0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan35 halaman
Teks ini membahas tentang teknik komunikasi yang baik dalam menyampaikan berita buruk kepada pasien atau keluarga. Beberapa poin pentingnya adalah (1) persiapan yang matang sebelum berkomunikasi, (2) menyampaikan diagnosis dan prognosis secara jelas namun empatisis, (3) memberikan sugesti positif tentang prognosis atau kemungkinan pengobatan.
Teks ini membahas tentang teknik komunikasi yang baik dalam menyampaikan berita buruk kepada pasien atau keluarga. Beberapa poin pentingnya adalah (1) persiapan yang matang sebelum berkomunikasi, (2) menyampaikan diagnosis dan prognosis secara jelas namun empatisis, (3) memberikan sugesti positif tentang prognosis atau kemungkinan pengobatan.
Teks ini membahas tentang teknik komunikasi yang baik dalam menyampaikan berita buruk kepada pasien atau keluarga. Beberapa poin pentingnya adalah (1) persiapan yang matang sebelum berkomunikasi, (2) menyampaikan diagnosis dan prognosis secara jelas namun empatisis, (3) memberikan sugesti positif tentang prognosis atau kemungkinan pengobatan.
KOMUNIKASI DENGAN PENDERITA DAN KELUARGA • Kesuksesan dalam perawatan paliatif juga ditentukan oleh komunikasi yang efektif. Demikian juga konstribusi bagi penilaian kemajuan pasien, komunikasi itu sendiri bersifat terapeutik. Hambatan pasien dalam berkomunikasi • Ketakutan terhadap keadaan fisik, psikologis, sosial, spiritual, dan terapi sebagai konsekuensi dari penyakit yang dideritanya. Maka sangat penting untuk menghilangkan ketakutan spesifik.
• Mungkin juga ada hambatan fisik untuk
berkomunikasi seperti trakeostomi, kesulitan bahasa, dsb Hambatan masyarakat dalam berkomunikasi
• Harapan untuk sembuh dan kurangnya
kepercayaan terhadap profesi medis dapat berpengaruh secara signifikan.
• Dalam masyarakat kematian terjadi di
rumah sakit lebih sering. Semakin banyak orang tidak bersedia menyaksikan kematian seorang anggota keluarganya. Hambatan tenaga kesehatan dalam berkomunikasi • Dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain terkadang takut menghadapi emosi pasien pada saat melakukan komunikasi. Hal ini mungkin dikarenakan mereka ragu bahwa mereka memiliki kemampuan untuk berurusan dengan pencurahan emosi. MENGAPA KOMUNIKASI YANG BAIK DIPERLUKAN? • Komunikasi yang efektif sangat penting dalam semua perawatan klinis. Dalam perawatan paliatif, profesional membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik untuk menyadari kekhawatiran pasien tak terucapkan.
• Komunikasi yang baik membawa manfaat yang
nyata. Pada pasien kanker, jumlah dan tingkat keparahan kekhawatiran yang belum terselesaikan telah ditunjukkan untuk memprediksi tingkat tekanan emosional yang tinggi dan kecemasan serta depresi di masa depan • Komunikasi yang baik diperlukan untuk: – Membantu pasien dengan memberikan informasi tentang diagnosis, prognosis, dan pengobatan pilihan untuk merencanakan masa depannya secara realistis – Membantu pasien menyadari pelayanan yang mungkin tersedia untuk mereka – Memperjelas prioritas pasien – Memungkinkan hubungan kepercayaan antara pelayanan kesehatan profesional, pasien dan keluarga – Mengurangi ketidakpastian dan mencegah harapan yang tidak realistis sementara mempertahankan harapan yang realistis – Mencapai persetujuan (informed consent) – Mengatasi dilema etis – Mempromosikan kerja tim multidisiplin yang efektif TANTANGAN DALAM KOMUNIKASI • Tantangan-tantangan yang ada dalam berkomunikasi dengan pasien adalah seperti: – Mengabarkan berita buruk – Menghadapi tanggapan emosional – Menghentikan atau menahan perawatan aktif – Menghindari keheningan dan mempromosikan keterbukaan di antara pasien, kerabat, dan profesional – Membahas keinginan pasien yang mengatakan “jangan melakukan resusitasi” – Tanggapan yang sesuai untuk permintaan eutanasia – Membahas tentang kematian dan prosesnya – Berbicara kepada anak-anak mereka – Berkomunikasi dengan kolega Penghalang untuk komunikasi yang baik 1. Kurangnya waktu 2. Kurangnya privasi 3. Ketidakpastian 4. Malu 5. Mempertahankan harapan 6. Kemarahan 7. Penyangkalan 8. Tidak di depan anak – anak Memperbaiki komunikasi • Pertahankan kontak mata yang baik • Gunakan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan tertutup • Fokus pada kekhawatiran pasien dan juga agenda visitasi • Amati dan respons terhadap afektif pasien • Tanyakan mengenai kehidupan pasien di luar bidang kesehatan dan perhatian masalah psikososial • Pastikan gerakan nonverbal Anda menggambarkan adanya perhatian PERAN PERAWAT DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN ATAU KELUARGA MENGENAI PENYAKIT TERMINAL PASIEN • Komunikasi dengan pasien dan keluarga merupakan standar profesional praktik keperawatan. • Komunikasi perawat yang berhasil ditandai dengan adanya kolaborasi dengan dokter – pasien, mendengarkan sama banyaknya dengan berbicara, dan menghargai perasaan pasien atau keluarga. • Perawat juga diharapkan memberitahukan kepada dokter si pasien jika terdapat perbedaan maksud dalam berkomunikasi KEBUTUHAN KOMUNIKASI PADA KELUARGA PASIEN Pada pasien yang sekarat • Menelepon ke rumah untuk memberitahukan perubahan kondisi pasien • Mengenal prognosis • Menjawab pertanyaan dengan jujur • Menerima informasi mengenai pasien satu kali dalam sehari • Memberikan penjelasan mengenai istilah medis yang tidak dipahami Pada pasien yang meninggal • Memberikan jaminan kenyamanan pasien • Informasi tentang kondisi pasien • Informasi tentang kematian yang mungkin terjadi Bagaimana menyampaikan berita buruk • Persiapkan sebelumnya • Siapa yang akan memimpin diskusi dengan pasien atau keluarga? Dimana diskusi ini berjalan? • Siapa yang harus hadir? • Kapan seharusnya diskusi diadakan? • Membangun lingkungan terapeutik • Memastikan apa yang telah diketahui dan mengenalkan tujuan • Menyampaikan diagnosis dan prognosis PENYAMPAIAN BERITA BURUK
By : Sapariah Anggraini, S.Kep.Ners,M.Kep.
SUGESTI • Merupakan komunikasi verbal yang memberikan stimulus bagi seseorang untuk tersugesti. • Pengertian : suatu proses mempengaruhi seseorang agar berperilaku atau berbuat seperti yang diinginkan pemberi sugesti tanpa paksaan dan diikuti dengan penerimaan yang diberi sugesti tanpa kritik atau terpaksa • Sugesti dalam praktek sehari-hari sangat diperlukan untuk kemajuan pasien HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIAN DALAM MEMBERIKAN SUGESTI • Amati dan perhatikanlah pasien • Gunakan bahasa non verbal “Gunakanlah volume, nada, dan kecepatan suara yang lembut, tenang tetapi pasti dan berwibawa”. • Tidak perlu panjang lebar • Perhatikan hubungan Anda dengan pasien tetap sederajat ISI SUGESTI Bahwa kesembuhan pasien tidak hanya tergantung dari dokter, obat, tapi juga keinginan sembuh pasien itu sendiri. Doronglah pasien agar mengikuti nasehat, petunjuk Anda.
