Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stomatitis Aftosa Rekuren (Recurrent Aphthous Stomatitis = RAS)

yang di masyarakat biasa dikenal sebagai sariawan dan dalam bahasa jawa

disebut dengan jampien atau lumpangen. Kelainan ini tergolong penyakit

yang tidak ganas tetapiKelainan ini tergolong penyakit yang tidak ganas

tetapi keberadaannya di rongga mulut merupakan masalah tersendiri bagi

penderita. Keluhan rasa sakitnya sangat mengganggu dan mengakibatkan

kesulitan dalam berbicara, makan dan menimbulkan bau mulut yang tidak

enak, serta dapat memengaruhi estetik bila ulser terjadi pada mukosa bibir.

Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada

mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak ini dapat

berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Radang mukosa mulut dapat

menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi

serta langit–langit dalam rongga mulut (Scully,2006). Munculnya radang

mukosa mulut ini disertai rasa sakit dan merupakan penyakit mulut yang

paling sering ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10%

dari populasi menderita penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang

dibandingkan pria (Scully, 2006). Radang mukosa mulut disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain defisiensi vitamin seperti zat besi, asam folat,

1
vitamin B12 atau B kompleks, psikologis, trauma, endokrin, herediter,

alergi, imunologi, dan lain–lain (Lewis & Jordan, 2012).

Sumber lain menyebutkan penyebab radang mukosa mulut

sesungguhnya sangat beragam, mulai dari tergigit, luka ketika menyikat

gigi, alergi terhadap makanan ataupun adanya infeksi oleh bakteri.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah itu penyakit stomatitis?

2. Apa faktor resiko yang menyebabkan stomatitis?

3. Apa tanda dan gejala penyakit stomatits?

4. Bagaimana cara mengobati penyakit stomatitis?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksut dengan penyakit stomatitis.

2. Mengetahui apa saja faktor resiko yang menyebabkan penyakit

stomatitis.

3. Mengetahui apa saja gejala penyakit stomatitis.

4. Mengetahui cara mengobati penyakit stomatitis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Stomatitis adalah peradangan berupa bengkak atau kemerahan yang

umumnya dapat ditemukan pada bagian mulut. Peradangan dapat muncul di

pipi, gusi, bagian dalam bibir, atau lidah. Penyakit ini biasanya

memengaruhi selaput halus yang melapisi mulut dan memproduksi lendir

(mukosa). Lendir ini berguna untuk melindungi sistem pencernaan tubuh,

mulai dari mulut hingga anus. Stomatitis adalah salah satu jenis mukositis,

suatu kondisi di mana peradangan terjadi pada selaput mukosa. Mukositis

umumnya merupakan efek samping dari kemoterapi atau radioterapi. Jika

diakibatkan oleh virus herpes (herpes oral) maka disebut dengan stomatitis

herpes. Sementara itu, apabila penyebabnya tidak diketahui maka disebut

dengan stomatitis aftosa (luka sariawan). Luka dari peradangan yang

muncul di mulut dapat menyebabkan kesulitan makan, minum, atau

menelan. Jika terus-menerus merasa tidak nyaman untuk minum,

kemungkinan dehidrasi akan muncul.

Pada dasarnya, stomatitis adalah penyakit yang dapat dibagi menjadi

dua jenis, yaitu stomatitis aftosa dan stomatitis herpes. Pembagian ini

berdasarkan pada gejala dan penyebabnya. Berikut penjelasannya :

3
1. Stomatitis aftosa

Jenis ini merupakan yang paling sering ditemukan dan memiliki

angka kejadian yang paling tinggi. Stomatitis jenis ini berupa luka

sariawan yang dapat ditemukan di bagian dalam pipi, gusi, bagian

dalam bibir, atau lidah. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada anak-anak

dan orang muda berusia 10-19 tahun. Kondisi ini tidak disebabkan oleh

virus dan tidak menular dari satu orang ke orang lainnya. Umumnya,

pemicu utama kondisi ini adalah masalah kebersihan yang kurang, atau

adanya kerusakan pada selaput mukosa.

Selain itu, kondisi ini juga dapat dikaitkan dengan sistem imun

tubuh yang bermasalah. Obat-obatan, kekurangan nutrisi, dan konsumsi

makanan tertentu juga dapat memicu terjadinya sariawan. Untungnya,

kondisi ini tidak akan memengaruhi kesehatan penderitanya secara

keseluruhan.

2. Stomatitis herpes

Stomatitis herpes adalah kondisi yang memiliki nama lain cold

sore atau fever blister. Kemunculannya lebih banyak ditemukan pada

bagian sekitar bibir. Sariawan justru jarang ditemukan pada gusi atau

bagian dalam mulut. Sariawan yang muncul umumnya terlihat seperti

terisi oleh cairan. Kondisi ini biasanya berlangsung selama 5 hingga 7

4
hari. Berbeda dengan jenis aftosa, kondisi ini dapat menular dengan

mudah dari satu penderita ke penderita lainnya.

B. Faktor risiko

1. Usia

Angka kejadian penyakit ini lebih banyak terjadi pada individu

berusia 10 hingga 19 tahun. Jadi, lebih rentan terkena penyakit ini

apabila termasuk dalam rentang usia tersebut.

2. Tidak sengaja melukai bagian dalam mulut

Luka kecil di bagian mulut dapat muncul apabila tidak sengaja

melukai mulut. Hal tersebut dapat terjadi jika menggosok gigi terlalu

keras, melakukan aktivitas olahraga, atau secara tidak sengaja

menggigit bagian dalam pipi.

3. Menderita infeksi mulut, seperti gingivitis

Menderita gingivitis merupakan salah satu faktor risiko terkuat

untuk menderita stomatitis. Infeksi pada mulut dapat disebabkan oleh

bermacam-macam patogen, salah satunya adalah Heliobacter pylori.

4. Perubahan hormon tubuh

Diduga terdapat kaitan antara perubahan hormon wanita saat siklus

menstruasi berlangsung dengan kemunculan sariawan atau radang

mulut. Hal ini pula yang menyebabkan stomatitis lebih banyak

ditemukan pada pasien berjenis kelamin wanita.

5
5. Genetik

Faktor keturunan atau genetik diduga kuat memengaruhi

kemunculan penyakit ini. Sebanyak 40% kasus stomatitis memiliki

hubungan dengan riwayat kesehatan keluarga. Artinya, terdapat pula

anggota keluarga penderita yang juga pernah mengalami kondisi

tersebut.

6. Menderita penyakit autoimun

Apabila memiliki riwayat penyakit yang menyebabkan sistem imun

tubuh bermasalah, seperti lupus dan penyakit Crohn, peluang untuk

menderita kondisi ini lebih besar.

7. Memiliki alergi terhadap makanan tertentu

Beberapa makanan dapat memicu terjadinya alergi pada mulut,

sehingga stomatitis dapat terbentuk. Selain itu, memakan makanan

seperti cokelat, kopi, stroberi, telur, kacang-kacangan, keju, dan

makanan yang asam dan pedas berpotensi menyebabkan iritasi pada

mulut.

8. Konsumsi obat-obatan atau menjalani terapi tertentu

Obat-obatan antibiotik dan pengobatan kanker seperti kemoterapi

juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini.

9. Merokok

Rokok dapat membahayakan kesehatan secara keseluruhan,

termasuk kesehatan mulut. Maka dari itu, rokok dapat memperbesar

kemungkinan untuk menderita kondisi ini.

6
C. Tanda dan Gejala Penyakit

 Penderita memiliki satu atau lebih luka kecil pada bagian bibir, gusi,

lidah, atau bagian dalam pipi.

 Luka terlihat berwarna merah dan dapat terasa sakit, terbakar, atau

gatal.

 Sakit ketika makan dan menelan.

 Penderita juga memiliki napas yang tidak sedap (halitosis).

 Terdapat luka yang cukup besar di mulut

 Luka biasanya terjadi beberapa kali pada area yang sama atau luka

mengeluarkan nanah

 Tidak dapat makan dan minum dikarenakan rasa sakit yang dialami

 Memiliki panas tinggi (di atas 38 derajat Celsius).

D. Cara mengobati

Pengobatan bergantung pada jenis penyakit yang di derita. Berikut

penjelasannya:

1. Pengobatan Stomatitis Aftosa

Jenis aftosa umumnya tidak berbahaya, memiliki tingkat

keparahan yang rendah, serta tidak membutuhkan pengobatan apapun.

Namun, apabila rasa sakit tidak kunjung hilang dan sariawan

bertambah besar, dokter akan meresepkan krim benzocaine (Anbesol,

Zilactin-B) untuk meringankan rasa sakit.

7
Untuk kasus sariawan yang lebih parah, dokter akan meresepkan

obat-obatan seperti cimetidine (Tagamet), colchicine, atau obat

steroid. Dokter juga mungkin akan membasmi stomatitis dengan

debacterol atau silver nitrate.

2. Pengobatan Stomatitis Herpes

Untuk mengatasi virus yang menginfeksi mulut, dokter akan

memberikan obat antiviral acyclovir (Zovirax). Obat ini dapat

membantu mempersingkat durasi infeksi.

Dehidrasi juga merupakan salah satu komplikasi yang sering

terjadi pada anak-anak. Apabila memiliki anak yang menderita

kondisi ini, pastikan kebutuhan cairan anak tetap terpenuhi. Dokter

juga mungkin akan meresepkan acetaminophen (Tylenol) untuk

meredakan demam dan rasa sakit.

8
BAB III

KESIMPULAN

Stomatitis adalah peradangan berupa bengkak atau kemerahan yang

umumnya dapat ditemukan pada bagian mulut. Peradangan dapat muncul

di pipi, gusi, bagian dalam bibir, atau lidah. Penyakit ini biasanya

memengaruhi selaput halus yang melapisi mulut dan memproduksi lendir

(mukosa). Terdapat 2 jenis stomatitis, yaitu stomatitis aftosa, peradangan

yang biasa terjadi karena kurangnya kebersihan pada mulut dan tidak

dapat menular. Lalu ada stomatitis herpes, peradangan yang terjadi akibat

adanya virus yang menyebabkan radang tersebut terisi dengan cairan biasa

terjadi di sekitar bibir dan dapat menular.

Untuk pengobatan stomatitis aftosa apabila rasa sakit tidak kunjung

hilang dan sariawan bertambah besar, dokter akan meresepkan krim

benzocaine (Anbesol, Zilactin-B) untuk meringankan rasa sakit.

Sedangkan untuk pengobatan stomatitis herpes dokter akan memberikan

obat antiviral acyclovir (Zovirax). Obat ini dapat membantu

mempersingkat durasi infeksi atau dokter juga mungkin akan meresepkan

acetaminophen (Tylenol) untuk meredakan demam dan rasa sakit.

Anda mungkin juga menyukai