Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Mengenali Tanda Menopause Pada Wanita Sasaran : Ny.D (wanita dewasa) Tempat : Rumah Ny.D, desa Karanggeneng, Boyolali Hari/Tanggal : September 2020 Waktu : 20 menit Penyaji Materi : Vazella Putri (mhs Poltekkes ska)
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan promkes selama 30 menit Ny.D memahami dan mengetahui tentang menopause II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah melakukan promkes selama 30 menit Ny.D mampu : 1. Menjelaskan kembali pengertian Menopause 2. Menyebutkan kembali tanda dan gejala Menopause 3. Paham cara mengatasi Menopause III. Topik Materi Pendidikan Kesehatan 1. Pengertian menopause 2. Tanda dan gejala menopause 3. Cara mengatasi menopause IV. Metode Pendidikan Kesehatan Penyuluhan, presentasi V. Media dan Alat - Ppt - Laptop VI. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahapan Waktu Aktifitas/Kegiatan yang Respon Klien
dilakukan Pembukaan 5 menit 1. Memperkenalkan diri 1. Menyambut salam dan 2. Menjelaskan tujuan dari mendengarkan. penyuluhan. 2. Mendengarkan 3. Melakukan kontrak 3. Mendengarkan. waktu. 4. Mendengarkan. 4. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan. Inti 10 menit 1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan. menopause 2. Mendengarkan 2. Menjelaskan tanda dan 3. Bertanya. gejala 3. Memberi kesempatan untuk bertanya 4. Menjelaskan cara mengatasi menopause 5. Memberi kesempatan untuk bertanya Penutup 5 menit. 1. Mengucapkan 1. Membalas ucapan terimakasih kepada terimakasih. peserta. 2. Menjawab salam. 2. Mengucapkan salam kepada peserta.
VII. Kriteria Evaluasi
1. Menjelaskan kembali pengertian menopause 2. Menjelaskan kembali tanda dan gejala 3. Menjelaskan kembali cara mengatasi menopause VIII. Lampiran A. Pengertian Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata men yang berarti bulan dan peuseis yang berarti ‘penghentian sementara’. Sebenarnya, secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang berarti ‘masa berhentinya menstruasi’. Dalam pandangan medis, menopause didefinisikan sebagai masa penghentian haid untuk selamanya. Menopause merupakan saat terjadinya haid atau menstruasi terakhir (Prawirohardjo, 2007). Menopause juga bisa diartikan masa berhentinya menstruasi untuk selamanya biasanya menopause terjadi pada wanita 45–55 tahun. Diagnosis menopause dibuat setelah berhenti menstruasi kurang lebih satu tahun, berhentinya menstruasi dapat didahului oleh siklus menstruasi yang panjang dengan pendarahan yang berkurang. Umur waktu terjadinya menopause bisa dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan, dan pola hidup (Andira, 2010). Menopause dikatakan terjadi apabila selama 12 bulan haid tidak datang lagi, maka ditetapkan menopause sebenarnya. B. Periode Menopause a. Pre-menopause Fase ini merupakan fase dimana menstruasi mulai tidak teratur antara usia 45-55 tahun, dengan pendarahan haid yang memanjang dan relatif banyak (Prawirohardjo, 2006). b. Menopause Masa menopause yaitu saat haid terakhir atau berhentinya menstruasi. Menopause biasanya terjadi antara usia 56-60 tahun. Dikatakan menopause jika dalam 12 bulan terakhir tidak mengalami menstruasi dan tidak disebabkan oleh hal patologis. c. Pasca menopause Pascamenopause yaitu ketika seseorang wanita telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, berlangsung kurang lebih 3-5 tahun setelah menopause, antara usia 60 tahun.
