PENDAHULUAN
Diantara penyakit infeksi yang amat berbahaya adalah infeksi susunan saraf
pusat termasuk meningitis dan ensefalitis. Sampai saat ini, infeksi susunan saraf pusat
menurun, namun masih sering dijumpai penderita yang meninggal dan banyak
penderita yang menjadi cacat akibat keterlambatan dalam diagnosa dan pemberian
terapi yang tidak memadai. Oleh karena itu setiap dokter wajib mengetahui sedini
Berdasarkan data yang telah dilaporkan, angka kejadiannya 10 kali lipat lebih tinggi
adalah sama. Anak-anak umur 6 bulan hingga 1 tahun merupakan resiko terbesar.
1
akut, angka kematian tertinggi didapatkan pada meningitis oleh Pneumococcus.3
Tingkat kematian yang dilaporkan untuk tiap organisme tertentu adalah 19-26%
untuk meningitis yang disebabkan oleh infeksi S.pneumoniae, 3-6% untuk menigitis
L.monocytogenes meningitis.3
dan antibiotik), diabetes, AIDS dan kanker. Sedangkan penyebab infeksi adalah
Artikel ini akan lebih fokus terhadap meningitis yang disebabkan oleh infeksi
bakteri. Meningitis bakteri pada umumnya lebih berbahaya daripada meningitis virus,
penyakit ini dapat menyerang dengan kecepatan yang luar biasa dan dan dapat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mater, pia mater.7 Dua lapisan yang terakhir mempunyai nama lain yaitu
Kedua lapisan ini melekat sangat erat satu dengan lainnya, kecuali pada
duramatris.7
semua foramina pada cranium lapisan ini melanjutkan diri sebagai periosteum
3
di sisi external cranium, pada sutura, stratum endosteale melanjutkan diri
sebagai ligament suturale. Lapisan ini melekat erat pada tulang-tulang basis
cranii. 7
Lapisan ini berupa membran padat dan fibrous kuat yang menyelimuti
craniales pada saat nervi craniales tersebut melewati foramina pada cranium.
Di luar cranium, lapisan ini akan menyatu dengan epineurium dari nervi
cranialis. 7
dengan bebas dan ditempati oleh bagian-bagian encephalon. Fungsi septa ini
terjadi perlambatan atau percepatan saat kepala bergerak. Ada 4 buah septa
yang terbentuk, yaitu falx cerebri, tentorium cerebelli, falx cerebella dan
diaphragm sellae. 7
encephali berbentuk mirip bulan sabit, yang terletak di bidang median diantara
kedua hemisphere cerebri. Struktur ini terletak di superior dari dan mengikuti
4
Tentorium cerebella merupakan lipatan stratum meningeale duramater
atap cerebellum. 7
Fungsi utamanya merupakan muara darah vena dari encephalon melalui vv.
subarachnoidea. 7
cairan amat sedikit dan dipisahkan dari piamater encephali oleh spatium
5
2.1.3 Piamater encephali
Lapisan ini berupa membran vaskuler yang dilapisi oleh sel mesotel
mengikuti lekukan sulci. Lapisan ini meluas ke luar sampai menyelimuti nn.
6
2.2 Definisi Meningitis Bakterial
atau beberapa lapisan selaput otak yang melapisi otak dan medula spinalis, 2
piamater.
dibagi menjadi :
7
1. Usia : Meningitis terjadi pada orang-orang dalam semua kelompok umur,
tetapi individu yang sangat muda (bayi dan anak-anak) serta individu
lanjut usia (>60 tahun) lebih rentan terhadap infeksi. Pengenalan terhadap
pasien, dari 15 bulan pada tahun 1986 menjadi usia 25 tahun pada tahun
1995.
mastoid.
