Anda di halaman 1dari 11

PROSES KEPERAWATAN

PADA IBU HAMIL DENGAN HIV DAN TB


PARU
kelompok 6 :
1. armitha aryani (113063C1221002)
2. dewi astuti (113063C1221005)
3. lisa mandasari (113063C1221013)
A. Pengkajian
1. Biodata Klien
2. Riwayat Penyakit
Berikut bentuk kelainan hospes dan penyakit serta terapi yang
berhubungan dengan kelainan hospes :
a. Kerusakan respon imun seluler (Limfosit T )
Terapi radiasi, defisiensi nutrisi, penuaan, aplasia timik,
limfoma, kortikosteroid, globulin anti limfosit, disfungsi timik
congenital.
b. Kerusakan imunitas humoral (Antibodi)
Limfositik leukemia kronis, mieloma, hipogamaglobulemia
congenital, protein liosing enteropati (peradangan usus)
3. Pemeriksaan Fisik (Objektif) dan Keluhan (Subyektif)
a) Aktifitas / Istirahat f.) Hygiene
b) Sirkulasi g.) Neurosensoro
c.) Integritas dan Ego h.) Seksualitas
d.) Eliminasi i.) Interaksi Sosial
e.) Makanan / Cairan
● Penularan HIV dari ibu ke bayi dapat
terjadi sebagai berikut :
a. Penularan HIV selama kehamilan
b. Penularan HIV selama proses kelahiran
c. Penularan HIV setelah persalinan (saat
pemberian ASI)
d. Waktu penularan HIV selama pemberian ASI
Menurut Depkes RI (2003), WHO mencanangkan empat strategi untuk pencegahan penularan
HIV dari ibu ke anak dan anak, yaitu dengan 4 prong:
 
1. Pencegahan primer infeksi pada wanita usia subur terinfeksi HIV/AIDS.
a. Perubahan perilaku pada populasi umum dan pasangannya.
b. Pemberian informasi , pendidikan , konseling , dan test Hiv , pelayanan
pencegahan HIV.
c. Penatalaksanaan ims yang baik.
d. Menurunkan resiko tranfusi darah yang tidak aman.
e. Promosi kondom.
f. Meningkatkan keikutsertaan pasangan dalam diskusi seks aman pada
konseling dan test HIV.
 
2. Pencegahan kehamilan yang tidak di inginkan pada perempuan terinfeksi
HIV.
a. Pencegahan dan Penundaan Kehamilan pada Ibu dengan HIV
b. Perencanaan Kehamilan
3. Pencegahan penularan HIV dari perempuan terinfeksi
HIV ke bayi nya.
a. Pemberian ARV pada Ibu Hamil dengan Infeksi HIV.
Syarat pemberian ARV pada ibu hamil dikenal dengan
singkatan SADAR, yaitu sebagai berikut :
- Siap menerima ARV, mengetahui dengan benar efek
ARV terhadap infeksi HIV
- Adherence: kepatuhan minum obat
- Disiplin: minum obat dan kontrol ke dokter
- Aktif: menanyakan dan berdiskusi dengan dokter
mengenai terapi
- Rajin: memeriksakan diri.
b. Perencanaan Persalinan Aman bagi Ibu dengan HIV Persalinan untuk ibu
dengan HIV, baik per vaginam maupun seksio sesarea dapat dilakukan di
semua fasilitas kesehatan yang mampu tanpa memerlukan alat pelindung diri
khusus, selama fasilitas tersebut melakukan prosedur kewaspadaan standar.
- Pemberian ARV dan Kortimoksasol Profilaksis pada Bayi
- Pelayanan Imunisasi
- Pemberian Nutrisi bagi Bayi dari Ibu dengan HIV
Ibu dengan HIV boleh memberikan susu formula bagi bayinya yang HIV
negatif atau tidak diketahui status HIV-nya, jika SELURUH syarat
AFASS (affordable/terjangkau, feasible/mampu laksana, acceptable/dapat
diterima, sustainable/berkesinambungan dan safe/aman) dapat dipenuhi.
4. Menyelenggarakan perawatan dan dukungan untuk perempuan terinfeksi HIV
dan keluarganya, meliputi:
a. Pelayanan medik dan perawatan
b. Konseling lanjutan
c. Penangganan Infeksi Oportunistik
d. Pelayanan paliatif dukungan psikososial
e. Pengurangan stigma dan diskriminasi.
B. Diagnosa keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Hartati N, Suratiah, Iga OM. Ibu hamil dengan HIV-AIDS. Gempar: Jurnal Ilmiah Keperawatan. 2009:2:1.

Nursalam, Kurniawan ND. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi. Jakarta: Penerbit Salemba Medika

PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai