Pembimbing:
dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad (K)
Fungsi
• Keseimbangan
• Pengaturan tonus otot
• Kordinasi pergerakan
Lesi
• Gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot
BRAINSTEM (BATANG OTAK)
Letak
• Tempat keluar nervus cranialis
Fungsi
• Pusat pernapasan, kardiovaskular, dan pencernaan
• Pengaturan refleks otot yang berhubungan dengan
keseimbangan dan postur
• Penerima dan pengintregasi input sinaptik dari
medulla spinalis, aktivasi korteks cerebrum
• Pengatur siklus tidur
LIMBIC SYSTEM
(SISTEM LIMBIK)
Mengatur emosi dan
memori . Langsung
berhubungan
dengan fungsi luhur
dan fungsi lain
A. Cingulate gyrus
B. Fornix
C. Anterior thalamic
nuclei
D. Hypothalamus
E. Amygdaloid nucleus
F. Hippocampus
DEFINISI
Abses cerebri atau abses otak adalah suatu proses
infeksi dengan pernanahan yang terlokalisir di antara
jaringan otak yang disebabkan oleh berbagai macam
variasi bakteri, jamur dan parasit.
ETIOLOGI
Immunodef
langsung hematogen Trauma idiopatik
iciency
• Infeksi • Infeksi • AIDS • Cedera • Tidak
telinga paru • Penyakit kepala diketahui
• sinusitis • endokard kronis
itis • kemotera
• Tetralogi pi
fallot
1. Organisme aerob
- Gram positif: Streptokokus, Stafilokokus, Pneumokokus
- Gram negatif: E. coli, Hemophilus influenza, Pseudomonas
2. Organisme anaerob: B. fragilis, Bacteroides sp, Fusobacterium sp, Prevotella sp,
Actinomyces sp, dan Clostridium sp.
3. Fungi : Kandida, Aspergilus, Nokardia
4. Parasit : E. histolytica, Schistosomiasis, Amoeba
GEJALA KLINIS
Trias abses otak :
Peningkatan tekanan intrakranial sakit
kepala, muntah, dan papil edema.
Tanda infeksi demam, menggigil,
leukositosis.
Gejala neurologik fokal kejang, gangguan
saraf kranial, afasia, ataksia, paresis.
- Hampir seluruh penderita abses didapati keluhan sakit kepala (70-90%) , Muntah-
muntah (25-50%), Kejang 30-50%, Gejala: pusing, vertigo, ataxia, Gangguan
bicara 19,6%, hemiapnosis 31%, unilateral midriasis 20.5%(herniasi tentorial),
Gejala fokal 61%
PATOFISIOLOGI
penyebaran dari focus infeksi (etiologi) reaksi
radang difus pada jaringan otak infiltrasi
leukosit edem, perlunakan, kongesti bintik
perdarahan beberapa hari/minggu nekrosis
dan pencairan pusat lesi membentuk rongga
ABSES fibrosis progresif kapsul dengan
dinding konsentris
KOMPLIKASI
1. Robeknya kapsul abses ke dalam ventrikel atau ruang
subarachnoid
2. Penyumbatan cairan serebrospinal yang menyebabkan hidrosefalus
3. Edema otak
4. Herniasi oleh massa Abses otak
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Tromboplebitis intracranial
• Empyema subdural
• Abses extradural
• Ensefalitis
GAMBARAN RADIOLOGI
SULCUS
Gambaran CT Scan :
Gambaran CT-Scan pada hari pertama tampak gambaran hipodens
batas tidak tegas dan sedikit tepi yang menyerap kontras.
LATE CEREBRITIS
Gambaran CT Scan:
Gambaran CT-Scan pada fase ini mulai tampak cincin yang
menyerap kontras melingkari daerah yang hipodens yang lebih
luas.
EARLY CAPSULE
FORMATION
Gambaran CT Scan :
Gambaran CT-scan tampak daerah hipoden yang dilingkari
oleh cincin yang menyerap kontras.
LATE CAPSULE FORMATION
Gambaran CT Scan :
Gambaran CT-Scan terlihat dearah hipodens dengan
terbentuk cincin hiperden yang utuh dan tebal baik dengan
maupun tanpa kontras
Gambaran MRI :
MRI T1WI tampak lesi hipointens dengan batas tegas
yang ring enhancement post kontras Gd-DOTA dan
hiperintens pada T2WI
PENATALAKSANAAN
Prinsip pengobatan abses otak yaitu :
1. Menghilangkan proses infeksi, efek massa, dan oedem
terhadap otak
2. Pemberian antibiotik yang tepat selama 6-8 minggu
untuk mengecilkan abses dan 10 minggu untuk
menghilangkan efek massa dari abses otak
3. Tindakan pembedahan (aspirasi maupun eksisi)
Terapi definitif melibatkan :
1. Penatalaksanaan terhadap efek massa (abses dan edema)
yang dapat mengancam jiwa
2. Terapi antibiotik dan test sensitifitas dari kultur material
abses
3. Terapi bedah saraf (aspirasi atau eksisi)
4. Pengobatan terhadap infeksi primer
5. Pencegahan kejang
6. Neurorehabilitasi
Prinsip Pemilihan Antibiotik pada Abses Otak
Belum diketahui etiologi sefalosporin gen 3 kombinasi
metronidazole
Infeksi bakteri gram negative, anaerob Meropenem
Penyakit jantung sianotik Penisilin dan metronidazole
Otitis media, sinusitis, atau mastoiditis, trauma penetrasi
vancomycin + sefalosporin gen 3 + metronidazole
Infeksi meningitis citrobacter Sefalosporin generasi ketiga,
yang secara umum dikombinasikan dengan terapi
aminoglikosida
Immunocompremised AB spectrum luas + amphoterids
Steroid
o Dipertimbangkan pada peningkatan tek cranial dan edema cerebri
o Dosis 10mg dexamethasone setiap 6 jam IV tapering 3-7 hari
Terapi Pembedahan
Indikasi : berdiameter lebih dari 2,5 cm, adanya gas di dalam abses, lesi
yang multiokuler, dan lesi yang terletak di fosa posterior
prosedur pilihan terapi eksisi dan drainase abses melalui kraniotomi.
pada center-center tertentu lebih dipilih penggunaan stereotaktik
aspirasi atau MR-guided aspiration and biopsy
Anti konvulsan
Apabila kejang dengan frekuensi yang cukup sering phenitoin
PROGNOSIS
Prognosis dari abses otak ini tergantung dari:
1) Cepatnya diagnosis ditegakkan
2) Derajat perubahan patologis
3) Soliter atau multipel.
4) Penanganan yang adekuat
Dengan alat-alat canggih abses otak pada stadium dini dapat lebih
cepat didiagnosis sehingga prognosis lebih baik. Prognosis abses
otak soliter lebih baik dari multipel. Angka kematian telah berkurang
namun kondisi defisit neurologis yang permanen tetap terjadi pada
45% kasus abses otak.
TERIMAKASIH :*