waktu di saat ini, waktu yang lalu, hingga rencana di masa
depan. Aktivitas yang dilakukan dapat berupa orientasi orang, tempat, waktu, benda, serta kondisi
yang nyata.

4. Sosialisasi
Klien akan dibantu untuk bisa melakukan sosialisasi dengan individu-individu di sekitar klien.
Sosialiasi akan dilakukan secara bertahap secara interpersonal, kelompok, maupun massa. Aktivitas
yang dapat dilakukan berupa latihan sosialisasi yang ada di dalam kelompok.

5. Terapi Berkebun
Terapi berkebun memiliki tujuan untuk bisa melatih kesabaran, kebersamaan, serta bagaimana
memanfaatkan waktu luang. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan semisal penanaman kangkung,
lombok, bayam, dan lainnya.

6. Terapi Dengan Binatang


Terapi ini memiliki tujuan untuk bisa meningkatkan rasa kasih sayang serta mengisi kesepian di
sehari-harinya dengan cara bermain bersama binatang. Semisal memiliki peliharaan kucing, bertenak
ayam, sapi, dan lainnya. Hal ini ,merupakan cara pencegah gangguan jiwa pada lansia yang cukup
efektif.

7. Terapi Okupasi
Terapi ini memiliki tujuan untuk bisa memanfaatkan waktu luang yang dimiliki lansia serta
meningkatkan produktivitas yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuat dan menghasilkan
karya dari hal-hal yang sudah disediakan. Misalnya saja membuat kipas, membuat sulak, membuat
bunga, menjahit, merajut, dan masih banyak lainnya.
8. Terapi Kognitif
Terapi perilaku kognitif memiliki tujuan untuk mencegah agar daya ingat seseorang tidak menurun.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengadakan cerdas cermat, mengerjakan tebak-
tebakan, puzzle, mengisii TTS, dan lainnya.

9. Life Review Terapi


Terapi ini memiliki tujuan untuk bisa meningkatkan gairah hidup serta harga diri. Proses nya dengan
menceritakan berbagai pengalaman-pengalam di dalam hidupnya. Misalnya saja menceritakan
tentang masa muda nya.

10. Rekreasi
Memiliki tujuan untuk bisa meningkatkan sosialiasi, gairah hidup, menghilangkan rasa bosan, bahkan
dapat melihat pandangan yang mana digunakan sebagai cara mengatasi stres dan depresi. Ada
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan mulai dari mengikuti senam lansia, bersepesa, posyandu
lansia, rekreasi ke kebun raya, mengunjungi saudara, dan masih banyak lainnya.

11. Terapi Keagamaan


Terapi keagamaan ini digunakan untuk tujuan kebersamaan, memberikan rasa kenyamanan, bahkan
persiapan untuk menjelang kematian. Kegiatan-kegiatan yang dilakukannya dapat berupa pengajian,
sholat berjamaah, kebantian, dan lainnya.

12. Terapi Keluarga


Terapi keluarga ini merupakan terapi yang diberikan oleh seluruh anggota keluarga yang mana
sebagai unit penanganan. Tujuan dari terapi keluarga ini adalah untuk mampu melaksanakan fungsi-
fungsinya sebagai keluarga. Sasaran utama dari dari terapi ini adalah keluarga yang kondisinya
mengalami disfungsi, tidak dapat melaksanakan fungsi yang mana dituntut oleh anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai