Anda di halaman 1dari 16

DISTOSIA BAHU

NAMA: MAHESA KORELA


NIM: 184210440
A. PENGERTIAN DISTOSIA BAHU

Distosia bahu merupakan kegawat daruratan


obstetric karena terbatasnya waktu persalinan, terjadi
trauma janin,dan kompikasi pada ibunya, kejadiannya
sulit diperkirakan setelah kepala lahir, kepala seperti
kura-kura dan persalinan bahu mengalami kesulitan.
B. PERVALENSI DISTOSIA BAHU

Angka kejadian distosia bahu sebesar 0,2-


0,3 % dari seluruh persalinan pervaginal
presentasi kepala.Apabila distosia bahu
didefenisikan sebagai jarak waktu antara
lahirnya kepala dengan lahirnya badn bayi
lebih dari 60 detik,maka insideninya
menjadi 11%.
C. ETIOLOGI

Faktor-faktor penyebab distosia bahu :

1. Kehamilan Posterm.
2. Paritas wanita hamil dengan diabetes melitus.
3. Wanita – wanita yang habitus indolen.
4. Anak – anak yang berikutnya selalu lebih besar dari anak
terdahulu.
5. Orang tua yang besar
6. Eritroblastosis
D. KOMPLIKASI DISTOSIA BAHU

N Pada Ibu Pada Janin


O
1 Dislokasi tulang servikalis yang Fraktur tulang
. fatal akibat melakukan tarikan (klavikula dan
dan putaran pada kepala dan humerus)
leher.

2 Perdarahan akibat laserasi jalan


. lahir
Cedera pleksus
3 Atonia uteri brakhialis
.
4 Terjadi Robekan di perineum Hipoksia (Menyebabkan
. derajat III atau IV kerusakan mekanik di
5 Rupture uteri otak)
.
E. FAKTOR RISIKO DISTOSIA BAHU

Bayi cukup bulan pada umumnya memiliki ukuran bahu


yang lebih besar dari kepalanya,sehingga mempunyai
risiko terjadinya distosia bahu.Pada bayi
makrosomia,perbedaan ukuran tersebut lebih besar,
dibanding bayi- bayi tanpa makrosomia,sehingga ibu
hamil dengan bayi makrosomia lebih
berisiko.Keadaan/kondisi berikut dapat berpeluang
terjadinya distosia bahu :
• Kelainan bentuk panggul
• Diabetes gestasional
• Kehamilan postmature
• Riwayat persalinan dengan distosia bahu
• Ibu yang pendek.
F. PENCEGAHAN DISTOSIA BAHU

1. untuk dilakukannya bedah cecar pada persalinan vaginal


beresiko tinggi,janin luar biasa besar (>5 kg),janin sangat
besar (>4,5 kg) dengan ibu diabetes,janin besar (>4 kg)
degan riwayat distosia bahu pada persalinan
sebelumnya,kala 11 yang memanjang dengan janin besar.
2. Identifikasi dan obati diabetes pada ibu
3. Selalu siap bila sewaktu-waktu terjadi distosia bahu
4. Kenali adanya distosia seawall mungkin,upaya
mengejan,menekan suprapubis atau fundus,dan traksi
berpotensi meningkat kan resiko pada janin
5. Perhatikan waktu dan segera minta pertolongan begitu
distosia diketahui.Bantuan diperlukan untuk membuat posisi
McROberts,pertolongan persalinan,resusitasi bayi,dan
tindakan anestesia (bila perlu).
G. PROGNOSIS

• Kesukaran dapat terjadi karena kepala yang besar atau kepala


yang lebih keras (pada post maturitas) tidak dapat memasuki
pintu atas panggul atau karena bahu yang lebar sulit melalui
rongga panggul.
• Apabila kepala anak sudah lahir tetapi kelahiran bagian-bagian
lain macet karena lebarnya bahu, janin dapat meninggal akibat
asfiksia. Menarik kebawah terlalu kuat dalam pertolongan
melahirkan bahu yang sulit dapat berakibat perlukaan pada
brokhialis & muskulus sternoleidomastoidelis.
H. PENANGANAN DISTOSIA BAHU

1. Minta bantuan asisten atau segera cari bantuan


2. Jangan lakukan tarikan atau dorongan sebelum
memastikan bahwa bahu posterior sudah masuk ke
panggul karena bahu posterior yang belum melewati
PAP akan semakin sulit dilahirkan bila dilakukan tarikan
kepala.
3. Untuk mengendorkan ketegangan yang menyulitkan
bahu posterior masuk panggul tersebut,dapat dilakukan
episiotomy yang luas,dengan posisi McRobert,atau
posisi dada-lutut.
4. Jangan lakukan dorongan pada fundus karena hanya
akan mempersulit kelahiran bahu dan dapat
menyebakan rupture uteri
5. Pastikan penolong mengetahui bahwasannya
dalam pertolongan persalinan dengan distosia
bahu bahwasannya kompetensi dan kemampuan
penolong maupun asisten serta waktu
menentukan keberhasilan pertolongan persalinan
dengan distosia bahu
6. Setelah kepala lahir akan terjadi penurunan Ph
arteria umbilikalis dengan laju 0,04
unit/menit.Dengan demikian jika bayi tidak
mengalami hipoksia tersedia waktu antara 4-5
menit untuk melakukan manuver melahirkan bahu
sebelum terjadi cedera hipoksia pada otak.
I. PERTOLONGAN PERSALINAN DENGAN DISTOSIA BAHU

DIAGNOSA
Hentikan traksi pada kepa,segera memanggil bantuan
 
• Manuver McRobert

(Posisi McRobert,Episiotomi bila perlu,tekanan suprapubik,tarikan


kepala)
•  Manuver Rubin

Posisi tetap McRobert,rotasikan bahu,tekanan suprapublik,tarikan


kepala)
 
Lahirkan bahu posterior,atau posisi merangkak,atau manuver
wood
1. Langkah Pertama(Manuver McRobert)

a. Posisikan ibu dalam posisi McRobert, yaitu ibu


telentang,memfleksikan kedua paha sehingga lutut menjadi sedekat
mugkin ke dada,dan rotasikan kedua kaki kea rah luar (Abduksi).
b. Lakukan episiotomy yang cukup lebar ,hal ini akan mempermudah
bahu posterior melewati promontorium dan masuk kedalam panggul.
c. Lakukan tarikan pada kepala janin ke arah posterokaudal dengan
mantap,hal ini akan melahirkan bahu anterior.Hindari tarikan yang
berlebihan hal ini dapat menyebabkan cedera pleksus brakhialis.
d. Setelah bahu anterior lahir,selanjutnya sama dengan pertolongan
persentasi kepala.
2. Langkah Kedua (Manuver Rubin

a. Apabila bahu dalam anteroposterior perlu diubah menjadi posisi oblik


atau transversa untuk memudahkan melahirkannya,jangan lakukan
putaran pada kepala atau leher bayi untuk mengubah posisi
bahu.Mengubah posisi bahu dapat dilakukan dengan cara memutar
bahu secara langsung atau melakukan tekanan suprapubik kea rah
dorsal
b. Masih dalam posisi McRobert masukkan tangan pada bagian posterior
vagina,tekanlah bagian daerah ketiak bayi sehingga bahu berputar
menjadi posisi oblik atau transversa.
c. Ketika dilakukan penekanan suprapubikpada posisi punggung janin
anterior akan membuat bahu lebih abduksi,sehingga diameternya
mengecil.Dengan bantuan tekanan suprasimfisis kea rah
posterior,lakukan tarikan kepala kea rah posterokaudal dengan mantap
untuk melahirkan bahu anterior.
3. Ketiga (Melahirkan bahu posterior,posisi merangkak,atau
manuver wood)
a. Untuk melahirkan bahu posterior pertama-tama lakukanlah
identifikasi dulu posisi punggung bayi
b. Masukkan tangan penolong yang bersebrangan dengan
punggung bayi(punggung kanan berarti tangan
kanan,punggung kiri berarti tangan kanan) ke vagina
c. Temukan bahu posterior,telusuri lengan atas dan buat lah sendi
sikumenjadi fleksi (bisa dilakukan dengan fossa
kubiti).Peganglah lengan bawah dan buatlah gerakan mengusap
kea rah dada bayi.Hal ini menyebabkan bahu posterior lahir dan
memberi ruang bagi bahu anterior untuk ke bagian bawah
simpisi.
d. Dengan bantuan tekanan suprasimfisis ke arah
posterior,lakukan tarikan kepala kea rah posterokaudal
dengan mantap untuk melahirkan bahu posterior.
e. Manuver Wood dilakukan dengan menggunakan 2 jari
dari tangan yang brsebrangan dengan punggung
bayi(punggung kanan berarti tangan kanan,punggung kiri
berarti tangan kiri) yang diletakkan dibagian depan bahu
posterior.Bahu posterior dirotasi 180 derajat.
f. Dengan begitu,bahu posterior akan berubah menjadi
bahu anterior dan posisinya berada dibawah arkus
pubis,sedangkan bahu anterior memasuki PAP dan
berubah menjadi bahu posterior.Dengan seperti itu bahu
anterior akan mudah untuk dilahirkan.
f. Setelah melakukan prosedur pertolongan
distosia bahu,tindakan selanjutnya adalah
melakukan proses dekontaminasi dan
pencegahan infeksi pasca tindakan serta
perawatan pasca tindakan.
g. Perawatan pasca tindakan termasuk menuliskan
laporan di lembar catatan medic dan
memberikan konseling pasca tindakan.

Anda mungkin juga menyukai