PEMBUKAAN
1
2
1.4 MANFAAT
Dengan kita mengetahui tentang anemia sel sabit, maka kita sebagai seorang
perawat akan dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami
anemia sel sabit. Selain itu kita dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat
tentang penyakit anemia sel sabit.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
panjang dan perut adalah tempat nyeri yang lebih umum pada orang
dewasa.
2. Krisis sequestrasi. Dapat terjadi selama masa kanak-kanak, biasanya 3-
4 tahun, sebelum limpa mengalami infark. Limpa tiba-tiba menjadi
membesar dan dipenuhi darah, ini dapt menyerap sebagian besar dari
total volume darah dan bisa berakibat fatal.
3
3. Krisis aplastik akut. Terjadi sebagai komplikasi dari infeksi, umumnya
karena parvovirus B19. Infeksi Parvovirus B19 akut menyebabkan
penghentian sementara produksi eritrosit, yang biasanya berlangsung
sekitar 5-7 hari. Pada orang normal, dimana eritrosit digantikan sekitar
1% per hari, penurunan sementara terhadap hemoglobin tidak
signifikan. Karena kelangsungan hidup eritrosit sangat menurun pada
pasien yang mengalami anemia sel sabit (10-20 hari, dibanding dengan
120 hari pada individu normal), hemoglobin menurun jauh lebih cepat
(sampai 1 g/dL per hari); tanpa transfusi, bisa berakibat fatal yang
ditandai dengan eksaserbasi anemia. Pemulihan hematopoiesis
biasanya terjadi setelah sekitar 7 hari.
sepasang gen normal. Sedangkan proporsi bagi anak untuk tetap menjadi
pembawa adalah 50 persen.
Selain orang-orang Asia, penyakit anemia sel sabit banyak dialami oleh
orang-orang Timur Tengah, Afrika, Mediterania Timur, dan Karibia.
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi pada gen yang memberikan
instruksi pada tubuh untuk membuat hemoglobin – senyawa merah kaya zat besi
yang memberikan warna merah pada darah. Hemoglobin memungkinkan sel darah
merah untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh. Dalam
anemia sel sabit, hemoglobin yang abnormal menyebabkan sel darah merah
menjadi lengket dan cacat.
Gen sel sabit diturunkan dari generasi ke generasi dalam pola pewarisan
yang disebut warisan autosomal resesif. Hal ini berarti bahwa baik ibu dan ayah
pasti telah mewariskan bentuk cacat gen kepada anak.
Jika hanya salah satu orang tua yang mewariskan gen sel sabit pada anak,
anak hanya akan memiliki sifat sel sabit. Dengan satu gen hemoglobin normal dan
salah satu bentuk cacat gen, orang-orang dengan sifat sel sabit membuat
hemoglobin normal dan hemoglobin sel sabit. Darah mereka mungkin
mengandung beberapa sel sabit, tetapi biasanya kondisi ini tidak menimbulkan
gejala. Namun, kondisi ini bisa menjadi pembawa penyakit, yang berarti bahwa
mereka yang memiliki sifat sel sabit dapat menurunkan gen yang rusak kepada
anak-anak mereka nantinya.Pada setiap kehamilan, dua orang dengan ciri-ciri sel
sabit memiliki:
a. Peluang 25 persen memiliki anak yang tidak terpengaruh dengan
hemoglobin normal
b. Peluang 50 persen memiliki anak yang juga merupakan pembawa sifat sel
sabit
c. Peluang 25 persen memiliki anak dengan anemia sel sabit
Faktor Risiko :
Risiko seorang anak mewarisi anemia sel sabit dipengaruhi oleh faktor
genetika. Untuk bayi yang lahir dengan anemia sel sabit, kedua orang tua pasti
membawa gen sel sabit.
6
Gen ini lebih sering terjadi pada keluarga yang berasal dari Afrika, India,
negara-negara Mediterania, Arab Saudi, kepulauan Karibia, dan Amerika Selatan
dan Tengah. Di Amerika Serikat, kondisi ini paling sering mempengaruhi orang-
orang kulit hitam.
Eritrosit mengandung Hb S
Deoksigenasi lama
Elongasi
SDM kaku
Membentuk sabit
2. Mengatasi sickle cell crisis. Untuk mengatasi sickle cell crisis yang sering
kambuh (lebih dari enam kali dalam setahun), dokter biasanya akan
meresepkan Obat ini mampu menstimulasi tubuh untuk memproduksi satu
jenis hemoglobin yang tidak terpengaruh oleh mutasi sel sabit bernama
hemoglobin fetus (HbF) untuk menggantikan hemoglobin pasca lahir (Hb)
yang rusak. Meski cukup efektif, penggunaan hydroxycarbamide dapat
menimbulkan berbagai efek samping. Di samping bisa menggagalkan
kontrasepsi dan meningkatkan risiko bayi cacat pada ibu hamil,
penggunaan hydroxycarbamide tanpa resep dari dokter dikhawatirkan bisa
menurunkan tingkat kekentalan darah pada taraf yang berbahaya dan
menurunkan kadar sel darah putih dalam tubuh yang justru membuat
seseorang yang mengonsumsinya rentan terhadap infeksi.
3. Penanganan nyeri. Apabila Anda merasakan rasa sakit yang mengganggu
ketika mengalami periode sickle cell crisis, cobalah redakan dengan cara
mengompres bagian yang sakit dengan handuk hangat, mengalihkan
pikiran dari rasa sakit tersebut (misalnya dengan bermain video game,
menonton film, atau membaca cerita favorit), minum banyak cairan untuk
memperlancar aliran darah yang tersumbat, dan mengonsumsi obat pereda
nyeri yang dijual bebas di apotek (misalnya parasetamol. Apabila rasa
sakit belum juga hilang dan malah makin mengganggu, segera temui
dokter. Dokter kemungkinan akan meresepkan obat pereda nyeri dengan
dosis lebih kuat yang mengandung kombinasi dari kodein dan parasetamol
atau menyuntikkan morfin.
4. Mengatasi anemia. Untuk mengatasi gejala kekurangan darah atau
anemia pada penderita anemia sel sabit, dokter biasanya akan meresepkan
suplemen vitamin B9 atau asam folat dan menyarankan jenis-jenis
makanan yang diperlukan untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
Kelompok makanan tersebut dapat meliputi hati, kacang hijau, kacang
polong, kentang, dan bayam).
5. Mengatasi pertumbuhan yang terhambat. Bagi anak-anak yang
mengalami masalah pertumbuhan, kemungkinan dokter akan meresepkan
suplemen zat seng (zinc) guna menstimulasi pertumbuhan tulang dan otot.
9
Pasien dengan anemia sel sabit memerlukan diet sehat, suplemen asam
folat, vitamin d dan seng dan menghindari pemicu untuk krisis. Ini termasuk
merokok, alkohol, kelelahan, dehidrasi, suhu dingin dan panas, konstriksi pakaian
dll.
Tidak ada obat untuk anemia sel sabit, tetapi frekuensi dan kualitasnya
krisis dan komplikasi mereka dapat dikurangi. Mereka perlu menyelesaikan
vaksinasi melawan flu, pneumococcus meningitis, Hepatitis B dan penyakit
lainnya untuk mencegah infeksi.
Selain melalui obat dokter, kita juga bisa menerapkan pola hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari guna meminimalkan gejala anemia sel sabit. Contoh-contoh
pola hidup sehat dalam kondisi ini adalah dengan rutin mengonsumsi makanan
sehat dengan nutrisi seimbang (karbohidrat, protein, sayur, dan buah) , melakukan
olahraga yang dianjurkan dokter (biasanya olahraga ringan yang tidak terlalu
menguras energi), dan minum cukup cairan.
Anda juga dianjurkan untuk menjauhi faktor-faktor yang bisa memicu
terjadinya sickle cell crisis, misalnya merokok, mengonsumsi minuman
beralkohol berlebihan, menggunakan obat-obatan terlarang, mengalami stres,
10
berada di area tinggi dengan kadar oksigen rendah, dan berada di daerah bersuhu
ekstrem.
1. Jelaskan sifat penyakit dan jawab pertanyaan yang diajukan oleh klien dan
keluarganya.
2. Jelaskan bahwa SCD berlangsung seumur hidup, kepatuhan terhadap
pengobatan, dan tindak lanjut sangat memengaruhi keberhasilan terapi.
3. Beri motivasi orang tua untuk melakukan uji HbS pada anak-anaknya.
Sarankan orang tua untuk melakukan skrining dan konsultasi genetik.
4. Sarankan klien untuk rutin melakukan pemeriksaan medis terutama hitung
sel darah merah.
5. Sarankan orang dewasa karier HbS untuk melakukan konseling genetik
sebelum menikah dan memiliki anak.
6. Ingatkan wanita dengan anemia sel sabit mengenai kehamilan berisiko
tinggi.
11
3.1 KESIMPULAN
Anemia sel sabit adalah kondisi anemia di mana terdapat ketidaknormalan
bentuk sel darah merah, dari yang semestinya bulat dan fleksibel, menjadi
berbentuk sabit dan keras. Secara garis besar, anemia dapat dibedakan menjadi 4
kelompok, yaitu: 1) anemia yang disebabkan oleh cacat atau masalah yang ada
pada faktor konstitusional dari sel darah merah; 2) anemia yang disebabkan oleh
defisiensi atau kekurangan bahan-bahan yang berasal dari luar tubuh; 3) anemia
karena kehilangan sel darah merah yang baik dan sehat; dan 4) anemia yang
disebabkan karena adanya reaksi autoimun dari tubuh.
3.2 SARAN
Setelah mengetahui berbagai macam tentang anemia sel sabit diatas, kita
sebagai seorang perawat harus benar-benar mengetahui bagaimana cara
melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami anemia sel sabit.
Dan kita juga dapat mengetahui tentang ciri-ciri penyakit anemia sel sabit.
12
DAFTAR PUSTAKA
13