ANATOMI TRAKTUS
URINARIUS
A. Ginjal
Jumlah sepasang, p= 13
cm l= 6 cm tebal = 4 cm
Di bagian dorsal (kanan
kiri kolumna vertebralis).
Ginjal kanan terletak
sedikit lebih rendah
daripada ginjal kiri
Organ retroperitoneal
bagian atas.
Sisi medial terdapat hilus
ginjal (arteri dan vena
renalis, sistem limfatik,
sistem saraf, dan ureter)
Struktur Ginjal
Struktur nefron
B. Ureter
Ureter :
Ren
Ureter
Bladde
r
Penyempitan ureter :
(1) pelvic-ureter junction
(2) tempat ureter menyilang arteri
iliaka di rongga pelvis, dan
(3) saat ureter masuk ke buli-buli
(ureterovesical junction)
C. Buli-buli
D. Uretra
Urethra
Pembagian anatomis
Urethra:
1.uretra posterior
Uretra pars prostatika
Uretra pars membranosa
2.uretra anterior
E. Prostat
Prostat :
TEKNIK RADIOGRAFI
UROLOGI
Foto polos
Foto dengan kontras
USG
CT Scan
MRI
Foto dengan
Kontras
Pielografi Intravena /Intravenous
1.
Persiapan IVP :
Pelaksanaan
Menit
Uraian
BNO
15
30
Foto
dalam
keadaan
berdiri,
untuk
menilai
PM
BNO :
Properitonial fat jelas/luscent
Distribusi udara usus merata
Psoas line tegas
Kalsifikasi patologis dan
opasitas masa negatif
Tulang : bentuk & trabekulasi
normal
HIDRONEFROSIS
HIDRONEFROSIS REN
KIRI
HIDROURETER KIRI
MASSA DI CAVUM
PELVIS
2. Pielografi Retrograd
(Retrograde Pyelography =
RPG)
Pielografi retrograd
4. Sistografi
Kontraindikasi:
Infeksi akut saluran kemih
Teknik:
Kateterisasi transuretra dan
cara pungsi suprapubik.
Kandung kencing
dikosongkan
Menggunakan kontras
dengan kepekatan 15-20%
dalam larutan NaCl
fisiologis sebanyak 150-250
cc.
Foto dibuat pada posisi AP
dan oblik.
Cystography :
striktur uretra pars prostatika karena pembesaran
prostat
5. Uretrografi
Indikasi:
Kelainan kongenital: divertikel, striktura,
duplikasi, uretra tambahan.
Striktura: akibat radang maupun trauma
Fistula: Uretritis gonore, iatrogenik, keganasan/
peradangan rektum.
Batu: yang berasal dari buli-buli maupun ureter.
Tumor
URETROGRAPHY
Urethritis pada uretra pars posterior dan pars
membranacea
6. URETROSISTOGRAPHI
striktur urethra pars prostatika, pars
membranasea, bulbosa dan cavernosa,dengan
ekstravasasi kontras ke cav. peritoneal
Ultrasonografi (USG)
USG dapat
membedakan
massa padat
(hiperekhoik)
dengan massa
kistik (hipoekhoik),
Batu non opak
yang tidak dapat
dideteksi dengan
foto, akan
terdeteksi sebagai
echoic shadow.
Pemakaian klinis:
Menemukan dan menentukan letak
massa rongga perut dan pelvis
Kista >< massa solid
Mempelajari pergerakan organ (jantung,
aorta, vena kava), maupun pergerakan
janin dan jantungnya.
Pengukuran dan penentuan volume
Perencanaan dalam radioterapi,
berdasar ukuran tumor dan posisinya;
evaluasi postradioterapi.
Tomografi Komputer/
Computerized Tomography
Scan (CT Scan)
Resonansi Magnetik /
Magnetic Resonance Imaging
(MRI)
MRI
Sintigrafi
Pielonefritis
Akut
Radiogram yang penting
pada pielonefritis akut
adalah:
Nefrogram ekskresi
kontras pada segmen ginjal
yang terlibat (kelainan
fungsi nefron).
Pembesaran ginjal fokal
atau difus.
Kompresi atau perpindahan
letak kaliks-kaliks ginjal.
Abses Ginjal
Pielonefritis Kronis
Uretreritis
Sistitis Akut
CYSTITIS KRONIK
Anomali Kongenital
Bidang Urologi
Oligohidramnion
(pada yg
bilateral)
Asimptomatis
(pada yg
unilateral)
Sindrom Potter
Hipoplasia Ginjal
-
Bisa hanya
melibatkan
pelvis ginjal
Bisa hanya
melibatkan
ureter
Bisa keduaduannya
Paling sering
Fusi pada kutub
bawah
Diagnosis
dengan urografi
intravena
insidensi
refluks
vesikoureteral
dan insidensi
obstruksi
ureteropelvic
junction
Sering tidak
disertai gejala,
tanda, atau penyulit
Fenomena yoyo
Kista simpleks
1. Lesi ini pada umumnya tidak destruktif.
2. Ruang kista yang multipel atau tunggal dengan
diameter beraneka ragam.
3. Lazim dijumpai pada autopsi tanpa gangguan
klinik
yang berarti.
GARIS KONTUR HALUS
Membedakannya dengan tumor solid ?
