Anda di halaman 1dari 6

PENGKAJIAN PSIKOLOGI (KECEMASAN & STRES)

KASUS PENYAKIT TERMINAL


“HIV AIDS”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Menjelang Ajal & Paliatif
Dosen Pengampu :Ners. Dedeh Sri Rahayu, S.Pd., MAN

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Assyani Nur Safitri (C.0105.19.002)
Devina Habibah Al-azmy (C.0105.19.005)
Ismi Mauliah (C.0105.19.012)
Muhammad Rijal (C.0105.19.015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TINGKAT 3A


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI
2021
Kasus
I. IDENTIFIKASI PASIEN
Nama : TN. A
Umur : 79 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama / Suku : Hindu
Warga Negara : Indonesia
Bahasa Yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Medan
Diagnosa Medis : HIV AIDS

II. Riwayat Penyakit Sekarang :


Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 2 September 2021, keluarga
mengatakan klien sudah bisa membuka mata dan ada kontak mata, tapi belum bisa
diajak berkomunikasi hanya mengeluarkan suara sebentar < 10 detik. Saat dinilai GCS
9 (E1M5V3), tingkat kesadaran delirium, Tekanan Darah 150/90 mmHg, Nadi
82x/mnt, Pernapasan 20x/mnt, Suhu 37,3°c, muntah tidak ada, terpasang infuse NaCl
0,9% 12 jam/kolf terpasang NGT dengan diit MC 1800 kkal, terpasang O2 3liter, saat
dinilai kekuatan otot lemah nilai 2.

III. Riwayat Kesehatan Dahulu


Keluarga mengatakan klien sudah lama kurang lebih 3 tahun menderita HIV.
sebelumnya tidak pernah jatuh, namun sering mengeluh sakit kepala bagian belakang
dan sering pusing. Kalau lagi pusing seperti dipukul benda berat dan mengerang
kesakitan. Namun jarang periksa ke dokter dan pasien juga tidak rutin cek tekanan
darah ke pelayanan kesehatan karena malu.

IV. Pola Nilai / Kepercayaan


Agama : Hindu
Pelaksanaan ibadah :
• Jarang melaksanakan ibadah, terlebih sekarang klien belum pulih
Pantangan agama : tidak ada
Meminta kunjungan rohaniawan : ya ada
V. POLA PERSEPSI KESEHATAN ATAU PENANGANAN KESEHATAN
1. Keluhan utama: Delirium


Delirium adalah keadaan dimana penderita mengalami penurunan kemampuan dalam
memusatkan perhatiannya dan menjadi linglung, mengalami disorientasi dan tidak
mampu berfikir secara jernih.
• Gangguan delirium ini biasanya bersifat sementara dan biasanya terjadi secara
mendadak.
• Delirium merupakan suatu keadaan mental yang abnormal dan bukan merupakan
suatu penyakit.
• Gangguan ini dapat terlihat dengan ditemukannya sejumlah gejala yang
menunjukkan penurunan fungsi mental. Berbagai keadaan atau penyakit seperti
2. RMR:dehidrasi ringan sampai keracunan obat atau infeksi yang bisa berakibat fatal, bisa
menyebabkan
Pasien masuk kedelirium.
RSUP. Sumatra melalui IGD pada tanggal 1 September 2021 pukul
12.30 WIB rujukan dari RS swasta dengan keluhan penurunan kesadaran, awalnya ketika
pasien dibangunkan dari tempat tidur masih menyahut panggilan namun anggota gerak kiri
pasien terlihat lemah lalu tiba-tiba pasien muntah 3x isi makanan. Setelah itu baru pasien
mengalami penurunan kesadaran dan dibawa ke RS swasta langsung di rujuk ke RSU
Sumatra.
Tindakan yang dilakukan IGD yaitu penilaian tingkat kesadaran, GCS 9 (E1M5V3), klien
terpasang infuse asering 12 jam/kolf, terpasang oksigen 5L/mnt, Tekanan Darah 100/70
mmHg, Nadi 79x/mnt, Pernapasan 21x/mnt, Suhu 36,6°c, pasien terpasang NGT dan
kateter.
Pengkajian Psikologis (Kecemasan &Stres)
1. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. Ds : Perubahan status Ansietas
Do : kesehatan
• Kontak mata
buruk
• Muka tampak
pucat
2. Ds : Keadaan penyakit Harga diri rendah kronik
Do:
• Kontak mata
kurang
• KU : Delirium
• Pasien sulit
berkonsentrasi
• Terlihat lemah
• Tidak dapat
diajak bicara

2. Diagnosa Keperawatan
• Ansietas b.d perubahan status kesehatan d.d DS DO
• Harga diri rendah kronis b.d Keadaan penyakit d.d DS DO
3. Perencanaan Keperawatan
DX Keperawatan Perencanaan Rasional
Tujuan Intervensi
1. Ansietas b.d Setelah dilakukan Observasi 1. Terapi guna
perubahan status asuhan keperawatan • Identifikasi saat untuk
kesehatan d.d DS
DO 1x24 jam klien tidak tingkat ansietas menurunkan
tingkat ansietas berubah tingkat
menurun. • Identifikasi kecemasan klien.
kemampuan Klien dapat
Setelah dilakukan mengambil keputusan mengetahui
tindakan •Monitor tanda-tanda tujuan, manfaat
keperawatan 3x24 ansietas dan langkah
jam diharapkan Terapeutik langkah yang
tingkat ansietas • Ciptakan dilakukan .
menurun kriteria : suasana teraupetik Penguatan
1. Pola tidur untuk menumbuhkan positif dapat
membaik kepercayaan memotivasi klien
2. Perilaku • Temani pasien
untuk
gelisah menurun untuk mengurangi melakukannya .
3. Verbalisasi kecemasan, jika 2. Klien dapat
khawatir akibat memungkinkan merasa lega dan
kondisi yang • Pahami situasi
perawat dapat
dihadapi menurun yang membuat ansietas
mengetahui
4. Perilaku • Dengarkan masalah yang
tegang menurun dengan penuh dihadapi oleh
perhatian pasien.
• Gunakan Memberikan
pendekatan yang suasana tenang
tenang dan agar klien tidak
meyakinkan terdistrek dan
• Motivasi merasa nyaman
mengidentifikasi dan
situasi yang memicu
mengungkapkan
kecemasan masalahnya.
Edukasi 3. Klien dapat
• Jelaskan menjalankan
prosedur, termasukaktivitas seperti
sensasi yang mungkin
sebelumnya.
dialami Sebagi evaluasi
• Informasikan
dari semua
secara faktual aktivitas yang
mengenai diagnosis,
dilakukan klien.
pengobatan dan 4. Hubungan
prognosis saling percaya
• Anjurkan antara perawat
keluarga untuk tetap
dan klien
bersama pasien bertujuan agar
• Latih kegiatan
klien mampu
pengalihan untuk mengungkap
mengurangi kan masalah
ketegangan yang ada serta
• Latih teknik
memudahkan
relaksasi perawat untuk
melakukan
intervensi
2. Harga diri Setelah dilakukan Manajemen perilaku 1. Hubungan
rendah kronis asuhan keperawatan Observasi : saling percaya
b.d Keadaan 1x24 jam klien merupakan
penyakit d.d DS penilaian diri positif - Identifikasi harapan dasar untuk
DO meningkat untuk mengendalikan kelancaran
perilaku hubungan
Setelah dilakukan Terapetik : interaksi
tindakan - Batasi jumlah selanjutnya.
keperawatan 3x24 pengunjung 2. Diskusikan
jam diharapkan - Bicara dengan nada tingkat
menurun kriteria : rendah dan tenang kemampuan
1. Penilaian diri - Hindari bersikap klien seperti
positif menyudutkan dan menilai realitas,
2. Perasaan menghentikan kontrol diri,
memiliki kelebihan pembicaraan atau intergritas
3. Penerimaan - Hindari sikap ego sebagai
Penilaian positif mengancam dan dasar asuhan
4. Minat mencoba berdebat keperawatan
hal baru Edukasi : 3.
- Informasikan pada Reinforcement
keluarga bahwa positif akan
keluarga sebagai dasar meningkatkan
pembentukan keluarga harga diri
4. Pujian yang
realistis tidak
menyebabkan
melakukan
kegiatan hanya
karena ingin
mendapatkan
pujian
5. Keterbukaan
dan pengertian
tentang
kemampuan
yang dimiliki
adalah prasarat
untuk berubah.

Anda mungkin juga menyukai