Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A (70)
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DENGAN DIAGNOSA MEDIS : STROKE INFARK
DI RUANG FIRDAUS RSAU dr. M SALAMUN

NAMA : MUHAMMAD NAJA NUGRAHA

NPM : 211FI03014

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN ANESTESIOLOGI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

BANDUNG, 2023
A. PENGKAJIAN

Tanggal masuk : 01 Februari 2023


Ruang : Firdaus
No Registrasi : 231224

1. BIODATA

a. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 70 Tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Jln. Gegerkalong girang No. 23 RT 02/01
Tgl Pengkajian : 01 Februari 2023
Jam Pengkajian : 13.00
Dx Medis : Stroke Infark
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. T
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jln. Gegerkalong girang No. 23 RT 02/01
Hub. dgn pasien: Istri
1) KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sesak dan rasa tidak nyaman di bagian dada.
2) RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat keperawatan sekarang
Klien mengatakan sesak dan rasa tidak nyaman di bagian dada. Sesak mulai
dirasakan saat kesulitan mengeluarkan dahak saat batuk dan setelah
melakukan aktivitas sehari hari. Dada terasa sesak dan berat seperti tercekik
dan terhambat untuk bernapas. Area dada terasa sesak dan terasa menyebar
dengan derajat sesak 4 (0-10). Klien mengatakan sesak kadang hilang
timbul dan durasi waktu tidak bisa ditentukan.
b. Riwayat keperawatan masa lalu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di Rumah Sakit.
c. Riwayat keperawatan keluarga
Klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keturunan.
3) POLA POLA KESEHATAN FUNGSIONAL MODEL KONSEPTUAL
SESUAI KASUS (CONTOH : MODEL KONSEPTUAL GORDON)
a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Klien menerima segala kondisinya dan tetap semangat untuk kesembuhan
dirinya.
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit, klien mengatakan selera makan baik dengan frekuensi
3x1/hari makanan padat 1 porsi. Saat sakit di Rumah Sakit klien mengalami
penurunan nafsu makan dengan frekuensi 3x1/hari makanan lunak ½ porsi.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit, klien mengatakan klien BAB dan BAK normal dan tidak ada
kesulitan. Saat sakit, klien mengatakan BAB dan BAK normal juga dan
tidak ada kesulitan. Klien tidak terpasang kateter.
d. Pola aktivitas dan latihan
Makan & minum : klien melakukannya dibantu oleh keluarga
Perawatan diri : klien melakukannya dibantu oleh keluarga
Berpakaian : klien melakukannya dibantu oleh keluarga
Eliminasi : klien melakukannya dibantu oleh keluarga
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit, klien mengatakan pola tidur siang dan tidur malam normal 7-
8 jam dan tidak ada kesulitan tidur. Saat sakit, klien mengatakan klien tidak
sulit tidur.
f. Pola persepsi kognitif
Klien dapat berorientasi dengan baik.
g. Pola persepsi dan konsep diri
- Identitas diri : Klien mampu mengenali dirinya sebagai seorang laki
laki.
- Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera sembuh agar bisa
berkumpul dengan keluarga di rumah.
- Harga diri : Klien tidak merasa malu dengan keadaan yang sekarang
dan tampak selalu kooperatif terhadap perawat yang merawatnya.
- Peran diri : Selama ini klien berperan sebagai kepala keluarga.
h. Pola peran dan hubungan
Keluarga klien mengatakan klien mampu berinteraksi dengan baik, dan
klien sangat ramah untuk kelurga dan lingkungan sekitarnya.
i. Pola reproduksi dan seksual
Tidak terkaji.
j. Pola koping terhadap stres
Klien mengatakan tidak ada tingkat stres yang dirasakan dan bila ada