Sebagai contoh : "Bapak Martoyo, penderitaan
Bapak akan berkurang dan syukur sembuh bila Bapak mengikuti saran dan nasehat yang telah saya berikan". "Selain obat dan nasehat, Bapak harus yakin akan sembuh. Percayalah, kalau Bapak mempunyai keyakinan kuat akan sembuh dan Bapak patuh akan nasehat serta saran dokter, Bapak akan segera sembuh" (tapi harus diingat tidak semua penyakit dapat sembuh). LANJUTAN ISI SUGESTI……… • Beberapa penyakit kronis ataupun degeneratif memerlukan kesabaran dan kepatuhan pasien. Pasien perlu diberikan dorongan untuk mengikuti terapi yang diberikan. "Ada kemungkinan obat ini akan memberikan akibat sampingan berupa rambut rontok. Namun Ibu Sosro jangan kuatir, setelah obat tidak dibutuhkan lagi, rambut dapat tumbuh kembali. Yang penting saat ini Ibu rajin minum obat agar segera sembuh. Percayalah, saat ini penyakit Ibu sudah mulai dapat diatasi, karena keberhasilan pengobatan ini sudah dibuktikan” LANJUTAN ISI SUGESTI……… • Contoh-contoh kasus yang dapat disembuhkan atau sembuh dapat diberikan sebagai sugesti. Namun jangan dilupakan bahwa kasus yang sembuh dikarenakan juga kepatuhan pasien pada terapi dan saran dokter. LANJUTAN ISI SUGESTI……… • Berikanlah dorongan pada pasien bahwa di dalam dirinya terdapat kekuatan yang besar, yaitu keinginan untuk tetap hidup dan sembuh. • Pemberian sugesti harap memperhatikan bukti yang nyata, jangan hanya memberikan janji yang tidak pasti. Saat ini sudah menjadi keinginan para pasien untuk mengetahui dengan jelas penyakit yang diderita. Penderita sebaiknya jangan dibohongi. Informasi mengenai diagnosis pasien adalah salah satu hak pasien. Jujur dan apa adanya, namun jangan lupa memberikan sugesti. LANJUTAN ISI SUGESTI……… Beberapa penyakit yang sulit disembuhkan menurut beberapa penelitian dapat sembuh karena kemauan hidup dan keyakinan untuk sembuh dari pasien, dengan disertai perilaku yang sehat (olah raga, makan makanan bergizi, menghindari junk food). Penelitian tentang pasien yang menderita kanker menunjukkan hal ini.
Sugesti juga diberikan pada kasus prognosis buruk
agar pasien siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk mempersiapkan kecacatan atau kematian. Ingat bahwa beberapa penyakit sudah diketahui secara pasti prognosisnya. Adalah hak pasien untuk mengetahui segala kemungkinan tentang penyakitnya MEMBERIKAN NASEHAT DENGAN JELAS DAN TEPAT DAN PENYAMPAIAN BERITA BURUK
❖ Sebelum memberi nasehat
❖ Memberi nasehat ❖ Penyampaian berita buruk SEBELUM MEMBERI NASEHAT • sebaiknya setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, seorang dokter menjelaskan masalah/penyakit yang sedang dihadapi pasien. Saat ini, sebaiknya diagnosis diberitahukan pada pasien, kecuali diagnosis penyakit parah ataupun diagnosis yang prognosisnya jelek, diberitahukan pada keluarganya BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENJELASKAN ATAU MENERANGKAN PADA PASIEN Gunakan bahasa yang sederhana, hindarilah penggunaan istilah kedokteran, kecuali istilah tersebut sudah mulai populer dan dikenal masyarakat. Perhatikanlah latar belakang pasien, jika pasien berpendidikan rendah bahasa yang betul-betul sederhana. Jelaskan dengan singkat masalah yang terjadi, kemungkinan penyebabnya, demikian pula prognosisnya. Untuk prognosis yang buruk, hati-hati dalam menjelaskannya. Dapat dengan bahasa yang halus, namun jangan menyesatkan dan menjanjikan LANJUTAN SEBELUM MENASEHATI Hindarilah untuk berkata : "Oh, ini tidak apa-apa Pak, tenang saja", padahal Anda tahu prognosisnya sudah agak buruk, atau "Wah, penyakit Bapak tidak dapat sembuh", walaupun hal itu benar, gunakan bahasa yang halus.
Sebagai contoh : "Begini Pak, penyakit Bapak
sebetulnya tidak terlalu berbahaya dan sering dialami oleh banyak orang yang selalu bekerja dalam keadaan duduk. Selama ini penyakit ini memang sulit disembuhkan, namun kalau Bapak rajin minum obat dan kontrol, serta menghindari sikap duduk yang salah, rasa sakit yang dirasakan Bapak akan berkurang. Apalagi kalau Bapak mau melakukan olah raga yang teratur dengan bimbingan instruktur yang tahu tentang tubuh, percayalah, hal tersebut akan sangat menolong". LANJUTAN SEBELUM MENASEHATI….. Untuk prognosis yang tidak begitu baik atau dapat dikatakan buruk, lihatlah kesiapan pasien dalam menerima. Pasien sudah siap atau belum. Kalau belum sebaiknya keluarganya saja yang diberi tahu.
Penjelasan untuk terapi obat harus betul-betul jelas.
Kapan harus diminum, berapa kapsul/tablet yang harus diminum. Jangan lupa menjelaskan kalau terjadi akibat yang tidak diinginkan setelah minum obat, harap segera datang kembali. Selain itu jangan lupa tanyakan pada pasien, apakah pasien tersebut alergi terhadap suatu obat. Kalau pasien tidak tahu, jangan dilupakan peringatan untuk datang kembali bila terjadi sesuatu setelah minum obat. LANJUTAN SEBELUM MENASEHATI • Penjelasan juga berlaku untuk segala hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasien selama dalam pengobatan atau pengawasan dokter. • Beri kesempatan pada pasien untuk bertanya, bila ada hal-hal yang kurang jelas. UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN, PERLU DIPERHATIKAN • Anda harus jelas dengan pertanyaan yang diajukan, jangan segan untuk menanyakan bila Anda sendiri belum jelas dengan pertanyaannya. • Dengarkanlah baik-baik yang ditanyakan. • Pahamilah pertanyaan yang diajukan. • Jawablah dengan singkat dengan bahasa yang mudah dipahami • Berikanlah penjelasan tanpa terkesan menggurui • Situasi tetap santai tapi formal dan jangan lupa sederajat • Nada suara jangan terlalu keras, lembut tapi berwibawa MEMBERI NASEHAT • Sikap harus tetap sama pada saat anamnesis • Jagalah hubungan yang baik dengan pasien • Mulailah memberikan nasehat yang relevan dengan penyakit yang diderita. Berilah nasehat dengan lafal dan isi yang jelas. Sebagai contoh : "Sebaiknya Ibu Marto mengurangi kegiatan keluarnya. Banyak istirahat di rumah dan cobalah untuk menambah jam tidur". • Gunakanlah bahasa sesuai dengan latar belakang ataupun usia penderita. Untuk pasien anak-anak, nasehat dapat diberikan langsung pada anak dengan bahasa yang sesuai. Sebagai contoh :"Nah dik Rudi, nanti kalau sampai di rumah mainnya sedikit dikurangi. Tangan adik ini belum boleh banyak bergerak dulu". LANJUTAN MEMBERIKAN NASEHAT… • Pengetahuan tentang faktor resiko suatu penyakit berikut pencegahannya baik primer, sekunder, tersier sangat diperlukan dalam memberikan nasehat. Karena nasehat ditujukan untuk mencegah keparahan penyakit, memberikan kesembuhan yang lebih cepat, dan memberikan dukungan secara moral • Perhatikan-pertimbangkan pengetahuan usaha-usaha pengobatan yang dilakukan oleh pasien/keluarga • Jangan menggurui PENYAMPAIAN BERITA BURUK • Penyampaian berita buruk yang tidak diharapkan oleh pasien yaitu tentang kesembuhan penyakit sering dirangkaikan dengan pemberian nasehat dan sugesti. Berita-berita tentang proses penyakit, proses pengobatan, hasil dari perawatan dan pengobatan sering tidak sesuai dengan harapan dokter dan pasien PENYAMPAIAN BERITA BURUK…. • Untuk menyampaikan berita yang buruk ini tentu saja diawali dengan sambung rasa yang terbina dulu, dilanjutkan penjelasan yang sesuai. Apabila dirasakan telah siap menerima, kemudian baru disampaikan berita tersebut dilanjutkan dan disertai dengan nasehat dan sugesti. Nasehat dan sugesti ini penting dengan harapan pasien atau keluarga dapat menerima kenyataan dan melanjutkan langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Kekecewaan dan keterpakuan pada berita yang disampaikan akan dapat mengganggu dan menghambat langkah selanjutnya TERIMA KASIH