Anda di halaman 1dari 24

KOMPLIKASI/

PENYULIT PADA MASA


NIFAS

EKLAMPSIA POST PARTUM


MATA KULIAH: ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS KOMPLEKS
Dosen Pengajar : Yudi Ardiana , S.ST.M.Kes
KELOMPOK I

Wahyu Ika Purnami 113420063


Andriyani Dahlia P. 113420002
Hidayaturrahmi 113420025
Ika Rezky P. 113420030
Rizkania Afwati 113420043
Verwati 113420061
Sulhiati 113420059
Rizki Intan Novita 113420044
Eka Puspa Dewi 113420016
Rohyatul Aini 113420045
Heni Rosedian 113420024
 
Latar Belakang

Pre eklampsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan


mortalitas maternal perinatal. Sampai dengan saat ini, pre eklampsia
masih merupakan “ disease of theory”, tidak ada satupun teori yang
dianggap benar .
Pendahuluan
•Insiden preeklamsia ditemukan pada 3,9 % dari seluruh kehamilan

•WHO menyatakan preeklampsia mempengaruhi 7% - 10% kehamilan di


Amerika Serikat ( Preeclampsia foundation, 2013).

•Insiden preeklampsia di Indonesia 6%-8% dari seluruh kehamilan


Angka kematian maternal akibat PE berkisar 9,8 % - 25% ( Kementrian
kesehatan RI, 2013 )
DEFINISI EKLAMPSIA

Eklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan
kejang sebelum, selama, atau setelah persalinan. Kondisi serius ini selalu didahului
dengan preeklamsia sebelumnya. Eklampsia post partum merupakan komplikasi
serius pada masa nifas. Meski jarang terjadi, eklampsia post partum adalah kondisi
yang berbahaya karena dapat membuat ibu nifas mengalami kejang dan hilang
kesadaran.

Eklampsia didefinisikan sebagai terjadinya kejang dan / atau koma yang tidak
dapat dijelaskan selama kehamilan atau setelah melahirkan pada pasien dengan tanda
dan gejala preeklampsia
BERDASARKAN SAAT TIMBULNYA SERANGAN , EKLAMPSI
DIBEDAKAN MENJADI :

● Eklampsia gravidarum (antepartum),


● Eklampsia partuirentum (intrapartum), dan
● Eklampsia puerperale (postpartum)
Gejala Pre-Eklampsia?
Tekanan darah yang semakin
tinggi
Sakit kepala yang semakin parah

G E J A LA
Mual dan muntah
Sakit perut terutama pada bagian
perut kanan atas
Tangan dan kaki membengkak
Gangguan penglihatan
Frekuensi dan jumlah urin yang
berkurang (oligouria)
Peningkatan kadar protein di urin
PRINSIP DASAR

WANITA HAMIL ATAU


WANITA HAMIL ATAU
BARU MELAHIRKAN
BARU MELAHIRKAN
MENDERITA KEJANG
MENGELUH NYERI
ATAU KEHILANGAN
KEPALA HEBAT ATAU
KESADARAN/KOMA
PENGLIHATAN
KABUR
Pola makan kurang baik
Faktor genetik

FAKTOR
penurunan volume PENYEBAB
cairan intravaskuler

“Hingga kini, penyebab pre eklampsia dan


eklampsia secara umum belum diketahui
pasti.”
• KEJANG DAPAT TERJADI
EKLAMPSI TANPA TERGANTUNG BERAT
DAN RINGANNYA HIPERTENSI
A • SIFAT KEJANG TONIK-KLONIK
(JENIS KEJANG YG
MELIBATKAN SELURUH
TUBUH)
• KOMA TERJADI SETELAH
KEJANG DAN DAPAT
BERLANGSUNG LAMA
BAHAYA EKLAMPSIA POST
PARTUM

Jika kejang terus berlanjut, akan terjadi Kerusakan organ,


Stroke dan bahkan Kematian.
Kejang eklampsia dapat terjadi sekali atau berulang kali.
Namun, ada 2 fase kejang yang bisa terjadi saat mengalami eklampsia, yaitu :

Fase pertama; Pada fase ini, kejang akan terjadi selama 15-20 detik disertai dengan kedutan
pada wajah, kemudian dilanjutkan dengan munculnya kontraksi otot di seluruh tubuh.

