OLEH
A. PENGKAJIAN
2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama :
Pasien mengeluh lemas pada kaki kanan.
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Mataram pada hari Sabtu tanggal 27/03/2021
sekitar pukul 18.27 Wita dengan keluhan lemas anggota tubuh sebelah kanan, TD
= 167/99mmHg, N: 105x/ menit, RR: 20x/menit, S: 36,5 oC. Di Poliklinik RSUD
Kota Mataram sudah dilakukan pemeriksaan laboraturium rapid antigen dengan
hasil negatif dan cek lab lengkap, rontgen thorax (pada tanggal 27/02/2021).
Pasien kemudian dipindahkan ke ruangan Rawat Inap IRNA 1B tanggal
28/03/2021 sekitar pukul 09.00 wita.
Pengkajian dilakukan tanggal 29 Maret 2021 sekitar pukul 10.00 Wita. Saat
pengkajian pasien mengeluh lemas, sulit menggerakkan kaki kanan, merasa
kurang tenaga, aktifitas dibantu anaknya, tampak lemah, adanya keterbatasan
gerak, kekuatan otot menurun, kekuatan otot 2, gerakan terbatas, terpasang infuse
Nacl 0,9% 20 tpm, dengan TD: 152/85 mmHg, N: 89x/menit, S: 36.2C, RR:
20x/menit, nyeri kepala dan tengkuk hilang timbul.
P : sakit kepala tiba-tiba
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri kepala dan tengkuk
S : Skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul dengan durasi yang tidak menentu
4. Pemeriksaan fisik
a. Pernafasan
Inspeksi :
Bentuk Dada : tamapak simetris
Pola Nafas : regular
Frekwensi Nafas : 20x/menit
Gerakan Pernafasan : tak tampak tarikan dinding dada
Palpasi : tak tampak benjolan, tidak ada nyeri tekan, getaran paru sama antara sinistra
dan dextra
Perkusi : bunyi sonor pada lobus paru
Auskultasi : Bunyi Nafas Normal (vesikuler di semua lobus paru)
Alat Bantu Pernafasan : tidak ada
b. Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus : tampak, letak intercosta 5 linea midclavicula kiri
Pulsasi Jantung : tampak, letak di Intercosta 5 midclavicula selebar 1-2 cm
Palpasi :
Iktus : teraba
Pulsasi Jantung : Tak teraba
Getaran / Thrill : tidak ada
Perkusi : -
Auskultasi : -
1. Nadi : Frekuensi 82 x/menit, regular dan kuat
2. Irama : Normal, regular
3. Tekanan Darah: 140/80 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal, tidak ada suara tambahan
5. Letak Jantung: Ictus cordis teraba pada intercostal ke V, linea midclavicula kiri
6. Pembesaran Jantung : tidak ada
7. Nyeri Dada : tidak
8. Clubbing Finger : tidak
c. Persarafan
Tingkat Kesadaran : composmentis
1. GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
2. Refleks : normal
3. Koordinasi Gerak : ya
4. Kejang : tidak
d. Penginderaan
1. Mata (Penglihatan) :
- Bentuk : normal
- Visus : tidak terkaji
- Pupil : Isokor
- Reflek Cahaya : Positif
- Gerak Bola Mata : Normal
- Medan Penglihatan : Normal
- Buta Warna : tidak
- Tekanan Intra Okuler : Tidak
2. Hidung (PenPreceptoruman)
- Bentuk : Normal
- Gangguan PenPreceptoruman : Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
Gangguan pendengaran : tidak ada
4. Perasa: normal
5. Peraba : Normal
e. Perkemihan
1. Masalah kandung kemih : tidak ada
2. Produksi urine 1000-1500 ml/hari
3. Frekuensi 5-6x/ hari
4. Warna : kuning Bau : khas urine
f. Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : tampak Lembab
b. Lidah : bersih
c. Rongga Mulut : Tidak berbau, gigi tampak bersih
d. Tenggorokan : tidak ada Sakit menelan / nyeri tekan
e. Abdomen : normal
f. Pembesaran Hepar : tidak ada
g. Pembesaran Lien : tidak ada
h. Asites : tidak ada
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB : normal
Obat Pencahar :tidak ada
g. Otot, Tulang Dan Integument
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM) : terbatas
Kemampuan kekuatan otot : adanya keterbatasan gerak dan penurunan kekuatan
otot, kekuatan otot 2.
