ANATOMI
CEREBRUM:
-2 belahan (hemisfer) dihubungkan .oleh korpus
kalosum
Penataan somatotopik (homunkulus) di pusat
motorik/sensorik beda aliran darah(arteri serebri
Perdarahan otak : 2 arteri utama : A.carotis interna &
anterior/arteri serebri media ) menentukan derajat
A.vetebralis sirkulus wilis : cabang cortical-sentral-stroke
kelumpuhan
(cerbrovascular accident) bisa hemoragik/ non hemoragik
Jaras asenden medula spinalis: traktus
spinotalamik---rasa nyeri,suhu dan tekan
Segmen-segmen medulla spinalis servikalis (8)-
torakal (12)-lumbal(5)-sakral(5)-koksigeal(1)
FISIOLOGI
Susunan
Medula
Otak Saraf Pusat
Spinalis
(SSP)
G 3. Kanalis sentralis
I
Histologi Sistem Saraf Tepi
Tersusun atas akson-akson
yang keluar menuju organ
efektor dan diorganisasikan
menjadi saraf.
Poliomielitis Hemiplegia Infantil Akut Guillain-Barre Syndrome
Radang selaput otak Infeksi jaringan otak oleh Suatu keadaan kerusakan
(araknoidea dan piamater) berbagai macam mikro- jaringan otak yang kekal dan
yang menimbulkan eksudasi organisme. tidak progresif, terjadi pada
berupa pus disebabkan oleh Etiologi: berbagai macam waktu masih muda.
kuman non spesifik mikroorganisme dapat Etiologi: dibagi menjadi 3
Angka kejadian tertinggi pada menimbulkan ensefalitis, bagian
anak umur 2 bulan 2 tahun misalnya bakteri, protozoa,
cacing, jamur, virus. Penyebab Pranatal: infeksi dalam
Etiologi: Kuman jenis
Pneumococcus, Hemophilus terseringnya adalah virus. masa kandungan, misal
infulenza, Staphylococcus, GK: suhu mendadak naik, toksoplasmosis, rubela,
Streptococcus, E.coli, kesadaran cepat menurun, dll
Meningococcus dan nyeri kepala, muntah, kejang, Perinatal:
Salmonella. paresis. anoksia/hipoksia,
GK: perdarahan otak,
Gejala infeksi akut: ;esu, prematuritas, ikterus,
panas, muntah, anoreksia, meningitis purulenta
sakit kepala, peteki Pascanatal: trauma
Gejala tekanan intrakranial kapitis, meningitis,
yang meninggi: muntah, sakit ensefalitis, luka parut
kepala, tangis yang merintih, pada otak pasca
kesadaran menurun, ubun- operasi.
ubun menonjol, kejang, GK: Spastisitas(monoparesis,
paresis
hemiparesis, diparesis,
Gejala rangsangan tetraparesis), tonus otot
meningeal: kaku kuduk, sakit
yang berubah, koreo-
di leher dan punggung.
atetosis, ataksia, gangguan
pendengaran, gangguan
bicara, gangguan mata.
TIA (Transcient Ischemic Attack) Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Akibat terganggunya suplai Cedera pada jaringan otak Akibat perdarahan suatu
darah menuju otak sehingga karena terhambatnya suplai arteri serebralis .
otak tidak berfungsi secara darah dan nutrisi O2 ke otak. Etiologi: aneurisma, kelainan
normal. Etiologi: aterosklerosis. arteriovenosa.
>> 55 tahun. GK: kehilangan kesadaran, GK: gangguan keseimbangan
Etiologi: aterosklerosis, TD baal di wajah, lengan dan dan koordinasi, sulit
, pembentukan trombus kaki pada satu sisi tubuh, menggerakan bagian tubuh,
karena fibrilasi atrium. kesulitan berjalan, diplopia, mual, muntah, sakit kepala
GK: gangguan gerakan pada sakit kepala hebat. hebat, kesadaran menurun
tangan dan kaki, baal pada Penatalaksanaan: secara sementara, kejang,
satu sisi tubuh, gangguan umum Breathing, Blood, hemiparase.
