b. Senggama terputus
C. SUHU BASAL
a.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan
turun kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum
menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesteron menurun.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh,
kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu
tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang memproduksi
progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung
setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila sel telur/ovum
berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi hormon progesteron.
Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.
b. Suhu Basal Sebagai Kontrasepsi
Metode suhu tubuh dilakukan dengan wanita mengukur suhu tubuhnya setiap
hari untuk mengetahui suhu tubuh basalnya. Setelah ovulasi suhu basal ( BBt / basal
body temperature ) akan sedikit turun dan akan naik sebesar ( 0,2 0,4 C ) dan
menetap sampai masa ovulasi berikutnya.
Hal ini terjadi karena setelah ovulasi hormone progesterone disekresi oleh korpus
luteum yang menyebabkan suhu tubuh basal wanita naik, Aturan perubahan suhu:
a)
Mengukur suhu pada waktu yang hampir sama setiap pagi ( sebelum bangkit dari
tempat tidur ) dan mencatat suhu ibu pada kartu yang telah disediakan oleh instruktur
KBA.
b) Memakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk
menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal, rendah. Mengabaikan suhu tinggi
yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
c)
Menarik garis pada 0,05C 0,1Cdi atas suhu tertinggi dari 10 suhu 10 hari tersebut.
Ini dinamakan garis pelindung ( cover line ) atau garis suhu.
d) Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada di atas
garis pelindung tersebut
Catatan :
Jika salah satu dari 3 suhu tersebut di bawah garis pelindung (cover line ) selama
perhitungan 3 hari, ini mungkin tanda bahwa ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari
kehamilan menunggu sampai 3 hari berturu-turut suhu tersebut di atas garis pelindung
sebelum memulai senggama.
Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal ibu. Ibu dapat
berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersenggama sampai hari pertama
haid berikutnya.
c.
Kerugian
1.
Membutuhkan motivasi
2.
3.
Suhu tubuh basal dipengaruhi oleh penyakit, ganggiuan tidur, stress, alcohol dan obatobatan, misalnya aspirin
4.
Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap hari akan
menyebabkan ketidakakuratan suhu tubuh basal
5.
6.
Membutuhkan masa pantang yang lama, karena ini hanyalah mendeteksi pasca
ovulasi.
d. Keuntungan
1.
2.
Membantu wanita yang mengalami siklus tidak teratur dengan cara mendeteksi
ovulasi.
3.
4.
5.
e.
Kontraindikasi
1.
2.
3.
4.
Sang istri sedang sakit atau demam, sehingga suhu basalnya tidak bisa diketahui
secara tepat.
f.
Indikasi
1.
2.
3.
4.
g.
Efek Samping
Pantang yang terlampau lama dapat menimbulkan stress atau frustasi. Hal ini dapat
diatasi dengan pemakaian kondom atau tablet wanita sewaktu senggama.
h. Efektifitas
Daya guna teoritis adalah 15 kehamilan per 100 wanita pertahun. Daya guna
pemakaian adalah 20 30 kehamilan per 100wanita/tahun. Daya guna dapat
ditingkatkan dengan menggunakan pula cara rintangan, misalnya kondom atau obat
spermisida di samping pantang berkala.
D. METODE LENDIR SERVIKS/ METODE OVULASI BILLINGS (MOB)
a.
Pengertian
Metode
berencana
mukosa
serviks atau
alamiah (KBA)
dengan
mengenalimasa
keluarga
menstruasi dengan mengamati lendir serviksdan perubahan rasa pada vulva menjelang
hari-hari ovulasi.
Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir
serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin.
2.
c.
Manfaat
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegahkehamilan yaitu dengan
berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat
bagi wanita yang menginginkan kehamilan.
d. Kelebihan
1.
Mudah digunakan.
2.
3.
e.
Kekurangan
1.
Tidak
efektif
bila
digunakan
sendiri,
sebaiknya
dikombinasikan
dengan
Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya.
3.
4.
f.
Indikasi
1.
Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak teratur,
tidak haid baik karena menyusui maupun pramenopause.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode lain.
7.
8.
Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu pada setiap siklus haid
9.
Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai
tanda dan gejala kesuburan.
g.
Kontraindikasi
1.
Perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya membuat
kehamilan menjadi suatu kondisi risiko tinggi.
2.
3.
4.
5.
h. Efek samping
1.
2.
Pengertian
Metode Amenorea Laktasi (MAL)
atau Lactational
Amenorrhea
Method
(LAM) adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian Air Susu
Ibu
(ASI)
secara
eksklusif,
artinya
hanya
diberikan
ASI
saja
tanpa
Ini adalah metode yang efektif bila kriteria terpenuhi : menyusui setiap 4 jam pada
siang hari, dan setiap 6 jam pada malam hari. Makanan tambahan hanya diberikan 510% dari total.
c.
