Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Bedah Vaskuler Kedokteran vaskuler (vascular medicine) merupakan cabang ilmu bedah yang berkompetensi dalam penatalaksanaan

penyakit-penyakit sistem vaskuler (pembuluh darah), mencakup penatalaksanaan medikamentosa, prosedur minimal invasif, baik tindakan operatif maupun bedah rekonstruksi. Spesialisasi bedah merupakan subspesialisasi dari bedah umum. Seorang ahli bedah vaskuler dilatih dalam bidang diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-penyakit pada sistem pembuluh darah, selain pembuluh darah intrakranial. Seorang spesialis bedah vaskuler memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman sabagai berikut: 1. Mengerti patofisiologi pembentukan dan perjalanan penyakit kelainan arteri dan vena mencakup aterosklerosis, hiperplasia intima, kelainan nonaterosklerotik, kelainan akut dan kronik pada vena dan limfe, serta gangguan pada organ-organ yang diperdarahinya. 2. Mampu melakukan evaluasi klinis pada penderita kelainan vaskuler, mencakup anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penatalaksanaan medis, mencakup pemberian obat-obatan dan edukasi faktor-faktor risiko. 3. Mempu melakukan pemeriksaan invasif dan noninvasif pada kelainan vaskuler mencakup dupleks ultrasonografi, pemeriksaan Doppler, pletismografi, magnetic resonance imaging (MRI), computed tomography angiography, contrast angiography dan venography, serta ultrasonografi intravaskuler. 4. Melakukan teknik pembedahan terbuka pada kelainan vaskuler mencakup kelainan kongenital, sumbatan, trauma, aneurisma, dan proses inflamasi yang terjadi selain kelainan pada sistem serebrovaskuler. Pembuluh darah yang termasuk dalam bidang ini adalah arteri karotis dan cabangnya, ekstremitas atas, aorta intratorakal, dan cabangnya, arkus aorta, aorta torakalis desenden, aorta abdominal, arteri renalis dan arteri viseralis, arteri di daerah pelvis dan tungkai bawah, sistem vena di leher, dada, abdomen, pelvis dan tungkai bawah. 5. Teknik intervensi endovaskuler termasuk angioplasty, balloning, stenting sumbatan pada pembuluh darah aorta torakalis dan abdominalis dan pembuluh darah perifer, termasuk pemasangan graft endovaskuler, trombolisis, pemeriksaan tambahan endovaskuler lainnya, beserta menangani komplikasi terkait. 6. Penatalaksanaan kondisi kritis mencakup evaluasi pre dan postoperatif pada penderita kelainan dan trauma vaskuler yang dirawat di perawatan intensif. Penatalaksanaan ini mencakup pemahanan dan indikasi untuk pemasangan kateter arteri, vena sentral, dan arteri pulmonalis untuk pemantauan hemodinamik. Tujuan dari bedah vaskuler adalah untuk mengobati penyakit pembuluh darah, yang merupakan penyakit pada pembuluh arteri dan vena. Penyakit pada pembuluh arteri merupakan kondisi dimana arteriosklerosis, trombosis (pembekuan darah)

dan kondisi dinding pembuluh darah abnormal yang terjadi di pembuluh arteri. Di sisi lain, penyakit pembuluh vena adalah masalah yang terjadi di pembuluh darah vena. Terdapat beberapa penyakit atau kondisi yang terjadi hanya pada pembuluh arteri atau hanya terjadi pada pembuluh vena, dan hanya sedikit yang melibatkan keduanya (pembuluh vena dan pembuluh arteri). Spesialis bedah ini membantu dalam mengembalikan aliran darah ke area tubuh setelah trauma, penyakit atau penyebab lain yang merusak pembuluh darah. Seorang spesialis bedah vaskuler melakukan mulai dari diagnostik, pemeriksaan non invasif dan pemeriksaan invasif serta melakukan pengobatan baik medikamentosa, pembedahan terbuka yang memang sudah dilakukan sejak lama dan saat ini mulai mengembangakan teknik minimal invasif dengan menggunakan wire dan angiografi serta kombinasi keduanya yang dikenal sebagai hybrid. Seorang spesialis bedah vaskuler adalah seorang yang mampu melakukan semua modalitas yang tersedia baik pada saat diagnostik sampai saat pengobatan. Spesialis bedah vaskuler juga menangani kasus kasus yang berhubungan dengan gangguan pada sistem pembuluh darah mikro (mikroangiopati) seperti pada ulkus diabetikum, pada kasus ulkus diabetikum biasanya terjadi gangguan pada sistem vaskularisasi tungkai bawah yang memerlukan penanganan baik secara medikamentosa maupun secara surgical. Pada kasus ulkus vena ditungkai bawah, penyebabnya adalah chronik venous insufficiency atau gangguan pada katup vena yang menyebabkan stasis aliran vena. Pasien dengan masalah dari sistem limfatik, seperti limphedema, juga memerlukan penanganan oleh dokter ahli bedah vaskuler. Limphedema adalah retensi cairan yang membawa produk darah dari pembuluh ke sel. Seorang ahli bedah vaskuler juga menerima konsultasi pasien dengan skleroderma, penyakit autoimun yang menyebabkan pengerasan jaringan, atau gangguan yang ada di mikrovaskuler, seperti sindrom Raynaud (gangguan dari ekstremitas yang ditandai dengan spasme pembuluh darah dan penurunan aliran darah) atau Buerger Syndrome (trombosis pada pembuluh darah mikro).

Beberapa indikasi pembedahan atau penyakit yang sering ditangani oleh dokter spesialis bedah vaskuler Indikasi atau Penyakit Akses Vaskuler Prosedur/Tindakan Arteriovenous shunting (Cimino, PTFE vasculargraft) Catheter Dual Lumen (CDL) Port A Catheter Vein stripping Sclerotherapy and Foam sclerotherapy Endovenous Laser Treatment Radiofrequency vein ablation Ambulatory phlebectomy Carotid Endarterectomy (CEA) Carotid Stenting

Chronic Vein Insufficiency Varicose Veins (varises)

Carotid Stenosis

Peripheral Arterial Occlusive Angioplasty with/without Stentung Disease (PAOD) Bypass surgery Endarterectomy Atherectomy Ballon Embolectomy Acute limb ischemia Thrombectomy Bypass Surgery Aneurisma Aorta Abdominalis Open AAA repair (AAA) Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) Aortic Dissection Open repair Thoracic Endovascular Aneurysm Repair (TEVAR) Embolisasi Tindakan pembedahan (pengambilan vena ovarika, Congestion atau histerektomi dengan pengambilan ovarium bekerja sama dengan spesialis kebidanan dan kandungan)

Pelvic Ovarian Syndrome (POCS)

Walaupun kedokteran vaskular relatif masih baru di Indonesia, bidang spesialisasi ini berkembang sangat pesat saat ini, seiring dengan peningkatan kasus-kasus aterosklerotik yang menyebabkan peningkatan insiden peripheral arterial occlulsive disease (PAOD) dan peningkatan trauma yang menyebabkan cedera pembuluh darah. Selain itu, dengan diperkenalkannya teknik minimal invasif seperti teknik endovaskular dan hybrid (kombinasi pembedahan terbuka dan endovaskular), saat ini seorang spesialis bedah vaskular lebih lazim disebut sebagai spesialis bedah vaskuler dan endovaskular dan ada wacana perubahan menjadi spesialis kedokteran vaskular, karena satu satunya spesialis di bidang vaskuler yang mampu melakukan semua modalitas diagnostik dan pengobatan yang tersedia serta menangani komplikasi terkait.

Anda mungkin juga menyukai