Anda di halaman 1dari 14

Sering kali kita dengar kepercayaan adat mengenai mitos-mitos saat seorang wanita sedang

hamil. Hal tersebut menjadikan masyarakat takut dan akan mengarah pada kesyirikan. Utuk
lebih jelasnya mari kita baca mitos-mitos tersebut di bawah ini.

- Tidak boleh memotong atau menjahit baju.

Mitos: Tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan atau anak akan lahir
dengan bibir sumbing.

Fakta: Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil,
efek radiasi atau factor genetic. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan
kecuali atas indikasi tertentu.

- Minuman dari kacang kedeai (susu kacang) akan membuat kulit bayi bewarna putih.

Mitos: minum susu kacang atau makanan dari kacang kedelai akan membuat bayi berkulit
putih.

Fakta: warna kulit seseorang dipengaruhi oleh factor genetic ayah – ibunya, bukan dari susu
kedelai.
- Jeruk akan meningkatkan lendir pada bayi dan resiko kuning pada bayi baru lahir.

Mitos: Jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko
kuning saat bayi lahir.

Fakta: Jeruk adalah sumber vitamin C dan serat yang baik.

- Minum air es akan menyebabkan bayi besar.

Mitos: Sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir.

Fakta: Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit
kencing manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat
penyakit kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es
akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.

- Makanan pedas akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau
berkulit lebih gelap.

Mitos: Makan makanan pedas saat hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit
kemerahan atau bayi akan berkulit lebih gelap/hitam.

Fakta: Sekali lagi warna kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi factor
genetic dari orang tuanya. Dan faktanya bahwa makan makanan pedas saat hamil, membuat
rasa tak enak diperut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan bercak
kemerahan pada kulit.

Banyak lagi mitos kehamilan lainnya yang terdapat dalam masyarakat kita. Ketika anda
sedang hamil dan mendapatkan berbagai nasehat atau pantangan, ingatlah untuk selalu
mendapatkan fakta dan kebenaran secara medis atau ilmiahnya. Anda dapat bertanya kepada
dokter anda untukJmemastikannya sebelum anda hanya sekedar mengikutinya saja
Teknologi dan dunia kedokteran saat ini telah berhasil membantu para wanita hamil dalam
berbagai hal, misalnya saja, melalui prenatal test ibu hamil dapat memperkirakan jenis
kelamin bayi yang dikandungnya, jumlah cairan dalam uterus, berat bayi sebelum lahir, dan
lain sebaginya. Dibalik semua perkembangan teknoklogi tersebut, ternyata mitos tentang
kehamilan masih terus di yakini oleh sebagian orang.

Memang tidak ada salahnya mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat tentang
kehamilan, selama hal tersebut tidak berbahaya bagi janin yang anda kandung. Namuun,
adakalanya mitos-mitos yang beredar ternyata berbahaya bagi kandungan anda jika di ikuti.
Mitos-mitos tersebut jadi berbahaya bagi anda, jika mengandung hal-hal sebagai berikut:

 Mitos tersebut berlawanan dengan perawatan atau anjuran dokter kandungan anda.

 Mitos tersebut menganjurkan anda menghirup atau mengkonsumsi sesusatu yang bukan
merupakan anjuran dokter (seperti obat-obat herbal dan sebagainya)

 Mitos tersebut membuat anda khawatir dengan kondisi janin anda atau bahkan membuat
anda stress atas keselamatan janin yang anda kandung.

Mitos Kehamilan

Mitos seputar kehamilan sangat beragam dari masa ke masa, bahkan keberadaannya bisa
berbeda di setiap daerah. Berikut beberapa mitos seputar kehamilan beserta faktanya yang
mungkin perlu anda ketahui:

Mitos: Berdiri dengan kepala sesudah berhubungan badan dengan pasangan anda bisa
meningkatkan kemungkinan anda untuk hamil.
Fakta: Meski beberapa ahli mengatakan bahwa berbaring selama 20-30 menit setelah
berhubungan bisa membuat anda cepat hamil, karena sperma tertahan di dalam uterus, namun
tidak ada yang membuktikan bahwa berdiri dengan kepala di bawah bisa membuat anda lebih
cepat hamil, bahkan melakukan hal tersebut justru bisa membuat leher anda terluka.

mitos: Bentuk dan ukuran perut anda menentukan jenis kelamin bayi.
Fakta: Seringkali mitos yang beredar menyatakan bahwa bentuk perut yang menurun
kebawah menandakan bahwa bayi anda laki-laki, sebaliknya perut yang cenderung terangkat
keatas menandakan bahwa bayi anda perempuan. Kenyataannya bentuk dan ukuran perut ibu
hanya menunjukkan kondisi otot, uri, dan posisi bayi dalam perut anda.

Mitos: Detak jantung bayi menentukan jenis kelamin bayi:


Fakta: Banyak orang yang berpendapat bahwa detak jantung bayi anda bisa menentukan
jenis kelamin nya, misalnya untuk bayi laki-laki akan lebih lambat dari detak bayi
perempuan. Pada kenyataannya belum ada study yang membuktikan hal tersebut. Bahkan
detak jantung bayi cenderung akan berubah pada setiap anda berkunjung ke dokter untuk
pemeriksaan, karena hal tersebut tergantung pada usia dan tingkat keaktifan janin yang anda
kandung pada setiap kunjungan anda ke dokter.

Mitos: Bentuk wajah anda selama hamil menandakan jenis kelamin bayi anda.
Fakta: Setiap wanita akan mengalami kenaikan berat badan selama hakil, begitupun mereka
akan mengalami perubahan kondisi kulit yang berbeda-beda, dan tidak ada hubungannya
dengan jenis kelamin bayi anda.

Meski tak selamanya benar, tak ada salahnya anda menikmati mitos-mitos tersebut, selama
hal tersebut tidak mengganggu mental serta kondisi janin anda. Jadikan mitos-mitos tersebut
sebagai sesuatu yang menyenangkan, namun balikan segala sesutu tentang kondisi medis
kehamilan anda pada ahlinya, dan yang paling penting, serahkan semuanya pada Tuhan yang
Maha Pencipta.

BERKAITAN DENGAN PERILAKU

* Wanita hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika


itu dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan
perbuatannya itu. Tentu saja tak demikian. Itu cuma takhayul saja.
Tapi, yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah
perbuatan yang tak bisa dibenarkan.

* Dilarang menutup lubang-lubang, seperti lubang semut karena akan


menyulitkan proses persalinan. Sulitnya persalinan tentu saja bukan
ditentukan hal itu. Seperti kita tahu, proses persalinan tergantung
pada 3P (power, passage, passanger). Proses persalinan bisa berjalan
lancar jika ketiga komponen tersebut dalam kondisi baik. Ukuran bayi
(passanger) tak terlalu besar agar bisa melalui jalan lahir (passage).
Didukung oleh konstraksi (power) yang teratur dan efektif sehingga
mampu membuka jalan lahir.

* Harus memakai tali/benang warna hitam melingkari perut di atas rahim


agar bayi dalam kandungan tak naik lagi letaknya sehingga proses
persalinan bisa berjalan lancar.Agar dipahami dengan jelas, letak bayi
mengalami tahapan-tahapan. Kepalanya akan masuk ke rongga panggul
menjelang dan pada saat proses persalinan.

* Ibu hamil disarankan memasang gunting kecil atau pisau kecil pada
pakaian dalam agar janin terhindar dari marabahaya.Yang bahaya justru
bila gunting atau pisau kecil itu menusuk kulit ibu. Betul, kan?

* Menyematkan kantung kecil bersisi paku atau bawang putih pada


pakaian dalam agar terhindar dari gangguan kuntilanak.Wah, yang ini,
jelas-jelas takhayul. Salah-salah paku tersebut dapat melukai ibu.

* Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang


dikandungnya tak terlilit tali pusat.Ini pun jelas mengada-ada karena
tak ada kaitan antara handuk di leher dengan bayi yang berada di
rahim.

Penjelasan secara medis, seperti diterangkan dr. Judi, hiperaktivitas


gerakan bayi, diduga dapat menyebabkan lilitan tali pusat karena
ibunya terlalu aktif. Jadi, tak heran bila ada anjuran agar ibu hamil
sudah mengambil cuti sebulan menjelang persalinan. Diharapkan ibu tak
terlalu lelah, agar hal-hal yang tak diharapkan tak terjadi menjelang
persalinan. Dan bisa mempersiapkan segala keperluan untuk bayi dan ibu
sendiri.
* Agar persalinan lancar, pada Upacara 7 Bulanan, calon ibu dan calon
ayah diminta meloloskan ikan/belut melalui kain sarung yang dikenakan
ibu. Jika ikan/belut keluar dengan lancar (tak menyangkut), pertanda
persalinan bakal lancar. Tentu saja itu tak benar. Karena, seperti
sudah disebutkan di atas, lancar-tidaknya sebuah proses persalinan
tergantung pada berat janin, tenaga mengejan si ibu, dan jalan lahir.
Jika semuanya saling mendukung, bisa ditebak pasti lancar.

* Jika mengendurkan semua tali yang ada di rumah, persalinan akan


berjalan lancar. Yang ini juga tak masuk akal. Yang benar, jika ibu
menggunakan pakaian longgar (tanpa tali-tali yang mengikat), ia akan
merasa lebih nyaman. "Sehingga kenyamanan tersebut membuatnya bisa
rileks menjalani kehamilan dan menyambut kelahiran," kata dr. Judi.

* Tabu jika sudah menyiapkan perlengkapan bayi sebelum bayi lahir. Ah,
yang benar saja. Alangkah repotnya jika semua perlengkapan baru dibeli
saat si kecil sudah lahir. Yang pasti, jangan terlalu boros dulu.
Jadi, yang disiapkan hanya hal-hal yang benar-benar diperlukan dalam
jumlah secukupnya.

* Jika ibu hamil senang bersolek maka bayinya yang bakal lahir,
berjenis kelamin perempuan.Ini tak sepenuhnya benar. Memang, bawaan
ibu hamil berbeda-beda. Ada yang lebih suka berdandan agar terkesan
rapi. Ada yang malas bersolek karena perut gendutnya sudah cukup
membuatnya repot dan kegerahan.

Yang jelas, laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sperma ayah. Jika
kromosom X dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur
ibu, maka bayinya dipastikan perempuan. Tapi jika kromosom Y dari
sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur, maka bayinya
laki-laki.
* Jika bentuk perut ibu selama hamil meruncing, ia akan melahirkan
bayi lelaki. Sementara jika bundar, yang akan lahir bayi perempuan.
Ah, yang ini sih cuma kata nenek saja. Pada kehamilan pertama, perut
cenderung membulat di atas. "Karena otot-otot dinding perut masih kuat
sehingga mampu menyangga rahim," papar dr. Judi. Sedang pada kehamilan
berikutnya yang bertambah besar dan berat cenderung turun ke bawah.
Ini disebabkan otot-otot dinding perut sudah mulai kendor dan tak
terlalu baik menyangganya.

Bisa juga disebabkan posisi bayi. "Jika melintang, bisa dipastikan


perut ibu melebar ke samping," kata dr. Judi. Begitu pun jumlah cairan
ketuban. Jika jumlahnya banyak, perut pun kelihatan lebih besar.

* Saat hamil jangan mengangkat jemuran dan jangan melakukan gerakan


mengangkat. Konon jika ini dilakukan, tali pusatnya akan membelit di
leher bayi.Yang benar, mengangkat barang-barang berat tentu saja tak
dianjurkan bagi ibu hamil. Dikhawatirkan jika ia terlalu lelah, akan
mempengaruhi janin dalam perutnya.

* Ibu hamil tak boleh makan dengan piring yang besar agar anaknya tak
besar. Tentu saja ini sangat menggelikan. Mungkin saja jika makan
dengan piring besar membuat ibu lupa pada porsi makannya sehingga
akhirnya ia makan berlebihan. Dan tentu saja ini tak baik, karena akan
membuat bayi terlalu besar.

Cara makan yang baik bagi ibu hamil adalah sedikit-sedikit tapi sering
serta mengandung makanan 4 sehat 5 sempurna.

* Tak boleh makan menggunakan sendok besar, agar bibir si bayi


mungil.Ini juga tak masuk akal. Mungil atau tidaknya bibir, juga
bentuk mata, alis, hidung, bentuk wajah, rambut, dan sebagainya, akan
mengikuti ayah atau ibunya. Atau kombinasi keduanya. Bahkan, dapat
saja wajah atau rambut bayi mengikuti kakek-neneknya. Yang jelas,
Tuhan tak pernah membuat dua manusia yang mirip seratus persen.

BERKAITAN DENGAN MAKANAN / MINUMAN

* Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan per
hari) menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan berjalan
lancar.Lo, kok, minum minyak? Minyak itu, kan, digunakan untuk
menggoreng. Entah itu tempe atau kerupuk. Jangan percaya ah! Semua
unsur makanan akan dipecah dalam usus halus menjadi asam amino,
glukosa, asam lemak, dan lain-lain agar mudah diserap oleh usus.

* Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Sebenarnya, yang


menyebabkan bayi besar adalah makanan yang bergizi baik dan faktor
keturunan. Minum es tak dilarang, asal tak berlebihan. Karena jika
terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu
hamil merasa tak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan
selalu berdampak tak baik. Begitu, bukan?

* Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis. Bayi yang baru
saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis
darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil,
melainkan karena aroma (bau) cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja
makan ikan matang. Karena kebersihannya jelas terjaga ketimbang ikan
mentah.

* Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada


kulit bayi.Ini jelas omong kosong. Tak ada kaitan bercak pada kulit
bayi dengan buah stroberi. Yang perlu diingat, jangan makan stroberi
terlalu banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin memang bayi mengalami
infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga timbul
bercak-bercak pada kulitnya.
Ibu Hamil Tidak Menstruasi

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh
dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan
menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-
faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur
10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi,
dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan
sampai wanita mencapai usia 45 - 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan
pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut
menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata
daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari. Panjang daur dapat
bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari
bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi
wanita tersebut.

Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap
bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh
interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan
indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal.
Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut
hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang.
Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak
menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat
berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding
uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina.Periode pengeluaran darah,
dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga
tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh
karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakantanda (walaupun tidak selalu)
bahwa seorang wanita sedang hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan
darah sederhana.

Kondisi sel telur Posisi


Infertilitas dipengaruhi oleh hubungan seksual yang berkualitas, yaitu dilakukan dengan
frekuensi 2-3 kali seminggu, terjadi penetrasi dan tanpa kontrasepsi. Penetrasi adalah
masuknya penis ke vagina sehingga sperma dapat dikeluarkan, yang nantinya akan bertemu
sel telur yang “menunggu” di saluran telur wanita. Penetrasi terjadi bila penis tegang (ereksi).
Oleh karena itu gangguan ereksi (disebut impotensi) dapat menyebabkan infertilitas.
Penetrasi yang optimal dilakukan dengan cara posisi pria di atas, wanita di bawah. Sebagai
tambahan, di bawah pantat wanita diberi bantal agar sperma dapat tertampung. Dianjurkan,
setelah wanita menerima sperma, wanita berbaring selama 10 menit sampai 1 jam bertujuan
memberi waktu pada sperma bergerak menuju saluran telur untuk bertemu sel telur.

Kondisi Reproduksi Pria

Perlu pembaca ketahui bahwa kondisi reproduksi pria meliputi sperma dan seksualitas.
Sperma
Sperma berasal dari kata spermatozoa, yaitu sel kelamin jantan yang memiliki bulu cambuk.
Bentuk sperma mirip kecebong. Sperma dihasilkan oleh testis. Cairan nutrisi sperma berupa
cairan putih, kental, dan berbau khas yang disebut “semen”. Proses pengeluaran semen dan
sperma disebut ejakulasi, sehingga cairannya disebut juga dengan cairan ejakulat.
Pada pemeriksaan cairan ejakulat yang normal didapatkan:

1. Volume: ≥ 2 mililiter.
2. Lama mencair: 60 menit.
3. pH (tingkat keasaman): ≥ 7,2.
4. Kadar spermatozoa: ≥ 20 juta spermatozoa per mililiter.
5. Jumlah spermatozoa total: ≥ 20 juta spermatozoa per ejakulat.
6. Motilitas (pergerakan):
 ≥ 50% motil (grade a dan b)*; atau
 ≥ 25% bergerak progresif (grade a) dalam 60 menit setelah ejakulasi.

1. Vitalitas: spermatozoa hidup ≥ 75%.


2. Sel darah putih: <>

*):
Grade a: pergerakan sperma yang cepat, progresif, biasanya membentuk garis lurus.
Grade b: pergerakan sperma yang lambat, biasanya kurang membentuk garis lurus.
Sperma membawa sifat dari bapak, yang nantinya akan bertemu dengan sel telur yang
membawa sifat dari ibu. Oleh karena itu, kualitas sperma dan sel telur yang baik menjadi
faktor penting dalam kehamilan.
Penyebab Umum Ketidaksuburan Pria

1. Gangguan di daerah sebelum testis (pretesticular)

Gangguan biasanya terjadi pada bagian otak, yaitu hipofisis yang bertugas mengeluarkan
hormon FSH dan LH. Kedua hormon tersebut mempengaruhi testis dalam menghasilkan
hormontestosteron, akibatnya produksi sperma dapat terganggu. Terapi yang bisa dilakukan
adalah dengan terapi hormon.

2. Gangguan di daerah testis (testicular)

Kerja testis dapat terganggu bila terkena trauma pukulan, gangguan fisik, atau infeksi. Bisa
juga terjadi, selama pubertas testis tidak berkembang dengan baik, sehingga produksi sperma
menjadi terganggu. Dalam proses produksi, testis sebagai “pabrik” sperma membutuhkan
suhu yang lebih dingin daripada suhu tubuh, yaitu 34–35 °C, sedangkan suhu tubuh normal
36,5–37,5 °C. Bila suhu tubuh terus-menerus naik 2–3 °C saja, proses pembentukan sperma
dapat terganggu. Oleh karena itu, hindari memakai celana dalam atau celana panjang yang
ketat. Usahakan tidak mengenakan celana dalam waktu tidur untuk menjaga suhu di bagian
tubuh tersebut tetap sejuk. Janganlah merokok, karena penelitian menunjukkan bahwa
perokok memiliki jumlah sperma lebih sedikit dibandingkan pria yang tidak merokok. Jangan
mengonsumsi alkohol karena dapat mempengaruhi fungsi liver, yang pada gilirannya dapat
menyebabkan peningkatan estrogen. Jumlah estrogen yang tinggi dalam tubuh akan
mempengaruhi produksi sperma. Usaha lain untuk meningkatkan kualitas dan jumlah sperma
adalah mengkonsumsi suplemen alami. Asam amino L-carnitine (ditemukan dalam daging
merah dan susu) dan L-arginine (terdapat dalam kacang-kacangan, telur, daging, dan wijen)
berkhasiat meningkatkan mutu sperma.

3. Gangguan di daerah setelah testis (posttesticular)


Gangguan terjadi di saluran sperma sehingga sperma tidak dapat disalurkan dengan lancar,
biasanya karena salurannya buntu. Penyebabnya bisa jadi bawaan sejak lahir, terkena infeksi
penyakit -seperti tuberkulosis (Tb)-, serta vasektomi yang memang disengaja.
4. Gangguan lain

Gangguan lain yang cukup sering kejadiannya adalah pelebaran pembuluh darah atau varises.
Varises pada pembuluh darah yang menyuplai testeis disebut varicocele. Akibatnya, darah
kotor yang seharusnya dibawa ke atas untuk dibersihkan, turun lagi dan mengendap di testis.
Darah kotor yang mengendap mengandung zat-zat yang melemahkan sperma, seperti
adrenalin dan sebagainya.

Penyebab Lain

1. Kelainan Kekebalan Tubuh

Kekebalan tubuh berguna melawan benda asing atau kuman penyebab infeksi yang masuk ke
dalam tubuh. Janin juga dilindungi dengan kekebalan ini agar berkembang baik. Kekebalan
tubuh diperankan oleh antibodi. Antibodi bisa menyerang kuman (benda asing) karena ada
antigen pada kuman tersebut. Jadi, antigen berperan sebagai “tanda pengenal” agar kuman
dapat dikenali antibodi, baru kemudian antibodi dapat menghancurkannya. Akan tetapi, pada
beberapa wanita terdapat kelainan adanya antibodi antisperma, akibatnya antibodi tersebut
menghancurkan sperma yang masuk sehingga pembuahan gagal terjadi. Pada beberapa pria,
juga terdapat kelainan berupa antibodi yang dimilikinya menyerang sperma karena sperma
dianggap sebagai benda asing sehingga sperma menjadi berkualitas jelek alias tidak mampu
membuahi sel telur. Pada dasarnya, wanita tidak memiliki unsur antigen, seperti halnya pada
sperma atau komponen plasma semen. Namun, pada saat wanita mulai berhubungan seksual
dengan pria, dalam tubuhnya akan terbentuk antibodi antisperma terhadap antigen sperma.
Pada tingkat tertentu antibodi masih dapat ditembus oleh sperma yang bagus kualitasnya dan
dapat mengakibatkan kehamilan.

2. Infertilitas Sebagai Komplikasi Penyakit Lain


Penyakit-penyakit yang berkomplikasi infertilitas, antara lain: penyakit genetik, kencing
manis (diabetes mellitus), penyakit kelenjar gondok, kelainan hormon, dan obesitas
(kegemukan).
Pengobatan Bagi Pasangan Infertil

Bagi pasangan yang ingin dikaruniai keturunan, hendaknya senantiasa berdoa kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, berikhtiar, dan bertawakkal. Berusaha dengan penuh kesabaran, karena
Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
Usaha- usaha yang Dianjurkan untuk Memperoleh Keturunan

1. Berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terutama dengan banyak-banyak beristigfar.


2. Sabar, optimis, dan komunikasi yang baik antar suami-istri untuk memutuskan suatu
terapi.
3. Berperilaku hidup sehat, meliputi:
1. Diet (pola makan) yang sehat
 Jumlah asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal.
 Karbohidrat kompleks merupakan pilihan dan diberikan secara terbagi dan
seimbang, sehingga tidak menimbulkan puncak glukosa darah yang tinggi setelah
makan.
 Mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut.
2. Latihan jasmani

 Latihan jasmani teratur dapat memperbaiki kendali glukosa darah, serta


mempertahankan atau menurunkan berat badan.
 Latihan jasmani yang dianjurkan adalah dikerjakan sedikitnya selama 150
menit/minggu dengan latihan aerobik sedang (50—70% denyut jantung
maksimal*), atau 90 menit/minggu dengan latihan aerobik berat (mencapai
denyut jantung >70% maksimal). Latihan jasmani dibagi menjadi 3-4 kali
aktivitas per minggu.
*) Denyut jantung maksimal: 220-umur: contoh: seseorang berumur 50 tahun,
denyut jantung maksimalnya adalah 220-50=170 denyut/menit.
Itulah beberapa mitos yang sering kita dengar di masyarakat. Semoga dengan postingan
tersebut kita mendapatkan sedikit tambahan pengetahuan mengenai mitos dan fakta.
Terimakasih.

Sumber :

http://boraerlisnawatysirait.blogspot.com/2012/06/mitos-mitos-kehamilan.html

Anda mungkin juga menyukai