Kelebihan
1.
Ekonomis.
2.
3.
4.
5.
6.
d. Kekurangan
1.
2.
3.
tidak sepenuhnya efektif, harus memenuhi criteria, tidak melindungi dari PMS
e.
Indikasi
Metode Amenorea Laktasi (MAL)
dapat
digunakan
olehwanita yang
ingin
2.
3.
f.
1.
2.
3.
Wanita yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam.
4.
5.
6.
Wanita yang
antimetabolisme,
8.
g.
Efek samping
1.
Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
2.
Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS
3.
F. SISTEM KELENDER
a.
Pengertian
Metode
berkala adalah
b. Cara kerja
Prinsip metode pantang berkala ini adalah tidak melakukan senggama pada
masa subur yaitu pertengahan siklus haid atau ditandai dengan keluarnya lendir encer
dari liang vagina. Untuk menghitung masa subur digunakan rumus siklus terpanjang
dikurangi 11 hari dan siklus terpendek dikurangi 18 hari. Dua angka yang diperoleh
merupakan range masa subur. Dalam jangka waktu subur tersebut harus pantang
sanggama, dan diluarnya merupakan masa aman. Sebagai contoh, jika seorang wanita
mempunyai siklus haid dari hari ke 28 sampai hari ke 36, maka perhitungannya adalah
28-18=10, dan 36-11=25. Maka konsepsi dapat terjadi hari ke 10 hingga hari ke 25 daur
haid, sehingga masa aman adalah hari pertama sampai hari ke 9 daur haid.
c.
Manfaat
Metode
berkala dapat
kalender atau pantang
mencegah kehamilan.
Dapat
bermanfaat
berkala dapat
Sebagai
digunakan
alat
oleh
para
pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan seksual saat masa
subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.
d. Keuntungan
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Kontrasepsi dengan
menggunakan metode
kalender dapat
menghindari
7.
8.
e.
Keterbatasan/kekurangan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender ataupantang berkala ini
juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1.
2.
3.
4.
Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5.
6.
7.
f.
Indikasi
1.
Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak teratur,
tidak haid baik karena menyusui maupun pramenopause.
2.
3.
4.
5.
Perempuan dengan alasan kesehatan tertentu antara lain hipertensi sedang, varises,
disminorea sakit kepala sedang atau hebat, mioma uteri, endometritis, kista ovarii,
anemia defisiensi besi, hepatitis virus, malaria, trombosis vena dalam, atau emboli paru.
6.
Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode lain.
7.
8.
Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu setiap siklus haid.
9.
Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai
tanda dan gejala kesuburan
g.
Kontraindikasi
1.
Perempuan dengan umur, paritas atau masalah kesehatan yang membuat kehamilan
menjadi suatu kondisi resiko tinggi.
2.
3.
4.
Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama waktu
tertentu dalam siklus haid
5.
G. METODE SIMPTOTHERMAL
a.
Pengertian
Metode simptothermal merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA)
yang
mengidentifikasi masa
simptothermal mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa serviks. Tetapi
ada teori lain yang menyatakan bahwa metode ini mengamati tiga indikator kesuburan
yaitu perubahan suhu
basal
serviksdan
Metode
simptothermal digunakan
sebagai
c.
Kontraindikasi
1.
Tidak ada komitmen antara pasangan suami istri untuk menggunakan metode
simptothermal.
2.
Wanita yang tidak dapat mengamati hari suburnya karena sifatwanita itu sendiri atau
alasan lain.
3.
Wanita yang ragu apakah dia mampu tidak melakukanhubungan seksual tanpa
alat kontrasepsi barier
minimal
10
hari
setiap
bulan
atau
menerapkan
5.
d. Keuntungan
1.
Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi yang
dibutuhkan.
2.
Aman.
3.
Ekonomis.
4.
5.
6.
Tidak memerlukan tindak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah belajar metode
simptothermal dengan benar.
e.
Keterbatasan
1.
Tidak
cocok
digunakan
mempunyai bayi,
berpenyakit,
3.
4.
f.
Efek samping
1.
2.
Persoalan timbul bila terjadi kegagalan kehamilan karena data-data yang menunjukan
timbulnya kelainan-kelainan janin sehubungan dengan terjadinya fertilisasi oleh
spermatozoa dan ovum yang berumur tua/ terlalu matang.
H. SENGGAMA TERPUTUS
a.
ini
adalah
tidak
membutuhkan
biaya,
alat
maupun
persiapan. kekurangannya adalah dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pria
dan penggunaan cara ini dapat menimbulkan neurasteni.
b. Manfaat Kontrasepsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat
dalam.
9.
EFEKTIF : Bagi wanita yang suami atau pasangannya mampu mengontrol waktu
ejakulasi.
c.
Indikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
d. Kontraindikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.