Anda di halaman 1dari 20

Refleksi

Kasus
PENATALAKSANAAN BAYI
BARU LAHIR DARI IBU
HEPATITIS B
Oleh:
MUTIA NUR RAHMI
N 111 15 007
PEMBIMBING : dr. SULDIAH, Sp.A

Pendahuluan
Indonesia endemis hepatitis B
Resiko kematian kanker hati
Dari ibu HBsAg positif memiliki resiko
tinggi untuk mengidap infeksi virus
Hepatitis B kronis
Imunisasi Hepatitis B segera setelah
lahir

Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Tanggal Masuk
:
01 Januari 2016
Identitas Penderita
Nama Penderita: By. Ny Mila
Jenis Kelamin :
Perempuan
Tanggal Lahir :
01 Januari 2016
Usia
:
0 hari
Agama :
Islam
Kebangsaan :
Indonesia
Suku Bangsa :
Jawa
Identitas Orang Tua/Wali
Nama Ayah :
Tn. S (48 tahun)
Nama Ibu
:
Ny. M (39 tahun)
Pekerjaan Ayah :
TNI
Pekerjaan Ibu
:
PNS
Pendidikan Ayah: SMA
Pendidikan Ibu
:
S1
Alamat :
BTN Tinggede

Anamnesis
Bayi perempuan lahir di RSUD Undata pada tanggal 1
Januari 2016 pk 06.45 dengan persalinan normal letak bokong,
cukup bulan, berat badan lahir 3400 gram dan panjang badan
lahir 50 cm. Apgar skor 6/7, bayi langsung menangis, tidak
merintih, tidak sianosis dan tidak ada retraksi dinding dada. Air
ketuban berwarna putih. Mec/mic (+) Riwayat maternal
G3P2A0, usia ibu 39 tahun, sering melakukan pemeriksaan
ANC (1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua
dan 2 kali pada trimester ketiga). Riwayat HbsAg positif.

Pemeriksaan Fisik
TTV
DJ: 140 kali/menit,
RR: 60 kali/menit,
Temperature: 36,5C,
CRT: <2 detik

Antropometri
BB: 3400 gram
PB: 50 cm,
LK: 33 cm LL: 10 cm
LD: 31 cm LP: 30 cm

Pernapasan: sianosis
(-), merintih (+), apnea
(-), retraksi dinding
dada (-), stridor (-),
bunyi nafas
bronkovesikular
bilateral, bunyi
tambahan (-). Skor
Down: 1 (tidak ada
gawat napas)
Kardiovaskular: bunyi
jantung I/II murni
regular, murmur (-)
Hematologi: pucat (-),
ikterus (-)

Gastrointestinal: kelainan dinding abdomen (-),


muntah (-), diare (-), residu lambung (-),
organomegali (-), bising usus (+) kesan normal,
umbilikus normal.
Sistem saraf: aktifitas aktif, fontanela datar,
sutura belum menutup, kejang (-), tonus otot
baik.
Genitalia: Anus imperforata (-), hipospadia (-),
hidrokel (-), hernia (-)
Lainnya: ektremitas lengkap, akral hangat. Turgor
< 2 detik, kelainan kongenital (-), trauma lahir (-)

Total Skor Ballard: 37


Estimasi kehamilan: 38-40 Minggu
Penilaian pertumbuhan bayi berdasarkan
klasifikasi neonates menurut Battaglia &
Lubchenco (1967)
KB

: Kurang Bulan

CB

: Cukup Bulan

LB

: Lebih Bulan

BMK : Besar masa kehamilan


SMK : Sesuai masa kehamilan
KMK : Kecil masa kehamilan

Resume
Bayi perempuan lahir di RSUD Undata pada
tanggal 1 Januari 2016 pk 06.45 dengan
persalinan normal letak bokong, cukup bulan,
berat badan lahir 3400 gram dan panjang badan
lahir 50 cm. Apgar skor 6/7, bayi langsung
menangis. Air ketuban berwarna putih. Riwayat
maternal G3P2A0, usia ibu 39 tahun, sering
melakukan pemeriksaan ANC (1 kali pada
trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua
dan 2 kali pada trimester ketiga). Riwayat
HbsAg positif. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
suhu 36,50C, pernapasan 60x/menit, denyut
jantung 140x/menit

Diagnosis Kerja:
Bayi aterm (SMK) + susp. Hepatitis
Penatalaksanaan
Jaga bayi agar tetap hangat, isap lendir dari mulut dan
hidung jika perlu, atur posisi kepala untuk patensi jalan
napas, keringkan dan rangsang taktil, atur kembali posisi
bayi
Memantau tanda-tanda bahaya
Mengklem dan memotong tali pusat kira-kira 2 menit
setelah lahir
Lakukan inisiasi menyusu dini
Memberikan suntikan vit K1 (phytomenadion) 1 mg IM di
paha kiri anterolateral
Memberikan salep mata antibiotik atau tetes mata
antibiotik gentamicyn 1%
Melakukan pemeriksaan fisik
Memberikan imunisasi hepatitis B 0,5 ml IM di paha kanan
anterolateral (pk.17.30)

Diskusi
Definisi:
Hepatitis virus hepatotropik adalah
peradangan hati yang disebabkan oleh
virus yang target utamanya adalah
hati.
Hepatitis kronis sirosis, kanker

Faktor Resiko

Transfer perinatal dari ibu dengan


status HBsAg positif
Ibu dengan status HbeAg positif

Patofisiologi

Intrauter
in

Perinat
al

Postnata
l

Diagnosis
Diagnosis serologis
Adanya HBsAg dalam serum tanpa adanya gejala klinik
menunjukkan bahwa penderita adalah pembawa HBsAg, yang
merupakan sumber yang penting untuk penularan.
Adanya HbeAg dalam serum memberi petunjuk adanya daya
penularan yang besar. Bila ia menetap lebih dari 10 minggu,
merupakan petunjuk terjadinya proses menahun atau menjadi
pembawa virus.
Adanya anti HBc IgM dapat kita pakai sebagai parameter
diagnostik adanya HBV yang akut, jadi merupakan stadium infeksi
yang masih akut.
Adanya anti HBc IgG dapat dipakai sebagai petunjuk adanya
proses penyembuhan atau pernah mengalami infeksi dengan HBV.
Adanya anti HBsAg menunjukkan adanya penyembuhan dan
resiko penularan menjadi berkurang dan akan memberi
perlindungan pada infeksi baru.
Adanya anti HbeAg pertanda prognosis baik.

