PREEKLAMSIA
Disusun oleh :
Kemaladewi Yulianti 1215194
Nila Meilani 1215151
Ezra Artur S 1215073
Edo Liawandi 1215047
Jesica 1215121
Pembimbing:
Dr. Dr. Roni Rowawi, SpOG (K)
Hipertensi
Gestasional
Preeklamsi &
Hipertensi Eklamsi
Penyulit
Kehamilan Hipertensi
Preeklamsi
Kronis
Hipertensi
Kronis
Hipertensi dalam
Kehamilan
Hipertensi dalam
Kehamilan
Hipertensi
Preeklamsi
Eklamsi superimposed Hipertensi Kronis
Gestasional
Hipertensi Kronis
TD sistolik Kriteria Proteinuria TD 140/90
140 atau Preeklamsia awitan baru mmHg sebelum
diastolik 90 Kejang bukan 300mg/24jam kehamilan atau
mmHg penyebab lain pada terdiagnosis
ditemukan perempuan sebelum
pertama kali hipertensif, kehamilan 20
saat hamil tetapi tidak minggu, tidak
Proteinuria (-) ditemukan disebabkan
TD kembali ke proteinuria penyakit
normal sebelum sebelum trofoblastik
12 minggu kehamilan 20 gestasional
pascapartum minggu ATAU
Diagnosis akhir Peningkatan Hipertensi
hanya dapat mendadak pertama kali di
dibuat proteinuria / diagnosis
pascapartum TD / trombosit setelah
Mungkin <100.000/UL kehamilan 20
memiliki gejala pada minggu dan
atau tanda lain perempuan menetap
preeklamsia, hipertensi dan setelah 12
misalnya proteinuria minggu
Tabel 34-2 Penanda Keparahan Penyakit Hipertensi dalam Kehamilan
Nullipara
Usia Maternal
3-10%
Sindrom
Gestasi Multifetal
Metabolik
Hiperhomocysteinem
ia
Etiopatogenesis
Tahap 1
Kesalahan
remodelling
trofoblastik
Gangguan
endovaskuler
Ginjal Genetik
Tahap 2
Diabetes
Sindroma Obesitas
Gangguan
klinis
Kelainan
Imunologis jantung
Etiologi
Vasospasme
- Konstriksi vaskular peningkatan tahanan pembuluh
hipertensi
- Kerusakan sel endotel kebocoran interstisial tempat
lewatnya komponen darah termasuk trombosit dan fibrinogen
tertimbun di subendotel
Aktivasi sel endotel
- Faktor dari plasenta disekresi ke dalam sirkulasi maternal
aktivasi dan disfungsi endotel vaskular
- Peningkatan respon presor peningkatan reaktivitas vaskular
terhadap norepinefrin dan angiotensin II
- Prostaglandin menurun peningkatan sensitivitas terhadap
angiotensin II vasokonstriksi hipertensi
- Nitrat oksida inhibisi sintesis NO meningkatkan tekanan
arteri rerata , menurunkan laju jantung dan membalikan
ketidaksensitifan terhadap vasopresor yang diinduksi
kehamilan
PATOGENESIS
Endotelin
- Vasokonstriktor poten
- Pada preeklamsi kadar ET-1 lebih tinggi
Protein angiogenik dan antiangiogenik
- Soluble Fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt-1) peningkatan
kadar sFlt-1 pada sirkulasi ibu menginaktifkan dan
menurunkan kadar PIGF dan VEGF dalam sirkulasi
disfungsi endotel
- Soluble endoglin (sEng) menghambat isotop TGF- untuk
berikatan dengan reseptor di endotel menurunkan
vasodilatasi yang bergantung nitrat oksida endotelial
Faktor angiogentik dan
antiangiogenik pada wanita
normotensi dan preeklamsi
pada kehamilan. Kedua
faktor divergen secara
signifikan pada 23 sampai
26 minggu.
sFlt = soluble Fms-like
tyrosine kinase 1; PlGF =
placental growth
factor. (Data dari Myatt,
2013.)
PATOFISIOLOGI
Sistem Kardiovaskular
Peningkatan afterload jantung akibat hipertensi
Peningkat Filtrasi
Volume Kreatinin
an glomerul
plasma serum
arteriol us
berkuran meningka
afferen berkura
g t
ginjal ng
Berarapun
derajat
proteinuria
dapat
mendiagnosis
preeklamsia
Ginjal
Penurunan Pembengkak
angiogenik : memblokir
protein bebas an sel Deposit
seluruh atau
membentuk endotel subendotheli
kompleks sebagian
(endotheliosi al homoden
reseptor protein lumen
s kapiler dari protein
antiangiogenik kapiler
dalam sirkulasi glomerulus)
Gambar 34-8 Gambaran skematis yang memperlihatkan
endoteliosis kapiler glomerulus. Kapiler pada glomerulus normal
yang diperlihatkan pada sisi kiri memiliki fenestra endotel yang
lebar, dan pedikel yang menonjol dari podosit memiliki jarak yang
lebar (panah). Ilustrasi pada sisi kanan merupakan ilustrasi
glomerulus yang mengalami perubahan akibat sindrom preeklamsia.
Sel-sel endotel tampak membengkak dan fenestranya menyempit,
pedikel juga menjadi saling berdekatan satu sama lain.
Hepar
Lesi yg lazim ditemukan : daerah perdarahan
periportal di tepi hepar.
Disfungsi sel
endotel
Sebagai respon
Terjadi peningkatan
terhadap hipertensi
tekanan darah
akut dan berat
sistemik mendadak
terjadi regulasi
melebihi kapasitas
serebrovaskular
autoregulasi
berlebihan
serebrovaskular
vasospasme
Manifestasi klinis :
Nyeri kepala dan skotomata hiperperfusi
serebrovaskular yang berpredileksi pada lobus
oksipital
Kejang berlebihnya rangsangan neurotransmitter
(terutama glutamat), depolarisasi jaringan neuron
yang masif, dan potensial aksi
Kebutaan
Edema paru manifestasinya oleh perubahan status
mental yang bervariasi dari kebingungan sampai
koma
Gambar 34-11 Perdarahan fatal akibat hipertensi pada
perempuan primigravida yang mengalami eklamsia
Gambar 34-12 Ilustrasi komposit memperlihatkan lokasi
perdarahan dan ptekiae serebral pada perempuan yang
mengalami eklamsia. Inset memperlihatkan tingkat otak tempat
diambilnya gambar utama
Neuroimaging
CT-scan lesi hipodens terlokalisasi pada
perbatasan substansia alba-grisea,
khususnya di lobus parietalis-oksipitalis
Gangguan penglihatan dan kebutaan
karena keterlibatan lobus oksipitalis/difus
(skotomata, penglihatan kabur, diplopia)
Kebutaan akibat lesi pada retina yang
disebabkan oleh iskemia/infark retina
retinopati Purtscher
Edema serebri menimbulkan gejala
letargi, kebingungan, penglihatan kabur,
hingga koma
Gambar 34-13 MRI pada perempuan Gambar 34-14 MRI kranial yang dilakukan 3
nulipara dengan eklamsia. Tampak lesi hari pascapartum pada seorang perempuan
dengan eklamsia dan sindrom HELLP. Defek
bersinyal tinggi dengan T2-flair pada
penglihatan dan neurologis menetap 1 tahun
berbagai lobus. (Milik Dr. Gerda Zeeman) setelahnya, menyebabkan hendaya dalam
pekerjaan. (Dari Murphy dan Ayazifar, 2005)
Edema Cerebral
13 Tahun pada penelitian di Parkland Hospital, 10
dari 175 wanita dengan eklampsia didiagnosis
dengan Edema Cerebral.
Dengan gejala mulai dari letargi, confusion dan
pandangan kabur, sampai dengan koma.
Perubahan status mental biasanya berhubungan
dengan perubahan yang didapatkan pada MRI dan
CT Scan.
Wanita pada eklampsia sangat rentan terhadap
perubahan tekanan darah yang drastis dan
mendadak yang bisa mengakibatkan
memburuknya edema vasogenik
Sehingga dibutuhkan kontrol pembuluh darah
yang baik
Dari 10 wanita dengan edema cerebral yang difus,
3 diantaranya mencapai koma dan memiliki
gambaran herniasi trans tentorial.
1 dari 3 wanita tersebut meninggal karena
herniasi tersebut.
Sekuele Neurokognitif Jangka
Panjang
Wanita dengan eklampsia menunjukan penurunan
fungsi kognitif dalam kurun waktu 5-10 tahun dari
kehamilan eklampsi
Perfusi Uteroplasental
Perfusi uteroplasental yang terganggu hampir
pasti merupakan penyebab utama dalam tingkat
morbiditas dan mortalitas dari sindroma pre-
eklampsia.
Sehingga pengukuran aliran darah uterus,
intervillous dan plasenta dapat memberikan
informasi yang berguna.
Pengukuran aliran darah arteri uterina digunakan
untuk memperkirakan resistensi dari aliran darah
uteroplacental
Resistensi vaskular diperkirakan dengan
membandingkan gelombang sistolik dan diastolik
Pada plasentasi yang komplit, resistensi pada
aliran darah artery uterina didapatkan menurun,
namun pada plasentasi yang abnormal,
resistensinya tetaplah tinggi.
Pada wanita yang mengalami pre-eklampsia pada
trimester ke-3, hanya 1/3 yang mengalami
abnormalitas pada gelombang arteri uterina.
Pada umumnya gelombang yang tidak normal
berhubungan dengan tingkat keparahan bayi.
Prediksi dan
Pencegahan
Prediksi
Pengukuran berbagai marker biologi, biokimia dan
biofisika pada awal atau selama kehamilan
digunakan untuk mengidentifikasi dari plasentasi
yang salah, terganggunya perfusi plasenta,
aktivasi sel endhotelial dan disfungsi koagulasi.
Saat ini tidak ada tes skrining yang benar-benar
bisa diandalkan, valid dan ekonomis.
Perfusi plasental / resistensi
vaskular
Tes presor provokatif
Tes berguling
Tes latihan isometric
Tes infuse angiotensin 2
Velosimetri Doppler Arteri Uterina
Peningkatan velosimetri pada arteri uterina yang
ditentukan melalui doppler pada 2 trimester awal
Analisis Gelombang Denyut
Kekakuan pada denyut arteri jari merupakan
indicator dari resiko kardiovaskular, yang dapar
berguna dalam prediksi pre-eklampsia
Fungsi Unit Endokrine
Fetal
Beberapa analisa serum yang sudah diajukan
dalam memprediksi pre-eklampsia.
Walaupun begitu, beberapa test tersebut belum
menunjukan keuntungan secara klinis
Test Fungsi Renal
Kadar Asam Urat
Salah satu manifestasi laboratorium paling awal
pada preeclampsia adalah preeclampsia.
Hal itu didapatkan akibat hasil dari berkurangnya
klirens asam urat dari filtrasi glomerular yang
menurun, peningkatan rearbsorpsi tubular, dan
penurunan sekresi.
Disfungsi endotel dan stres oksidatif
menurunkan
insidensi
kejang
Magnesium berulang
Sulfat
menurunkan
Diazpam / angka
Fenitoin kematian ibu
Penanganan Hipertensi
Berat Hydralazine
Dosis awal 5 mg, 5- 10
mg setelah 15-20 menit
sampai target (diastol
90-110mmhg)
Dosis Maksimal 30mg
Labetolol (ES lebih
Pendarahan sedikit)
otak Dosis awal 10 mg,
diikuti 20 mg setelah 10
Hypertensi
menit, 40 80
ve (sampai target)
Hiperten Enchepalop Dosis maks 220 mg
Nifedipin (1st line
athy therapy)
si Dosis awal 10 mg,
Kejang
diulang dalam 30 menit.
CHF Menurunkan tek darah
dengan cepat.
Abruption
Plasenta Diuretic
Tidak digunakan
sebelum pasien
melahirkan. Untuk
mengatasi edema
Hidralazine Labetolol