Anda di halaman 1dari 11

Uterotonika / Oksitosik

 Oksitosik
adalah obat yang merangsang kontraksi uterus

Obat yang bermanfaat oksitosik :


1. Oksitosin dan derivatnya
2. Alkaloid ergot dan derivatnya
3. Prostaglandin semisintetik (tipe E dan F)

Obat-obat tersebut memperlihatkan respon bertingkat pada


kehamilan, mulai dari kontraksi uterus spontan, ritmis sampai
kontraksi tetani
Anatomi dan Fisiologi

Uterus dipersarafi oleh:


-. Saraf kolinergik dari saraf pelvik
-. Saraf adrenergik dari ganglion mesenterik interior dan
ganglion hipogastrik

Perangsangan terhadap saraf atau pemberian obat otonom, respon


uterus berbeda pada tiap spesies dan berbeda pula pada
keadaan hamil atau tidak

Pada manusia, peranan sistem otonom terhadap uterus cukup


rumit, karena dipengaruhi siklus haid
Anatomi dan Fisiologi (2)

Kontraksi terjadi spontan dan teratur sejak masa pubertas.


Kontraksi lebih nyata bila uterus sudah berkembang sempurna,
terutama pada masa menstruasi
Kontraktifilitas uterus paling nyata pada pada masa kehamilan, dan
memegang peranan penting dalam persalinan.

Sampai sekarang belum diketahui faktor utama yang


mengendalikan kontraksi
In vitro ion Na berperanan penting dalam proses
depolarisasi
ion Ca diperlukan untuk proses excitation
contraction coupling
Oksitosin
Merangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae

Merangsang jaringan otot polos yang mengelilingi alveolar


kelenjar mamae, kontraksi ini menyebabkan susu mengalir.
Fungsi ini dinamakan refleks ejeksi susu
Mengurangi pembengkakan payudara pasca persalinan

Fungsi perangsangan ini bersifat selektif dan cukup kuat

Stimulus sensorik pada serviks, vagina dan payudara secara


refleks melepaskan oksitosin dari hipofisis posterior

Walaupun kadar oksitosin dalam plasma meningkat selama


kehamilan, tetapi tidak meningkat nyata sesaat sebelum partus
Oksitosin (2)
Sensitivitas uterus terhadap oksitosin meningkat bersamaan
dengan bertambahnya usia kehamilan

Pada kehamilan tua dan persalinan spontan, pemberian oksitosin


meningkatkan kontraksi fundus uteri meliputi peningkatan
frekuensi, amplitudo dan lamanya kontraksi

Partus dan laktasi masih tetap berlangsung meskipun tidak ada


oksitosin, tetapi persalinan menjadi lebih lama dan refleks ejeksi
susu berkurang

Oksitosin memberikan kemudahan dalam persalinan serta


memegang peranan penting dalam refleks ejeksi susu
Oksitosin (3)
Meskipun ada perbedaan antar individu, umumnya persalinan
berlangsung setelah infus oksitosin 25 mili unit (0.05 μg)

Oksitosin memberikan hasil baik pada pemberian parenteral

Efek Oksitosin
1. Efek ADH : efek oksitosin berlawanan dengan efek ADH
ADH berpengaruh pada uterus saat tidak hamil
Oksitosin berpengaruh kuat pada trimester terakhir kehamilan
2. Kelenjar mamae : kontraksi mioepitel menyebabkan susu
mengalir dari saluran alveolar ke dalam sinus yang besar,
sehingga mudah dihisap bayi
3. Sistem kardiovaskuler : pemberian oksitosin dosis besar
menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah
Alkaloid ergot
Sumber alkaloid ergot adalah : Claviceps purpurea, suatu jamur
yang hidup sebagai parasit pada tanaman gandum.

Khasiat yang terpenting adalah stimulus otot-otot polos,


terutama dari pembuluh darah perifer dan rahim dengan efek
vasokonstriksi dan oksitosik.

Alkaloid-alkaloid ini merupakan turunan dari asam lisergat dan


dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
- ergotamin : khasiat oksitosik dan vasokontriksi kuat
- ergometrin : khasiat vasokonstriksi lebih lemah daripada
ergotamin namun efek oksitosiknya lebih kuat.
Turunannya methylergometrin, memiliki kerja oksitosik
yang lebih kuat dan lebih lama
Alkaloid ergot (2)
- ergotoksin, terdiri dari ergokristin, ergokriptin, ergokronin
Yang digunakan hanya deribat dihidronya, terutama pada
gangguan sirkulasi di permukaan, pada hipotensi dan migrain

Pemberian 1 mg ergotamin bersama 100 mg kafein akan


meningkatkan kecepatan absorpsi dan kadar puncak ergotamin
sebesar dua kali, namun bioavailibilitasnya tetap di bawah 1%

Pemberian ergotamin secara IM, absorpsi lambat dan untuk


memperoleh respon uterus diperlukan waktu 20 menit
Pemberian secara IV, dosis setengah dosis IM dan efek
perangsangan diperoleh dalam waktu 5 menit
90% metabolit ergotamin diekskresi melalui melalui empedu.
Keadaan ini menyebabkan efek terapeutik dan efek toksik lebih
lama meskipun waktu paruh plasma kira-kira 2 jam
Alkaloid ergot (3)
Keracunan fatal ergotamin dapat terjadi pada dosis 26 mg peroral
selama beberapa hari, atau dosis tunggal 0.5 – 1.5 mg parenteral

Kontraksi uterus sudah terlihat dalam 10 menit pada pemberian


0.2 mg ergonovin peroral pada wanita pasca persalinan
Metabolisme dan ekskresi ergonovin dan metilergonovin
berlangsung lebih cepat dari ergotamin

Sediaan
1. Ergotamin tartrat : Tablet oral 1 mg, tablet sublingual 2 mg &
injeksi 0.5 mg/ml
Supositoria 1 mg dan 2 mg dengan kafein
100 mg
2. Ergonovin maleat : Tablet oral 0.2 mg dan injeksi 0.2 mg/ml
3. Metilergonovin maleat : Tablet oral 0.2 mg dan
injeksi 0.2 mg/ml
4. Metisergid maleat : Tablet oral 2 mg
Prostaglandin

Prostaglandin berefek oksitosik, tetapi peranan selama


menstruasi dan kehamilan belum dapat dijelaskan

Prostaglandin dapat merangsang uterus selama kehamilan,


dapat menyebabkan keguguran

Prostaglandin yang terdapat pada uterus dan cairan menstruasi


adalah prostaglandi E dan prostaglandin F

Prostaglanin memperlihatkan kisaran dosis respon yang sempit


dalam menimbulkan kontraksi fisiologik, dan ini memudahkan
terjadinya hipertoni uterus yang membahayakan

Sediaan dari turunan prostaglandin sampai sekarang belum


dianjurkan untuk pengobatan
Indikasi oksitosik

1. Induksi partus aterm dan mempercepat persalinan


2. Mengontrol perdarahan dan atoniuteri pasca persalinan
3. Merangsang kontraksi uterus pasca operasi caesar atau
operasi uterus lainnya
4. Induksi abortus terapeutik
5. Uji oksitosin
6. Menghilangkan pembengkakan payudara

Anda mungkin juga menyukai