Anda di halaman 1dari 54

Kelainan Bedah Saraf

Syaiful Saanin

http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery
http://bedahsaraf.mobie.in
KELAINAN
BEDAH SARAF UTAMA
1. Peninggian Tekanan 7. Anomali Susunan Saraf
Intrakranial. Pusat.

2. Cedera Kepala. 8. Infeksi SSP.

3. Cedera Kord Spinal. 9. Kelainan Saraf Tepi.

4. Tumor Intrakranial. 10. Kelainan Degeneratif


Tulang Belakang.
5. Tumor Kord Spinal.
11. Bedah Saraf Fungsional.
6. Kelainan Serebro-vaskuler.
Anomali SSP
UKURAN DISRAFISM SINDROMA
KEPALA NEUROKUTA
ABNORMAL E NOSA
MALFORMA KRANIOSIN MALFORMAS
SI OSTOSIS I VASKULER
SEREBRAL
MALFORMA ANOMALI TUMOR
SI OTAK
KRANIOVER KONGENITA
SEREBELER TEBRAL L
UKURAN KEPALA
ABNORMAL
Lingkar Kepala (cm) : laki-laki
Usia LK perempuan usia
• Saat lahir 35 lebih dari 3 bulan :
• 3 bulan 40 lebih kecil 1 cm dari
• 9 bulan 45 anak laki-laki.
• 4 tahun 50 LK Abnormal : >
2SD
= >1 inci (> 2.5 cm)
Jenis Makrokrania
Kepala besar dengan fontanel menonjol
Hidrosefalus
Penimbunan cairan subdural
Tumor intrakranial
Edema otak
Megalensefali metabolik
Kepala membesar dengan fontanel cekung
Penimbunan cairan subdural
Hidrosefalus tekanan normal
Porensefali
Tumor basal
Megalensefali anatomik
Lesi dengan Transiluminasi
Positif

Lesi Ekstrakranial
Edema Scalp
Koleksi cairan subgaleal
Lesi intrakranial
Lesi ekstraserebral
Koleksi cairan subdural
Sista arakhnoid
Lesi intraserebral
Hidranensefali
Porensefali
Hidrosefalus berat
Sista Dandy-Walker
PEMERIKSAAN
PASIEN
MAKROSEFALI
• Lingkar Kepala Serial.
• Bentuk Tengkorak
• Tegangan scalp
• Strabismus
• Setting Sun
• Postur Opistotonik
• Kegagalan Untuk Tumbuh
PEMERIKSAAN
PASIEN
MAKROSEFALI
• Fontanel Menonjol
• Sutura Melebar ('Split').
• Bruit yang lemah bisa normal
• Suara resonan abnormal (tanda
MacEwen).
• Transiluminasi lebih dari satu jari
• Venektasi
DIAGNOSTIK
PEMBESARAN
KEPALA
• Rontgenografi Tengkorak
(1) Bentuk tengkorak, penonjolan serta
penipisan lokal, ukuran fossa
posterior;
(2) Tanda-tanda Peninggian TIK; dan
(3) Kalsifikasi abnormal serta dugaan
fraktura tengkorak.
CT/MRI
Pembesaran
CSS: kepala dengan dilatasi ruang
• Hidrosefalus
• Sista arakhnoid
• Porensefali
• Hidranensefali
• Sista Dandy-walker
• Holoprosensefali
• Agenesis korpus kallosum
• Sista diensefalik
• Malformasi Arnold-Chiari
• Malformasi vena Galen
• Koleksi cairan subdural
CT/MRI
Pembesaran kepala tanpa dilatasi ruang
CSS:
- Lesi intrakranial
- Lesi massa ekstraserebral
- Lesi massa intraserebral
- Penambahan volume otak
- Megalensefali
- Edema otak
- Lesi kranial
- Lesi ekstrakranial
HIDROSEFALUS
KONGENITAL
• Hidrosefalus adalah keadaan dimana
terjadi akumulasi CSS yang berlebihan
pada satu atau lebih ventrikel dan ruang
subarakhnoid
(1) Peninggian tekanan intraventrikuler,
(2) Penambahan volume CSS, dan
(3) Dilatasi rongga CSS.
HIDROSEFALUS
KONGENITAL
• Hidrosefalus mungkin disebabkan oleh
satu dari tiga faktor:
(1) Produksi CSS yang berlebihan,
(2) Obstruksi jalur CSS, dan
(3) Gangguan absorpsi CSS.
HIDROSEFALUS
SEKUNDER
• Hidrosefalus sekunder sering disebabkan :
(1) Hematoma subdural,
(2) Tumor intraventrikuler,
(3) Tumor para sellar,
(4) Tumor fossa posterior,
(5) Cedera kranioserebral,
(6) Infeksi leptomeningeal,
(7) Perdarahan subarakhnoid,
(8) Karsinomatosis atau sarkomatosis
mening,
(9) Toksoplasmosis.
Tindakan

• VP/VA Shunt
• Endoscopic third ventriculostomy (ETV)
Mikrosefali
• Kepala kecil dengan dilatasi ruang CSS
:
Atrofi serebral: Mikrosefali sekunder
• Kepala kecil tanpa dilatasi ruang CSS :

Mikrosefali primer
• Kepala abnormal akibat penutupan
sutura
prematur (kraniosinostosis)
DISRAFISME

• Anensefali
• Disrafisme kranial
• Disrafisme Spinal
ANENSEFALI

• Defek tabung neural parah dan fatal.


Biasa lahir mati atau mati minggu
pertama
• Tiadanya vault kranial (akrania) baik
parsial maupun lengkap, tiadanya
jaringan diatasnya, berbagai derajat
malformasi serta destruksi rudimen otak
yang terbuka.
ANENSEFALI

• Klasifikasi Lemire : (derajat kranio-


skhisis)
• meroakrania (defek kranial parsial
tidak meluas keforamen magnum)
• holokrania (defek kranial meluas
melalui foramen magnum).
ANENSEFALI
• Dura dan scalp dari vault tidak ada.
• Hemisfer tidak terbentuk, diganti massa tidak
berbentuk, merah ungu, angiomatosa bercampur
dengan jaringan otak.
• Jaringan otak yang terbuka, tertutup membran tipis
yang berlanjut sebagai scalp.
• Vesikel optik terbentuk, namun saraf optik tidak.
• Dasar tengkorak ada, namun vault tidak terbentuk
(akrania atau kranioskhisis).
• Serebelum bisa mengalami malformasi atau normal.
DISRAFISME
KRANIAL
(KRANIUM BIFIDUM)
• Klasifikasi : kranium
bifidum okultum dan
kranium bifidum
sistikum
Kranium bifidum
sistikum
Lima subkelompok, sesuai isi dari sefalosel:

1. Meningosel: hanya berisi CSS


2. Ensefalomeningosel atau meningoensefalosel:
berisi baik CSS maupun jaringan otak
3. Ensefalosel: berisi hanya jaringan otak
4. Ensefalosistosel: berisi ruang yang
berhubungan
dengan ventrikel.
5. Meningoensefalosistosel, atau
ensefalosistomeningosel
Temuan Radiografik
• Menilai struktur patologis sefalosel:
• Defek tulang,
• Lubang defek tulang pada
ensefalosel oksipital mudah dikenal
pada foto polos tengkorak.
• Ukuran serta isi sefalosel,
• Dinamika CSS,
• Ada atau tidaknya anomali SSP.
Tindakan

• Cele plasty dan menutup defek tulang


• Cele terbuka harus diperbaiki dalam 24
jam.
• Tingkat infeksi meningkat lebih dari 48
jam. Perbaikan ditunda hingga infeksi
menjadi tenang.
TUMOR
INTRAKRANIAL
• Jinak dan ganas, istilah ini tidak dapat dibandingkan
dengan tumor yang terjadi ekstrakranial:
• Tumor jinak : membinasakan
• berkembang didalam tengkorak yang kaku.
• menginfiltrasi secara luas,
• mengisi daerah kritis.
• Tumor ganas : pertumbuhan cepat, diferensiasi
buruk, selularitas bertambah, mitosis, nekrosis
dan proliferasi vaskuler.
Namun metastasis ekstrakranial jarang.
Klasifikasi Patologis
• 1. Neuroepitelial
• Astrosit
• Oligodendrosit
• Sel ependimal dan pleksus khoroid
• Sel saraf
• Sel pineal
• Sel berdiferensiasi buruk dan sel embrionik
Klasifikasi Patologis
• 2. Mening
• 3. Sel Selubung Saraf
• 4. Pembuluh Darah
• 5. Sel Germinal
• 6. Tumor Karena Gangguan Perkembangan
• 7. Kelenjar Pituitari Anterior
• 8. Ekstensi Lokal Dari Tumor Berdekatan
• 9. Limfoma Maligna Primer
• 10. Tumor metastatik
Insidens
Supratentorial : Infratentorial :
Astrositoma Neurilemmoma
anaplastik (termasuk Metastasis
GBM) Meningioma Hemangioblastoma
Metastasis
Astrositoma Astrositoma
Adenoma pituitari Meningioma
Kraniofaringioma Medulloblastoma
Oligodendroglioma Dermoid/epidermoid
Ependimoma
Sista koloid Lain-lain
Limfoma dll.
Gambaran Klinis
Tumor supratentorial Tumor infratentorial
Efek massa obstruksi
jalur CSS
Tanda dan gejala
peninggian TIK

Herniasi tentorial

Herniasi tonsiller

Kerusakan fokal

Epilepsi

Gangguan fungsi

Kerusakan saraf Kerusakan saraf


kranial I - VI kranial III - XII
Serebral Serebeler
Efek Klinis
• Peninggian TIK:
• Nyeri kepala, muntah, edema papil.
• Pergeseran otak:
• Perburukan tingkat kesadaran,
dilatasi pupil.
• Epilepsi
• Gangguan fungsi sesuai lokasi
PEMERIKSAAN
• Foto tengkorak:
Kalsifikasi
oligodendroglioma
meningioma (+ hiperostosis tulang sekitarnya)
kraniofaringioma
Lesi Osteolitik
tumor tulang primer atau sekunder
dermoid/epidermoid
khordoma
karsinoma nasofaringeal
mieloma
retikulosis
PEMERIKSAAN

• Foto tengkorak:
Tanda Peninggian TIK
- diastasis sutura (pada bayi)
- gambaran beaten brass, nilai terbatas
karena bisa normal pada anak / dewasa
- erosi klinoid posterior (mungkin juga akibat
tekanan lokal, misalnya kraniofaringioma
- pergeseran pineal (pastikan bukan karena
rotasi film)
PEMERIKSAAN
• CT scanning
Lokasi
misalnya frontal, oksipital dll
ekstrinsik: diluar jaringan otak, misal
meningioma
intrinsik: didalam jaringan otak, misal
astrositoma
Efek Massa
pergeseran garis tengah
kompresi ventrikuler
hidrosefalus (sekunder lesi ventrikel ketiga
atau fossa posterior)
PEMERIKSAAN
• CT scanning
• Efek Terhadap Tulang Berdekatan
misal hiperostosis akibat meningioma
• Lesi Singel atau Multipel misal
multipel, kemungkinan metastasis
• Efek Penguatan Kontras misal
tak ada: astrositoma derajat
rendah
ireguler: astrositoma ganas
homogen: meningioma
PENGELOLAAN

Kebanyakan pasien dengan tumor intrakranial


memerlukan satu atau lebih pendekatan bedah-
saraf.

Steroid
Operatif
Radioterapi
Brakhiterapi
Khemoterapi
Antibodi Monoklonal
Infeksi
• INFEKSI BAKTERIAL
1. ABSES SUBGALEAL
2. OSTEOMIELITIS
3. ABSES EPIDURAL
4. EMPIEMA SUBDURAL
5. MENINGITIS BAKTERIAL
6. ABSES OTAK
7. INFEKSI PASCA BEDAH
• INFEKSI VIRUS PADA S.S.P
• INFEKSI FUNGAL PADA S.S.P
• INFEKSI PARASIT PADA S.S.P
Tanda dan gejala
Abses
• Umumnya efek massa.
• Nyeri kepala, defisit neurologis fokal, dan
gangguan mentasi sering tampak.
• Demam terjadi pada 50% dari waktu,
namun mungkin tidak ada atau sedikit
bukti infeksi sistemik.
• Kejang terjadi pada 25-60% pasien
Tanda dan gejala
Abses
• Umumnya sekunder terhadap infeksi
ditempat lain :
• Empiema subdural, perluasan intrakranial
langsung dari sinus paranasal atau infeksi
telinga
• Lesi ini soliter :
• dilobus frontal pada sinusitis frontoetmoid,
• dilobus temporal pada sinusitis maksiler,
dan
• serebelum atau lobus temporal pada
infeksi otologis.
Tanda dan gejala
Abses
• Abses otak multipel :
• Hematogen dari sumber jauh dan
infeksi sistemik : endokarditis bakterial,
kelainan jantung kongenital sianotik,
pneumonia, dan divertikulitis
• Kontaminasi otak langsung melalui
cedera
ANTIBIOTIKA
PASIEN BEDAH
SARAF
• Berjangkauan luas : empiris kombinasi,
diganti spesifik berdasar hasil kultur dan
tes sensitifitas.
• Pada pasien gawat dengan infeksi SSP,
pada keadaan tertentu diperlukan
penetrasi SSP
KELAINAN TULANG
BELAKANG
DEGENERATIF
• HERNIASI DISKUS
INTERVERTEBRAL
• Perubahan degeneratif pada diskus
penyebab tersering nyeri pinggang.
• protrusi :
penonjolan diskus keposterior
tanpa rupturnya anulus fibrosus.
• Prolaps :
anulus fibrosus telah mengalami
perforasi dan jaringan diskus
mengalami penetrasi kerongga
epidural
KELAINAN TULANG
BELAKANG
• Radiografi
DEGENERATIF
:
• tanda yang paling
jelas dari kelainan
degeneratif diskus
intervertebral adalah
spondilosis.
• Ini termasuk spur
tulang yang jelas pada
tepi ruas tulang
belakang
Sindroma lumbar
• Sindroma lumbar lokal khas dengan
gejala yang lebih merata dan tidak
terbatas pada satu radik saraf dengan
gangguan segmental. Umum disebut
nyeri punggung bawah (low back pain).
• Nyeri radikuler
• Yang berasal dari tulang belakang
lumbar adalah sindroma radik saraf
lumbar
Keluhan
• Umumnya gejala sindroma lumbar : nyeri
• Mengenal lokalisasi nyeri, karakter serta
intensitas nyeri
• Mulanya nyeri dalam dan terbatas pada
lumbosakral dan dijalarkan ke bokong.
• Timbul siatika yang mulanya hanya
mengenai tungkai atas namun akhirnya
juga kaki.
• Disaat lain nyeri lumbosakral dapat
hilang sempurna dan hanya siatika yang
menetap
Tanda-tanda klinis
• Tungkai bawah diangkat lurus. Bila nyeri
timbul : Laségue positif (positive straight
leg-raising test).
• Plantar fleksi dan dorsifleksi kaki
menimbulkan nyeri.
• Prosesus spinosus : penekanan pada
prosesus segmen bersangkutan
menimbulkan nyeri
Sindroma Radik Saraf
Lumbar : Siatika
• Khas dengan nyeri yang dijalarkan
mengikuti segmen dari mana radik saraf
berasal,
• Tes straight leg - raising yang positif,
• Kehilangan sensasi,
• Abnormalitas refleks,
• Gangguan motor
RADIOGRAFI
• Tomografi Terkomputer (CT scan)
• Akurat mendiagnosis herniasi diskus
intervertebral dengan kompresi radik
saraf sebagai penyebab siatika
• Pencitraan Resonansi Magnetik / MRI
• Baik MRI maupun CT resolusi tinggi
memberikan tampilan sangat baik atas
perubahan morfologik serta pengaruh
dari herniasi diskus
Tindakan Bedah

• Operasi dilakukan bila nyeri hebat tidak


berkurang dengan tindakan konservatif.
• Jenis operasi paling sering adalah
membuang diskus intervertebral yang
mengalami perpindahan dan menekan
radik saraf, disebut diskotomi.
Tumor spinal

1. Ekstra dural : tu. metastasis


2. Intra dural ekstra meduller
: meningioma, neurofibroma
3. Intra dural intra meduller
: ependimoma, astrositoma,
hemangioblastoma
(4. Dampak menyerupai tumor
: Abses ekstra dural : piogenik,
Klinis

• Sesuai segmen terkena :


• Nyeri
• Efek penekanan oleh tumor
• Kerusakan jaringan saraf
Tindakan

• CT / MRI
• Operasi :
• Dekompresi
• Contoh jaringan
• Radioterapi sesuai PA
SEKIAN
BSB Sumbar

ěLearning :
http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery
http://bedahsaraf.mobie.in

Anda mungkin juga menyukai