2. Integumen
Warna kulit :normal
Akral : hangat
Turgor : elastis
h. Reproduksi
perempuan : tidak terkaji
i. Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak ada
2. Pernah mendapat Imunisasi : pernah (lengkap)
3. Kelainan endokrin : tidak ada
5. Program terapi :
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
Lab tanggal 27 Maret 2021:
Hemoglobine = 10.7 g/dL (12.3 – 15.3)
Eritrosit = 3.87 10`6/uL (4.10-5.10)
Hematokrit = 32.1 % (35.0 - 47.0)
Trombosit = 584 10`6/uL (150-450)
GDS = 54 mg//dL (80-120)
B. ANALISA DATA
No Data (sign/symton) Etiologi Masalah Paraf
1 DS : Penurunan Gangguan mobilitas
- pasien mengeluh lemas kekuatan otot fisik
- sulit menggerakkan kaki
kanan
- aktifitas dibantu anaknya,
DO :
- Adanya keterbatasan gerak
- Kekuatan otot menurun,
kekuatan otot 2
- Klien tampak lemah
- Gerakan kaki terbatas
- TTV:
TD: 152/85 mmHg
N: 89x/menit
S: 36.2 oC
RR: 20x/menit
DO :
- Skala nyeri : 3
- Tampak meringis jika nyeri
timbul
- TTV:
TD: 152/85 mmHg
N: 89x/menit
S: 36.2 oC
RR: 20x/menit
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot ditandai
dengan pasien mengeluh lemas, sulit menggerakkan kaki kanan, aktifitas dibantu
anaknya, adanya keterbatasan gerak, kekuatan otot menurun, kekuatan otot 2, klien
tampak lemah, gerakan kaki terbatas, TTV TD: 152/85 mmHg, N: 89x/menit, S: 36.2
o
C, RR: 20x/menit
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisiologis ditandai dengan Pasien
mengatakan nyeri kepala ( P : sakit kepala tiba-tiba, Q : Seperti ditusuk-tusuk, R :
nyeri kepala dan tengkuk, S : Skala nyeri 3, T: nyeri hilang timbul dengan durasi yang
tak menentu, Tampak meringis jika nyeri timbul, TTV: TD: 152/85 mmHg, N:
89x/menit, S: 36.2 oC, RR: 20x/menit
3. Keletihan berhubungan dengan Kondisi fisiologis ditandai dengan pasien megeluh
lemas, merasa kurang tenaga, Pasien tampak lemah, Tampak lesu, Aktfitas dibantu.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Tujuan dan criteria Intervensi Paraf
dx hasil
1. Setelah dilakukan Observasi :
tindakan 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
keperawatan selama lainnya
3x24 jam 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
diharapkan 3. Monitor tanda-tanda vital sebelum memulai
mobilitas fisik mobilisasi
meningkat dengan 4. Monitor kondisi umum selama melakukan
kriteria hasil : moibilisasi
- Pergerakan Terapeutik :
ekstremitas 5. Libatkan keluarga untuk membantu klien dalam
meningkat peningkatan pergerakkan.
- Rentang gerak
Edukasi :
meningkat
6. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Kekuatan otot
7. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
meningkat
dilakukan (misal duduk ditempat tidur, duduk
disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
D. IMPLEMENTASI
No
Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
Dx
1. Senin, 1. Megidentifikasi adanya nyeri S :
29/03/ 2021 atau keluhan fisik lainnya - Klien mengatakan
Pukul 12.00 2. Mengidentifikasi toleransi fisik masih sulit
wita melakukan pergerakan menggerakkan
3. Memonitor tanda-tanda vital kakinya
sebelum memulai mobilisasi - Klien mengatakan
4. Memonitor kondisi umum aktivitas masih
selama melakukan moibilisasi dibantu oleh anaknya
5. Melibatkan keluarga untuk
O:
membantu klien dalam
- Tampak kaki klien
peningkatan pergerakkan
sulit digerakkan
6. Menganjurkan melakukan
- TTV:
mobilisasi dini
TD : 158/91 mmHg
7. Menajarkan mobilisasi sederhana
N: 96 x/mnt
yang harus dilakukan (misal
S: 36 C
duduk ditempat tidur, duduk
RR: 20x/mnt
disisi tempat tidur, pindah dari
SPO2 : 98 %
tempat tidur ke kursi)
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- memotivasi/
mendorong klien
untuk terus latihan
3 Senin, 1. Memo S:
29/03/ 2021 nitor kelelahan fisik - Pasien mengeluh
Pukul 12.00 2. Memo masih lemas
wita nitor lokasi dan - Pasien mengeluh
ketidaknyamanan selama kurang tenaga
melakukan aktivitas
O:
3. Menye
- Pasien tampak lesu
diakan lingkungan yang
- Aktivitas masih
nyaman
dibantu
4. Melak
- Tampak mengantuk
ukan latihan reentang gerak
pasif atau aktif A : masalah teratasi sebagian
5. Megan P : Intervensi dilanjutkan
jurkan tirah baring - Meningkatkan
6. Menga aktivitas sesuai
njurkan melakukan aktivitas
secara bertahap dengan toleransi
7. Menga
jarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
1 Selasa, 1. Megidentifikasi adanya nyeri S :
30/03/ 2021 atau keluhan fisik lainnya - Klien mengatakan
Pukul 12.00 2. Mengidentifikasi toleransi fisik masih sulit
wita melakukan pergerakan menggerakkan
3. Memonitor tanda-tanda vital kakinya
sebelum memulai mobilisasi - Klien mengatakan
4. Memonitor kondisi umum Kaki terasa kaku
selama melakukan moibilisasi - Klien mengatakan
5. Melibatkan keluarga untuk aktivitas masih
membantu klien dalam dibantu oleh anaknya
peningkatan pergerakkan
O:
6. Menganjurkan melakukan
- Tampak kaki klien
mobilisasi dini
sulit digerakkan
7. Menajarkan mobilisasi sederhana
- TTV:
yang harus dilakukan (misal
TD : 160/87 mmHg
duduk ditempat tidur, duduk
N: 87 x/mnt
disisi tempat tidur, pindah dari
S: 36,3 C
tempat tidur ke kursi)
RR: 20 x/mnt
SPO2 : 98 %
3 Selasa, 1. Memo S:
30/03/ 2021 nitor kelelahan fisik - Pasien mengeluh
Pukul 12.00 2. Memo masih lemas
wita nitor lokasi dan - Pasien mengeluh
ketidaknyamanan selama kurang tenaga
melakukan aktivitas
O:
3. Menye
- Pasien tampak lesu
diakan lingkungan yang
- Aktivitas masih
nyaman
dibantu
4. Melak
ukan latihan reentang gerak A : masalah teratasi sebagian
pasif atau aktif P : Intervensi dilanjutkan
5. Megan - Meningkatkan
jurkan tirah baring aktivitas sesuai
6. Menga dengan toleransi
njurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
7. Menga
jarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
1 Rabu, 1. Megidentifikasi adanya nyeri S :
31/03/ 2021 atau keluhan fisik lainnya - Klien mengatakan bisa
Pukul 12.00 2. Mengidentifikasi toleransi fisik menggerakkan
wita melakukan pergerakan kakinya sedikit
3. Memonitor tanda-tanda vital kakinya
sebelum memulai mobilisasi - kaki masih terasa kaku
4. Memonitor kondisi umum - Klien mengatakan
selama melakukan moibilisasi aktivitas sebagian
5. Melibatkan keluarga untuk masih dibantu oleh
membantu klien dalam anaknya
peningkatan pergerakkan
O:
6. Menganjurkan melakukan
- Tampak klien bisa
mobilisasi dini
menggerakkan jari
7. Menajarkan mobilisasi sederhana
kakinya
yang harus dilakukan (misal
- TTV:
duduk ditempat tidur, duduk
TD : 149/85 mmHg
disisi tempat tidur, pindah dari
N: 94 x/mnt
tempat tidur ke kursi)
S: 36,3 C
RR: 20x/mnt
SPO2 : 98 %
3 Rabu, 1. Memo S:
31/03/ 2021 nitor kelelahan fisik - Pasien mengatakan
Pukul 12.00 2. Memo sudah terasa lebih
wita nitor lokasi dan bertenaga
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas O:
3. Menye - Pasien tampak tidak
diakan lingkungan yang lemas
nyaman - Aktivitas masih
4. Melak dibantu sebagian oleh
ukan latihan reentang gerak anaknya
pasif atau aktif
A : masalah teratasi sebagian
5. Megan
P : Intervensi dilanjutkan
jurkan tirah baring
- Meningkatkan
6. Menga
aktivitas sesuai
njurkan melakukan aktivitas
dengan toleransi
secara bertahap
7. Menga
jarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
E. EVALUASI
No Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf
Dx
1 Rabu, S:
31/03/2021 - Klien mengatakan bisa menggerakkan kakinya sedikit
Pukul 12.00 kakinya
- kaki masih terasa kaku
- Klien mengatakan aktivitas sebagian masih dibantu oleh
anaknya
O:
- Tampak klien bisa menggerakkan jari kakinya
- TTV:
TD : 149/85 mmHg
N: 94 x/mnt
S: 36,3 C
RR: 20x/mnt
SPO2 : 98 %
2 Rabu, S:
31/03/2021 - Klien mengatakan nyeri pada kepala dan tengkuk
Pukul 12.00 P : sakit kepala tiba-tiba
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri kepala dan tengkuk
S : Skala nyeri 2
T: nyeri hilang timbul dengan durasi yang tak menentu
O:
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 2
- TD : 149/85 mmHg
3 Rabu, S:
31/03/2021 - Pasien mengatakan sudah terasa lebih bertenaga
Pukul 12.00
O:
- Pasien tampak tidak lemas
- Aktivitas masih dibantu sebagian oleh anaknya