Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

( PSIKOSOSIAL PADA NARAPIDANA)

Dosen Pengampu :
Ibu Lanawati, S.Kep,Ners.,M.Kep

OLEH KELOMPOK IV : 1. Marselina Wonga


2. Lisa Mandasari
3. Rikki Novantri
A. Pengertian
Psikososial diartikan oleh James Drever dalam Max Siporin
sebagai suatu fenomena individu yang mempunyai sikap, mental
baik asli maupun akibat dari sesuatu. Definisi tersebut
menggambarkan bahwa masalah psikososial yang dialami oleh
narapidana disebabkan oleh suatu fenomena yang membawa
konsekuensi baik terhadap dirinya maupun lingkungan sosialnya
sehingga mempengaruhi sikap dan mental narapidana itu sendiri

Narapidana adalah orang – orang yang sedang menjalani


sanksi kurungan atau sanksi lainnya, menurut perundang –
undangan.

Narapidana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah


orang hukuman (orang yang sedang menjalani hukuman karena
tindak pidana) atau terhukum.
B. Etiologi

1. Faktor Predisposisi
a. Biologis : riwayat pernah di rawat di RS.Jiwa, penggunaan
alkohol.
b. Psikologis : pernah melakukan tindakan pencurian, pasien
mengatakan merasa tidak berguna sebagai seorang anak.
c. Sosiokultural : berasal dari keluarga ekonomi rendah,
pengangguran.

2. Faktor Presipitasi
a. Internal : perasaan gagal karena kehilangan pekerjaan,
menurunnya perilaku dan mekanisme koping.
b. Eksternal : pernah menjadi korban pembulian.
C. Tanda dan Gejala

1. Menyendiri ( solitude )
2. Kesepian
3. Isolasi Sosial
4. Ketergantungan ( dependen )
5. Manipulasi
6. Impulsif
7. Narsisme

Masalah Psikososial Narapidana yaitu :


a. Cemas
b. Ketidakberdayaan
c. Resiko Trauma
D. Pengkajian

1. Identitas pasien : tanggal wawancara, nama, umur, JK,


agama, pekerjaan,alamat,keterangan riwayat.
2. Alasan Masuk
3. Keluhan Utama
4. Riwayat Kesehatan masa lalu
5. Faktor Predisposisi dan Faktor Presipitasi
6. Pemeriksaan Fisik : TTV, TB, BB, kondisi fisik
7. Psikososial : Konsep diri, hubungan sosial, spiritual, status
mental
8. Pola fungsi kesehatan : makan, BAB/BAK, mandi,
berpakaian, istirahat, penggunaan obat, pemeliharaan
kesehatan
9. Mekanisme Koping
10. Masalah Psikososial dan lingkungan
11. Aspek Medik : terapi
E. Diagnosa Keperawatan

Pohon Masalah

Halusinasi

Isolasi sosial

Menarik diri

Harga diri rendah

1. Harga Diri Rendah Kronik (D.0086)


2. Isolasi Sosial (D0121)
3. Ansietas (D.0080)
F. Intervensi Keperawatan

nosa Tujuan Intervensi


ah Kronik Observasi:
• Klien mampu membina persahabatan
• Kaji aktifitas klien
ketika mulai percaya terhadap • Kaji Interaksi klien seperti mau duduk berdampingan dengan
Terapeutik
kelompok atau orang lain
• Ciptakan suasana nyaman Ketika berinteraksi terhadap orang
• Klien dapat mengindetifikasi aspek • Komunikasi dengan nada bicara yang lembut
• Bawa suasana yang positif
positif yang dimiliki
• Klien dapat menilai kemampuan yang Edukasi :
• Terus mendukung dan mensuport klien dengan bantuan keluar
digunakan
• Promosi Kesehatan kepada keluarga dan klien

0121) Observasi :
• Dapat berinteraksi dengan orang lain - Kaji Interaksi Klien
secara bertahap - Klien mampu menunjukan tanda – tanda mulai percaya diri m
- Klien mampu memberikan keterampilan social
• Klien dapat membina hubungan
saling percaya Terapeutik :
- Gunakan Bahasa yang mudah di mengerti oleh pasien
• Klien mampu menceritakan - Ciptakan suasana rileks, nyaman dan aman
Penyebabnya
Edukasi :
- Terus memberikan dukungan kepada pasien melalui bantuan k
komunikasi yang baik
- Tetap memberikan tujuan dan pengetahuan terhadap klien dan
Lanjutan Intervensi Keperawatan

a Tujuan Intervensi

80) Observasi:
• Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
• Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
secara bertahap • Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
• Monitor tanda – tanda ansietas
• Klien dapat membina hubungan saling percaya
Terapeutik
• Klien mampu mengidentifikasi dan • Ciptakan suasana nyaman untuk menumbuhka
• Dengarkan dengan penuh perhatian
mengungkapkan gejala cemas
• Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
• Klien mampu menunjukkan tekhnik untuk
Edukasi :
mengontrol cemas
• Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kom
• Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri
• Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi k
• Latih tekhnik relaksasi
G. Implementasi / Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi validasi
c. Kontrak

2. Fase Kerja

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif
b. Rencana Tindak Lanjut
c. Kontrak
H. Evaluasi

1.Klien merasa senang, percaya diri, percaya terrhadap perawat, keluarga dan teman
2. Klien mau beradaptasi dan berinteraksi terhadap perawat, teman dan kelompok
3. Klien mampu memanfaatkan terapi dengan baik
4. Klien mampu berperan dalam sebuah masalah
Daftar Pustaka

Mariza Mauliyanti. (2019). “Aspek Psikososial NARAPIDANA”, https:// id.scribd.com/ document/441264894/Aspek-Psikososial-


NARAPIDANA, diakses pada 13 Oktober 2021

Azami. (2012). Gambaran Psychological Well-Being Mantan Narapidana. Empathy Vol.I No.1, 1-18

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI

PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.

PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: D
PPNI.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai