Anda di halaman 1dari 22

ASKEP GANGGUAN

MENSTRUASI
Oleh kelompok 3
M. Jul Fadli Romli
Galang Rambu Anarqi
Nurul Tri Lestari
Hany Alfiah
Moch Reza Fadillah
Witriani Fahrunisa
Siti Sobariah
A. Konsep Menstruasi
1. Pengertian
Menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim yang
disertai dengan pendarahan yang terjadi secara berulang
setiap bulan, kecuali pada saat terjadi kehamilan.
Menstruasi atau menstruasi merupakan salah satu ciri
kedewasaan perempuan. Menstruasi biasanya diawali
pada usia remaja 9-12 tahun. Ada sebagian kecil yang
mengalami lebih lambat dari itu, 13- 15 tahun meski sangat
jarang terjadi (Anurogo, 2011).
2. Gangguan Menstruasi

Periode menstruasi yang tidak teratur atau masalah lainnya


merupakan permasalahan paling sering pada wanita dan
paling sering menyebabkan mereka mencari pertolongan
pada sistem pelayanan kesehatan. Kelainan menstruasi
yang sering terjadi di antaranya amenore, dismenore,
sindrom premenstrual, menoragia, atau metroragia
(Lowdermilk, 2013).
a. Amenore
Amenore secara tradisional di bagi menjadi 2 kategori: primer dan
sekunder. Amenore primer di definisikan sebagai tidak adanya
menstruasi sejak usia menarche yang seharusnya (di AS 16-17 tahun)
di sertai berkembangnya payudara atau pada usia 14-15. Amenore
sekunder di definisikan sebagai hilangnya menstruasi setelah menarche
lebih dari 6 bulan berturut-turut dengan riwayat menstruasi yang teratur
atau lebih dari 12 bulan dengan riwayat yang tidak teratZb.r.
b. Dismenore
Dismenore, baik primer atau sekunder, merupakan salah satu
penyebab utama keluhan sistem reproduksi pada remaja perempuan
yang mengalami menstruasi serta merupakan penyebab utama
hilangnya waktu sekolah. Dismenore primer merupakan bagian adanya
kontraksi miometrium yang dirangsang oleh prostaglandin yang terasa
nyeri.
c. Sindrom premenstrual
Sindrom sebelum menstruasi atau biasa dikenal dengan
Pre Menstrual Syndrome (PMS) sering berhubungan dengan
naik turunnya kadar estrogen dan progesteron yang terjadi
selama siklus menstruasi. Estrogen berfungsi untuk menahan
cairan yang dapat menyebabkan bertambahnya berat badan,
pembengkakan jaringan, nyeri payudara, hingga perut
kembung Penyebab sindrom sebelum menstruasi yang paling
sering berhubungan dengan faktor-faktor sosial, budaya,
biologis, dan masalah psikis emosional.
d. Menoragia/ hipermenore
Menoragia adalah pengeluaran darah menstruasi yang terlalu
banyak dan biasanya disertai dengan pada siklus yang teratur.
Menoragia biasanya berhubungan dengan nokturagia yaitu suatu
keadaan dima- na menstruasi mempengaruhi pola tidur wanita
dimana wanita harus mengganti pembalut pada tengah malam.
e. Metroragia
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan
dengan siklus menstruasi. Perdarahan ovulatori terjadi pada
pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih
diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya
adalah kelainan organic (polip endometrium, karsinoma
endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan
penggunaan estrogen eksogen (Irianto, 2015)
3. factor yang mempengaruhi terjadinya Gangguan menstruasi

Stress IMT(Indeks Masa Tubuh)

Aktivitas Fisik Diet

Gangguan Tiroid
4. Tanda dan gejala
Kusminar 2014 gejala gangguan menstruasi sebagai
beriku;
• Perut melilit.
• Nyeri punggung.
• Payudara mengencang.
• Sakit kepala.
• Kemunculan jerawat berlebih.
• Mudah lelah.
• Mudah lapar.
• Konstipasi.
• Gelisah.
• Kram perut.
• Diare.
• Absen Menstruasi.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN
MENSTRUASI
1. Pengkajian

