• Bila hanya sampai vagina bagian atas kolpaporeksis. • Menurut cara terjadinya : – Spontan : pada uterus yang utuh. Faktor yg mempengaruhi : terjadi peregangan berlebihan segmen bawah uterus. – Iatrogenik/traumatik – Adanya jaringan parut • Gejala : adanya tanda ruptura uteri membakat (imminens); gelisah, pernapasan & nadi cepat, nyeri terus menerus di perut bawah, terdapat lingkaran retraksi (Bandl). • Prognosis : buruk Faktor penyebab ruptur uteri spontan : • 42 % oksitosin • 40 % CPD • 31 % grandemultipara • 18 % solusio plasenta Jenis ruptur uteri : • RU kompleta : peritoneum pada permukaan uterus ikut robek. • RU inkompleta : peritoneum pada permukaan uterus tidak ikut robek. GEJALA RUPTURA UTERI Gejala-gejala ruptura uteri imminens: 1. Gelisah 2. Nadi dan pernafasan menjadi cepat 3. Nyeri terus-menerus pada perut bagian bawah Gejala ruptura uteri : 1. Penderita merasa sakit sekali 2. Kolaps dan jatuh syok 3. Ruptura kompleta : darah mengalir pervaginam & ke rongga perut, janin sebagian atau seluruhnya keluar dari uterus, kadang-kadang terdapat robekan vagina dan teraba usus. 4. Ruptura inkompleta : perdarahan berkumpul di bawah peritoneum atau mengalir keluar pervaginam, janin tetap dalam uterus. PENANGANAN • Pencegahan terjadinya ruptur dengan melakukan pemantauan & pimpinan persalinan yang baik. • Lakukan pengawasan lebih ketat pada pasien dengan riwayat seksio sesarea persalinan harus di RS, kala II tidak boleh berlangsung lama. Seksio sesarea klasik risiko lebih tinggi, sebaiknya lakukan seksio ulang. • Bila risiko lebih tinggi, lakukan SC elektif pada usia kehamilan > 37 minggu. • Bila terjadi ruptura uteri laparotomi sesegera mungkin • TERIMA KASIH