Anda di halaman 1dari 35

TEKNIK KOMUNIKASI YANG

BAIK DALAM MENYAMPAIAN


BERITA BURUK

By: Safariah Anggraini, S.Kep, Ners, M.Kep


KOMUNIKASI DENGAN PENDERITA
DAN KELUARGA
• Kesuksesan dalam perawatan paliatif juga
ditentukan oleh komunikasi yang efektif.
Demikian juga konstribusi bagi penilaian
kemajuan pasien, komunikasi itu sendiri
bersifat terapeutik.
Hambatan pasien dalam
berkomunikasi
• Ketakutan terhadap keadaan fisik,
psikologis, sosial, spiritual, dan terapi
sebagai konsekuensi dari penyakit yang
dideritanya. Maka sangat penting untuk
menghilangkan ketakutan spesifik.

• Mungkin juga ada hambatan fisik untuk


berkomunikasi seperti trakeostomi,
kesulitan bahasa, dsb
Hambatan masyarakat dalam
berkomunikasi

• Harapan untuk sembuh dan kurangnya


kepercayaan terhadap profesi medis dapat
berpengaruh secara signifikan.

• Dalam masyarakat kematian terjadi di


rumah sakit lebih sering. Semakin banyak
orang tidak bersedia menyaksikan
kematian seorang anggota keluarganya.
Hambatan tenaga kesehatan dalam
berkomunikasi
• Dokter, perawat, dan tenaga kesehatan
lain terkadang takut menghadapi emosi
pasien pada saat melakukan komunikasi.
Hal ini mungkin dikarenakan mereka ragu
bahwa mereka memiliki kemampuan untuk
berurusan dengan pencurahan emosi.
MENGAPA KOMUNIKASI YANG BAIK
DIPERLUKAN?
• Komunikasi yang efektif sangat penting dalam
semua perawatan klinis. Dalam perawatan paliatif,
profesional membutuhkan keterampilan
komunikasi yang baik untuk menyadari
kekhawatiran pasien tak terucapkan.

• Komunikasi yang baik membawa manfaat yang


nyata. Pada pasien kanker, jumlah dan tingkat
keparahan kekhawatiran yang belum
terselesaikan telah ditunjukkan untuk memprediksi
tingkat tekanan emosional yang tinggi dan
kecemasan serta depresi di masa depan
• Komunikasi yang baik diperlukan untuk:
– Membantu pasien dengan memberikan
informasi tentang diagnosis, prognosis, dan
pengobatan pilihan untuk merencanakan
masa depannya secara realistis
– Membantu pasien menyadari pelayanan
yang mungkin tersedia untuk mereka
– Memperjelas prioritas pasien
– Memungkinkan hubungan kepercayaan
antara pelayanan kesehatan profesional,
pasien dan keluarga
– Mengurangi ketidakpastian dan mencegah
harapan yang tidak realistis sementara
mempertahankan harapan yang realistis
– Mencapai persetujuan (informed consent)
– Mengatasi dilema etis
– Mempromosikan kerja tim multidisiplin yang
efektif
TANTANGAN DALAM KOMUNIKASI
• Tantangan-tantangan yang ada dalam berkomunikasi dengan
pasien adalah seperti:
– Mengabarkan berita buruk
– Menghadapi tanggapan emosional
– Menghentikan atau menahan perawatan aktif
– Menghindari keheningan dan mempromosikan keterbukaan di
antara pasien, kerabat, dan profesional
– Membahas keinginan pasien yang mengatakan “jangan
melakukan resusitasi”
– Tanggapan yang sesuai untuk permintaan eutanasia
– Membahas tentang kematian dan prosesnya
– Berbicara kepada anak-anak mereka
– Berkomunikasi dengan kolega
Penghalang untuk komunikasi
yang baik
1. Kurangnya waktu
2. Kurangnya privasi
3. Ketidakpastian
4. Malu
5. Mempertahankan harapan
6. Kemarahan
7. Penyangkalan
8. Tidak di depan anak – anak
Memperbaiki komunikasi
• Pertahankan kontak mata yang baik
• Gunakan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan
tertutup
• Fokus pada kekhawatiran pasien dan juga
agenda visitasi
• Amati dan respons terhadap afektif pasien
• Tanyakan mengenai kehidupan pasien di luar
bidang kesehatan dan perhatian masalah
psikososial
• Pastikan gerakan nonverbal Anda
menggambarkan adanya perhatian
PERAN PERAWAT DALAM BERKOMUNIKASI
DENGAN PASIEN ATAU KELUARGA
MENGENAI PENYAKIT TERMINAL PASIEN
• Komunikasi dengan pasien dan keluarga
merupakan standar profesional praktik
keperawatan.
• Komunikasi perawat yang berhasil ditandai
dengan adanya kolaborasi dengan dokter –
pasien, mendengarkan sama banyaknya
dengan berbicara, dan menghargai perasaan
pasien atau keluarga.
• Perawat juga diharapkan memberitahukan
kepada dokter si pasien jika terdapat perbedaan
maksud dalam berkomunikasi
KEBUTUHAN KOMUNIKASI PADA
KELUARGA PASIEN
Pada pasien yang sekarat
• Menelepon ke rumah untuk memberitahukan
perubahan kondisi pasien
• Mengenal prognosis
• Menjawab pertanyaan dengan jujur
• Menerima informasi mengenai pasien satu kali
dalam sehari
• Memberikan penjelasan mengenai istilah medis
yang tidak dipahami
Pada pasien yang meninggal
• Memberikan jaminan kenyamanan pasien
• Informasi tentang kondisi pasien
• Informasi tentang kematian yang mungkin terjadi
Bagaimana menyampaikan
berita buruk
• Persiapkan sebelumnya
• Siapa yang akan memimpin diskusi dengan pasien atau
keluarga? Dimana diskusi ini berjalan?
• Siapa yang harus hadir?
• Kapan seharusnya diskusi diadakan?
• Membangun lingkungan terapeutik
• Memastikan apa yang telah diketahui dan mengenalkan
tujuan
• Menyampaikan diagnosis dan prognosis
PENYAMPAIAN BERITA
BURUK

