Anda di halaman 1dari 9

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN HIPERTENSI

DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA KOTA BENGKULU

Disusun Oleh :

Satria Irpan RX (F0H018025)

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( Ns. Nova Yustisia S.Kep. M.Pd ) ( )

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2020
Konsep Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Panti Sosial
Tresna Werda Kota Bengkulu

A. Konsep Askep
1) Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi : Nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, alamat sebelum tinggal di
panti, suku bangsa, status perkawinan, pekerjaan sebelumnya, pendidikan
terakhir, tanggal masuk panti, kamar dan penanggung jawab.
2) Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan penyakit hipertensi.
Penyakit hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan angka
morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik 140 mmHg
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90
mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung.
b. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai penyakit yang di derita oleh
klien dari mulai timbulnya keluhan yang dirasakan sampai klien dibawa ke rumah
sakit, dan apakah pernah memeriksakan diri ke tempat lain selain rumah sakit
umum serta pengobatan apa yang pernah diberikan dan bagaimana perubahannya
dan data yang didapatkan saat pengkajian.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Perlu dikaji kebiasaan prilaku klien sebelumnya dengan penyakit,apakah ada riwayat
trauma, riwayat penyakit/masalah kesehatan.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang lain menderita penyakit yang sama atau penyakit
keturunan.
5) Genogram : ( Tiga generasi ) dan keterangan gambar

Laki-laki Perempuan Identifikasi Klien Meninggal Menikah Pisah

Cerai – Cerai Anak Angkat Aborsi Kembar

Tinggal dalam 1 rumah

6) Riwayat lingkungan kamar/ tempat tinggal


Pencahayaan, lantai kamar (licin/kasar), sirkulasi udara, alat-alat yang tersedia di
kamar, kebersihan dan kerapihan kamar, keadaan kamar mandi dan wc, sumber air
minum dan pembungan sampah.
7) Riwayat pekerjaan (Dulu-sekarang)
Jenis pekerjaan, lama bekerja, dalam bekerja apakah ada kepenggunaan alat
keselamatan kerja, adakah tekanan dalam pekerjaan dulu dan sekarang. Sumber
pendapatan dan kecukupan pendapatan.
8) Aktivitas Rekreasi
Rekreasi tidak hanya dilihat kapan saja, pergi bersama-sama untuk mengunjungi
tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton TV dan mendengar radio
merupakan aktifitas rekreasi. Seberapa sering rekreasi dilakukan dan apa kegiatan
yang dilakukan baik secara bersama-sama atau sendirian. Eksplorasi perasaan setelah
berekreasi apakah puas/tidak. Rekreasi dibutuhkan untuk mempertahankan ikatan,
memperbaiki perasaan masing-masing anggota keluarga, mengemukakan
pendapat/sharing, menurunkan ketegangan dan untuk bersenang-senang. Apakah ada
aktivitas keanggotaan dalam suatu organisasi.

9) Riwayat Keluarga
Apakah ada kunjungan keluarga selama di panti
10) Tinjauan Sistem
1) Keadaan umum (penampilan fisik, TB, dan BB). ). Lemah, tingkat kesadaran.
2) Tanda-tanda vital
Terjadi peningkatan atau penurunan tekanan darah, pernapasan normal atau
tidak, terjadi peningkatan atau penurunan nadi.
3) Kepala
Data fokus pada distribusi rambut, warna dan adanya kerontokan pada rambut,
ada atau tidaknya trauma.
4) Mata
Penurunan pandangan, nyeri pada mata, berkabut atau tidak, pandangan ganda,
glare/halo, kesulitan membaca, visus, ada atau tidaknya katarak lahir.
5) Hidung
Bentuk, serumen, fungsi penciuman.
6) Telinga
Serumen, lesi, pembengkakan fungsi pendengaran.
7) Mulut dan tenggorok
Kebersihan mulut, kelengkapan gigi, karies penggunaan gigi palsu, radang
tenggorokan, konsilitis, kesulitan menelan
8) Leher
Pembesaran limped an kelenjar tiroid, tidak ada kesulitan pergerakan
9) Dada (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) Sistem pernapasan dan sistem
kardlovaskuler.
Jantung
Inpeksi : Ada atau tidak ikus kordis
Palpasi : Ada pembesaran jantung atau tidak
Perkusi : Apakah terdapat pembesaran jantung
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan II normal atau tidak
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris atau tidak, adelesi atau tidak
Palpasi : ada masa atau tidak, terdapat nyeri tekan atau tidak
Perkusi : Suara resonan atau tidak, apakah terdapat kelainan antara paru kiri
dan paru kanan
Auskultasi : Suara nafas pesikuler atau tidak