C. Tanda dan gejala
Berikut ini adalah tanda-tanda menopause yang dapat muncul menjelang masa menopause: 1. Menstruasi tidak teratur Saat mendekati masa menopause, wanita mungkin akan mengalami perubahan siklus menstruasi yang ditandai dengan haid yang tidak teratur atau berubah-ubah.Menstruasi yang sebelumnya lancar dan teratur bisa datang lebih cepat atau lebih lama dan durasinya lebih singkat. Jumlah darah yang keluar saat menstruasi juga mungkin akan lebih banyak, lebih sedikit, atau mungkin hanya berupa bercak darah atau flek. 2. Masalah pada saluran kemih Wanita yang telah memasuki masa menopause biasanya akan mengalami inkontinensia urine atau sulit menahan pipis, buang air kecil menjadi lebih sering, hingga nyeri atau anyang-anyangan saat buang air kecil.Keluhan-keluhan tersebut terjadi akibat jaringan di vagina dan saluran kemih yang menipis dan kehilangan elastisitasnya. 3. Sensasi rasa panas (hot flashes) Rasa panas yang menyebar dari wajah dan leher hingga ke tubuh merupakan tanda menopause yang paling umum. Pada sebagian wanita, keluhan ini dapat muncul lebih awal saat siklus haid masih berlangsung. Munculnya rasa panas ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui apa pencetusnya. Selain rasa panas, gejala lain yang dirasakan adalah tubuh berkeringat, kemerahan, dan dada berdebar-debar. 4. Sulit tidur atau insomnia Menjelang menopause, wanita bisa menjadi lebih susah tidur atau mengalami insomnia. Hal ini disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh yang terus menurun. Wanita yang mengalami keluhan ini akan lebih mudah terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali. Saat menopause terjadi, kualitas tidur pun bisa berkurang, sehingga tubuh masih saja terasa lelah dan kurang berenergi setelah bangun tidur. 5. Vagina kering Tanda menopause ini terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita di masa menopause. Hal ini dapat menyebabkan produksi cairan pelumas alami vagina menjadi berkurang, sehingga menyebabkan vagina menjadi kering. Vagina kering biasanya dideskripsikan sebagai rasa tidak nyaman, gatal, atau perih di sekitar vagina. Wanita yang mengalami vagina kering juga akan merasakan nyeri saat berhubungan intim. 6. Gairah seks menurun Penurunan hormon estrogen yang terjadi saat menopause dapat membuat klitoris menjadi kurang peka terhadap rangsangan seksual, serta vagina menjadi kering dan kurang elastis. Tanda menopause yang satu ini dapat menyebabkan gairah seks menurun dan wanita menjadi sulit orgasme. 7. Masalah psikologis Perubahan hormon di dalam tubuh wanita yang sedang menopause turut memberi berdampak pada perubahan emosi dan kondisi psikologisnya. Menjelang dan selama menopause, wanita akan menjadi lebih mudah tersinggung dan sedih, merasa cepat lelah dan tidak bersemangat, serta lebih mudah cemas dan mengalami mood swing. Selain tanda-tanda menopause di atas, beberapa wanita juga mungkin akan mengalami keluhan berupa: Nyeri otot Tulang lebih rapuh Bentuk payudara berubah Peningkatan berat badan Kulit tampak kering dan kusam Peningkatan kadar kolesterol
D. Cara mengatasi
Untuk mengurangi hot flashes, sejukkan tubuh dengan minum air dingin
dan mengenakan pakaian yang dapat menyerap keringat. Hindari mengonsumsi makanan atau minuman panas, makanan pedas, dan minuman beralkohol, serta jauhi tempat yang bersuhu panas. Agar kualitas tidur tetap baik sekaligus meringankan gejala mood swing, lakukan olahraga ringan dan teknik relaksasi secara teratur (misalnya dengan yoga dan meditasi), serta hindari konsumsi minuman berkafein atau beralkohol. Untuk meringankan keluhan pada saluran kemih, seperti sulit menahan pipis dan peningkatan frekuensi buang air kecil, lakukanlah latihan Kegel secara rutin. Agar hubungan seksual menjadi lebih nyaman, gunakan pelumas vagina berbahan dasar air.
Apabila keluhan akibat tanda-tanda menopause dirasakan sangat
menganggu, mungkin akan membutuhkan terapi penggantian hormon.