By : Sapariah Anggraini, S.Kep.Ners,M.Kep.


SUGESTI
• Merupakan komunikasi verbal yang memberikan
stimulus bagi seseorang untuk tersugesti.
• Pengertian : suatu proses mempengaruhi
seseorang agar berperilaku atau berbuat seperti
yang diinginkan pemberi sugesti tanpa paksaan
dan diikuti dengan penerimaan yang diberi
sugesti tanpa kritik atau terpaksa
• Sugesti dalam praktek sehari-hari sangat
diperlukan untuk kemajuan pasien
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIAN
DALAM MEMBERIKAN SUGESTI
• Amati dan perhatikanlah pasien
• Gunakan bahasa non verbal
“Gunakanlah volume, nada, dan
kecepatan suara yang lembut, tenang
tetapi pasti dan berwibawa”.
• Tidak perlu panjang lebar
• Perhatikan hubungan Anda dengan pasien
tetap sederajat
ISI SUGESTI
 Bahwa kesembuhan pasien tidak hanya tergantung
dari dokter, obat, tapi juga keinginan sembuh pasien
itu sendiri. Doronglah pasien agar mengikuti nasehat,
petunjuk Anda.

Sebagai contoh : "Bapak Martoyo, penderitaan


Bapak akan berkurang dan syukur sembuh bila
Bapak mengikuti saran dan nasehat yang telah
saya berikan". "Selain obat dan nasehat, Bapak
harus yakin akan sembuh. Percayalah, kalau Bapak
mempunyai keyakinan kuat akan sembuh dan
Bapak patuh akan nasehat serta saran dokter,
Bapak akan segera sembuh" (tapi harus diingat
tidak semua penyakit dapat sembuh).
LANJUTAN ISI SUGESTI………
• Beberapa penyakit kronis ataupun degeneratif
memerlukan kesabaran dan kepatuhan pasien. Pasien
perlu diberikan dorongan untuk mengikuti terapi yang
diberikan.
"Ada kemungkinan obat ini akan memberikan akibat
sampingan berupa rambut rontok. Namun Ibu Sosro
jangan kuatir, setelah obat tidak dibutuhkan lagi,
rambut dapat tumbuh kembali. Yang penting saat ini
Ibu rajin minum obat agar segera sembuh.
Percayalah, saat ini penyakit Ibu sudah mulai dapat
diatasi, karena keberhasilan pengobatan ini sudah
dibuktikan”
LANJUTAN ISI SUGESTI………
• Contoh-contoh kasus yang dapat
disembuhkan atau sembuh dapat
diberikan sebagai sugesti. Namun jangan
dilupakan bahwa kasus yang sembuh
dikarenakan juga kepatuhan pasien pada
terapi dan saran dokter.
LANJUTAN ISI SUGESTI………
• Berikanlah dorongan pada pasien bahwa di dalam
dirinya terdapat kekuatan yang besar, yaitu keinginan
untuk tetap hidup dan sembuh.
• Pemberian sugesti harap memperhatikan bukti yang
nyata, jangan hanya memberikan janji yang tidak pasti.
Saat ini sudah menjadi keinginan para pasien untuk
mengetahui dengan jelas penyakit yang diderita.
Penderita sebaiknya jangan dibohongi. Informasi
mengenai diagnosis pasien adalah salah satu hak
pasien. Jujur dan apa adanya, namun jangan lupa
memberikan sugesti.
LANJUTAN ISI SUGESTI………
 Beberapa penyakit yang sulit disembuhkan menurut
beberapa penelitian dapat sembuh karena kemauan
hidup dan keyakinan untuk sembuh dari pasien,
dengan disertai perilaku yang sehat (olah raga, makan
makanan bergizi, menghindari junk food). Penelitian
tentang pasien yang menderita kanker menunjukkan
hal ini.

 Sugesti juga diberikan pada kasus prognosis buruk


agar pasien siap menghadapi segala kemungkinan,
termasuk mempersiapkan kecacatan atau kematian.
Ingat bahwa beberapa penyakit sudah diketahui
secara pasti prognosisnya. Adalah hak pasien untuk
mengetahui segala kemungkinan tentang penyakitnya
MEMBERIKAN NASEHAT DENGAN JELAS
DAN TEPAT DAN PENYAMPAIAN BERITA
BURUK

❖ Sebelum memberi nasehat


❖ Memberi nasehat
❖ Penyampaian berita buruk
SEBELUM MEMBERI NASEHAT
• sebaiknya setelah melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik, seorang dokter
menjelaskan masalah/penyakit yang
sedang dihadapi pasien. Saat ini,
sebaiknya diagnosis diberitahukan pada
pasien, kecuali diagnosis penyakit parah
ataupun diagnosis yang prognosisnya
jelek, diberitahukan pada keluarganya
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MENJELASKAN ATAU MENERANGKAN
PADA PASIEN
 Gunakan bahasa yang sederhana, hindarilah
penggunaan istilah kedokteran,
 kecuali istilah tersebut sudah mulai populer dan
dikenal masyarakat.
 Perhatikanlah latar belakang pasien, jika pasien
berpendidikan rendah
 bahasa yang betul-betul sederhana.
 Jelaskan dengan singkat masalah yang terjadi,
kemungkinan penyebabnya, demikian pula
prognosisnya. Untuk prognosis yang buruk, hati-hati
dalam menjelaskannya. Dapat dengan bahasa yang
halus, namun jangan menyesatkan dan menjanjikan
LANJUTAN SEBELUM
MENASEHATI
 Hindarilah untuk berkata : "Oh, ini tidak apa-apa Pak,
tenang saja", padahal Anda tahu prognosisnya sudah agak
buruk, atau "Wah, penyakit Bapak tidak dapat sembuh",
walaupun hal itu benar, gunakan bahasa yang halus.

 Sebagai contoh : "Begini Pak, penyakit Bapak


sebetulnya tidak terlalu berbahaya dan sering dialami
oleh banyak orang yang selalu bekerja dalam keadaan
duduk. Selama ini penyakit ini memang sulit
disembuhkan, namun kalau Bapak rajin minum obat
dan kontrol, serta menghindari sikap duduk yang salah,
rasa sakit yang dirasakan Bapak akan berkurang.
Apalagi kalau Bapak mau melakukan olah raga yang
teratur dengan bimbingan instruktur yang tahu tentang
tubuh, percayalah, hal tersebut akan sangat menolong".
LANJUTAN SEBELUM
MENASEHATI…..
 Untuk prognosis yang tidak begitu baik atau dapat
dikatakan buruk, lihatlah kesiapan pasien dalam
menerima. Pasien sudah siap atau belum. Kalau
belum sebaiknya keluarganya saja yang diberi tahu.

