• Pelecehan seksual dan pemerkosaan adalah salah satu hal terburuk dan terberat
yang bisa dialami manusia, baik perempuan dan laki-laki. Selain luka fisik juga
membawa luka batin atau psikis yang membutuhkan waktu untuk sembuh.
• Kata perkosaan berasal dari bahasa latin rapere yang berarti mencuri, memaksa,
merampas, atau membawa pergi. Pemerkosaan adalah suatu tindak kriminal
kekerasan dan penghinaan terhadap seorang wanita yang dilakukan melalui
cara seksual, diluar keinginan dan tanpa persetujuan wanita tersebut, baik
secara paksa atau wanita takut akan paksaan atau karena obat-obatan atau
minuman keras (Videback 2008: 286)
ETIOLOGI
Faktor-fakor yang menyebabkan terjadinya Penyebab Terjadinya Pemerkosaan
tindakan kekerasan seksual yang dialami oleh 1. Kemarahan
subyek adalah sebagai berikut: 2. Mencari kepuasan seksual
a.Faktor kelalaian orang tua.. Kelalaian orang tua 3. Prilaku wanita-wanita yang menggoda
yang tidak memperhatikan tumbuh kembang dan 4. Gambar atau film porno
pergaulan anak yang membuat subyek menjadi
korban kekerasan seksual..
b. Faktor rendahnya moralitas dan mentalitas
pelaku. Moralitas dan mentalitas yang tidak dapat
bertumbuh dengan baik, membuat pelaku tidak
dapat mengontrol nafsu atau perilakunya.
c.Faktor ekomoni. Faktor ekonomi membuat pelaku
dengan mudah memuluskan rencananya dengan
memberikan imingiming kepada korban
DAMPAK DARI PELECEHAN SEKSUAL DAN
PEMERKOSAAN
A Identitas Klien
Nama, Usia, Jenis Kelamin, Alamat, Pekerjaan
POHON MASALAH
Bunuh Diri
Effect
Resiko bunuh
diri
Care Problem
Isolasi Sosial
Edukasi
• Anjurkan mendiskusikan perasaan yang dialami kepada oranglain
• Jelaskan tentang tindakan bunuh diri kepada keluarga dan orang
terdekat
• latih Pencegahan bunuh diri (mis. Latihan asertif, relaksasi otot
progres
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat antiansietas atau antupsikotik, sesuai
indikasi
• Rujuk kepelayanan kesehatan mental
NO DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI
2 Isolasi Soasial Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka Promosi Sosialisasi : ( I. 13498) Hal. 385
(D. 0121) Hal. 268 didapatkan hasil, dengan Kriteria :
Keterlibatan Sosial : (L. 13115)Hal : 47 Observasi :
Adanya minat interaksi Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan
Verbalisasi tujuan yang jelas oranglain
Adanya minat terhadap aktivitas Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan oranglain
Terapeutik :
Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan
Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan
Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan
kelompok
Motivasi berinteraksi diluar lingkungan
Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi
dengan oranglain
Diskusikan perencanaan kegiatan dimasa depan
Berikan umpat balik positif dalam perawatan diri
Beriakn umpat balik positif dalam peningkatan kemampuan
Edukasi :
Anjurkan berinteraksi dengan oranglain secara bertahap
Anjurkan ikut serta kegiatan social dan kemasyarakatan
Anjurkan berbagi pengalaman dengan oranglain
Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak
oranglain
NO DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI
3 Harga Diri Rendah Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka Manajemen Perilaku : (I. 12463) Hal. 211
(D.0087) Hal. 220 didapatkan hasil, dengan Kriteria :
Harga Diri (L. 09069) Hal.30 Observasi :
Penilaian diri positif Identifikasi harapan untuk mengendalikan
Perasaan memiliki kelebihan atau kemampuan perilaku
positif
Penerimaan Penilaian positif terhadap diri sendiri Terapeutik :
Minat mencoba hal baru Diskusikan tanggungjawab terhadap perilaku
Berjalan menampakan wajah Jadwalkan kegiatan terstruktur
Ciptakan dan pertahankan lingkungan dan
kegiatan perawatan konsisten setiap dinas
Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan
Batasi jumlah pengunjung
Bicara dengan nada rendah dan tenang
Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber
agitasi
Cegah perilaku pasif dan agresif
Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan
mengendalikan perilaku
Hindari bersikap menyudutkan dan menghentikan
pembicaraan
Hindari sikap mengancam dan berdebat
Edukasi :
Informasikan keluarga bahwa kepada keluarga
sebagai dasar pembentukan kognitif
IMPEMENTASI/STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1 SP 1
•Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien •Mendiskusikan masalah yg dirasakan keluarga dalam merawat pasien
•Menilai pola koping yg biasa dilakukan •Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala risiko bunuh diri, dan jenis perilaku
•Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya
•Mendorong pasien memilih pola koping yang konstruktif •Menjelaskan cara-cara merawat pasienrisiko bunuh diri
•Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan
SP 2 SP 2
•Mengidentifikasi aspek positif pasien •Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan risiko bunuh
•Mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri diri
•Mendorong pasien untuk menhargai diri sebagai individu yang berharga •Melatih keluarga melakukan tara merawat langsung kepada pasien risiko
SP 3 bunuh diri
•Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien SP 3
•Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis •Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
•Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa obat(dischargc planning)
depan yang realistis •Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
EVALUASI
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN PADA
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN PADA PASIEN
KELUARGA