Pengkajian Pengkajian keperawatan Pengakajian adalah data


dasar pada proses keperawatan yang dilakukan secara
komprehensif dan menghasilkan kumpulan data mengenai
status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola
kesehatan dan perawatan terhadap dirinya sendiri, serta hasil
konsultasi medis (terapis) atau profesi kesehatan lainnya.
pengkajian keperawatan difokuskan pada respons klien
terhadap masalah – masalah kesehatan yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. (Nursalam,
2011).
Menurut (Aspiani, 2017), pengkajian asuhan keperawatan pada pasien
dismenore adalah sebagai berikut :

a. Identitas
Pada identitas pasien ini meliputi nama, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, suku, bangsa,
agama, tanggal, jam MRS, nomor register, dan diagnose
medis. Pada penderita dengan gangguan menstruasi
biasanya pada wanita usia >12-45 tahun.

b. Keluhan utama
Keluhan utama merupakan sering menjadi alasan klien
untuk menerima pertolongan kesehatan. Pada dismenore
biasanya dikeluhan merasa nyeri dimulai saat haid.
c. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang adalah informasi mengenai keadaan dan
keluhan paien saat timbul dismenore yang menyebabkan gangguan
rasa yang tidak nyaman.

d. Riwayat penyakit dahulu


Apakah klien pernah mengalami riwayat penyakit seperti DM,
hipertensi atau penyakit jantung.

e. Riwayat penyakit keluarga


Peranan keluarga atau keturunan merupakan faktor penyebab penting
yang perlu dikaji yaitu penyakit berat yang pernah diderita salah satu
anggota keluarga yang ada hubungannya dengan oeprasi misalnya:
TBC, DM dan Hipertensi.
f. Riwayat Obstetri
Untuk mengetahui riwayat obstetri pada klien dengan gangguan
menstruasi yang perlu diketahui adalah :
1) Keadaan haid Perlu ditanyakan kapan datangnya menarche siklus
haid, hari pertama haid terakhir untuk diketahui yang keluar darah
muda atau darah tua, encer atau menggumpal, lamanya nyeri atau
tidak, pada sebelum atau sesudah haid, berbau atau tidak, dimana
untuk mengetahui gambaran tentang keadaan alat kandungan.
2) Perkawinan Berapa kali kawin dan berapa lama dengan suami
yang sekarang.
3) Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu Ditanyakan riwayat
kehamilan dan persalinan serta nifas yang lalu, bagaimana keadaan
bayi yang dilahirkan, apakah cukup bulan atau tidak, kelahirannya
normal atau tidak, siapa yang menolong persalinan dan dimana
melahirkannya.
g. Pola kebiasaan sehari – hari menurut Virginia Henderson

1. Respirasi
2. Eliminasi
3. Nutrisi
4. Istirahat/Tidur
5. Mempertahankan temperatur tubuh dan sirkulasi Pada klien
dengan gangguan menstruasi tidak mengalami gangguan
dalam hal temperatur tubuh, suhu tubuh 370C.
6. Kebutuhan personal hygiene
7. Aktivitas
8. Gerak dan keseimbangan tubuh
Lanjutan...

h. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum Keadaan umum klien yang mengalami
gangguan menstruasi biasanya lemah dan gelisah.
2) Kesadaran Kesadaran klien dengan gangguan menstruasi
biasanya composmentis jika tidak mengalami dismenore berat.
Diagnosis keperawatan

Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai


respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan
yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial.
Tujuan diagnosis keperawatan adalah untuk mengidentifikasi respons
pasien individu, keluarga, komunitas terhadap situasi yang berkaitan
dengan kesehatan (PPNI, 2016).
Menurut (Aspiani, 2017), diagnosis keperawatan pada pasin
dismenore yaitu:
1. Gangguan rasa nyaman,
2. Nyeri akut,
3. Defisit nutrisi
Intervensi