keseimbangan dan Brain, Bladder & Bowel. Penatalaksanaan: bila
koordinasi. Pertimbangan rt-PA IV 0,9 hipertensi diberikan labetalol
Penatalaksanaan: diet mg/kgBB (dosis maksimum 90 scr berkala dgn bolus IV 5-
rendah garam dan rendah mg). 10% diberikan bolus IV 100 mg/jam 10-40 mg atau
kolesterol. dan sisanya diberikan per drips 2-8 mg/menit. Peningkatan
dalam waktu 1 jam jika onset tekanan intrakranial sebagai
gejala stroke dapat dipastikan akibat adanya volume
kurang dari 3 jam dan hasil CT perdarahan dan terjadinya
scan normal. Bila ada fibrilasi edema serebri diatasi dengan
atrium dapat diberikan osmoterapi yang
digoksin 0,125-0,5 mg IV atau menggunakan manitol (0,25-
verapamil 5-10 mg IV atau 0,5 g/kg tiap 4 jam) dan
amiodaron 200 mg drips furosemid (10 mg tiap 2-
dalam 12 jam. Kebutuhan 8jam).
protein lebih tinggi dari orang
normal (1,2-1,5 g/kgBB).
Jelaskan Langkah Diagnostik pada Kasus di
Skenario!
Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik
CT-Scan MRI
Bila belum terjadi kerusakan otak, maka
diagnosis tidak dapat ditegakkan dengan CT
scan maupun MRI. Kalaupun dilakukan CT scan
atau MRI hanya untuk mengetahui apakah
terjadi perdarahan atau tidak
Lanjutan..
1. Terapi fisik
3. Terapi Khusus
Jelaskan Pencegahan yang Dilakukan pada
Pasien di Skenario!
Berhenti
Olahraga
merokok dan
teratur
minum alkohol
Mengkonsumsi
Kurangi stress gizi yang
seimbang
Hindari
kegemukan,
dll.
Mekanisme Baal
Apabila penghantaran
impuls perifer dan
sentralnya terhalang
atau terputus, maka
tidak akan muncul
rangsang sensori
sehingga
menyebabkan baal.
Penyebabnya bisa
berupa ada tekanan
pada pembuluh darah
sehingga menekan
saraf
Ada iskemik sehingga
menyebabkan impuls
saraf terhenti
BAAL
Hemihipestesia
Hipestesia alternans
Terjadi
Lesi karena
pada Korteks
jaras spinotalamicus
sensorik primer
tdk menerima
dan impulsspinalis
tractus dri kontralateral,
nervi
contohnya terjadi infark pada
trigemini di medula oblongata.
penyumbatan a. Lentikulostriata
Hemiparesis/Hemiplegia
Rupture arteri yg Mengurangi suplai
Darah yg harusnya
memperdarahi oksigen
didalam arteri
korteks motorik memungkinkan
merembes keluar
primer. kematian sel saraf
Menekan sistem
piramidalis yg Tek.darah ini Menyebabkan lesi
menggangu impuls menggangu didaerah kapsula
saraf/ perintah kapsula interna interna
Mengapa baal
terjadi setelah
bekerja?????
terjadi ruptur
Sumbatan memacu over
plak maupun
pem.darah otak regulasi
trombosis
Infark serebri
Suplai darah
Iskemia jaringan lobus parietal
menurun
kanan
Saraf sensorik
BAAL terganggu
Infark serebri
Paralisis tubuh Saraf Motorik KONTRALATERAL lobus parietal
Sebelah KIRI terganggu kanan
Risk: Gemuk, Pusat Kardiovaskular Peningkatan
Rokok Aferen
Hipotalamus aktivitas simpatis
Aterosclerosis Tidak
Palpitasi Eferen
terkompensasi
Paralisis tubuh
Baal Pingsan
Sebelah KIRI
Infark,
Penumpukan Sel Otak Jika yg terkena
Edema Cerebral
Asam laktat, Terganggu Korteks kanan
Reaksi Inflamasi
Menghasil kan
Riwayat TIA Ateroklerosis hemiparesis
TIA &
STROKE TIA 4-6x faktor resiko
Rata-rata 59,25 tahun
Penderita DM = 3,39x bukan
TIA
penderita
30-54 tahun 25,25%
= 2DM
Laki-laki
-STROKE
55-64 tahun
Fibralasi
= 1,25 42,25
atrium
>- 64 tahun 32,25%
Penyakit Jantung Koroner
47 tahun Hipertensi
-Kadar
Kelainan
FAKTOR Katup
kolesterol Jantung
RESIKO
total >200
STROKE
-mg/dl
Infeksi Otot Jantung
risiko 1,31-2,9 kali
45th ATEROSKLEROSIS
Diabetes Mellitus
=9,451x
- Pasca Operasi<45th
Jantung
Obesitas
>65 tahun
Penyakit Jantung
71%
Merokok risiko
45-65 25%
tahun2-4x
<45 tahun 4%
Hiperkolesterolemia
Nikotin dan CO2
TIA &
STROKE
Stress risiko 2x
HIPERTENSI
Pusing Tekanan intrakranial
- Gastritis
Nyeri Ulu Hati - Angina Penyakit Jantung
- Psikis
Iskemia
Symptom
Gangguan gerakan melangkah, mati rasa pda satu sisi tubuh
Kesulitan berbicara dan penglihatan menurun
Bingung mendadak, sulit memahami pembicaraan orang lain
kehilangan keseimbangan atau kordinasi
mendadak lemah, mati rasa(baal) atau lumpuh pada wajah,
tangan dan kaki. Biasanya pada salah satu sisi tubuh.
