Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN PEMBELAJARAN KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT LULUSAN NERS

Disusun Oleh:
Yanny Trisyani, SKp, MN, PhD
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS)
 

SIKAP
 

1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
7. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
8. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
9. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
10. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
11. mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung
gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah
tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan;
12. mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode
Etik Perawat Indonesia;
13. memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati
hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan,
serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik
yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
 
SARJANA KEPERAWATAN PROFESI NERS

PENGUASAAN PENGETAHUAN
 
1. menguasai konsep teoritis teori keperawatan, khususnya konseptual model dan 1. menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle range
middle range theories; theories;
2. menguasai konsep teoritis ilmu biomedik; 2. menguasai konsep teoritis ilmu biomedik;
3. menguasai konsep nilai-nilai kemanusiaan (humanity values); 3. menguasai nilai-nilai kemanusiaan (humanity values);
4. menguasai teknik dan prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan berbasis 4. menerapkan dan mengevaluasi teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/
bukti yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada bidang keilmuan praktek keperawatan berbasis bukti yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok ,
keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan kritis, keperawatan pada bidang keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan
anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan komunitas, kritis, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan
keperawatan gerontik, dan keperawatan keluarga; komunitas, keperawatan gerontik, dan keperawatan keluarga;
5. menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan; 5. menerapkan konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
6. menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik; 6. menerapkan konsep teoretis komunikasi terapeutik;
7. menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari 7. menerapkan konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier;
8. menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan 8. menerapkan prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan
penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi
kegawatdaruratan dan bencana; kegawatdaruratan dan bencana;
9. menguasai konsep dan prinsip manajemen pengelolaan asuhan keperawatan kepada 9. menerapkan konsep dan prinsip manajemen dalam pengelolaan asuhan keperawatan
klien dengan memerhatikan keselamatan pasien; kepada klien dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien di berbagai tatanan
10. menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatan;
kesehatan 10. menerapkan pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan keperawatan dan
11. menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners; kesehatan
12. menguasai metode penelitian ilmiah. 11. menerapkan prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners;
12. menerapkan metode penelitian ilmiah.
 
 
 
KETERAMPILAN KHUSUS
 
1. mampu merencanakan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang 1. mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang
menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan
berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia; berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia;
2. mampu merencanakan asuhan keperawatan pada bidang keilmuan keperawatan medikal 2. mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal
bedah, keperawatan kritis, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa bedah, keperawatan kritis, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa
atau keperawatan komunitas, keperawatan gerontik, dan keperawatan keluarga; atau keperawatan komunitas, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga) sesuai dengan
3. mampu merencanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and delegasi dari ners spesialis;
cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan 3. mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and
kewenangannya; cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan
4. mampu merencanakan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria kewenangannya;
sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan; 4. mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria
5. mampu merencanakan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan;
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk 5. mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas
menetapkan prioritas asuhan keperawatan; berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk
6. mampu menyusun erencana asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain 6. mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai
dari klien individu, keluarga dan masyarakat; standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai
7. mampu merencanakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat;
diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada 7. mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak
penanggung jawab perawatan; diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada
8. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien penanggung jawab perawatan;
9. mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP; 8. mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler
10. mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan dengan/atau tanpa tim kesehatan lain;
11. mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan 9. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang
akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan
persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya;
10. mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan
evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya;
11. mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP;
12. mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan
keperawatan;
13. mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam
lingkup tanggungjawabnya;
14. mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-
langkah pengembangan strategis organisasi;
15. mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan,
melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat
untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
 
KETERAMPILAN UMUM
 
a. bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki a. bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki
kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya; kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
b. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya b. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif; berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
c. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang c. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik; profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
d. mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi d. mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya; ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
e. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan e. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan
pengalaman kerja; pengalaman kerja;
f. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik f. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya; profesinya;
g. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam g. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat; melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
h. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya; h. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
i. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan i. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan
bidang profesinya; bidang profesinya;
j. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan j. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
kliennya; kliennya;
k. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali k. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali
data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya; data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya;
l. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri. l. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
 
I. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini membahas tentang konsep dan perencanaan asuhan keperawatan yang etis, legal dan peka budaya pada klien yang
mempunyai masalah aktual dan risiko yang terjadi secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan dan tanpa atau disertai kondisi
lingkungan yang tidak dapat dikendalikan, serta kondisi klien yang mengalami kritis dan mengancam kehidupan. Perencanaan asuhan
keperawatan dikembangkan sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu mencegah atau mengurangi kematian atau kecacatan yang
mungkin terjadi.
II. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan gawat darurat, setelah diberi data/kasus/artikel mahasiswa mampu:
1. Menerapkan filosofi, konsep holistic dan proses keperawatan kegawatdaruratan
2. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait gangguanberbagai
system pada individu dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawatan kedaruratan, terkait gangguan berbagai sistem pada individu
dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam upaya mengatasi masalah yang berhubungan dengan
kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait berbagai system
5. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada individu dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait
berbagai sistem dengan memperhatikan aspek legal dan etis
6. Melaksanakan fungsi advokasi dan komunikasi pada kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait berbagai system.
7. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kegawat daruratan sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif
dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektiF
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
SUB CPMK POKOK BAHASAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
Esensial Kurang Esensial  
C1-C6 P1-P5 A1-A5
1. Menerapkan  Konsep C3 P3 A3   Trisyani (2018).
filosofi, keperawatan gawat   Proses
konsep darurat  • Proses keperawatan pada area Keperawatan
holistic dan Gawat Darurat.
proses  Peran dan fungsi keperawatan gawat darurat In Amelia,
keperawatan perawat gawat • Etik legal dalam keperawatan K.,Trisyani., &
kegawat darurat gawat darurat Silwi, I. (Eds).
daruratan  Proses keperawatan • End of life di keperawatan Keperawatan
pada area gawat darurat Gawat Darurat
keperawatan gawat dan Bencana
darurat Sheehy. Edisi
Indonesia
 Efek kondisi kegawat Pertama,
daruratan terhadap Singapura:
pasien dan keluarga Elsevier. (P.9-
 Pengkajian primer 14).
dan sekunder
 Triage
 Isu End of life di
keperawatan gawat
darurat
 Mekanisme trauma
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
PENGET KETERAM
SUB CPMK POKOK BAHASAN SIKAP
AHUAN PILAN Esensial Kurang Esensial  
C1-C6 P1-P5 A1-A5
2. Melakuka Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada C4-C5 P3 A3 Patofisiologi, farmakologi dan terapi Gawat Darurat
n simulasi gangguanberbagai sistem   pada gangguan berbagai sistem : dan Bencana
asuhan  
farmakologi dan terapi diet pada gangguan  Syok: Sheehy. Edisi
keperawat  
an dengan berbagai sistem :
- Hipovolemia Indonesia
 
kasus I. Syok: - Hiperglikemik Pertama,
 
kegawata - Hipovolemia  
- Sepsis Singapura:
n, - Hiperglikemik Elsevier.
 
kedarurat - Hipoglikemik Kegawat daruratan (KGD) Non  
 
an dan - Sepsis Trauma:  
 
kegawat 1. Angina
Kegawat daruratan (KGD) Non Trauma:    
daruratan
a. Cardiovasculer: 2. Acute Miocard Infark  
terkait
gangguan - SKA (Angina, Acute Miocard Infark ) 3. Cardiac Arrest  
berbagai - Cardiogenic shock 4. Status Asthmaticus Amelia,
sistem - Cardiac Arrest 5. Respiratory Failure. K.,Trisyani., &
pada - Oedema Paru 6. Stroke Silwi, I. (2018).
individu b. Sistem pernafasan: 7. Perdarahan abdomen: Melena. Keperawatan
dengan 8. GGA
- Status Asthmaticus Gawat Darurat
memperh
- Pneumonia 9. overdosis dan keracunan dan Bencana
atikan
aspek - Akut Respiratory distress syndrome Sheehy. Edisi
legal dan Kegawat daruratan Trauma Indonesia
etis. Kegawat daruratan Trauma 10. Trauma Kepala (Head Injury) Pertama,
a. Pengkajian dan stabilisasi pasien trauma 2. Luka Bakar Singapura:
b. Trauma dada Elsevier
c. Trauma Kepala
d. Luka bakar
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
SUB CPMK POKOK BAHASAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP Kurang
Esensial  
C1-C6 P1-P5 A1-A5 Esensial
3. Melakukan simulasi Upaya-upaya pencegahan C6 P3 A4     Amelia,
pendidikan kesehatan primer, sekunder,   K.,Trisyani., &
dengan kasus kegawatan, dan tersier: Melakukan Silwi, I. (2018).
kedaruratan dan kegawat - pada masalah pada kasus simulasi Keperawatan
daruratan terkait multi kegawatdaruratan berbagai pendidikan Gawat Darurat
sistem pada individu system kesehatan: dan Bencana
dengan berbagai tingkat - Persiapan, pelaksanaan dan Kasus no 2: Sheehy. Edisi
usia dengan, paska pemeriksaan - AMI Indonesia
memperhatikan aspek legal diagnostik dan laboratorium - Stroke Pertama,
dan etis pada kegawatdaruratan - Diabetes Singapura:
berbagai system - Pencegahan Elsevier
injury terkait  
karena KLL
 