 Penjelasan untuk terapi obat harus betul-betul jelas.


Kapan harus diminum, berapa kapsul/tablet yang
harus diminum. Jangan lupa menjelaskan kalau terjadi
akibat yang tidak diinginkan setelah minum obat, harap
segera datang kembali. Selain itu jangan lupa
tanyakan pada pasien, apakah pasien tersebut alergi
terhadap suatu obat. Kalau pasien tidak tahu, jangan
dilupakan peringatan untuk datang kembali bila terjadi
sesuatu setelah minum obat.
LANJUTAN SEBELUM
MENASEHATI
• Penjelasan juga berlaku untuk segala hal
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
pasien selama dalam pengobatan atau
pengawasan dokter.
• Beri kesempatan pada pasien untuk
bertanya, bila ada hal-hal yang kurang
jelas.
UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN,
PERLU DIPERHATIKAN
• Anda harus jelas dengan pertanyaan yang diajukan,
jangan segan untuk menanyakan bila Anda sendiri
belum jelas dengan pertanyaannya.
• Dengarkanlah baik-baik yang ditanyakan.
• Pahamilah pertanyaan yang diajukan.
• Jawablah dengan singkat dengan bahasa yang mudah
dipahami
• Berikanlah penjelasan tanpa terkesan menggurui
• Situasi tetap santai tapi formal dan jangan lupa sederajat
• Nada suara jangan terlalu keras, lembut tapi berwibawa
MEMBERI NASEHAT
• Sikap harus tetap sama pada saat anamnesis
• Jagalah hubungan yang baik dengan pasien
• Mulailah memberikan nasehat yang relevan dengan penyakit yang
diderita. Berilah nasehat dengan lafal dan isi yang jelas.
Sebagai contoh : "Sebaiknya Ibu Marto mengurangi kegiatan
keluarnya. Banyak istirahat di rumah dan cobalah untuk menambah
jam tidur".
• Gunakanlah bahasa sesuai dengan latar belakang ataupun usia
penderita. Untuk pasien anak-anak, nasehat dapat diberikan
langsung pada anak dengan bahasa yang sesuai.
Sebagai contoh :"Nah dik Rudi, nanti kalau sampai di rumah
mainnya sedikit dikurangi. Tangan adik ini belum boleh banyak
bergerak dulu".
LANJUTAN MEMBERIKAN
NASEHAT…
• Pengetahuan tentang faktor resiko suatu penyakit
berikut pencegahannya baik primer, sekunder, tersier
sangat diperlukan dalam memberikan nasehat. Karena
nasehat ditujukan untuk mencegah keparahan penyakit,
memberikan kesembuhan yang lebih cepat, dan
memberikan dukungan secara moral
• Perhatikan-pertimbangkan pengetahuan usaha-usaha
pengobatan yang dilakukan oleh pasien/keluarga
• Jangan menggurui
PENYAMPAIAN BERITA
BURUK
• Penyampaian berita buruk yang tidak
diharapkan oleh pasien yaitu tentang
kesembuhan penyakit sering dirangkaikan
dengan pemberian nasehat dan sugesti.
Berita-berita tentang proses penyakit,
proses pengobatan, hasil dari perawatan
dan pengobatan sering tidak sesuai
dengan harapan dokter dan pasien
PENYAMPAIAN BERITA
BURUK….
• Untuk menyampaikan berita yang buruk ini tentu saja
diawali dengan sambung rasa yang terbina dulu,
dilanjutkan penjelasan yang sesuai. Apabila dirasakan
telah siap menerima, kemudian baru disampaikan berita
tersebut dilanjutkan dan disertai dengan nasehat dan
sugesti. Nasehat dan sugesti ini penting dengan harapan
pasien atau keluarga dapat menerima kenyataan dan
melanjutkan langkah-langkah selanjutnya yang harus
dilakukan. Kekecewaan dan keterpakuan pada berita
yang disampaikan akan dapat mengganggu dan
menghambat langkah selanjutnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai