Bella PBL b22 Sken 1
Bella PBL b22 Sken 1
Diagnosis
Etiologi,
patofisiologi,
epidemiologi
Gejala klinis
Tatalaksana Komplikasi
Prognosis
Sasaran pembelajaran
1. Mahasiswa mampu review balik anatomi dan fisiologi selaput otak ventrikel.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan etiologi dan patofisiologi dari
penyakit meningitis tuberkulosis.
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis meningitis.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai hasil lumbal pungsi
dan perbedaannya pada masing-masing jenis meningitis
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan anamnesis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang terkait penyakit meningitis tuberkulosis.
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan diagnosis serta diagnosis kerja,
tatalaksana, komplikasi, dan prognosis terkait meningitis tuberkulosis.
Anatomi
Meninges
Duramater
Dibentuk oleh jaringan ikat fibrosa, terdiri dari dua lapis yaitu
lapisan endosteal dan lapisan meningeal. Lapisan endosteal
merupakan lapisan periosteal yang menutupi permukaan dalam
tulang cranium. Lapisan cranium merupakan lapisan duramater
sebenarnya.
Piamater
Lapisan piamater berhubungan erat dengan otak dan sumsum
tulang belakang. Piamater merupakan lapisan dengan banyak
pembuluh darah. Piamater membentuk tela choroidea, atap
ventriculus tertius dan quartus.
Lapisan Arachnoid
Merupakan suatu membrane impermeable halus
yang menutupi antara duramater dan piamater.
Cavum subarachnoid merupakan suatu rongga
yang dibatasi oleh arachnoid bagian luar dan
piamater bagian dalam. Arachnoid berhubungan
dengan piamater melalui untaian jaringan fibrosa
halus yang melintasi cairan dalam cavum
subarachnoid.
FISIOLOGI
Mekanisme Sirkulasi Cairan Serebrospinal
Inflamasi selaput otak yang disebabkan oleh bakteri tahan asam (BTA),
Mycobacterium tuberculosis
Demam, nafsu makan menurun, nyeri perut, sakit kepala, gangguan tidur,
STADIUM AWAL mual, dan muntah
Pungsi lumbal merupakan prosedur penunjang yang dilakukan dengan mengambil cairan
serebrospinal di ruang intervertebral L3-L4 atau L4-L5. Prosedur ini dilakukan untuk indikasi
diagnostik (kecurigaan adanya infeksi meningeal) atau bisa juga untuk terapi (jalur obat, anestesi
spinal).
keruh
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
• Imunisasi BCG