4. Mengintegrasikan hasil- Mengintegrasikan hasil-hasil C 4- P3 A3 Penelitian
hasil penelitian kedalam penelitian terkini terkait
asuhan keperawatan dalam  Hasil-hasil penelitian terkait Pengelolaan /
mengatasi masalah yang pada masalah pada kasus asuhan
berhubungan dengan kegawatdaruratan berbagai keperawatan
kegawatan, kedaruratan system untuk kasus 2:
dan kegawat daruratan  Trend dan issue terkait kasus - AMI
terkait berbagai sistem kegawatdaruratan berbagai - Stroke
system - Diabetes
Evidence based practice dalam - Pencegahan
penatalaksanaan kasus injury terkait
kegawatdaruratan berbagai karena KLL
system - Luka bakar
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
SUB CPMK POKOK BAHASAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP Kurang
Esensial  
C1-C6 P1-P5 A1-A5 Esensial
5. Melakukan simulasi Manajemen pada kasus C6 P3 A4 Manajemen pada   Amelia,
pengelolaan asuhan kegawatdaruratan kasus K.,Trisyani., &
keperawatan pada individu berbagai system terutama 8 kegawatdarurata Silwi, I. (2018).
dengan kegawatan, besar : n Keperawatan
kedaruratan dan kegawat 1. Shock 1. Shock Gawat Darurat
daruratan terkait berbagai 2. AMI 2. AMI dan Bencana
sistem dengan 3. Stroke 3. Stroke Sheehy. Edisi
memperhatikan aspek legal 4. Diabetes 4. Diabetes Indonesia
dan etis 5. Status asthmatikus 5. Status Pertama,
6. Trauma kepala asthmatikus Singapura:
7. Luka bakar 6. Trauma Elsevier
8. Trauma musculoskeletal : kepala  
Fraktur Femur 7. Luka bakar
6. Melaksanakan fungsi - Peran dan fungsi perawat C5 P3 A4     Amelia,
advokasi dan komunikasi - Fungsi advokasi pada kasus K.,Trisyani., &
pada kasus kegawatan, kegawatdaruratan berbagai Silwi, I. (2018).
- kedaruratan dan kegawat sistem Keperawatan
daruratan Gawat Darurat
- terkait berbagai sistem dan Bencana
Sheehy. Edisi
Indonesia
Pertama,
Singapura:
Elsevier
 
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
SUB CPMK POKOK BAHASAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP Kurang
Esensial  
C1-C6 P1-P5 A1-A5 Esensial
7. Mendemonstrasikan Prosedur Keperawatan pada C5 P3 A4 1. Pengkajian di   Amelia,
intervensi keperawatan kegawatan, area K.,Trisyani., &
pada kegawat daruratan: kedaruratan dan kegawat keperawatan Silwi, I. (2018).
- sesuai dengan standar daruratan: gawat Keperawatan
1. Pengkajian di area darurat. Gawat Darurat
yang berlaku dengan
keperawatan gawat darurat. 2. Triase dan Bencana
berfikir kreatif dan
2. Triase 3. Pembidaian Sheehy. Edisi
inovatif sehingga 3. Pembidaian 4. Pembebasan Indonesia
menghasilkan pelayanan 4. Pembebasan jalan nafas dan jalan nafas Pertama,
yang efisien dan efektif. control servikal dan control Singapura:
5. Needle decompression dan servikal Elsevier
6. Occlusive dressing 5. BCLS  
7. BCLS  

Anda mungkin juga menyukai