Bingung mendadak, kesulitan berbicara atau sulit memahami
orang lain bicara
Hilangnya penglihatan mendadak pada salah satu atau kedua
mata, diplopia.
Sulit berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan atau kordinasi
Diagnosis
1. Mempunyai faktor risiko heart disease dan stroke:
2. high blood pressure,
3. high cholesterol,
4. diabetes,
5. smoking and
6. family history
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan terdengar bruit, terdapat gejala baal.
EKG : untuk melihat irreguler heart rhythme seperti atrial fibrillation.
Carotid ultrasound untuk melihat penyempitan di pembuluh darah paa bagian depan leher terutam untuk
melihatsuplai darah menuju otak.
Pemeriksaan Penunjang
Hitung darah lengkap (HDL), panel metabolik dasar,
faktor pembekuan, pemeriksaan doppler karotis
Angiografi : membantu menentukan penyebab TIA
secara spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri
EKG, echocardiogram
Pengobatan
Pencegahan
Mengurangi merokok
Mengontrol gula darah
Mengontrol tekanan darah
Mengontrol kolesterol
Olahraga teratur
Pola makan yang seimbang
Prognosis
Semakin cepat didiagnosis dan ditangani maka semakinkecil risiko menjadi stroke.
STROKE NON HEMORAGIK
Stroke adalah sindroma klinis
dengan gejala berupa
PATOGENESIS
STROKE NON
gangguan HEMORAGIK
fungsi otak secara
Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga setelah
fokal maupun global yang penyakit jantung dan keganasan.
dapat menimbulkan kematian
atau kecacatan yang Stroke diderita oleh 200 orang per 100.000 penduduk per
menetap
tahunnya, Stroke merupakan penyebab utama cacat menahun.
lebih dari 24 jam, tanpa
penyebab lain kecuali
Klasifikasi
gangguan vaskular (WHO
Pengklasifikasiannya adalah 65-85% merupakan stroke non
1983). hemoragik dan stroke hemoragik mencapai 20-30%.
ETIOLOGI
1. Transient
Diagnosis
Ischemic Attack dimana gejala fungsi otak akan pulih dalam 24 jam
Hipertensistroke ditegakkan berdasarkan temuan klinis
2. Stroke
CT-Scan In
Penyakittanpa Evolution
jantung kontras dimana
merupakan gejala neurologik
pemeriksaan baku
menjadi
Kadar
emas makin
lemak
untuk berat
darah tinggi
menentukan
jenis patologi
Reversibel stroke, lokasi dan
Neurological
Infark miokard ekstensi
Deficit lesi serta
dimana menyingkirkan
gejala lesi non vaskuler.
neurologik tinggi
Hematokrit menghilang dalam
3. Pungsi
waktu lumbal dapattetapi
3 minggu,
Elektrokardiogram dilakukan
lebih
abnormal bila ada indikasi
daripada
disritmia, khusus
24 jam
4. MRI dilakukan untuk menentukan lesi patologik Kegemukan
stroke secara lebih tajam.
Completed Stroke dimana gejala neurologik menetap
hipertrofi bilik kiri
Penyakit katupdilakukan
5. Neurosonografi jantung untuk mendeteksi adanya Kadar asam
stenosis urat tinggi
pembuluh darah
Gagal jantung
ekstrakranial dankongestif
intrakranial dalam membantuevaluasi diagnostik,
Kurang olahragaetiologik,
terapi
Sudahdanada prognostik.
manifestasi arteriosklerosis secara
klinis Fibrinogen tinggi
Gangguan pembuluh darah koroner ( angina
pektoris )
Gangguan pembuluh darah karotis
Diabetes melitus
Polisitemia
Pernah mendapat stroke
Merokok
Penilaian refleks
PemeriksaanFisik
penunjang
Anamnesis
Pemeriksaan
patologis
Refleks babinski
Pemeriksaan
Lemah atau semutan atau
ketangkasan gerak
Laboratorium Pemeriksaan radiologi
badan
baal separuh
PSIKOTERAPI
intracerebral subarachnoid