masalah selalu membicarakannya dengan keluarga.
k. Pola nilai dan kepercayaan
Klien mengatakan selalu beribadah dan berdo’a untuk kesembuhannya.
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Tampak pucat dan lemas
b. Tingkat kesadaran : Compos mentis
Eye = 4 (mata klien terbuka secara spontan tanpa perintah/ sentuhan)
Motorik = 6 (klien dapat melakukan gerakan tanpa di perintahkan)
Verbal = 5 (klien mampu berbicara normal dan sadar terhadap lingkungan
sekitarnya)
c. Tanda Tanda Vital
TD : 190/90
N : 76 x/mnt
R : 23 x/mnt
S : 36,3o C
SpO2 : 96%
d. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala simetris, tidak ada ketombe, tidak ada kotoran kepala,
rambut berwarna hitam, tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
e. Mata
Inspeksi : bentuk bola mata simetris, tidak ada lesi, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, pupil isokor, kornea bening.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
f. Hidung
Inspeksi : bentuk simteris, tidak ada lesi, tidak ada sekret, mukosa hidung
lembab, ada pernapasan cuping hidung, tidak terpasang O2.
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
g. Telinga
Inspeksi : bentuk daun telinga simetris, tidak ada lesi, dan tidak ada serumen.
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Fungsi pendengaran baik dan tidak menggunakan alat bantu dengar.
h. Mulut
Inspeksi : bibir pasien waranya merah pucat, lidah normal, gigi pasien bersih,
bibir tidak berdarah, tidak ada tonsilitis, lidah tidak tremor, fungsi pengecapan
baik, mukosa pasien warnanya bening, tidak ada stomatitis.
Palpasi : tidak benjolan dan nyeri tekan.
i. Leher
Tidak ada benjolan, tidak ada kekakuan, tidak ada nyeri tekan, pergerakan bisa
bergerak fleksi, tenggorokan tidak nyeri, trakea normal, terdapat gangguan
bicara.
j. Dada
Bentuk dada pasien simetris, bentuk dan pergerakan dinding dada simetris,
frekuensi pernapasan 21x/mnt, bunyi napas mengi, terdapat nyeri tekan pada
daerah dada, irama jantung teratur dan tidak ada bunyi tambahan.
k. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris dan tidak ada lesi.
Auskultasi : bisis usus 20x/mnt
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara lambung hipertimpani, suara hati dullness.
l. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Pada saat di inspeksi bentuk tangan simetris, jumlah jari lengkap, dipasang infus
Nacl 0,9% 12 tpm pada tangan kanan. Pada saat di palpasi tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri tekan. Pada saat di perkusi refleks tangan baik. Tangan kiri lebih
lemah daripada tangan kanan.
Ekstremitas bawah
Pada saat di inspeksi bentuk kaki simetris, dan jumlah jari lengkap. Pada saat di
palpasi : tidak ada benjolan. Pada saat di perkusi refleks patela normal, refleks
babinski baik, namun kaki kiri lebih lemah daripada kaki kanan.
Pitting edema +/+
5 4
5 4
m. Genitourinaria
Tidak terpasang kateter urin.
n. Kulit
Turgor kulit 2 detik, dan tidak ada lesi.
3. DATA PSIKOLOGIS
a. Status emosi
Saat dilakukan pengkajian klien tampak tenang, tidak mudah tersinggung, dan
tidak mudah marah.
b. Gaya bicara/komunikasi
Klien kurang dapat berbicara dengan baik (bicara pelo).
c. Interaksi sosial
Klien dapat berinteraksi dengan baik di lingkungannya dan bila terjadi
permasalahan dalam keluarga, klien akan merundingkan dengan keluarganya.
d. Orientasi
Klien dapat berorientasi dengan baik.
4. DATA SPIRITUAL
Klien seorang muslim dan beragama Islam. Klien beribadah di atas tempat tidur.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan : 01/02/2023
Pemeriksaan Hasil Nilai normal

- Hematologi

PT 14,4 detik 11-18

APTT 27,6 detik 21-41

PT-INR 1,18 detik -

Hemoglobin 7 gr/dl 14-18

Leukosit 5400/mm3 3800-10.800

Hematokrit 21 % 40-50

Trombosit 240.000/mm3 150.000-400.000

Basofil 0% 0-1

Eosinofil 1% 2-4

Neutrofil 60 % 50-70

Limfosit 16 % 25-40

Monosit 14 % 2-8

Limfosit absolut 850/mm3 1750-3500

Ratio neutrofil limfosit 4,40 <3,13

- Biokimia darah
13,50 <1,40
Kreatinin
115 13-43
Ureum 89 mg/dl <140

GDS

- Elektrolit 134 mmol/l 137-147

Natrium 4,3 mmol/l 3,5-5,0

Kalium

b. Radiologi
RO torak
Skeletal yang terlihat masih baik, cor membesar (CTR>1/2), sinuses dan
diafragma kiri normal, diafragma kanan terselubung.
Pulmo : hili kasar dengan corakan paru bertambah disertai kranialisasi, tidak
tampak infiltrat.
Kesan : cardiomegali dengan suspek bendungan paru aterosklerosis aorta, ada
gambaran efusi pleura kanan.
c. CT Scan Kepala
Potongan axial dengan ketebalan 5 mm skaning tanpa memakai kontras dari
basis sampai vertex.
Jaringan lunak extra calvaria masih membawa bentuk dan densitas yang masih
normal, sulci corticalis tidak melebar, ruang subarachnoid masih dalam batas
normal, ukuran ventrikel lateralis kiri kanan V3 dan V4 melebar, tampak lesi
hipodens berbentuk lakuner di putamen kiri dan nukleus kaudatus kanan.
Simpulan : tampak lesi infark lakuner di putamen kiri dan nukleus kaudatus
kanan.
6. PROGRAM TERAPI

(Obat – obatan, Fisioterapi, Rehabilitasi, dsb)

No Hari/Tgl Nama obat Dosis Cara Manfaat

Pemberian

1. Rabu, Protexin 10mg/12 jam IV Protexin adalah suplemen

01-02-2023 40mg/12 jam IV untuk membantu memelihara


Furosemid
fungsi pencernaan dan
Xarelto 10mg/12 jam Oral
mencegah
Candesartan 16mg/24 jam Oral ketidakseimbangan flora usus

Amlodipin 10mg/24 jam Oral yang disebabkan oleh alergi,


infeksi, maupun oleh

2. Kamis, pemberian antibiotik.


Omeprazole 40mg/12jam IV
Furosemid adalah obat yang
02-02-2023
digunakan untuk mengobati
3. Jumat, Betahistine 6mg/8jam Oral penumpukan cairan karena
03-02-2023 gagal jantung dan untuk
pengobatan TD tinggi.
Xarelto adalah obat
antikoagulan untuk
mengobati trombosis vena
dalam dan emboli paru dan
mencegah pembekuan darah.
Candesartan adalah obat
penghambat reseptor
angiotensin yang digunakan
untuk pengobatan TD tinggi
dan gagal jantung kongestif.
Amlodipin adalah obat untuk
menurunkan TD yang tinggi
dan penyakit arteri koroner.
Omeprazole adalah obat
untuk mengatasi gangguan
lambung seperti penyakit
asam lambung dan tukak
lambung.
Betahistine adalah obat anti
vertigo yaitu obat untuk
menangani vertigo.

B. ANALISA DATA

DATA/SIMPTOM ETIOLOGI/PENYEBAB PROBLEM

DS : Klien mengeluh sesak napas dan Batang otak Pola napas tidak efektif

rasa tidak nyaman pada daerah dada.

DO : Napas pasien tampak dangkal Menekan medula oblongata

dengan pernapasan cuping hidung

dan terdengar mengi. Gangguan pola napas

DS : Klien mengeluh lemas dan Infark serebral Hambatan mobilitas fisik

lemah pada anggota gerak bagian kiri.

DO : Untuk menggerakkan tubuhnya Defisit neurologis

klien memerlukan bantuan.


Penurunan kontrol volunter

Hemiplagia
Kelemahan fisik

Kekuatan otot menurun

Gangguan mobilitas fisik

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Gangguan pola napas tidak efektif berhubungan dengan adanya depresan pusat

pernapasan.

b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular.


D. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasionalisasi Hari/Tgl/Jam Implementasi Respon TTD

Keperawatan Kriteria Hasil

1. Gangguan pola Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Untuk Kamis, 1. Mengkaji 1. Frekuensi


napas tidak frekuensi, menilai pola frekuensi, irama, dan irama
intervensi 2x24 02/02/2023
efektif b.d irama, dan napas klien dan kedalaman napas klien
jam diharapkan 13.00
adanya kedalaman napas klien mulai
depresan pusat pola napas klien napas klien 2. Melakukan teratur
pernapasan. 2. Auskultasi 2. Untuk auskultasi bunyi 2. Bunyi
efektif.
DS : Klien bunyi napas mendengar napas klien napas klien
Dengan kriteria
mengeluh sesak apakah 3. Mengatur mulai
hasil : terdapat bunyi
napas dan rasa posisi klien semi terdengar
tidak nyaman - RR 18-20x/mnt napas fowler stabil
pada daerah tambahan 4. Mengajarkan 3. Klien
- Ekspansi dada
3. Beri posisi 3. Untuk
dada. teknik latihan mengatakan
normal nyaman semi mengurangi
DO : Napas napas dalam berada pada
fowler sesak napas
pasien tampak posisi yang
4. Berikan 4. Untuk
dangkal dengan nyaman dan
instruksi meningkatkan
pernapasan rileks
untuk latihan ventilasi
cuping hidung 4. Sesak
napas dalam alveoli
dan terdengar napas klien
mengi. mulai
berkurang

2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Untuk Kamis, 1.Mengobservasi 1. Hasil :


mobilitas fisik intervensi 2x24 TTV mengetahui TTV TD : 140/80
02/02/2023
b.d gangguan jam diharapkan keadaan 2. Menjelaskan N : 79x/mnt
13.00
neuromuskular. kebutuhan umum klien alasan pemberian R : 23x/mnt
DS : Klien mobilisasi klien 2. Jelaskan 2. Agar klien latihan S : 36,5OC
mengeluh terpenuhi. alasan dan keluarga pergerakan pada SpO2 : 96%
lemas dan Dengan kriteria pemberian dapat klien dan 2. Klien dan
lemah pada hasil : latihan memahami keluarga keluarga
anggota gerak -.Pergerakan pergerakan dan 3. Melakukan memahami
bagian kiri membaik (ROM) mengetahui pemeriksaan penjelasan
DO : Klien -.Sudah sedikit kepada klien tujuan ROM pada klien tersebut
memerlukan tidak dan keluarga pemberian 4. Membantu 3. Klien
bantuan memerlukan latihan klien dalam mengikuti
keluarga untuk bantuan dalam 3. Lakukan 3. Untuk melakukan pemeriksaa
menggerakan bergerak pemeriksaan mengevaluasi aktivitas sehari n sesuai
tubuhnya - Hasil TTV ROM kepada lingkup gerak hari instruksi
dalam batas klien sendi klien dengan baik
normal 4. Bantu ADL 4. Untuk 4. Keluarga
klien dan membantu menerima
anjurkan klien dalam anjuran
keluarga menjalankan tersebut
untuk aktivitas sehari
membantu hari secara
ADL klien mandiri
E. EVALUASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Hr/Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi TTD

Keperawatan

Kamis, Gangguan pola napas S : Klien mengatakan sesak

02/02/2023 tidak efektif b.d napas berkurang, bicara pelo

adanya depresan O : Infus Nacl 0,9% 12 tpm

pusat. TD : 140/80

N : 79x/mnt

R : 21x/mnt

S : 36,5O C

SpO2 : 98%

A : Masalah klien mulai teratasi

P : Lanjutkan intervensi

Gangguan mobilitas S : Klien mengatakan lemah

fisik b.d gangguan anggota gerak bagian kiri

neuromuskular. berangsur menghilang, bicara

pelo

O : Klien tampak bedrest, untuk

bergerak klien masih meminta

bantuan

A : Masalah klien mulai teratasi

P : Lanjutkan intervensi
Bandung, 05 Februari 2023

Mengetahui,

Pembimbing Klinik, Mahasiswa

(Nuniek Nur Akmalia, S.Kep.,Ners) (Muhammad Naja Nugraha)

Anda mungkin juga menyukai