Anda di halaman 1dari 15

HIDRONEFROSIS

Kelompok 11
Saskha Ananda
Yoddy Ilmiar
Youlanda Cendy
Pengertian HIDRONEFROSIS

 Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan perifer ginjal


pada satu atau kedua ginjal akibat adanya obstruksi
pada aliran normal urin menyebabkan urin mengalir
balik sehingga tekanan di ginjal meningkat.
Epidemiologi

 Secara epidemiologi terdapat beberapa faktor yang


mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada
seseorang.
 Faktor-fakor itu adalah
Faktor Intrinsik
Faktor Ekstrinsik
Klasifikasi

 Hidronefrosi akut
 Hidronefrosi kronik
Etiologi

 Adanya obstruksi pada aliran normal urine


menyebabkan urin mengalir balik sehingga tekanan di
ginjal meningkat.
 Adanya Nefrolithiasis dapat menimbulkan obstruksi
aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih
 Kelainan struktural
 Lilitan pada sambungan ureteropelvik
 Batu di dalam pelvis renalis
 Penekanan pada ureter oleh jaringan fibrosa, arteri atau
vena yang letaknya abnormal, dan tumor.
Tanda dan Gejala

 Hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium)


 Gagal jantung kongestif
 Perikarditis (akibat iritasi oleh toksik uremi)
 Pruritis (gatal kulit)
 Butiran uremik (kristal urea pada kulit)
 Anoreksia, mual, muntah, cegukan
 Penurunan konsentrasi, kedutan otot dan kejang
 Amenore, atrofi testikuler
Patofisiologi

 Obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan urin


mengalir balik, sehingga tekanan di ginjal meningkat.
Jika obstruksi terjadi di uretra atau kandung kemih,
tekanan balik akan mempengaruhi kedua ginjal, tetapi
jika obstruksi terjadi di salah satu ureter akibat adanya
batu atau kekakuan makan hanya satu ginjal saja yang
rusak.
Komplikasi
 Jika Hidronefrosis tetap tidak diobati, peningkatan
tekanan di dalam ginjal bisa menurunkan
kemampuan ginjal untuk menyaring darah,
mengeluarkan produk sampah, dan membuat urin
serta mengatur elektrolit dalam tubuh. Hidronefrosis
bisa menyebabkan infeksi ginjal (pyelonephorosis)
gagl ginjal, sepsis, dan dalam beberapa kasus,
ginjal kehilangan fungsi atau kematian. Fungsi ginjal
akan mulai menurun segera dengan timbulnya
Hidronefrosis tetapi reversibel jika tidak
menyelesaikan pembengkakan. Biasanya ginjal
sembuh dengan baik bahkan jika ada halangan
berlangsung hingga 6 minggu.
Penatalaksanaan dan Pengobatan
 Penatalaksanaan
Pada kasus di bawah ini penatalaksanaan yang diberikan
di rumah sakit ialah terapi konservatif dengan rencana
terapi operatif (setelah ISK atas pada pasien diatasi).
Terapi konservatif yang diberikan berupa rehidrasi cairan
maintenance dengan infus ringer laktat 20 tetes/menit,
pengendalian nyeri pinggang dengan analgesik kuat
(ketorolac injeksi 2 x 1 ampul/hari), mengatasi infeksi
dengan antibiotik (cefotaxim injeksi 2 x 1 vial/hari), serta
pecegahan terhadap naiknya asam lambung akibat
faktor stress karena dirawat di RS dengan pemberian
antagonis H2 reseptor (ranitidin injeksi 2 x 1 ampul/hari).
Adapun rencana terapi operatif yang dilakukan dengan
teknik ESWL ginjal kiri untuk mengangkat batu pada kasus
ini.
Lanjutan ... Pengobatan
Hidronefrosi akut
a. Jika fungsi ginjal telah menurun
b. Jika fungsi ginjal telah menurun

Hidronefrosi kronik
a. Ureter yang menyempit atau abnormal
b. Dilakukan pembedahan untuk membebaskan ureter
dari jaringan fibrosa.
c. Jika uretra tersumbat
Pemeriksaan Medis

 Pemeriksaan Radiologi
 Pemeriksaan Rontgen BNO
 Pemeriksaan USG
Pemeriksaan Penunjang

 Kadar leukosit

 Kadar eritrosit
Terapi Medis

• Maintenance dengan infus ringer laktat


• Ketorolac
• Cefotaxim
• Ranitidin
Diagnosa

 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan


obstruksi akut
 Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan
penyimpangan ureter/uretra
 Gangguan muntah kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan mual dan muntah
 Hipertensi berhubungan dengan proses infeksi
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai