Anda di halaman 1dari 21

Biopsi dan Pemeriksaan PA

Badriatunnor
Prinsip Diagnosis Tumor

• Anamnesa + Pemeriksaan Fisik = Diagnosa Kerja

• Diagnosa kerja + Pemeriksaan Penunjang = Diagnosa

• Diagnosa pasti : Patologi Anatomi


PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Laboratorium
2.Thorax
3.Usg
4.M.R.I
5.CT.Scan.
6.Mamografi
7.Endoskofi
8.Laparaskofi
9.Tumor maker
10.Histopathology
Biopsi

• Tujuan : menegakkan diagnosis & informasi detail tentang


tumor, keganasan, marker protein, prognosis, ataupun
predictor pengobatan
• Biopsi :
– Tertutup : fine needle aspiration biopsy (FNAB), core biopsy,
sitology cairan sputum, darah, ascites, endoscopy
– Terbuka/surgery : insisi dan eksisi

Setiap teknik biopsi memiliki kelebihan dan kekurangan


Petunjuk Umum Biopsi

1. Biopsi yang tepat untuk mencegah metastasis. Lokasi harus


diperkirakan sehingga dapat terangkat bersama massa.
2. Hindari biopsi yang hanya berisi jaringan-jaringan radang
atau ulserasi.
3. Beberapa sampel dari satu massa dapat menghasilkan
diagnosis yang lebih akurat
4. Biopsi-biopsi kecil sebaiknya tidak dilakukan dengan
elektrokauter  menguraikan arsitektur sel
5. Jika diinginkan evaluasi terhadap batas-batas eksisi paling
baik jika ahli bedah menandai spesimen
6. Jaringan difiksasi dengan larutan buffer, formalin
10% dengan satu bagian jaringan untuk 10 bagian
fiksatif.
7. Jaringan sebaiknya tidak lebih tebal dari 1 cm.
Massa besar dapat dipotong-potong
8. Sebelum melakukan biopsi, kulit disekitar tumor
harus disterilkan dan dilakukan drapping
9. Riwayat yang terperinci sebaiknya disertakan pada
setiap permintaan biopsi
PEMERIKSAAN PATOLOGI :

Biopsi cokot (punch biopsy)


Biopsi jarum (FNAB)
Biopsi trucut (Core biopsy)
Biopsi insisi
Biopsi eksisi
Biopsi endoskopi
Biopsi laparoskopi
• Fine Needle Aspiration Biopsy
(FNAB) / AJH / BAJAH
– Cara paling tidak invasif
– Menggunakan jarum ukuran kecil (22-25G)
– Jarum diaspirasikan ke beberapa arah
– Tumor-tumor yang dalam, struktur yang sulit
dijangkau (pankreas, paru-paru dan hati)
termasuk tirod  Kandidat baik untuk FNAB
– Kekurangan :
• Kurang informative (specimen sedikit)
• Tidak bisa melihat arsitektur jaringan
• Butuh pengalaman dari sitopatolog
• Tidak dapat menenetukan grading
• Core Needle Biopsy
– Membutuhkan sepotong jaringan
intake untuk dianalisa secara
histologi
– Informasi setara biopsi insisi bila
potongan diambil dengan baik
– Jarum biopsy (14-16G)
– Baik FNAB dan Core Biopsy
memiliki false negatif 10% 
bila hasil meragukan / tidak
sesuai klinis  Biopsi bedah
• Biopsi Eksisi
– Biopsi seluruh lesi, paling sesuai untuk lesi
berukuran kecil
– Bersifat kuratif untuk tumor berukuran kecil
– Eksisi jaringan dilakukan minimal 1-2 cm dari
pinggir lesi
• Biopsi Insisi
• Sebagian dari tumor yang diangkat melalui
pembedahan
• Biopsi insisi lebih baik sempit dan dalam daripada
lebar dan dangkal serta tepi spesimen biopsi insisi
melibatkan jaringan yang normal di bawahnya
Komplikasi Biopsi

• Perdarahan
• Infeksi
• Luka tidak sembuh (tumbuhnya sel tumor di luka biopsi) 
infeksi hingga nekrosis
• Biopsi dapat menyebarkan sel-sel tumor ganas ke jaringan
sekitarnya
• Merusak jaringan atau organ-organ disekitarnya
• Risiko anestesi lokal (penyebaran sel tumor, reaksi alergi)
Pemeriksaan Patologi
• Pemeriksaan Makroskopis
– Mendeskripsikan bagaimana
spesimen tersebut dilihat dengan
mata telanjang
• Pemeriksaan Mikroskopis
– Temuan-temuan pada pemeriksaan
slide kaca dibawah mirkoskop
• Diagnosis
– Kesimpulan seorang patologi dari
hasil pemeriksaan makroskopis
dan mikroskopis.
TNM

• Klasifikasi diciptakan oleh Pierre Denoix 


dikembangkan oleh UICC
• Digunakan untuk :
• Menentukan rencana terapi
• Prognosa
• Evaluasi dan terapi
• Bertukar informasi mengenai kasus yang sama
dengan center lain
• Penelitian mengenai kanker
• Dibagi 2 klasifikasi
• cTNM atau TNM : pre-treatment classification
• pTNM : post-surgical classifciation
Ca Mammae
Clark for
Melanoma Maligna

IA Ketebalan ≤ 0,75 mm atau Clark Tingkat II


IB Ketebalan 0,76 – 1,50 mm atau Clark Tingkat III
AJCC and UICC
for Melanoma Maligna II A Ketebalan > 1,51 – 4.0 mm atau Clark Tingkat IV
II B Ketebalan ≥ 4.0 mm atau Clark Tingkat V
III Regional Lymph Node
IV Systemic Metastases
Dukes
Classification

Anda mungkin juga menyukai