Hepatitis B Neonatal
Blok 17 PBL Kelompok B1
102020143 NIKEN KARISMA SUPRIHATA
102020017 REVI DIAN WIJAYA
102020114 OSCAR BUDI PRADANA SUDARMONO
102020025 MADE ADI PRAMANA
102020044 REINHA ROSARI MELINDA TARIGAN
102020127 AMANDA DIAN WIJAYA
102020121 DIAN FARHANI
Skenario
Seorang bayi dilahirkan dgn usia gestasi 40 minggu secara spontan per
vaginam dari seorang ibu dengan suspek hepatitis B.
Hepatitis B [Internet]. Who.int. 2022 [cited 27 June H Muljono D. Epidemiology of Hepatitis B and C in
2022]. Available from: https://www.who.int/news- Republic of Indonesia. Euroasian J
room/fact-sheets/detail/hepatitis-b Hepatogastroenterol. 2017;7(1):55-59. doi:10.5005/jp-
journals-l0018-1212
Transmisi
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/67746/WH
O_CDS_CSR_LYO_2002.2_HEPATITIS_B.pdf;sequence=1
Sirosis Fulminant
Terjadi pada 20% pasien hep B ~1%
kronis
Kerusakan pada sel liver 🡪 sel liver memproduksi TNF alpha, IL-1, dan
sitokin lain 🡪 sitokin menuju CNS 🡪 flue-like symptoms:
• Demam
• Nyeri kepala
• Anorexia
• Nausea
• Fatigue
Fase ikterus (5-10 hari setelah prodromal)
Guerra Ruiz A, Crespo J, López Martínez R, Iruzubieta P, Casals Mercadal G, Lalana Garcés M
et al. Measurement and clinical usefulness of bilirubin in liver disease. Advances in
Laboratory Medicine / Avances en Medicina de Laboratorio. 2021;2(3):352-361.
“
”
Fase Konvalesen
Teens
20-30%
Baby
70-90%
Asympt.
Mars Earth Dapat ditemukan hepatosplenomegaly, gejala
sistemik (fatigue, malaise, anorexia), ikterik
jika ada sirosi
Lab Values
Yeung LT, Roberts EA. Hepatitis B in childhood: An update for the paediatrician. Paediatr Child
Health. 2001 Nov;6(9):655-9. doi: 10.1093/pch/6.9.655. PMID: 20084138; PMCID:
PMC2805970. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2805970/
Biokimia Hati
PP Lain
1. Akut:
a. ALT meningkat
b. AST meningkat Kapita Selekta Kedokteran, 2020
2. Kronis (sirosis):
a. Bilirubin meningkat
b. Albumin menurun
c. Globulin meningkat
d. Prothrombine Time memanjang
Radiologi
3. USG Hepar
Screening HCC
2. Fibroscan
Menilai derajat fibrosis atau sirosis
PP Lain
Alpha-fetoprotein (AFP)
1. Deteksi HCC bersamaan dengan USG Hepar
2. Diperiksa setiap 6-12 bulan pada karier HBV risiko tinggi
3. Meningkat pada 75% pasien HCC, tetapi bisa bernilai normal
Biopsi Hati
4. Menilai derajat kerusakan hepar dan fibrosis
5. Indikasi (min. memenuhi 1 keaadaann):
a. Usia >30 tahun
b. Riwayat HCC atau sirosis dalam keluarga
Status HBsAg Ibu Berat Lahir
≥ 2000 g <2000 g
HBsAg (+) a. Vaksin Hepatitis B + a. Vaksin Hepatitis B +
Tatalaksana Imunisasi
HBIg (dalam umur 12 jam) HBIg (dalam umur 12 jam)
b. Vaksin 3 dosis pada b. Vaksin 4 dosis pada
umur 0, 1, dan 6 bulan umur 0, 1, 2-3, dan 6 bulan
c. Periksa anti-hBs dan c. Periksa anti-hBs dan
HBs Ag pada umur 9-15 HBs Ag pada umur 9-15
bulan bulan
d. Bila HBsAg dan Anti- d. Bila HBsAg dan Anti-
HBs (-), maka reimunisasi HBs (-), maka reimunisasi Kapita Selekta Kedokteran, 2020
3 dosis interval 2 bulan, 3 dosis interval 2 bulan,
dan periksan kembali dan periksan kembali
HBsAg dan Anti-HBs HBsAg dan Anti-HBs
HBs Ag unknown a. Vaksin Hepatitis B a. Vaksin Hepatitis B +
(dalam 12 jam) + HBIg HBIg (dalam 12 jam)
(dalam 7 hari) b. Periksa HBsAg ibu
b. Periksa HBsAg ibu segera, bila tidak dapat
segera dilakukan dalam 12 jam,
maka berikan HBIg
HBs Ag (-) a. Disarankan vakin a. Vaksin Hepatitis B dosis
Hepatitis B saat lahir 1 dalam umur 30 hari
b. Vaksin Hepatitis B 3 b. Imunisasi Hepatitis B 3
dosis pada umur 0-2, 1-4, dosis pada umur 1-2, 2-4,
dan 6-18 bulan 6-18 bulan
c. Bila akan vaksinasi c. Bila akan vaksinasi
kombinasi DTP-HB, maka kombinasi DTP-HB, maka
diberikan saat usia 6-8 diberikan saat usia 6-8
minggu minggu
d. Evaluasi anti-HBs dan d. Evaluasi anti-HBs dan
HBsAg tidak perlu HBsAg tidak perlu
dilakukan dilakukan
Tatalaksana Medikamantosa
a. Supportif
b. Golongan Interferon: Pegylated interferon alfa-2a dan alfa-2b
c. Golongan analog nukleosida:
i. Lamivudin & entecavir (≥ 2 tahun)
ii. Adefovir dan tenofovir (≥ 12 tahun)
iii.Telbivudin (≥16 tahun)
1. Gagal hati fulminant (<1% pada kasus infeksi akut). Meningkat dengan
coinfeksi Hepatitis C/D
2. Sirosis (20% pasien infeksi kronis)
3. Hepatocellular Carcinoma
Pada umumnya:
Ad functionam (fungsi) 🡪 Dubia (tidak tentu)
Ad Sanationam (sembuh) 🡪 dubia ad malam (cenderung buruk)
95% bayi terpajan HBV 🡪 Hepatitis B kronis. Sehinga HBIG dan vaksinasi
penting
Corrigan, Margaret & Hirschfield, Gideon & Oo, Ye & Adams, David. Autoimmune hepatitis: An
approach to disease understanding and management. British medical bulletin. 2015; 114.
10.1093/bmb/ldv021.
Hepatitis B AIH
Corrigan, Margaret & Hirschfield, Gideon & Oo, Ye & Adams, David. Autoimmune hepatitis: An
approach to disease understanding and management. British medical bulletin. 2015; 114.
10.1093/bmb/ldv021.
KESIMPULAN
Hepatitis B merupakan penyakit liver yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B (virus DNA), yang bisa menyebabkan penyakit kronis hingga
menjadi HCC. Hepatitis B dapat ditularkan secara vertical ataupun
horizontal. Bayi yang dilahirkan dari Ibu suspek Hepatitis B, perlu
diberikan vaksin hepatitis B dan HBIG dalam 12 jam pertama, lalu sang
ibu perlu diperiksa untuk mengkonfirmasi status Hepatitis B nya. Terapi
hepatitis B dapat diberikan PEG-INF, Entecavir, dan Tenofovir. Hepatitis B
dapat dicegah melalui vaksinasi, menghindari perilaku seks bebas, dan
menghindari penggunaan jarum suntik bersama.