Intervensi keperawatan Intervensi keperawatan adalah segala


treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcomes)
yang diharapkan. Setiap intervensi keperawatan pada standar SIKI
terdiri atas tiga komponen yaitu label, definisi dan tindakan (PPNI,
2018). Luaran (outcomes) keperawatan merupakan aspek – aspek
yang dapat diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau dari
persepsi pasien, keluarga atau komunitas sebagai respons terhadap
intervensi keperawatan. Luaran (outcomes) keperawatan memiliki tiga
komponen utama yaitu label, ekspektasi dan kriteria hasil (PPNI, 2018).
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi(SDKI) Rasional
1 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri a. mengetahui karakteristik
keperawatan maka status nyeri
kenyamanan meningkat dengan Obsevasi
kriteria hasil : b. mengetahui respons
• Identifikasi lokasi, karakeristik, durasi, nyeri verbal
1. Status kenyamanan frekuensi, kualitas, intensitas, dan
meningkat skala nyeri. c. untuk mengurangi nyeri

• Adanya peningkatan • Identifikasi respons nyeri non verbal d. Agar klien tau pemicu
kesejahteraran nyeri
Terapeutik
fisik,psikologis fisik
e. Untuk meredakan nyeri
dan rileks • Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
• keluhan tidak nyaman
gelisah seperti Edukasi
keluhan sulit
tidur,mual,muntah,me • Jelaskan penyebab, priode, dan
rintih atau menangis pemicu nyeri
menurun
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. ingkat nyeri
Kolaborasi
• Adanya peningkatan
kemampuan • Kolaborasi pemberian analgerik
menuntaskan
aktivitas
• Keluhan nyeri
misalnya meringis,
sikap protektif dan
gelisah mengalami
penurunan
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi(SDKI) Rasional
2 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri a. mengetahui karakteristik
keperawatan maka tingkatan nyeri
nyeri menurun dengan kriteria Obsevasi
hasil: b. mengetahui respons
• Identifikasi lokasi, karakeristik, durasi, nyeri verbal
Tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas, dan
skala nyeri. c. untuk mengurangi nyeri
• Adanya peningkatan
kemampuan menuntaskan • Identifikasi respons nyeri non verbal d. Agar klien tau pemicu
aktivitas nyeri
Terapeutik
• Keluhan nyeri misalnya e. Untuk meredakan nyeri
• Berikan teknik nonfarmakologis untuk
meringis, sikap protektif dan
mengurangi rasa nyeri
gelisah mengalami
penurunan. Edukasi
• Jelaskan penyebab, priode, dan
pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian analgerik
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi(SDKI) Rasional
3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi a. mengetahui karakteristik
keperawatan maka nafsu makan nyeri
meningkat dengan kriteria hasil: Observasi
b. mengetahui respons
1. Status nutrisi • Identifikasi status nyeri nyeri verbal
• nafsu makan membaik • Identifikasi makanan yang di sukai c. untuk mengurangi nyeri
• nyeri abdomen • Monitor berat badan d. Agar klien tau pemicu
menurun nyeri
Terapetik
2. Berat badan e. Untuk meredakan nyeri
• Sajikan makanan secara menarik dan
• IMT(Indeka Masa suhu yang sesuai f. Untuk menentukan
Tubuh) membaik jumlah kalori dan jenis
• Berikan suplemen makanan jika perlu
nutrien yang di butuhkan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi
Implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan Implementasi pada proses keperawatan


adalah fase ketika perawat mengimplementasikan intervensi
keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fase
implementasi memberikan tindakan keperawatan aktual dan respons
klien yang dikaji pada fase akhir, fase evaluasi (Kozier, 2010).
Menurut PPNI (2018), untuk mengimplementasikan intervensi
keperawatan maka tindakan implementasi terdiri atas tindakan
observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi
Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan Tahap evaluasi pada proses


keperawatan meliputi kegiatan mengukur pencapaian
tujuan klien dan menentukan keputusan dengan cara
membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan
pencapaian tujuan (Nursalam, 2011)
THANKS

Anda mungkin juga menyukai