anak yang tinggal di fasilitas penitipan anak cenderung berada pada resiko
2.6 Epidemiologi
8
Insiden meningitis dianggap lebih tinggi di negara berkembang
pada pria maupaun wanita adalah sama. Anak-anak umur 6 bulan hingga 1
dibawah 15 tahun.4
2.7 Patogenesis
(endokarditis), defek anatomi kranium setelah trauma kepala atau dari telinga
9
haemophilus influenza, streptococcus) ke dalam ruang subaraknoid
menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid, cairan serebrospinal (CSS)
bakteri.9
edema serebral vasogenik, perubahan pada aliran darah otak dan mungkin
kortikal yang akan menyebabkan edema, venous thrombosis dan infark. 1,4
parenkim otak yang disebabkan oleh pelepasan faktor toksin dari neutrofil
resistensi aliran CSS. 4 Tiga jenis edema tersebut berperan pada edema yang
10
Respon inflamasi akut dapat diikuti dengan penebalan dan fibrosis dan
adhesi antara meningen dengan otak sehingga menggangu aliran dan absorpsi
2.8.1 Neonatus
Pada neonatus, gejala dan tanda meningitis bakterial akut tidak bisa
tidak nafsu makan, ikterus, dan diare. Kejang terjadi pada 40% neonatus.
2.8.2 Bayi
pada siang dan malam, sulit diberi makan, muntah, letargi, tidak ada respon
motorik ketika diberi stimulasi, baik visual, auditori, taktil maupun kaku
kuduk.4
2.8.3 Anak-anak
Onset demam yang cepat, sakit kepala, munta, kaku kuduk, dan
perubahan progresif status mental, dari iritabiliti dan bingung ke arah stupor.
Infark serebri dengan hemiparese dan kejang dapat muncul atau kejang dapat
11
mencul akibat dari hiponatremia yang berhubungan dengan SIADH
2.8.4 Dewasa
Gejala meningitis antara lain sakit kepala, demam, kaku kuduk diikuti
kadang tidak ditemukan pada pasien yang sangat muda, sangat tua, dan pasien
tidak sadar.9 Pada pasien coma, semua tanda-tanda menghilang karena sudah
yang difus dari inflamasi meningeal, abses atau subdural empyema, atau
herniasi transtentorial.10 Saraf kranial VIII dapat rusak oleh karena infeksi
telinga dalam atau buntunya arteri auditorius internus, dengan onset tuli
12
2.9 Hasil Pemeriksaan Laboratorium
1. Lumbal Pungsi
Diagnosa pasti adalah dengan pemeriksaan CSS melalui pungsi
13
5. Hematoma intrakranial subdura : sering terjadi pada pasien
45 mg/dL (lumbar)
Gamma globulin : 5-12% dari total protein
Transaminase (GOT) : 7-49 U; LDH : 15-71 U ; CPK : 0-3 IU
BUN : 5-25 mg/dL ; bilrubin : 0
Asam amino : 30% dari level darah
Asam laktat :0.8-.8 mmol/L
Pada 85% orang dewasa dengan meningitis umumnya tekanan
CSS meningkat dan rata-rata 200-500 mmH 2O.1,4,0,10 CSS tampak kabur,
14
10.000/mm3 dan pada kasus tertentu bisa mencapai 100.000/mm3, dapat
maka kemungkinan adalah abses otak yang pecah dan masuk ke dalam
ventrikulus.1,9,10
Kadar protein meningkat, umumnya bervariasi antara 100-2000
klorida umumnya dibawah 700 mg%.1 Kadar glukosa sangat turun, bisa
lebih rendah dari 40 mg/dL, kurang dari 50% kadar gula darah yang
15
yang sebelumnya telah mendapatkan pengobatan antibiotik, tetapib pada
meningitis.1,4,9,10
3. Foto dada
16
leukosit dan gambaran hitung jenis sel.1 Pemeriksaan elektrolit perlu
protein muncul pada CSS dan meningitis bakteri akut dan meningitis
masih awal dapat memberikan gambaran pleocytosis PMN dan gejala yang
mirip meningitis bakterial, tetapi apabila pungsi lumbal diulangi setelah 6-12
jam, limfositik menjadi predominan pada meningitis viral, dan glukosa CSF
normal.9
17
Kondisi Sel Protein Glukosa Ciri lain
Infeksi viral, Sel darah putih 50200 mg Normal atau Dibutuhkan teknik
fungal, 10100/mm3 % sedikit kultur; tekanan
spirochetal menurun normal atau sedikit
mningkat
Infeksi Sel darah putih 1001,000 <50, menurun Teknik kultur dan
Tuberkulosa >25/mm3 mg% PCR mungkin
dibutuhkan untuk
mendeteksi organism
Subarachnoid Sel darah merah 60150 mg Normal tekanan sangat
hemorrhage >500/mm3; Sel % meningkat
darah putih
sedikit meningkat
Cerebral RBC 50 50150 mg Normal Tekanan dapat naik
hemorrhage, 200/mm3; lebih %
trauma tinggi lagi apabila
terjadi ruptur
pembuluh darah
ventricular
Ischemic Sel darah putih Normal Normal Tekanan normal jika
Stroke normal atau tidak terjadi edema
sedikit cerebri
Multiple Sel darah putih Normal atau Normal Peningkatan fraksi
sclerosis normal atau sedikit IgG dan oligoclonal
sedikit meningkat bands
Kanker WBC 10 Selalu Normal atau Sel neoplastik pada
meningeal 100/mm3 meningkat menurun CSS; Peningkatan
protein markers
(e.g., 2-
microglobulin)
2.11 Tatalaksana
mengobati syok septik (mengganti volume yang hilang dan terapi pressor).11
18
Secara garis besar, tatalaksana untuk meningitis bakterial terbagi
keadaan penderita.
e. Bladder: produksi urine harus diperhatikan dan hindari
2) Pengobatan spesifik
menunggu hasil pengecatan gram pada CSF dan kultur, kemudian setelah
sifat bakterisidal terhadap suspek organisme dan bisa masuk ke dalam CSF
empiris pada meningitis berdasarkan van de Beek dan Tunkel dapat dilihat
19
Tabel 2.3 Terapi Empiris untuk Meningitis Bakterial
Umur Pasien Terapi Antimicrobial a
Daftar obat yang diberikan untuk terapi spesifik dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini. 11
20
Microorganism Standard Therapy Alternative Therapies
Penicillin MIC <0.1 g/mL Penicillin G atau Third-generation
(sensitive) ampicillin cephalosporina;
chloramphenicol;
vancomycin plus
rifampin
Third-generation Vancomycin;
Penicillin MIC 0.11.0 cephalosporina meropenem
g/mL (intermediate sensitivity)
Penicillin MIC 2.0 g/mL Vancomycin plus third- Meropenem
(highly resistant) generation cephalosporin
Enterobacteriaceae Third-generation Meropenem;
cephalosporina fluoroquinolone;
trimethoprim-
sulfamethoxazole, or
cefepime
Pseudomonas aeruginosa Ceftazidime or cefepime Meropenem;
fluoroquinolone;
piperacillin
Listeria monocytogenes Ampicillin atau penicillin Trimethoprim-
G sulfamethoxazole
Streptococcus agalactiae Ampicillin atau penicillin Third-generation
G cephalosporina;
vancomycin
Staphylococcus aureus
Methicillin-sensitive Nafcillin plus third- Vancomycin
generation cephalosporin
Methicillin-resistant Vancomycin plus third- Linezolid, quinupristin-
generation cephalosporin dalfopristin, tigecycline
Staphylococcus epidermidis Vancomycin Linezolid, tigecycline
a
Cefotaxime or ceftriaxone.
