Anda di halaman 1dari 24

KEHAMILAN DENGAN HBSAG

REAKTIF
Fildzah Fitriyani
1102014100

Pembimbing:
dr. Utomo Budidarmo, Sp.OG, MKes

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI


RS BHAYANGKARA TK I RADEN SAID SUKANTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Identitas pasien

Nama : Ny. N
Usia : 33 tahun
Alamat :Cipayung, Jakarta Timur Nama : Tn. M
Pendidikan : SMA Alamat :Cipayung, Jakarta Timur
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : SMA
Status : Menikah Pekerjaan : Karyawan
Suku : Jawa
Tanggal masuk : 11 November 2019
Anamnesis
Keluhan utama

Hamil dengan HBsAg positif

Riwayat penyakit sekarang

Hamil anak
ke-3
Disarankan untuk
Kontrol kehamilan
dilakukan SC

HBsAg positif Mules-mules, keluar


air-air, keluar darah
Demam, sakit kuning
Riwayat obstetri
Riwayat pernikahan
• Menikah satu kali
• Usia saat menikah :21 tahun

Riwayat menstruasi
• Menarche : ± 12 tahun
• Siklus haid : 28 hari, teratur
• Lama haid : 5 hari
• Keluhan saat haid : nyeri saat hari pertama haid
• HPHT : 9 Februari 2019
Pemeriksaan fisik
Kepala
Conjuctiva anemis: -/-, Sklera ikterik: -/-
Keadaan Umum : Composmentis Leher
Tekanan Darah : 100/70 mmHg Tiroid: t.a.k. KGB: t.a.k
Nadi : 80 x/mnt Thoraks
Respirasi : 21 x/mnt Jantung : BJ I & BJ II normal reguler, Gallop (-), M
Suhu : 36,5 0C urmur (-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (
-/-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak mengalami pembesaran, tidak ada tanda-tanda peradangan,
bekas operasi (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : supel, nyeri tekan (-),
Ekstremitas
Edema: - Varises: -
• Leopold 1 : 37 cm
• Leopold 2 : punggung kiri
Status obstetri
• Leopold 3 : presentasi kepala
• Leopold 4 : hodge 1

Status ginekologi • Tidak dilakukan


Pemeriksaan penunjang
Hematologi
Hb : 12,7
Ht : 35%
Leukosit : 8.900
Trombosit: 148.000

Serologi
HBsAg : reaktif
Anti HCV: non reaktif
Diagnosis

G3P2A0 hamil 39 minggu dengan HBsAg reaktif


Rencana tatalaksana

Rencana SC tanggal
13 November 2019
Instruksi post operasi

• Realimentasi dini
• Imobilisasi 24 jam
• IVFD RL 500 cc + ketorolac + tramadol
• Cefotaxim 2x1 gr
• Ketoprofen supp 3x1
• Asam mefenamat 3x500 mg
• Amoksiclav 3x625 mg
Follow up
Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi

Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan karena virus hep


atitis B. Penularan infeksi VHB dapat terjadi dengan 2 cara, yaitu penularan ho
rizontal (melalui selaput lendir atau mukosa) dan vertikal (penularan HBV in-ut
ero, penularan perinatal dan penularan post natal).
Etiologi

• Virus DNA, berantai ganda,


hepadnaviridae family.
Transmisi

Transmisi perinatal:
1. Transmisi prenatal
2. Transmisi intrapartum
3. Transmisi postpartum
Transmisi prenatal
• Mekanismenya masih belum jelas
• Kerusakan sawar darah plasenta
• Infeksi plasenta

Transmisi intrapartum
Dapat melalui cairan amnion, darah maupun
sekret yang terdapat pada sepanjang jalan l
ahir tertelan oleh bayi.

Transmisi postpartum
Manifestasi klinis

Infeksi akut:

• kelelahan, anoreksia, mual, sakit


Infeksi kronis:
kepala, nyeri otot dan demam.
• Ikterus akan muncul sekitar 2-10
Asimptomatik
hari.
Eritema palmaris, splenomegali, h
• Rasa tidak nyaman di region per
epar yang mengecil
ut kanan atas dan pada pemerik
Laboratorium: ALT meningkat
saan fisik bisa ditemukan adany
a hepatomegali.
Diagnosis
Laboratorium:
- Hbsag
Dideteksi dalam serum dari beberapa minggu sebelum timbulnya
gejala sampai beberapa bulan setelah terjadi gejala. Menunjukkan infeksi
akut dan berpotensi menular
- Anti-hbs
Adanya antibodi terhadap hbsag dan muncul ketika infeksi akut s
udah dalam tahap penyembuhan atau pernah vaksin hepatitis atau imuno
globulin atau pernah terinfeksi
- Hbcag
Menunjukkan keberadaan protein dari inti VHB.
- Anti-hbc
selama masa akut memiliki titer yang tinggi dan menghilang den
gan sendirinya dalam waktu 6 bulan
Laboratorium:
- Hbeag
Menunjukkan VHB sedang aktif bereplikasi
- Anti hbe
Menunjukkan VHB dalam keadaan fase non-replikatif.
Tatalaksana
Mengurangi
Antivirus
MTCT

- Tenofovir (300 mg/ha


ri) atau - Persalinan ibu hamil
- Lamivudin (100 mg/h dengan titer yang tin
ari) ggi/hbsag positif lebi
h baik dilakukan tind
akan SC.
Pencegahan
Dilakukan skrining pada ibu hamil

(+) HBIG dan vaksin hepatitis B


Daftar pustaka
1. Ayu Putu R, Pusparini Ajeng. Tatalaksana Persalinan Pada Kehamilan Dengan Hepatitis B. Jurnal Medula Uni
la 2017; 7(2):1-5.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Virologi. Jakarta.
3. World Health Organization. Hepatitis B. Geneva 2002; pp 40-42.
4. Navabakhsh B, Mehrabi N, Estakhri A, Mohamadnejad M, Poustchi H. Hepatitis B Virus Infection During Preg
nancy: Transmission And Prevention. Middle East Journal Of Digestive Diseases 2011; 3(2):92-102.
5. Bohidar NP. Hepatitis B Virus Infection In Pregnancy. Hepatitis Annual Journal 2012; 199-209.
6. Christensen PB, Clausen MR, Krarup H, Laursen AL, Schlichting P, Weis N. Treatment For Hepatitis B Virus (
HBV) And Hepatitis C Virus (HCV) Infection- Danish National Guidelines 2011. Danish Medical Journal 2011;
1-11.
7. Gabbe, Niebyl, Simpson, et al. Obstetric Normal And Problems Pregnancies Seventh Edition. Elsevier: Philad
elphia; 2017.
8. Saifuddin, A., Rachimhadhi, T., Wiknjosastro, G. 2016. Penyakit Infeksi. Dalam Prawirohardjo S. Ilmu Kebidan
an Edisi Keempat Cetakan Kelima. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 906-907.
9. Borgia G, Carleo MA, Gaeta GB, Gentile I. Hepatitis B In Pregnancy. World Journal Of Gastro Enterology 201
2; 18(34):4677-4683.

Anda mungkin juga menyukai