Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

OSTEOMIELITIS

Dosen Pengampu :
Ns. Harinal Afri Resta,M.Kep
kelompok 11
Anggota Kelompok

Hafishz Rahman Jaya


Defitri Nur Anggraini
Dea Wulandari
Atika
Tania Putri
Rifda Yulia
Pengkajian
Identitas

Meliputi: Nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang


digunakan,status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan
darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosa medis.
Pada umumnya, keluhan utama pada kasus osteomelitis adalah nyeri
hebat.
Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat dapat
menggunakan metode PQRST :
● Provoking incident : hal yang menjadi faktor presipitasi nyeri adalah proses supurasi
pada bagian tulang. Trauma, hematoma akibat trauma pada daerah metafisis,
merupakan salah satu faktor predis posisi terjadinya osteomyelitis hematogen akut.
● Quality of pain: rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien bersifat menusuk
● Region, radiation, relief : nyeri dapat reda dengan imobilisasi atau istirahat,nyeri tidak
menjalar atau menyebar.
● Severity (scale) of pain : nyeri yang dirasakan klien secara subjektif antara 2-3 pada
rentang skala pengukuran 0-4.
● Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam
hari atau siang hari
Riwayat Kesehatan
● Riwayat Kesehatan Sekarang
● Biasanya klien datang kerumah sakit dengan keluhan awitan gejala akut (misalnya :
nyeri lokal, pembengkakan, eritema, demam) atau kambuhan keluarnya pus dari sinus
disertai nyeri, pembengkakan dan demam sedang. 
● Riwayat Kesehatan Dahulu
● Klien biasanya pernah mengalami penyakit yang hampir sama dengan sekarang, atau
penyakit lain yang berhubungan tulang, seperti trauma tulang,infeksi tulang, fraktur
terbuka, atau pembedahan tulang, dll.
● Riwayat Kesehatan Keluarga
● Kaji apakah keluarga klien memiliki penyakit keturunan, namun biasanya tidak ada
penyakit Osteomielitis yang diturunkan.
Psikososial

Pasien seringkali merasa ketakutan, khawatir infeksinya


tidak dapat sembuh,takut diamputasi. Biasanya pasien
dirawat lama di rumah sakit sehingga perawat perlu
mengkaji perubahan-perubahan kehidupan khususnya
hubungannya dengan keluarga, pekerjaan atau sekolah.
Pemeriksaan Fisik

Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan


terasa lembek bila dipalpasi. Bisa juga terdapat eritema atau
kemerahan dan panas. Efek sistemik menunjukkan adanya
demam biasanya diatas 38.0C, takhikardi, irritable,
lemah bengkak, nyeri, maupun eritema.
Pengkajian Lengkap
• Persepsi dan Manajemen Kesehatan: Klien biasanya tidak mengerti
bahwa penyakit yang ia diderita adalah penyakit yang berbahaya. Perawat perlu mengkaji
bagaimana klien memandang penyakit yang dideritanya, apakah klien tau apa penyebab
penyakitnya sekarang.

• Nutrisi – Metabolik: Biasanya pada pasien mengalami penurunan nafsu makan karena demam
yang ia diderita.

• Eliminasi : Biasanya pasien mengalami gangguan dalam eliminasi karena pasien mengalami


penurunan nafsu makan akibat demam.

• Aktivitas – Latihan: Biasaya pada pasien Osteomietis mengalami penurunan aktivitas karena
rasa nyeri yang ia rasakan.

• Istirahat – Tidur: Pasien biasanya diduga akan mengalami susah tidur karena rasa nyeri yang ia
rasakan pada tulangnya.
• Kognitif – Persepsi: Biasanya klien tidak mengalami gangguan dengankognitif dan persepsinya.
• Persepsi Diri – Konsep Diri: Biasanya pasien memiliki perilaku menarik diri,mengingkari,
depresi, ekspresi takut, perilaku marah, postur tubuh mengelak,menangis, kontak mata kurang,
gagal menepati janji atau banyak janji.

• Peran –  Hubungan: Biasanya pasien mengalami depresi dikarenakan penyakityang dialaminya.


Serta adanya tekanan yang datang dari lingkungannya. Danklien juga tidak dapat melakukan
perannya dengan baik.

• Seksual – Reproduksi: Biasanya pasien tidak mengalami gangguan dalammasalah seksual.


• Koping – Toleransi Stress: Biasanya pasien mengalami stress ysng beratkarena kondisinya saat
itu.

• Nilai Kepercayaan: Pola keyakinan perlu dikaji oleh perawat terhadap klienagar kebutuhan
spiritual klien data dipenuhi selama proses perawatan klien diRS. Kaji apakah ada pantangan
agama dalam proses pengobatan klien. Klien biasanya mengalami gangguan dalam beribadah
karena nyeri yang ia rasakan.
Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada dismenorea terdiri dari beberapa diagnosa
yaitu :
● Ansietas (D.0080)
● Nyeri Kronis (D.0078)
● Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)
● Resiko Infeksi (D.0142)
Rencana
Keperawatan
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)


keperawatan diharapkan • Identifikasi saat tingkat
Tingkat Ansietas pasien ansietas berubah (mis,
Menurun kondisi, waktu, stresor)
  • Identifikasi kemampuan
Kriteri Hasil : mengambil keputusan
Tingkat Ansietas (L.09093) • Monitor tanda-tanda
1. Perilaku Gelisah Menurun ansietas (verbal dan
2. Perilaku Tegang bagian nonverbal)
bawah Cukup Menurun • Motivasi mengidentifikasi
3. Pucat Sedang situasi yang memicu
kecemasan
• Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
• Kolaborasi pemberian obat
anti-ansietas, Jika perlu
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Nyeri Kronis (D.0078)


Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Gangguan Mobilitas Fisik


(D.0054)
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Resiko Infeksi (D.0142)


Thanks !

Anda mungkin juga menyukai