Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

RESUME KEPERAWATAN ANAK


PADA PASIEN Bayi Ny. “S” DENGAN HIPERBILIRUBIN
DI RUANG NICU RSUD KOTA MATARAM

OLEH :
NAMA : NI LUH SUDIARTI
NIM : 020021085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME KEPERAWATAN ANAK


PADA PASIEN Bayi Ny. “S” DENGAN HIPERBILIRUBIN
DI RUANG NICU RSUD KOTA MATARAM

Telah di periksa dan di setujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

DISUSUN OLEH :

NAMA : NI LUH SUDIARTI


NPM : 020021085

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(Ns. Robiatul Adawiyah, S.Kep.,M.Kep) (Mutiara Bulandari , S.Kep.Ns)


RESUME KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Ni Luh Sudiarti Ruangan : NICU

NIM : 020021085 No. Register : 404657

Tanggal Pengkajian : 29 Maret 2021 Jam : 10.00

IDENTITAS KLIEN

Nama : Bayi Ny. “S”


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tgl. Lahir : Mataram
Umur : 5 Hari
Anak Ke : Kedua
Nama Ayah : Tn. A
Nama Ibu : Ny. S
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/ Indonesia
Alamat : Ampenan Mataram
Tgl MRS : 24 Maret 2021
Diagnosa Medis : Hiperbilirubin
Sumber Informasi : Keluarga Klien

RIWAYAT KEPERAWATAN
No PENGKAJIAN DATA PASIEN

1 Keluhan Utama Bayi tampak kuning

2 Riwayat Kesehatan Sekarang Bayi lahir spontan tanggal 25 Maret 2021 jam 11.15
dan langsung menangis di IGD RS Kota Mataram.
Bayi lahir cukup bulan dengan berat badan lahir
kurang dari normal yaitu BBL: 2400 gram, PB: 47
cm, LK : 32 cm, LD: 30 cm, LL : 9 cm, Anus (+),
Apgar Score 7-9. Bayi masuk ruang NICU pada
tanggal 27 Maret karena bayi terlihat kuning.
3 Riwayat Prenatal Ibu klien hamil di usia 25 tahun, tidak ada masalah
selama kehamilan, dan selalu rutin kontrol ke dokter
spesialis kandungan di RS Kota Mataram

4 Riwayat Natal Ibu klien mengatakan, klien lahir dengan persalinan


normal di IGD RS Kota Mataram

5 Riwayat Postnatal Ibu klien mengatakan saat lahir bayi tidak ada
mengalami masalah kesehatan, bayinya di rawat di
ruang NICU karena mengalami kuning dua hari
setelah lahir.
6 Riwayat Penyakit dahulu Ibu klien mengatakan tidak ada keluarganya yang
kesehatan keluarga menderita penyakit keturuan lain seperti Hipertensi,
DM dan lain-lain. Kelahiran anak pertama juga tidak
ada masalah, lahir normal di Puskesmas
7 Riwayat imunisasi Ibu klien mengatakan bayinya sudah diimunisasi di
RS

8 Hasil pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Baik


Kesadaran : CM
GCS : E4V5M6
TTV
S :37,4℃
N : 136 x/menit
RR : 44 x/menit

Status General
 Kepala : Bentuk normal, tidak ada kelainan
kongenital
 Wajah : simetris kiri kanan, tidak ada kelainan
seperti sindrom down
 Mata : Anemis (-/-). Sklera Ikterik (+/+) reflek
pupil (+/+)
 THT : Perdarahan gusi (-), epistaksis(-),
membran mukosa lembab, pernapasan cuoing
hidung (-)
 Leher : pembesaran klenjar limfe (-)
 Thoraks : Simetris, iktus kordis tidak tampak,
 Abdomen : Distensi (-), Bising usus (+) normal,
 Ekstremitas : teraba hangat, tidak ada edema,
tangan dan kaki tampak kemerahan, warna
kuning terlihat samar, turgor kulit baik
 Genitalia : Hipospadia (-) bayi laki-laki, tidak
ada luka, terpasang pampers
 Anus dan rektum : atresia ani (-), tidak ada luka
 Kulit : bayi tampak kekuningan, badan tampak
kemerahan dan teraba hangat

8 Hasil pemeriksaan penunjang Tanggal 27 Maret 2021


Bilirubin total 14,49 mg/dL 3,4 – 11,5
Bilirubin Direk 0,34 mg/dL <0,2
Bilirubin 14,15 mg/dL 0,0 – 0,75
Indirek
10 STATUS NUTRISI BB; 2400 gram
TB; 47 cm
Bayi mendapat langsung dari Ibu, ASI on demand,
refleks hisap kuat, Bayi sering menangis bila haus,
11 STATUS CAIRAN Bayi tidak terpasang infus

12 TERAPI Fototerapi

13 DATA TAMBAHAN Ibu mengatakan sekarang bayinya masih kuning tapi


tidak seperti di awal perawatan
Ibu Klien mengatakan terapi sinarnya hangat,
sehingga bayinya juga teraba hangat.
Ibu tampak bolak balik ke kamar bayinya, terlihat
cemas
Ibu klien mengatakan sejak di sinar bayinya lebih
sering menangis karena haus.

NURSING PATHWAY

Hemoglobin

Bayi Ny. “S”


Lahir : tgl 25 Maret 2021 Globin Hema
Di IGD dengan BBLR,
BBL: 2400 gram, PB: 47
cm, LK : 32 cm, LD: 30
cm, LL : 9 cm, Anus (+), Bilivirdin Feco
Apgar Score 7-9.
bilirubin/peningkatan siklus entero hepatik), Hb dan eritrosit abnormal

Pemecahan bilirubin berlebih / bilirubin yang tidak berikatan dengan


albumin meningkat

Suplai bilirubin melebihi kemampuan hepar


ANALISIS DATA
Hepar tidak mampu melakukan konjugasi

Hari/ DATA PENYEBAB MASALAH


tangga Sebagian masuk kembali ke siklus enterohepatik
l
Selasa Ds : Suplai bilirubin Ikterik neonatus
30 Ibu mengatakan bayinya bilirubin
Peningkatan kuning unconjugned
dua berlebih
dalam darah, pengeluaran meconeum terlambat,
Maret hari setelah lahir sehingga di rawatobstruksi usus, tinja berwarna pucat
2021 di nicu, sekarang masih kuning tapi Hepar tidak mampu
tidak seperti di awal perawatan melakukan konugasi

Do: Hiperbilirubin
- Bayi tampak kekuningan
- Sklera ikterik (+/+)
S :37,4℃ Ikterik neonatus
N : 136 x/m
RR : 44 x/m

Selasa DS : Hiperbilirubin Resiko Hipertermi


30 Ibu Klien mengatakan terapi
Maret sinarnya hangat, sehingga bayinya Fototerapi
2021 juga teraba hangat.
pemberian sinar
DO: intensitas tinggi
Badan teraba hangat, badan dan
ekstremitas tampak kemerahan, Risiko Hipertermi
S :37,4℃
N : 136 x/m
RR : 44 x/m

Selasa DS : Ibu klien mengatakan harus Hiperbilirubin Resiko gangguan


30 terpisah dengan anak sementara perlekatan
Maret waktu karena bayi harus di sinar Fototerapi
2021
DO: Hospitalisasi anak
Ibu tampak bolak balik ke kamar
bayinya, terlihat cemas Resiko gangguan
perlekatan
PRIORITAS MASALAH

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
(ditulis dengan lengkap)

1 Ikterik neonatus berhubungan dengan hiperbilirubin ditandai dengan Ibu


mengatakan bayinya kuning dua hari setelah lahir sehingga di rawat di nicu,
sekarang masih kuning tapi tidak seperti di awal perawatan, bayi tampak
kekuninganSklera ikterik (+/+), S :37,4℃, N : 136 x/m, RR : 44 x/menit

2 Risiko hipertermi akibat efek samping fototerapi berhubungan dengan pemberian


sinar intensitas tinggi ditandai denganibu Klien mengatakan terapi sinarnya hangat,
sehingga bayinya juga teraba hangat, badan teraba hangat, badan dan ekstremitas
tampak kemerahan, S :37,4℃, N : 136 x/m, RR : 44 x/menit

3 Resiko gangguan perlekatan berhubungan dengan hospitalisasi anak ditandai


dengan ibu klien mengatakan harus terpisah dengan anak sementara waktu karena
bayi harus di sinar, ibu tampak bolak balik ke kamar bayinya, terlihat cemas
N DIAGNOSA TUJUAN & RENCANA TINDAKAN EVALUASI
O KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Ikterik neonatus Setelah diberikan
berhubungan dengan asuhan 1. Monitor kuning pada sklera 1. Monitor kuning pada S: ibu mengatakan sudah
hiperbilirubin ditandai keperawatan  selama 1x dan kulit bayi sklera dan kulit bayi menyusui tadi pagi, sekarang
dengan Ibu
24 jam, Ikterik neonatus 2. Monitor suhu dan tanda vital 2. Monitor suhu dan tanda bayinya sudah tidak terlalu
mengatakan bayinya
kuning dua hari dapat teratasi dengan setiap 4 jam sekali vital setiap 4 jam sekali kuning seperti awal masuk
setelah lahir sehingga kriteria hasil : 3. Monitor efeksamping 3. Monitor efek samping
di rawat di nicu,  Kuning pada kulit fototerapi (hipertermi, diare, fototerapi (hipertermi, O:
sekarang masih bayi berkurang rush pada kulit) diare, rush pada kulit) - Bayi sedang mendapat
kuning tapi tidak 4. Siapkan lampu fototerapi dan 4. Siapkan lampu fototerapi terapi fototerapi, pakaian
 Sklera tidak kuning
seperti di awal inkubator atau kotak bayi dan inkubator atau kotak bayi sudah dilepas, bayi
perawatan, bayi  Nadi, respirasi dalam
5. Lepaskan pakaian bayi bayi hanya menggunakan popok
tampak kekuningan, batas normal (N:
Sklera ikterik (+/+), S kecuali popok 5. Lepaskan pakaian bayi - Tampak penutup mata
120-160 x/menit, RR :
:37,4℃, N : 136 6. Berikan penutup mata kecuali popok sering terlepas
35 x/menit ), suhu
x/m, RR : 44 x/menit 7. Ganti segera alas dan popok 6. Berikan penutup mata - Bayi 2 kali menangis
( 36,5-37,5 C )
bayi jika BAB/BAK 7. Ganti segera alas dan popok karena popok basah akibat
8. Anjurkan ibu menyusui bayi jika BAB/BAK BAK
sesering mungkin 8. Anjurkan ibu menyusui - Kulit masih kekuningan
sesering mungkin - Sklera ikterik (+/+)
S :37,7℃
N : 140 x/m
RR : 46 x/m

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi di lanjutkan
1. Monitor efek samping
fototerapi
2. Anjurkan ibu menyusui
sesering mungkin
3. Pantau TTV
2 Risiko hipertermi Setelah diberikan 1. Pantau kulit neonates dan 1. Pantau kulit neonates dan
akibat efek samping asuhan keperawatan  suhu inti setiap 2 jam atau suhu inti setiap 2 jam S: ibu mengatakan bayinya
fototerapi berhubunga selama 1x24 jam, lebih sering sampai tampak risih dengan penutup
n dengan pemberian diharapkan Resiko setabil( mis; suhu aksila) dan
mata
sinar intensitas tinggi hipertermi tidak terjadi Atur suhu incubator dengan
ditandai dengan ibu dengan kriteria hasil : tepat 2. Monitor  nadi, dan respirasi
Klien mengatakan  Suhu tubuh dalam 2. Monitor  nadi, dan respirasi 3. Monitor intake dan output O:
terapi sinarnya rentang normal 3. Monitor intake dan output 4. Pertahankan suhu tubuh Kulit teraba hangat, membran
hangat, sehingga 0 0
(36,5 C-37,5 C ) 4. Pertahankan suhu tubuh 36,50C-37,50C jika demam mukosa lembab
bayinya juga teraba  Nadi dan respirasi 36,50C-37,50C jika demam lakukan kompres/ axilia S :37,7℃
hangat, badan teraba dalam batas normal lakukan kompres/ axilia 5. Cek tanda-tanda vital setiap N : 140 x/m
hangat, badan dan ( N : 120-160 5. Cek tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sesuai yang
RR : 46 x/m
ekstremitas tampak x/menit, RR : 35 2-4 jam sesuai yang dibutuhkan
kemerahan, x/menit ) dibutuhkan
S :37,4℃  Membran mukosa 6. Kolaborasi pemberian A: Masalah teratasi sebagian
N : 136 x/m lembab 6. Kolaborasi pemberian antipiretik jika demam.
RR : 44 x/m antipiretik jika demam. P : Intervensi dilanjutkan :
- Monitor nadi dan respirasi
- Cek tanda vital

3 Resiko gangguan Setelah dilakukan 1. .Monitor kegiatan 1. Monitor kegiatan


perlekatan tindakan perawatan menyusui menyusui S:
berhubungan dengan selama 1x24 jam, resiko 2. Identifikasi 2. Identifikasi kemampuan Ibu mengatakan akan menyusui
hospitalisasi anak gangguan perlekatan kemampuan bayi menghisap bayi menghisap dan
bayinya. Ibu mengatakan
ditandai dengan ibu tidak terjadi dengan dan menelan ASI menelan ASI
klien mengatakan kriteria hasil : 3. Identifikasi payudara 3. Identifikasi payudara ibu semoga cepat pulang sehingga
harus terpisah  ibu (bengkak, lecet, mastitits) (bengkak, lecet, mastitits) bisa lebih nyaman menyusui di
dengan anak kuat, refleks hisap 4. Monitor perlekatan saat 4. Monitor perlekatan saat rumah
sementara waktu kuat menyusui menyusui O:
karena bayi harus di  5. Identifikasi pemahaman 5. Identifikasi pemahaman
- Bayi menyusu dengan
sinar, ibu tampak bayi baik keluarga terhadap masalah keluarga terhadap
bolak balik ke kamar 6. Diskusikan dengan ibu masalah kuat
bayinya, terlihat masalah selama proses 6. Diskusikan dengan ibu - Payudara ibu tidak lecet,
cemas menyusui masalah selama proses tidak ada tanda mastitis
7. Anjurkan ibu menyusui - Perlekatan mulut bayi
mengenali tanda bayi siap 7. Anjurkan ibu mengenali kurang
menyusui tanda bayi siap menyusus - Ibu tampak kelelahan

A: Masalah teratasi sebagian


P: Intervensi dilanjutkan
- Beri dukungan keluarga
sesuai kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai