Anda di halaman 1dari 20

Dalam ilmu patologi anatomi, tumor identik

dengan neoplasma. Sedangkan dalam klinik


istilah tumor sering digunakan untuk semua
tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan, pembengkakan ini dapat
disebabkan baik oleh neoplasma, maupun
oleh radang ( rubor, calor, dolor, tumor, funtio
laesa yang merupakan tanda asasi radang
dari celcus ) atau perdarahan, dan
sebagainya.
Tumor ialah penyakit pertumbuhan sel.
Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan
granulasi juga merupakan kumpulan sel baru
yang sedang tumbuh.

Pada tumur-tumor eksperimentil mitochondria


sangat berkurang jumlahnya, kadang-kadang
hanya dari jumlah normal, besarnya tidak
sama, kristanya tidak teratur dan sering
menunjukkan degenerasi. Karena itu enzim-
enzim yang diperlukan untuk fungsi sel juga
sangat berkurang

Dalam penulisan makalah ini terdapat


rumusan masalah yaitu :
Menjelaskan tentang tumor.
Menjelaskan tentang macam macam tumor.
Menjelaskan proses metastasi sel tumor.
1. Menambah pengetahuan tentang tumor
2. Mengetahui tentang macam macam tumor
3. Mengetahui proses metastasi sel tumor
Tumor ialah penyakit pertumbuhan sel.
Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan
granulasi juga merupakan kumpulan sel baru
yang sedang tumbuh. Pada sel tumor terjadi
perubahan sifat, sehingga sebagian besar
energy digunakan untuk berkembang biak
(Kumar, 2007).
1. Atas dasar sifat biologik tumor
a. Tumor jinak atau beligna
b. Tumor ganas atau maligna
c. Tumor intermediate

2. Atas dasar sel atau jaringan


a. Berasal dari sel totipoten
b. Berasal dari sel embrional pluripoten
c. Berasal dari sel yang berdeferensiasi
Metastasis adalah invasi sel tumor
dalam jarak yang lebih jauh sehingga
memungkinkan tumbuhnya sel tumor
yang sama di tempat/organ yang
baru ( Sukardja,2000).
Invasi: Sel tumor menembus lapisan membrane
basalis dan masuk ke matriks ekstrasel.
Intravasasi: Dari matriks ekstrasel, sel tumor masuk
menembus endotel pembuluh vaskuler (intravasasi)
dan mulai menyebar melalui aliran pembuluh
tersebut.
Sirkulasi: saat berada di dalam sirkulasi, sel tumor
rentan terhadap destruksi oleh sel imun pejamu. Di
dalam aliran darah, sebagian sel tumor membentuk
embolus (gumpalan)/adhesi dan kemudian melekat
ke leukosit dan trombosit. Embolus tersebut akan
sedikit banyak memperoleh perlindungan dari
serangan sel efektor antitumor pejamu. Namun
sebagian besar sel tumor masuk dalam sirkulai
sendiri-sendiri.
Eksravasasi: ketika sampai di lokasi organ yang
akan diinangi, sel tumor ataupun embolus akan
melekat ke endotel vaskuliar yang diikuti
dengan pergerakan melalui membrane basal
dengan mekanisme yang serupa dengan yang
berperan dalam invasi.
Angiogenesis: Sesampainya sel tumor di organ
yang diinangi, sel tersebut akan mengeluarkan
faktor pertumbuhan PLGF untuk merangsang
pembentukan pembuluh darah baru.
Pertumbuhan: setelah semua fasilitas cukup
untuk mendukung kehidupan sel tumor
tersebut, maka sel tumor mulai tumbuh dan
membelah sehingga membentuk tumor baru.
Letak dari tumor primer.
Adanya ekspresi dari gen sel tumor mengenai
tipe molekul reseptor yang mampu
ditangkap oleh lokasi tertentu (Sukardja,
2000).
Penyebaran perkontinuitatum: Sel /jaringan
kanker menyusup keluar dari organ tempat
tumbuhnya, kemudian masuk kedalam organ
/struktur disekitarnya.
Penyebaran Limfogen: Sel kanker masuk ke
saluran limfe, ikut aliran limfe dan
menimbulkan metastasis di kelenjer getah
bening regional. Sel kanker juga mengadakan
infiltrasi dengan struktur sekitarnya sehingga
terjadi perlengketan dan membentuk paket
(konglomerasi).
Penyebaran Hematogen: Sel kanker menyusup ke
kapiler darah, masuk pembuluh darah, vena sampai
keorgan tubuh lainya, lalu sel kanker tumbuh
disana, menjadi tumor baru, merupakan anak
sebar, letaknya jauh dari tumor primer.(distance
metastasis). Penyebaran hematogen dapat
mengenai: Hati Paru, Pleura,Tulang, Kulit, Otak dll.
Penyebaran Transluminal: Terjadi dalam saluran,
seperti melaui saluran pernapasan, saluran
pencernaan, dan saluran kemih. Sel lepas kedalam
kedalam lumen kemudian tertanam pada satu
tempat, lalu mengalami implantasi. Hal serupa juga
bisa terjadi dalam rongga tubuh, misal: Rongga
Peritonium dan rongga pleura.
Penyebaran kanker dapat timbul dimana-mana dalam
organ tubuh, termasuk kelenjar limfe di luar kelenjar
limfe regional. Penyebaran jauh itu umumnya secara
hematogen. Penyebaran dapat soliter (hanya satu
saja), tetapi umumnya multipel pada satu atau
beberapa organ. Penyebaran ke organ-organ
umumnya berbentuk nodus atau tumor dan
menimbulkan destruksi jaringan atau gangguan fungsi
organ yang bersangkutan. Penyebaran ke organ vital
(paru, hati, ginjal, otak, dsb) umumnya penderita lebih
cepat meninggal daripada ke organ non vital (kulit,
tulang, sumsum, kelenjar limfe di luar regional, dsb)
(Sukardja, 2000).
Tumor ialah penyakit pertumbuhan sel.
Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan
granulasi juga merupakan kumpulan sel baru
yang sedang tumbuh. Tetapi bukan neoplasma
karena pertumbuhannya sesuai dengan jalannya
pertumbuhan normal. Seperti diketahui sel itu
mempunyai dua tugas utama yaitu bekerja dan
berkembangbiak. Bekerja bergantung kepada
aktivitas sitoplasma, sedangkan berkembang biak
bergantung kepada aktivitas intinya. Pada sel
tumor terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian
besar energy digunakan untuk berkembang biak
(Kumar, 2007).
Penyebaran perkontinuitatum: Sel /jaringan kanker
menyusup keluar dari organ tempat tumbuhnya,
kemudian masuk kedalam organ /struktur
disekitarnya.
Penyebaran Limfogen: Sel kanker masuk ke saluran
limfe, ikut aliran limfe dan menimbulkan metastasis
di kelenjer getah bening regional. Sel kanker juga
mengadakan infiltrasi dengan struktur sekitarnya
sehingga terjadi perlengketan dan membentuk paket
(konglomerasi).
Penyebaran Hematogen: Sel kanker menyusup ke
kapiler darah, masuk pembuluh darah, vena
sampai keorgan tubuh lainya, lalu sel kanker
tumbuh disana, menjadi tumor baru, merupakan
anak sebar, letaknya jauh dari tumor
primer.(distance metastasis). Penyebaran
hematogen dapat mengenai: Hati Paru,
Pleura,Tulang, Kulit, Otak dll.
Penyebaran Transluminal: Terjadi dalam
saluran, seperti melaui saluran pernapasan,
saluran pencernaan, dan saluran kemih. Sel
lepas kedalam kedalam lumen kemudian
tertanam pada satu tempat, lalu mengalami
implantasi. Hal serupa juga bisa terjadi dalam
rongga tubuh, misal: Rongga Peritonium dan
rongga pleura. Penyebaran kanker dapat timbul
dimana-mana dalam organ tubuh, termasuk
kelenjar limfe di luar kelenjar limfe regional.
Penyebaran jauh itu umumnya secara
hematogen.
Penyebaran dapat soliter (hanya satu
saja), tetapi umumnya multipel pada satu
atau beberapa organ. Penyebaran ke
organ-organ umumnya berbentuk nodus
atau tumor dan menimbulkan destruksi
jaringan atau gangguan fungsi organ yang
bersangkutan. Penyebaran ke organ vital
(paru, hati, ginjal, otak, dsb) umumnya
penderita lebih cepat meninggal daripada
ke organ non vital (kulit, tulang, sumsum,
kelenjar limfe di luar regional, dsb).

Anda mungkin juga menyukai