Fase kedua; dimulai pada rahang, kemudian bergerak ke otot muka, kelopak mata, dan
akhirnya menyebar ke seluruh tubuh selama 60 detik. Pada fase kedua, kejang eklamsia akan
membuat otot kontraksi dan rileks secara berulang-ulang dalam waktu yang cepat.
PENILAIAN KLINIK

TEKANAN DARAH
MENINGKAT HIPERTENSI
(≥140/90 mmHg) KRONIK

HAMIL <20
•NYERI KEPALA MINGGU SUPERIMPOSED
•GANGGUAN PREEKLAMPSIA
PENGLIHATAN
•HIPERFLEKSIA
•PROTEINURIA
•KOMA

KEJANG (+) EKLAMPSIA


HAMIL >20
MINGGU
PRE EKLAMPSIA
KEJANG (-)
PRE EKLAMPSIA
BERAT
PENGELOLAAN
PRE EKLAMPSI SECARA UMUM
 JIKA DIASTOLIK > 110 mmHg, BERIKAN ANTI HIPERTENSI SAMPAI
DIASTOLIK ANTARA 90-100 mmHg
 PASANG INFUS RINGER LAKTAT/ASERING
 UKUR KESEIMBANGAN CAIRAN
 KATERISASI URIN
 JIKA JUMLAH URIN <300 ML/JAM , MAKA PANTAU EDEMA PARU
 PENGAWASAN
 OBSERVASI TANDA VITAL TIAP 1 JAM
 LAKUKAN UJI PEMBEKUAN DARAH
PENGELOLAAN KEJANG

1. ANTI KONVULSAN

2. PERLENGKAPAN PENGELOLAAN
KEJANG SIAP PAKAI

3. LINDUNGI DARI TRAUMA

4. ASPIRASI MULUT DAN TENGGOROKAN

5. BARINGKAN PADA SISI KIRI,


TRENDELENBURG

6. OKSIGEN 2-4 LITER/ MENIT


MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSI DAN
EKLAMPSI

ALTERNATIF • MgSO4 4 g/IV sebagai larutan 40% selama 5 menit


DOSIS AWAL • Segera dilanjutkan dengan MgSO4 40% 6 gram dalam
larutan Ringer Asetat/ Ringer Laktat selama 6 jam.
• Jika kejang berulang setelah 15 menit, berikan MgSO4 40%
2 gram IV selama 5 menit

DOSIS • MgSO4 40% 1 gram / jam melalui infus Ringer Asetat/


PEMELIHARAAN Ringer Laktat yang diberikan sampai 24 jam post partum
Alternatif II dosis awal MgSO4 40% 4 gram IV selama 5 menit
Dosis Pemeliharaan Diikuti dengan MgSO4 40% 6 gram IM (dalam spuit yg sama )
Pasien akan merasa agak panas pada saat pemberian MgSO4

Sebelum pemberian Frekuensi nafas minimal 16x per menit


MgSO4 ulangan, Refleks Patella (+)
lakukan pemeriksaan Urin minimal 30 ml / jam dalam 4 jam terakhir

Hentikan pemberian Refleks patella (-), brad ipnea (<16x per menit)
MgSO4 , jika : Urin < 30 ml per jam pada hari ke 2
Siapkan antidotum Jika terjadi henti nafas :
Bantu pernafasan dengan ventilator
Berikan kalsium glukonas 1 gram (20 l dalam larutan 10 %) IV
perlahan sampai pernafasan mulai lagi
Pengelolaan Antihipertensi :

● Obat pilihan adalah Nifedipin yang diberikan 5-10 mg oral yang


dapat diulang sampai 8x dalam 24 jam
● Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan
5 mg Nifedipin sublingual
● Labetolol 10 mg oral, jika respons tidak membaik setelah 10
menit, berikan lagi Labetolol 20 mg oral .
PERAWATAN EKLAMPSIA
POST PARTUM
● ANTI KONVULSAN DITERUSKAN SAMPAI 24 JAM
POST PARTUM / KEJANG TERAKHIR

● ANTI HIPERTENSI JIKA TEKANAN DIASTOLIK > 110


mmHg

● PEMANTAUAN JUMLAH URIN


PENCEGAHAN

MENGKONSUMSI DETEKSI DINI,


ASPIRIN DOSIS RENDAH, MELAKUKAN KONTROL
KALSIUM , DAN BERKALA,
SUPLEMEN TAMBAHAN MENERAPKAN GAYA
LAINNYA HIDUP SEHAT, DAN
PENANGANAN CEPAT -
(RESEP DOKTER) TEPAT
LEAFLET
Pencegahan Eklampsia?

Beberapa langkah berikut bisa dilakukan untuk


menurukan risiko terjadinya eklampsia.
Tandai dan Kenali
 Melakukan kontrol berkala
Kontrol berkala selama kehamilan perlu Eklampsia Pasca
dilakukan agar deteksi dini dan
pengendalian hipertensi serta preeklampsia
Melahirkan
bisa dilakukan.
Kelompok 1  Mengonsumsi aspirin dosis rendah,
Aspirin dalam dosis rendah mungkin akan
diberikan dokter sesuai dengan kondisi ibu
1. Wahyu Ika Purnami hamil.
 Menerapkan gaya hidup sehat
2. Andriyani Dahlia P. Menerapkan gaya hidup sehat, seperti
menjaga berat badan ideal dan berhenti
3. Eka Puspa Dewi
merokok.
4. Hidayaturrahmi  Mengonsumsi suplemen tambahan Untuk
Suplemen dengan arginin dan vitamin juga
5. Rizki Intan Novita diduga dapat menurunkan risiko eklamsia. Pasien, Keluarga & Pengunjung
6. Rohyatul Aini
Mahasiswi
7. Sulhiati Informasi lebih lanjut Program Studi S-1 Penidikan Lintas
8. Verawati
Jika anda menginginkan lebih banyak informasi Program STIKES Hamzar
9. Baiq Nurul Hikmah terkait ini, silahkan bertanya dengan staff di Lombok Timur
ruangan atau kepala ruangan.
10.Baiq Erni Herawati 2020
11. Ika Rezki P.
Bahaya dari eklampsia? Apa yang bisa dilakukan setelah selesai
Apa itu Eklampsia Pasca melahirkan?
Jika terus berlanjut, akan muncul Kejang,
Melahirkan ?
Kerusakan organ, Stroke dan bahkan Kematian.

Esklampsi adalah komplikasi sesudah persalinan Kejang eklamsia dapat terjadi sekali atau berulang  Ikuti anjuran Dokter/Bidan untuk langkah2
yang ditandai tekanan darah tinggi dan kejang. kali. Namun, ada 2 fase kejang yang bisa terjadi penanganan dirumah selama seminggu setelah
Kondisi serius ini selalu di dahului dengan saat mengalami eklampsia, yaitu: pulang
preeklamsia sebelumnya dan resiko tinggi terjadi  Buat jadwal kapan harus kontrol berkala
selama 28 hari setelah hari H persalinan berlalu.  Fase pertama; Pada fase ini, kejang akan terjadi  Waspada dengan gejala yang dapat muncul ketika
selama 15-20 detik disertai dengan kedutan sudah pulang dari RS
pada wajah, kemudian dilanjutkan dengan  Simpan nomer kontak RS/Puskemsas/dokter
Gejala Pre-Eklampsia? keluarga/Bidan Polindes terdekat
 Tekanan darah yang semakin tinggi munculnya kontraksi otot di seluruh tubuh.
 Sakit kepala yang semakin parah Pemeriksaan Penunjang yang perlu dilakukan?
 Mual dan muntah  Fase kedua; dimulai pada rahang, kemudian
 Sakit perut terutama pada bagian perut kanan bergerak ke otot muka, kelopak mata, dan  Cek rutin tekanan darah
atas
akhirnya menyebar ke seluruh tubuh selama 60  Tes darah, untuk mengetahui jumlah sel darah secara
 Tangan dan kaki membengkak
 Gangguan penglihatan detik. Pada fase kedua, kejang eklamsia akan keseluruhan
 Frekuensi dan jumlah urin yang berkurang membuat otot kontraksi dan rileks secara
(oligouria) berulang-ulang dalam waktu yang cepat.  Tes urin, untuk memeriksa keberadaan dan kadar protein
 Peningkatan kadar protein di urin di urin

 Tes fungsi hati, untuk mendeteksi kerusakan fungsi hati


Penyebab Pre-Eklampsia?
 Tes fungsi ginjal, termasuk ureum dan kreatin, untuk
“Hingga kini, penyebab postpartum pre-eklampsia
Jika ada gejala Kejang, Segera Bawa!! ke mengetahui kadar kreatin di ginjal dan mendeteksi
belum diketahui pasti.”
Puskesmas / Fasilitas Pelayanan Kesehatan adanya kerusakan ginjal
Namun, beberapa ahli menduga sejumlah faktor Terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
pemicu antara lain;

 penurunan volume cairan intravaskuler

 faktor genetik

 pola makan kurang baik.


DO YOU HAVE
QUESTIONS?

THANKS
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai