Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah Swt berkat limpahan karunia, rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “Konsep
dan Perspektif keperawatan Medical Bedah” dengan baik dan lancar. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi membuat kebutuhan akan Keperawatan Medical Bedah semakin
meningkat. Penulis mengharapkan kritik dan saran para pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dalam pengembangan diri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Simpulan ....................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada makalah ini penulis akan membahas tentang “Keperawatan medical bedah”.
Yang diberikan dalam bentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif
ditujukan pada orang dewasa dengan atau yang cenderung mengalami gangguan
fisiologi dengan atau tanpa gangguan struktur akibat trauma. Kita semua tahu kesehatan
sangat bermanfaat bagi semua orang dan merupakan modal dasar setiap manusia untuk
melaksanakan segala kegiatan secara baik dan optimal.
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan social kesejahteraan dan
bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.Kesehatan merupakan keadaan
sejahtera pada diri manusia yang meliputi aspek badan (raga) jiwa dan keadaan social.
Sehingga manusia dapat hidup dengan produktif secara ekonomi dan sosial
(Menkes,2002).
Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan
isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. Kebanyakan dari para
perawat belum mengetahui dan mengaplikasikan hal-hal yang harus di lakukan dalam
keperawatan medical bedah, selain itu penyusunan makalah ini sebagai wujud tugas mata
kuliah Etika Keperawatan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan perspektif keperawatan medical bedah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Diketahuinya informasi mendalam tentang keperawatan medical bedah sebagai
pembelajaran.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian keperawatan medical bedah
2. Untuk mengertahui asuhan keperawatan medical bedah
3. Untuk mengetahui peran dan fungsi perawat
4. Untuk mengetahui lingkup praktek keperawatan medical bedah
5. Untuk mengetahui komponen keperawatan medical bedah
6. Untuk mengetahui trend an issu keperawatan medical bedah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Melaksanakan kegiatan keperawatan dalam menggunakan
pendekatan ilmiah.
c. Berperan sebagai pembaru dalam setiap kegiatan keperawatan
pada berbagai tatanan pelayanan keperawatan.
d. Mengikuti perkembangan IPTEK secara terus-menerus
melalui kegiatan yang menunjang.
e. Mengembangkan IPTEK keperawatan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu.
f. Berperan aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relevan
dengan keperawatan.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian rangka pengembangan ilmu
keperawatan medical bedah dengan cara:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dengan menganalisis,
menyintesis informasi yang relevan dari berbagai sumber dan
memerhatikan perspektif lintas budaya.
b. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam bidang
keperawatan medical bedah.
c. Menerapkan prinsip dan teknik penalaran yang tepat dalam
berpikir secara logis, kritis, dan mandiri.
3. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif,
terbuka untuk menerima perubahan, dan berorientasi pada masa
depan dengan cara:
a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya
untuk membantu menyelesaikan masalah masyarakat yang
terkait dengan keperawatan medical bedah.
b. Membantu menigkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
memanfaatkan dan mengelola sumber yang tersedia.
4
1.Pelayanan Profesional
Pelayanan ini diberikan oleh seorang perawat yang berkompetensi dan telah
menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi.
Dalam hal ini perawat harus bersikap Acceptance, Sensitif, Empati, dan trust
kepada klien. Selain itu perawat harus memahami dan mengaplikasikan prinsip-
prinsip moral dalam praktek keperawatan antara lain :
a. Autonomy
b. Beneficience
c. Justice
d. Fidelity (setia)
e. Veracity (kejujuran)
f. Avoiding killing
a. Konsep sehat-sakit.
b. Konsep manusia dan kebutuhan dasar manusia.
c. Patofisiologi penyakit.
d. Konsep stress-adaptasi.
5
e. Tugas perkembangan usia dewasa.
f. Proses keperawatan dan penerapannya.
g. Komunikasi terapeutik.
h. Konsep kolaborasi dan menajemen keperawatan.
a. Memberi dasar dalam mengatur hubungan perawat, klien, tenaga kesehatan lain,
masyarakat dan professi keperawatan.
b. Memberi dasar dalam menilai tindakan keperawatan.
c. Memberi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan keperawatan.
6
Peran dan fungsi perawat khususnya dirumah sakit adalah memberikan
pelayanan atau asuhan keperawatan melalui berbagai proses atau tahapan yang
harus dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung kepada
pasien. Tahapan yang dilakukan tentunya berdasarkan standar yang diakui oleh
pemerintah maupun profesi perawat. Salah satu bagian yang berperan penting
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan adalah pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan dirumah sakit merupakan komponen terbesar dari sistem
pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
Pelayanan keperawatan merupakan proses kegiatan natural an berurutan
yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Pelayanan diberikan karna adanya keterbatasan atau kelemahan fisik dan mental.
Keteratasan pengetahuan serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri. Kegiatan keperawatan
dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan, pemulihan, pemeliharaan kesehatan dengan penekanan upaya
pelayanan kesehatan sesuai wewenang, tanggung jawab dan etika profesi
keperawatan sehingga memungkinkan setiap individu mencapai kemampuan
hidup sehat. Tenaga kesehatan yang paling banyak jumlahnya dalam memberikan
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan sering berinteraksi dengan klien adalah
perawat (Aulawi,2014).
7
2. Lingkup masalah penelitian kebutuhan dasar manusia meliputi identifikasi
sebab dan upaya untuk memenuhi kebutuhan.
3. Lingkup masalah penelitian pendidikan keperawatan.
4. Lingkup masalah penelitian manajemen keperawatan.
a. Model asuhan keperawatan medical bedah
b. Peran kinerja perawat
c. Model sistem pencatatan dan pelaporan.
5. Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan medical bedah difokuskan pada
asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan. Topic masalah
didasarkan pada gangguan sistem tubuh yang umum terjadi pada klien
dewasa. Ilmu keperawatan medical bedah menurut Brunner(2002) :
a. Sistem kekebalan tubuh
b. Sistem respirasi dan oksigensi
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem persyarafan.
E. Komponen Keperawatan Medical Bedah
ada 5 objek utama dalam ilmu keperawatan menurut Brunner(2002) antara lain :
1. Manusia
2. Keperawatan
3. Konsep sehat sakit
4. Konsep lingkungan
5. Aplikasi pada asuhan keperawatan antara lain
a. Pengkajian
b. Perumusan diagnosis keperawatan
c. Intervensi keperawatan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
8
1. Tren KMB
a. Peluang riset keperawatan di masa depan.
Tentang riset keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat, khususnya dosen
keperawatan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hampir 90%
perawat didaerah jawa tidak melaksanakan riset dalam perannya. Mereka
menyadari dan menerima bahwa riset adalah bagian dari perannya tetapi juga
ada pertanyaan “whether researche is a nurse primary responsibility pr not,
all nurses should also involve in nursing research?”.
b. Lokasi tempat kerja
Menariknya dari 4 hambatan yang penulis tanyakan (biaya, waktu, keahlian,
dan kebijaksanaan), jawaban responden sangat bervariasi dan adanya suatu
korelasi yang kuat antarvariabel. Misalnya mereka yang bekerja di Jakarta
mengatakan bahwa anggaran untuk riset dapat diperoleh dengan mudah,
sebaliknya yang bekerja di luar Jakarta mengalami kesulitan. Hal ini tidak
terlepas dari kemampuan (keahlian) perawat yang bekerja di Jakarta lebih baik
karena mereka rata-rata memiliki pendidikan D3 dan S1 kesehatan
masyarakat, sehingga proposal yang ditulis lebih bisa diterima oleh pemberi
dana. Di samping itu juga karena factor kesempatan dan informasi yang cepat
bagi perawat Jakarta.
c. Keahlian perawat dalam riset
Perawat yang bekerja di luar Jakarta sebagian besar mereka berbasis
pendidikan D3 keperawatan hamper 95% mengalami masalah tentang
keterampilan atau keahlian penulisan proposal atau pelaksanaan penelitian.