Kriteria ibu mengidap Hepatitis B kronis:


Bila ibu mengidap HBsAg positif untuk jangka
waktu lebih dari 6 bulan dan tetap positif selama
masa kehamilan dan melahirkan.
Bila status HBsAg positif disertai dengan
peningkatan SGOT/SGPT, ,maka status ibu
adalah pengidap Hepatitis B.
Bila diseertai dengan peningkatan SGOT/SGPT
pada lebih dari lebih dari 3 kali pemeriksaan
dengan interval pemeriksaan antara 2-3 bulan,
maka status ibu adalah penderita Hepatitis B
kronis.
Status HBsAg positif tersebut dapat disertai
dengan atau tanpa HbeAg positif.

Penatalaksanaan

Status Maternal

Bayi dgn berat >= 2000 gram

Bayi dengan berat < 2000 gram

HbsAg (+) positif

Vaksin Hepatitis B dan HBIG dalam 12 jam

Vaksin Hepatitis B dan HBIG dalam 12 jam

setelah kelahiran

setelah kelahiran

Vaksinasi sebanyak 3 kali, yaitu pada usia 0, Vaksinasi sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 0,
2, dan 6 bulan

1, 2-3 bulan, dan 6-7 bulan

Periksa kadar anti HBs dan HBsAg pada usia Periksa kadar anti HBs dan HBsAg pada usia

Jika kadar HBsAg tidak diketahui

9 dan 15 bulan

9 dan 15 bulan

Jika HBsAg dan anti HBs pada bayi negatif

Jika HBsAg dan anti HBs pada bayi negatif

(-), berikan vaksinasi ulang 3 kali dengan

(-), berikan vaksinasi ulang 3 kali dengan

interval 2 bulan, kemudian kembali periksa.

interval 2 bulan, kemudian kembali periksa

Vaksin Hepatitis B (dalam 12 jam) dan HBIG Vaksin Hepatitis B dan HBIG dalam 12 jam.
(dalam 7 hari) jika hasil tes menunjukkan ibu
HBsAg +.
Segera periksa kadar HBsAg ibu

Jika hasil tes HbsAg ibu belum diketahui


dalam 12 jam, berikan bayi vaksin HBIG.

HBsAg negatif (-)

Sebaiknya tetap lakukan vaksinasi Hepatitis Vaksinasi Hepatitis B pertama dalam 30 hari
B segera setelah lahir

setelah kelahiran jika keadaan klinis baik.

Vaksinasi 3 kali pada usia 0-2 bulan, 1-4

Vaksinasi 3 kali pada usia 1-2 bulan, 2-4

bulan, dan 6-18 bulan.

bulan, dan 5-18 bulan.

Vaksinasi kombinasi Hepatitis B lainnya

Vaksinasi kombinasi Hepatitis B lainnya

dapat diberikan dalam waktu 6-8 minggu.

dapat diberikan dalam waktu 6-8 minggu

Tidak diperlukan tes ulang terhadap kadar

Tidak diperlukan tes ulang terhadap kadar

anti HBs dan HbsAg

anti HBs dan HbsAg

Pencegahan
Imunoprofilaksis
dengan
vaksin
Hepatitis
B
dan
Imunoglobulin
Hepatitis B segera setelah terjadinya
kontak dapat mencegah terjadinya
infeksi setelah terjadi kontak dengan
virus Hepatitis B.

Prognosis
Pemberian
segera
vaksin
yang
diikuti
pengulangan pada bulan kedua dan keenam sejak
kelahiran bayil ahir dari ibu dengan HBsAg positif
dapat mengurangi kejadian dari Hepatitis B bila
dibandingkan dengan pemberian placebo (RR 0,28,
95% CI 0,20-0,40), sedangkan vaksinasi ditambah
pemberian HBIg mengurangi kejadian lebih banyak
lagi (RR 0,54, 95% CI 0,41-0,73). Angka dari
penelitian ini menegaskan pemberian vaksinasi
dapat menurunkan kejadian sebanyak hampir 30%,
sedangkan pemberian vaksin ditambah HBIg dapat
menurunkan angka kejadian hingga 50%.

Kesimpulan
Faktor resiko terbesar terjadinya infeksi HBV pada bayi
dan anak-anak adalah melalui transfer perinatal dari ibu
dengan status HBsAg positif.
Transmisi virus dari ibu ke bayi dapat terjadi pada masa
intra uterine, pada masa perinatal, dan pada masa
postnatal.
Imunisasi sesuai jadwal pada orang-orang dengan suspek
kontak positif adalah cara preventif utama untuk
mencegah transmisi.
Bayi preterm maupun aterm yang lahir dari ibu dengan
HBsAg positif, maka tidak tergantung berapapun berat
badan lahirnya, harus menerima vaksin Hepatitis dan
HBIG dalam 12 jam setelah kelahirannya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai