Oleh:
Muhamad Yoga Juandana
Indra Anas Sulaiman
Supervisor:
dr. Roziana, Sp.OG
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Hepatitis B adalah inflamasi hati yang diakibatkan oleh adanya infeksi yang disebabkan
oleh VHB. Hepatitis B akut terjadi pada saat tubuh pertama kali terinfeksi VHB dan dapat
menjadi hepatitis B kronik setelah beberapa bulan terinfeksi oleh hepatitis B.
EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI
McMahon dkk: gejala ikterik pada dewasa 30-50%, Pada bayi dan anak-anak lebih jarang.
FASE KRONIK
1. Hepatitis B kronik aktif : Asimptomatis namun didapatkan keluhan hati kronik setelah
bertahun-tahun.
2. Carrier VHB Inaktif : Asimptomatis (enzim hati normal)
PENGARUH HEPATITIS B TERHADAP KEHAMILAN
DIAGNOSIS
Anamnesis: Riwayat kontak VHB, Gejala klinis prodromal dan fase ikterik.
Pemeriksaan Fisik:
Fase akut: Ikterus pada sklera dan kulit, nyeri tekan perut kuadran atas kanan, hepato-splenomegali.
Fase kronik: Asimptomatis
Pemeriksaan Penunjang:
HBsAg
HBeAg
Anti HBs
Anti HBe
Anti HBC
HBV DNA
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
SAAT KAHAMILAN
Kontak seksual dengan penderita hepatitis B.?
Vaksin : Recombivax HB atau Engerix-B (IM-deltoid)
Imunoglobulin : HBIg yang diberikan 0,06 ml/kgBB (IM lengan kontralateral) HBIg dosis
ke-2 dalam 1 bulan kemudian.
Tereksposure penderita hepatitis B kronik.?
Vaksin dosis tunggal
TATALAKSANA
SAAT PERSALINAN
Penatalaksanaan persalinan pada wanita dengan hepatitis B tidak jauh berbeda dengan
wanita normal dengan mengupayakan trauma sekecil mungkin baik ibu ataupun bayi
terutama hepatitis B fase akut ataupun hepatitis fulminant.
Konsul penyakit dalam
HBIg atau Lamivudin 1-2 bulan sebelum persalinan
Persalinan tidak boleh lama
TATALAKSANA
SAAT NIFAS
ASI ekslusisf tetap diberikan.
TATALAKSANA
PADA NEONATUS
Vaksin Hepatitis B (HB-0) 0,5 ml 12 jam. Lanjutkan sesuai jadwal imunisasi.
Bila tersedia: HBIg 200 IU IM (0,5 ml) 24 jam.
Tatalaksana khusus sesudah periode perinatal:
Pemeriksaan anti HBs dan HBsAg berkala pada usia 7 bulan,
Bila pada usia 7 bulan anti HBs positif: Pemeriksaan ulang anti HBs dan HBsAg di usia 1, 3, 5 dan 10 tahun.
Bila anti HBs dan HBsAg negatif, diberikan satu kali tambahan dosis vaksinasi dan satu bulan kemudian
diulang pemeriksaan anti HBs. Bila anti HBs positif, dilakukan pemeriksaan yang sama pada usia 1, 3, dan
5 tahu.
Bila pasca vaksinasi tambahan tersebut anti HBs dan HBsAg tetap negatif, bayi dinyatakan sebagai non
responders.
Bila pada usia 7 bulan anti HBs negatif dan HBsAg positif, dilakukan pemeriksaan HBsAg ulangan 6 bulan
kemudian. Bila masih positif, dianggap sebagai hepatitis kronis dan dilakukan pemeriksaan SGOT/PT, USG
hati, alfa feto protein, dan HBsAg, idealnya disertai dengan pemeriksaan VHB-DNA setiap 1-2 tahun.
Bila HBsAg positif selama 6 bulan, dilakukan pemeriksaan SGOT/PT setiap 2-3 bulan. Bila SGOT/PT
meningkat pada lebih dari 2 kali pemeriksaan dengan interval waktu 2-3 bulan, pertimbangkan terapi anti
virus.
TATALAKSANA
PROGNOSIS
Pasien hepatitis B akut dengan sistem imun yang baik dapat sembuh spontan pada lebih
dari 95% pasien, sedangkan sisanya dapat berkembang menjadi infeksi hepatitis B kronik
atau hepatitis fulminan walaupun jarang terjadi.
Penanganan tepat pada bayi dengan hepatitis B dapat memperbaiki prognosis, hal ini
terbukti dari beberapa penelitian yang mengemukakan bahwa bayi dari ibu dengan
hepatitis B 90% akan hepatitis B kronik sedangkan hepatitis B pada dewasa
hanya 5-10% menjadi kronik.
Kelahiran preterm berdasarkan penelitian menunjukkan peningkatan persentase terinfeksi
hepatitis B dibandingkan bayi aterm yaitu 21,9 % berbanding 12,1%.