Keadaan ini diperparah dengan tidak adanya suatu lembaga yang menangani
riset keperawatan dalam organisasi pelayanan kesehatan.
d. Waktu pelaksanaan terbatas
Perawat pendidik mempunyai tugas yang sangat besar dalam pembelajaran di
kelas dan di klinik serta kegiatan-kegiatan non pembelajaran, misalnya
administrasi, oleh karna itu perawat habis untuk kegiatan tersebut.
e. Topic riset keperawatan yang tidak sesuai
9
Berdasarkan hasil kajian penulis, banyak perawat yang belum memahami
tentang lingkup riset keperawatan. Topic-topik yang dipilih lebih bersifat
kesehatan secara umum, sehingga hasil yang didapatkan kurang memberikan
kontribusi yang bermakna untuk diaplikasikan dalam praktik keperawatan.
10
adalah tugas akhir yang diberikan kepada mahasiswa keperawatan bukan
langkah-langkah riset secara ilmiah, tetapi lebih menekankan pada laporan
kasus per kasus.
d. Pendidikan keperawatan hanya difokuskan pada pelayanan kesehatan yang
sempit
Pembinaan keperawatan dirasakan kurang memenuhi sasaran dalam
memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Pendidikan keperawatan dianggap
suatu objek untuk kepentingan tertentu dan tidak dikelola secara professional.
e. Rendahnya standar gaji bagi perawat
Gaji perawat khususnya yang bekerja di instansi pemerintah dirasakan sangat
rendah bila dibandingkan dengan Negara lain, baik asia ataupun amerika.
Keadaan ini berdampak terhadap kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang profesional.
f. Sangat minimnya perawat yang menduduki pimpinan di instansi kesehatan
Masalah ini sangat krusial bagi pengembangan profesi keperawatan, karna
sistem sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang baik. Hal ini
tentunya akan mempengaruhi perkembangan keperawatan di Indonesia,
karena dampaknya semua kebijakan yang ada biasanya kurang berpihak
terhadap kebutuhan keperawatan.
11
BAB III
PENUTUPAN
A. Simpulan
Keperawatan medical bedah adalah pelayanan profesional yang didasarkan ilmu
dan teknik keperawatan medical bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual
yang komprehensif ditujukan pada orang dewasa atau yang cenderung mengalami
gangguan fisiologi dengan atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.Dimana
keperawatan medical bedah dilakukan dengan pelayanan profesional, berdasarkan
ilmu pengetahuan, menggunakan scientific metode, dan berlandaskan etika
keperawatan.
Peran dan fungsi perawat khususnya dirumah sakit adalah memberikan pelayanan
atau asuhan keperawatan melalui berbagai proses atau tahapan yang harus dilakukan
baik secara langsung maupun secara tidak langsung kepada pasien. Tahapan yang
dilakukan tentunya berdasarkan standar yang diakui oleh pemerintah maupun profesi
perawat. Salah satu bagian yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan adalah pelayanan keperawatan.
Lingkup praktek keperawatan medical bedah merupakan bentuk asuhan
keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan fisiologis baik yang sudah
nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena adanya penyakit, trauma atau
kecacatan
.Ada 5 objek utama dalam ilmu keperawatan menurut Brunner(2002) antara lain
Manusia, Keperawatan, Konsep sehat sakit, Konsep lingkungan, Aplikasi pada
asuhan keperawatan.
Banyak perawat yang tidak melihat dirinya sebagai sumber informasi dari klien.
Perasaan rendah diri/kurang percaya diri tersebut timbul karena rendahnya
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kurang memadai serta sistem
12
pelayanan kesehatan Indonesia yang menempatkan perawat sebagai warga Negara
kelas dua.
B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap keperawatan
medical bedah di Indonesia sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan layanan
keperawatan.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karna itu penulis meminta agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran.
13
DAFTAR PUSTAKA
14