HAMPIR SELALU
AVASKULER
TERISI CAIRAN
USG
Kista Simpleks
Penyakit Ginjal
Polikistik
1. Kista multipel yang
membesar pada
kedua ginjal
merusak parenkim
ginjal
2. Kista pada organ
lain.
Infantil
- Kista saat lahir
- Berupa kantung
buntu yang
didalamnya dialiri
cairan yang disaring
oleh glomerulus.
Penyakit Ginjal
Polikistik
Adultum
- Tidak ada saat lahir
- Berkembang lambat
- Jarang memberikan
gejala sebelum usia 15
tahun
Tumor Wilm :
Manifestasi Klinis :
TRAUMA
RUPTUR
AKUT
ABDOMEN
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Pembesaran ginjal
Pembesaran kelenjar regional
Infiltrasi tumor ke jaringan
sekitar
- IVP :
- gambaran PCS abnormal
Tumor Grawitz
GROSS HEMATURI
NYERI PINGGANG
MASSA ABD
KLINIS
BB
Kelelahan
DEMAM INTERMITTEN
Neuroblastoma
Grawitz Tumor
Pemeriksaan Radiologi
- IVP : - sistem kolektivus
melebar, berubah
bentuk
- garis kontur ginjal yang
berubah kanker
- USG : bangunan echostruktur
kompleks, permukaan tidak
rata, struktur ginjal tak
tampak lagi.
- CTscan polos : deformitas
korteks renal, vaskularisasi
jar tumor tampak
berdensitas tinggi, hipodens
pd bagian nekrotik,
Ca Buli-buli
: 2,7 : 1
Faktor resiko : kebiasaan merokok, pemakaian
zat pemanis buatan, pengunaan siklofosfamid,
trauma fisik, infeksi, dan kontak lama dengan
zat-zat kimia pewarna, bahan-bahan karet dan
kulit.
Klinis :
Hematuria
Nyeri intermitten
Gejala iritasi atau obtruksi buli2.
Pemeriksaan Radiologi
DIVERTIKEL BULI
Pemeriksaan Radiologi
BPH
Ca Prostat
KLINIS
obtruktif
iritatif
Radiologis
USG
Transrect
al
CT Scan
MRI
Bone
Survey
VESIKOLITHIASIS
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
1.
Factor intrinsik
Herediter
Umur
Jenis kelamin
2.
Faktor ekstrinsik
Geografi
Iklim dan temperatur
Asupan air
Diet
Pekerjaan
Penyulit
obstruksi
infeksi saluran kemih
Macam-macam batu
1.
batu kalsium
2.
fosfat,
atau
batu infeksi
golongan pemecah urea atau urea splitter
batu urat
4.
kalsium
batu struvit
3.
70 80 %
kalsium
oksalat,
campuran
5 10 %
gout, mieloploriferatif, terapi antikanker, dan
obat urikosurik
Letak batu
1.
Batu ginjal
batu staghorn
obstruksi kaliektasi,
hidronefrosis
terinfeksi pionefrosis,
pielonefritis
keluhan nyeri kolik, nyeri tumpul
atau nyeri ketok pada pinggang
2.
Batu ureter
batu ginjal yang turun
Gerakan peristaltik ureter batu ke
distal
kolik
Batu di distal ureter disuri atau
sering kencing
Batu <5 mm keluar spontan
obstruksi kronik hidroureter atau
hidronefrosis
3.
Batu buli-buli
asal : - batu ureter,
- obstruksi infravesika inti batu
batu endemik
Gejala khas : disuri, tidak enak, tiba-tiba
terhenti, dan menjadi lancar kembali
dengan perubahan posisi tubuh
4.
Batu uretra
retensi urin yang sebelumnya
didahului oleh nyari pinggang/kolik
seringkali keluar sendiri
Pemeriksaan
radiologis
1.
IVP
USG
Trauma Ginjal
Secara patologis,
1.
2.
3.
Gambaran klinis
jejas di daerah lumbal, dan tampak
luka.
palpasi nyeri tekan dan ketegangan
otot pinggang,
Tanda Hematuria makroskopik atau
mikroskopik
Diagnosis
Pemeriksaan IVP
ekskresi kontras yang berkurang
garis psoas atau kontur ginjal yang
menghilang
skoliosis yang menjauhi sisi yang terkena
trauma karena kontaksi otot psoas
gambaran ekstravasasi kontras.
Gambaran klinis
perdarahan hebat
abadomen bawah tampak jejas atau
hematom
nyeri tekan di daerah suprapubik
ruptur vesica urinaria intraperitoneal
rangsang peritoneum.
septikemia.
tidak bisa buang air kecil.
keluar darah dari uretra.
Diagnosis
Tanda, gejala klinis, hematuria.
Diagnose
Tanda-tanda Klasik
1. perdarahan per urethra
2. retensio urinae
3. prostaat yang melayang pada
pemeriksaan colak dubur.
urethrogram retrogrone extravasasi dari
kontras
kateterisasi dari bawah. tidak dilakukan
1. menambah trauma
2. memasukkan infeksi
3. bisa memberikan penafsiran yang salah
Pengelolaan.
diversi dari jalannya air kemih.
kontaminasi air kemih cellulitis dan
abses jaringan cicatrix
reanastomosis urethra tadi.
ruptura urethra posterior ruda paksa
pada perut bawah yang mengakibatkan
patah tulang panggul.
Tanda Perdarahan perurethra
Tindakan supra pubik cystostomi.