Disusun oleh :
VAZELLA PUTRI CEGAME
P27220019137
A. Pengertian.
Jadi dapat disimpulkan bahwa nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman,
baik ringan maupun berat.
B. Klasifikasi.
1. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onsel mendadak atau lambat
dan berinteraksi ringan hingga berat yang berlangsung kurang 3 bulan.
(NANDA, 2018-2020)
1. Biologis: penyebab nyeri karena kerusakan fungsi organ atau jaringan tubuh.
E. Patofisiologi.
a. Mengeluh nyeri.
b. Tampak meringis.
c. Bersikap protektif.
e. Gelisah.
f. Sulit tidur.
a. Mengeluh nyeri.
c. Tampak meringis.
d. Gelisah.
h. Waspada.
j. Anoreksia.
G. Pemeriksaan penunjang
H. Penatalaksanaan Nyeri.
2. Non farmakolongi:
a. Imaging guide.
b. Music theraphy.
d. Akupresus/akupuntur.
e. Distrksi/relaksasi.
f. Hipnotis
g. Stimulus kutaneus: massage, rendam air hangat. (Nursing
Interventions Classification)
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
b. Penanggung jawab
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Mulai kapan dimulai nyeri, skala nyeri, lokasi, intensitas, kualitas, gejala
yang menyertai perjalanan nyeri dan pengaruh terhadap aktivitas sehari-
hari. Skala nyeri yang digunakan adalah 0-5 / 0-10.
Keterangan:
0 = tidak nyeri
a. Pola Oksigenasi
b. Pola Nutrisi
c. Pola Eliminasi
d. Pola Aktivitas
e. Pola Istirahat
f. Personal Hygiene
h. Pola Bekerja
i. Pola Sekesualitas
B. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Umum
1) Kesadaran umum
2) Kesadaran
3) Tekanan darah
4) Nadi
5) Suhu
6) Respirasi rate
7) Berdasarkan P,Q,R,S,T
1) Kepala
Ada lesi atau tidak, hematom maupun ada kelainan bentuk kepala
pasien serta keadaan rambut pasien.
2) Mata
Bentuk simetris atau tidak, konjumgtiva anemis atau tidak, ada nyeri
atau tidak, ada alat bantu atau tidak. Fungsi dari pemeriksaan mata
untuk mengetahui adanya kelainan atau tidak.
3) Hidung
Bentuk simetris atau tidak, ada sekret atau tidak, ada pembengkakan
didaerah polip atau tidak, ada alat bantu atau tidak. Fungsi dari
pemeriksaan hidung untuk mengetahui adanya secret dan
pembengkakan.
4) Telinga
Bentuk simetris atau tidak, ada cairan berlebih atau tidak, ada infeksi
atau tidak, ada alat bantu atau tidak. Fungsi dari pemeriksaan telinga
untuk mengetahui ada cairan yang berlebih atau adanya infeksi di
sekitar telinga.
5) Mulut
Bibir kering atau tidak, gigi kotor atau tidak. Fungsi untuk
pemeriksaan mulut untuk mengetahui adanya infeksi mulut atau
adanya gigi kotor dan berlubang.
6) Leher
Ada lesi atau tidak, ada pembengkakak kelenjar getah bening atau
tidak, ada pembengkakan kelenjar tiroid atau tidak
7) Dada
Ada lesi atau tidak, inspirasi dan ekspirasi, suara paru, suara jantung.
b) Perkusi : Sonor/Resonan.
8) Abdomen
9) Integumen
10) Genetalia
b) Batasan karakteristik :
2. Diforesis
3. Dilatasi pupil
5. Perilaku distraksi
7. Putus asa
d) Pemeriksaan P,Q,R,S,T
Dx
F. Evaluasi
Kerusakan fungsi dan Bahan kimia Tekanan Mekanis, Otak (koterks somatio
jaringan tubuh deformasi suhu sensorik)
ekstrim.
Kerusakan sel
Dihantarkan
Serabut tipe A
Serabut tipe C
Medula Spinalis
Nyeri Akut
Kowalak, 2013
DAFTAR PUSTAKA