10) Abdomen (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) dan sistem pencernaan.
Ada atau tidaknya lesi, ada nyeri tekan atau tidak, ada masa atau tidak, dan ada
tidaknya pembesaran hepar.
11) Sistem genitol reproduksi dan sistem perkemihan: Distensi kandung kemih,
inkotenensia, poli uuri, dis uri, an uri, ada atau tidaknya kelainan terjadi
penurunan sekret vagina pada wanita sedangkan pada laki-laki tidak adanya
penurunan seksualitas.
12) Sistem musculoskeletal (ekstremitas atas dan bawah) Ada atau tidaknya lesi,
deformitas atau fraktur, saat melakukan aktifitas terdapat nyeri atau tidak
13) Sistem persarafan: Paralisis, parese/hemiplegi dll. Ada atau tidaknya
gangguan memori, orientasi dan intergrasi
14) Sistem endokrin, Ada atau tidaknya kelainan pada system endokrin, ada atau
tidaknya penyakit-penyakit pada system endokrin.
15) Sistem Integumen, Kulit keriput dan berkerut ada atau tidaknya lesi, kulit
kering, fungsi perabaan, kuku menjadi pudar, keras dan rapuh.
3. Pengkajian Psikososial dan Spiritual

a. Pengkajian Psikososial

Sikap lansia terhadap menua, apakah dirinya merasa dibutuhkan, apakah optimis
memandang suatu kehidupan, apakah sering mengalami kegagalan, apakah mudah
dalam menyesuikan diri, apa harapan saat ini dan akan datang, bagaimana
mengatasi stres yang dialami, penurunan daya ingat, Proses pikir lambat,
Penurunan daya ingat, hubungan dengan teman sekamar dan antar wisma.
b. Spiritual
Agama yang di anut, apakah teratur melaksanakan Ibadah wajib dan sunah, ikut
kegiatan agama.
4. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah pernyataan yang dibuat oleh perawat profesional yang
memberi gambaran tentang masalah atau status kesehatan, baik aktual maupun
potensial yang ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data hasil pengkajian.
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis : peningkatan tekanan
vaskuler serebral
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur
3) Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
4) Resiko penurunan curah jantung d.d perubahan afterload
5. Intervensi Keperawatan
Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat untuk merumuskan
rencana tindakan keperawatan guna mengatasi masalah yang dialami klien.

No Dx keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


1. Nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri secara
berhubungan keperawatan …x 24 jam klien komprehensif meliputi
dengan agen dapat mengontrol nyeri lokasi, karakteristik,
pencidera dengan kriteria : durasi, frekuensi, kualitas,
fisiologis : 1. Mengenal faktor nyeri intensitas
peningkatan 2. Tindakan pertolongan 2. Observasi reaki
tekanan vaskuler nonfarmakologi nonverbal dan
serebral 3. Mengenal tanda pencetus ketidaknyamanan
nyeri untuk mencari 3. Gunakan komunikasi
pertolongan terapeutik agar klien dapat
4. Melaporkan nyeri mengekspresikan nyeri
berkurang dengan 4. Ajarkan penggunaan
menggunakan manajemen teknik non farmakologi :
nyeri teknik relaksasi progresif
5. Berikan analgetik sesuai
5. Menyatakan rasa nyaman anjuran
setelah nyeri berkurang 6. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
7. Cek instruksi dokter
tentang jenis, obat, dosis
dan frekuensi
2. Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Ciptakan suasana
tidur keperawatan …x 24 jam tidak lingkungan yang tenang
berhubungan terjadi gangguan pola tidur dan nyaman
dengan dengan kriteria : 2. Beri kesempatan klien
kurangnya 1. Jumlah jam tidur untuk istirahat/tidur
kontrol tidur dalam batas normal 6- 3. Evaluasi tingkat stress
8 jam/hari 4. Monitor keluhan nyeri
2. Tidak menunjukkan kepala
perilaku gelisah 5. Lengkapi jadwal tidur
3. Wajah tidak pucat dan secara teratur
konjungtiva tidak
anemis
3. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Manajemen energy
aktivitas b.d keperawatan …x 24 jam tidak 1. Tentukan keterbatasan
ketidakseimbang terjadi intoleransi aktifitas klien terhadap aktifitas
an antara suplai dengan kriteria : 2. Tentukan penyebab
dan kebutuhan 1. Meningkatkan energy lain kelelahan
oksigen untuk melakukan aktifitas 3. Observasi asupan
sehari-hari nutrisi sebagai sumber
2. Menunjukkan penurunan energy yang adekuat
gejala-gejala intoleransi 4. Observasi respons
aktifitas jantung terhadap
aktivitas (mis.
Takikardia, disritmia,
dyspnea, diaphoresis,
pucat, tekanan
hemodinamik dan
frekuensi pernafasan)
5.Dorong klien melakukan
aktifitas sebagai sumber
energy
4. Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji TTV
penurunan curah keperawatan…x 24 jam tidak 2. Berikan lingkungan
jantung b.d terjadi penurunan curah tenang, nyaman, kurangi
perubahan jantung dengan kriteria : aktivitas, batasi jumlah
afterload 1. TTV dalam batas normal pengunjung
TD : S : 120-140 mmHg D : 3. Pertahankan
80-90 mmHg N : pembatasan aktivitas
60-100x/mnt RR : 12-24 sepertiistirahat ditempat
x/mnt T : 36.5-37.5 tidur/kursi
2. Berpartisipasi dalam 4. Bantu melakukan
aktivitas yang menurunkan aktivitas perawatan diri
TD sesuai kebutuhan
3. Mempertahankan TD
dalam rentang yang apat
diterima

Anda mungkin juga menyukai