Dosis antibiotika untuk Meningitis Bakterial dapat dilihat pada table 2.4 dibawah ini.11
Tabel 2.5 Dosis Rekomendasi Obat Antimikrobial Untuk Bakterial Meningitis Untuk
Dewasa Dengan Fungsi Hepar Dan Ginjal Normal
Antimicrobial Dosis Total Dosis Total Interval Pemberian (jam)
Agent Sehari untuk Sehari untuk
21
Antimicrobial Dosis Total Dosis Total Interval Pemberian (jam)
Agent Sehari untuk Sehari untuk
Anak Dewasa
Ampicillin 300 mg/kg/hr 16 g/hr 4
Nafcillin 300 mg/kg/hr 12 g/hr 4
Piperacillin 300 mg/kg/hr 18 g/hr 4
Durasi terapi berdasarkan IDSA 2004, namun durasi ini hendaknya diubah
N meningitidis - 7 hari
H influenzae - 7 hari
atau meningitis yang disebabkan oleh S. Pneumoniae yang bersifat resisten atau oleh
gram negatif enterik basil.12 Pemeriksaan ulang terhadap LCS untuk kultur kuman
22
dilakukan dalam 48-72 jam setelah terapi inisial untuk memantau respon terhadap
terapi.12
2.12 Komplikasi2,4,9
kejang fokal. Bila ada peningkatan kejang pada fase akut akan
memperjelek prognosis.
- Hidrosefalus, diakibatkan oleh adesi antara otak dengan meningen
N.VII unilateral/bilateral.
23
Meningitis yang disebabkan oleh meningokokus dan haemofilus
influenza tipe B biasa menular pada anak dan orang dewasa yang
berhubungan erat dengan penderita, yaitu yang tinggal dan makan dalam 1
gedung yang sama. Jenis pencegahan yang dapat diberikan antara lain:
1. Penderita diisolasi.
2. Vaksinasi (direkomendasikan untuk anggota militer, pelajar, turis yang
orang yang memiliki gangguan sistem imun atau orang berusia 19-64
meningococcal direko.
3. Obat-obatan kemoprofilaksis
Kemoprofilaksis perlu diberikan kepada semua individu yang tinggal
Untuk meningokokus:
24
1-12 tahun : 10 mg/kgBB
Untuk H. influenza:
pencegahan.
2.14 Prognosa
antara lain: 2
1. Diagnosa dini dan pengobatan yang cepat dan tepat dengan antibiotika
yang memadai.
25
2. Jenis bakteri yang ditemukan dalam cairan serebrospinal, misalnya
jelek.
5. Penyulit mastoiditis, pneumonia, kejang kejang, maka prognosa jelek.
6. tanda peningkatan tekanan intrakranial.
mg/dL)] dan peningkatan konsentrasi protein pada CSF sebesar [>3 g/L (>300
yang buruk pada beberapa kasus.15 Sequelae sedang sampai parah terjadi pada
DAFTAR PUSTAKA
26
3. Razonable RR, Keating MR . Meningitis [internet]. 2010 [updated 2010 Jun 9;
http://emedicine.medscape.com/article/232915-overview
4. Gilroy J. 2000. Basic Neurology Third Edition. USA: McGraw-Hill
Companies,Inc.p:429-444.
5. World Helath Organization (WHO). Meningitis [Internet]. [updated 2011; cited
http://www.who.int/topics/meningitis/en/
6. Spencer Dayman Meningitis UK. Bakterial Meningitis [internet]. 2009 [updated
http://www.meningitisuk.org/meningitis/disease/types/bacterial-
meningitis.htm
7. Moore KL, Agur AMR. 2007. Essetial Clinical Anatomy Third Edition.
[Internet]. [updated 2009 June 24; Cited 2011 Feb 3]. Available
from : http://www.cdc.gov/meningitis/about/risk-faktors.html
9. Simon RP, Greenberg DA, Aminoff MJ. 2009. Clinical Neurology. 7th Edition,
[updated 2010 apr 26; cited 2011 Feb 10]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/961497-treatment
27
13. University of Maryland Medical Center (UMMC). Meningitis [internet]. 2011
http://www.umm.edu/altmed/articles/meningitis-000106.htm
14. Center of Disease Control and Prevention (CDC). Meningitis Questions &
Answers [internet]. 2010 [updated 2010 feb 23; cited 2011 Feb 10].
28