Analisis Jurnal Penyimpangan

Seksual
Mengenai Orientasi Seksual
 Anggota Kelompok:
Kikianita 1123101010
Lathifah Nur NIM 142310101012
Yuke Dwi NIM 142310101024
Anggi NIM 142310101039
Ivatul 1423101010
Efi Pandan 142310101061
Dinar Maulida NIM 142310101077
Mila Yuni NIM 142310101090
Nida Unun NIM 142310101105
Puput NIM 1423101011
Hermawan NIM 1423101011
Wardhatul NIM 1423101011
 JUDUL JURNAL
Judul Jurnal yang kami analisis yaitu “Proses
Sosialisasi Laki-laki Suka Seks Dengan Laki-
laki (LSL) Pada Kalangan Remaja Di
Kabupaten Jember”.
Jurnal IKESMA Volume 8 Nomor 2 September
2012, hal 142-153
 HOMOSEKSUAL
• Homoseksualitas mengacu pada interaksi
seksual dan atau romantis antara pribadi
yang berjenis kelamin sama yaitu laki-laki
tertarik pada laki-laki dan perempuan
tertarik pada perempuan.
• Jurnal yang kami analisis membahas Laki-
Laki Suka Seks dengan Laki-Laki (LSL).
GAMBARAN UMUM JURNAL
Responden:
1. Jumlah responden: 5
2. usia: 18-22 tahun
3. Pendidikan: mahasiswa aktif
4. Tempat tinggal: kost
5. Pekerjaan oarng tua: rata-rata PNS lulusan S1
6. Jumlah saudara: rata-rata 2-3 bersaudara dan
merupakan anak ke satu atau ke dua.
Hasil Interview:
Sosialisasi dengan keluarga dan teman kuliah, sebagian besar
responden tergolong pada covert homoseksual daripada yang
coming out, maksudnya sebagian besar gay masih memilih
merahasiakan dan menjalani hidup seperti orang yang
heteroseksual, bahkan keluarganya sendiri pun tidak tahu dan
tuntutan untuk menikah menjadi tekanan tersendiri bagi
kaum gay tersebut.
Contoh:

Keluarga belum tahu kalau saya jadi gay. Seandainya tahu pasti menolak...Saya
bakal dicoret dari KK (kartu Keluarga)...(responden 2)

...kalau di kampus saya masih tertutup, hanya terbuka pada sesama gay saja,
atau sesama temen gay. Dan sebagian dari temen-temen saya tahu kalau saya
suka sesama jenis. Dan respon dari temen-temen kampus biasa-biasa aja,temen-
temen pada diam.dan ada yang mendukung...(Responden 1)
Sosialisasi gay di masyarakat, hasil penelitian
menunjukkan mereka tidak mampu membuka
diri sebagai LSL pada masyarakat umum.

,,masyarakat atau tetangga belum ada yang tau kalau saya

gay...(Responden 2)

...karena di masyarakat saya biasa saja,,mungkin kalau

tau,masyarakat akan menghujat...(Responden 3)

...kalau masyarakat tahu pasti di ejek,dihujat...,iiihh jijik dan lan-

lain,tapi saya di mata masyarakat biasa saja (tidak membuka
diri)...(Responden 6).
Dalam bersosialisasi dengan sesama LSL, mereka
mengaku tidak mengalami kesulitan.
...Dari situs jejaring sosial,yaitu Manjam.. itu sebuah situs sosial yang
khusus untuk orang-orang gay... dan lesbian..se-internasional... Saya
tahu situs itu ketika saya SMK dari sahabat ketiga saya
itu....(Responden 6)

...Kalau temen-temen si biasa saja,gak ada masalah,malah kalau

kumpul kita sering curhat..yang dicurhatkan masalah cowok,sebagai
contoh: ”bf(pacar cowok) kamu siapa”,?tadi malam habis nyekong
kemana?...(Responden 1)

...Aku jarang kumpul-kumpul sama mereka (sesama LSL)... Aku orang

nya jarang kumpul-kumpul, karena aku lebih suka menarik diri dari
mereka..(Responden 4).
 KOMPONEN SEKSUAL
YANG TERGANGGU

Komponen seksual yang terganggu adalah

orientasi seksual, yaitu ketertarikan seksual
emosional dan romantisme. Orientasi seksual
yang seharusnya adalah heteroseksual
menjadi homoseksual.
TAHAP TUMBUH KEMBANG SEKSUAL
YANG TERGANGGU

• Umur 18-23 tahun, dimana pada tahap tumbuh

kembang dewasa awal terjadi aktivitas seksual,
gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut telah kuat.

• Dalam jurnal, tumbuh kembang yang terganggu

pada masa dewasa awal dimana proses
hubungan seksual terganggu dan tidak sesuai.
MASALAH KESEHATAN SEKSUAL
• Semakin tertutup seorang LSL
dalam bersosialisasi dengan orang
lain, maka kecenderungan bagi
mereka terkena risiko Infeksi
Menular Seksual (IMS) dan
HIV/AIDS juga semakin besar.
INTERVENSI KEPERAWATAN UNTUK
PARA LSL
• Perawat menerima dan tidak menghakimi
• Perawat memberikan therapy dengan
perencanaan modifikasi perilaku untuk
membantu pasien yang berhasrat untuk
menurunkan perilaku-perilaku seksual
yang berbeda
• Perawat memberikan pendidikan seks
kepada orang tua atau pun pada remaja.