Penanganan tepat pada bayi dengan ibu hepatitis B berupa pemberian vaksin pada HbeAg
positif dapat menurunkan tingkat tranmisi VHB sebesar 80-95% dan bila diberikan
dengan H-BIG terbukti dapat menutrunkan resiko tranmisi VHB lebih besar 0-14%.
BAB II LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Tanggal Lahir/Umur : 10 Juli 1984/32 tahun
Alamat : Meureudu, Pidie Jaya
Suku : Aceh
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk : 29 Oktober 2016
Tanggal pemeriksaan : 01 November 2016
ANAMNESIS
KU : Mules-mules.
RPS:
Pasien mengaku hamil 9 bulan. HPHT 21-01-2016, TTP: 27-10-2016. Pasien datang dengan keluhan mules-
mules sejak 3 jam SMRS. Pasien ANC teratur di dokter spesialis obgyn sebanyak 7 kali dan USG terakhir 1
minggu SMRS dikatakan bahwa janin dalam keadaan baik Keluhan keluar air-air tidak dikeluhkan, keluhan
keluar darah tidak dikeluhkan dan keluhan keputihan tidak dikeluhkan. Keluhan demam dan anoreksia tidak
ada. Perubahan warna urin dan feses tidak dikeluhkan oleh pasien. Pasien memiliki riwayat hepatitis pada
kehamilan ke 2. Pasien lupa terapi hepatitis yang diberikan sebelumnya.
RPD:
Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), asma (-), alergi (-) hepatitis B (+).
RPK:
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat keluhan yang sama seperti pasien.
RPO:
Tidak ada.
RKS:
Pasien sehari-hari bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga, suami pasien bekerja sebagai wiraswasta.
ANAMNESIS
Riw. Menarche : Usia 14 tahun, selama 7 hari, 3x ganti pembalut, dismenore (-).
Riw. Pernikahan : Pernikahan satu kali, saat berusia 25 tahun.
Riw. Kehamilan dan Persalinan:
Laki-laki, 7 tahun BBL: 3400 gram, lahir pervaginam di bidan.
Perempuan, 3 tahun BBL: 2900 gram, lahir pervaginam di RS.
Laki-laki, 2 hari BBL: 3800 gram, lahir SC di RS.
Riw. ANC : Pasien rutin melakukan Antenatal Care, menurut keterangan pasien pada
kehamilan yang terakhir pasien melakukan ANC teratur di Dokter Sp.OG 7 kali.
Riw. KB : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign:
Status Generalisata:
Wajah : Simetris, edema (-), deformitas (-), pucat (-)
Mata : Konjunctiva pucat (-/-), ikterik (-/-), sekret (-/-)
Telinga/ Hidung/Mulut : Dalam batas normal
Leher : Simetris, Pembesaran KGB (-)
Thorax : Simetris, Vesikular (+/+), Rh (-/-), wheezing
(-/-)
Jantung : BJ I > BJ II , reguler (+), bising (-)
Abdomen : Tampak luka bekas operasi, Soepel, peristaltik
(+), laserasi (-), nyeri tekan (-)
TFU 2 jari dibawah pusat.
Ekstremitas : Edema (-/-), Sianosis (-/-), akral dingin (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK AWAL
Status Obstetrik
Leopold I : TFU 36 cm, TBJ 3729 gr
Leopold II : Punggung kanan, DJJ
144x/menit
Leopold III: Presentasi kepala
Leopold IV : Belum masuk pintu
atas panggul
PEMERIKSAAN FISIK AWAL
Pemeriksaan
Genitalia
Inspeksi : V/U tenang
Inspekulo : Portio licin, OUE
tertutup, Fluor (-), Lochea
(+)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrik
Inspeksi : V/U tenang,
perdarahan aktif (-), lochea
(+) rubra.
Palpasi : Kontraksi uterus
(+), TFU 2 jari di bawah
umbilikus.
Jenis Pemeriksaan Tanggal Tanggal Tanggal Nilai Satuan
19-10-16 29-10-16 30-10-16 Rujukan
(Post OP)
Hematologi
Hemotokrit 33 34 36 37-47 %
MCV 79 78 79 80-100 fL
MCH 25 25 25 27-31 pg
MCHC 32 32 32 32-36 %
Eosinofil 1 1 0 0-6 %
Basofil 0 0 0 0-2 %
Limfosit 25 23 12 20-40 %
Monosit 7 8 5 2-8 %
Kesimpulan:
Janin presentasi kepala tunggal hidup hamil 40
minggu.
Pemeriksaan CTG
DIAGNOSIS
POD II post SC a/i distosia PKI aktif ec. KPD. Ibu dengan HbsAg positif
Lahir bayi laki-laki dengan berat badan lahir 3800 gr; A/S 9/10
TATALAKSANA
Terapi Operatif Terapi Postoperatif