Anda di halaman 1dari 28

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650

REFERAT
MENINGIOMA
Disusun oleh :
Gimyarevski Ellyasaf Tanihatu (11.081)

Dosen pembimbing : dr. Tri Harjanto, Sp. Rad, MSc

KEPANITERAAN ILMU RADIOLOGI


RUMAH SAKIT MARDI WALUYO, METRO,
LAMPUNG
Periode 7 November 10 Desember 2016
PENDAHULUAN

Kata meningioma pertama kali dikenalkan oleh Cushing


pada tahun 1922.

Meningioma merupakan tumor meninges yang sifatnya jinak,


tumbuh lambat, biasanya tumbuh dekat dura mater, yang
dipercaya berasal dari sel yang berhubungan dengan vili
arakhnoid.

Meningioma dapat terjadi dimana saja sepanjang lapisan


meninges.

Kebanyakan meningioma tidak disadari sampai tumor ini


menimbulkan gangguan neurologik.
INSIDEN

Kasus pertama dari tumor ini dilaporkan pada tahun 1614


oleh Felix Plater dari Swiss.

Meningioma terhitung sebanyak 15-20% dari semua kasus


tumor intracranial.

Angka kejadian meningioma sekitar 2,3 per 100.000 populasi


pada laki-laki dan sekitar 5,5 per100.000 populasi pada wanita.

Dari lokalisasinya sebagian besar meningioma terletak di


daerah supratentorial.
Insidens meningkat terutama pada
daerah yang mengandung granulatio
Pacchioni.

Arachnoidea Mater

Granulatio Pacchioni /
Granulations Arachnoideae
ANATOMI
PATOFISIOLOGY

Meningioma
KLASIFIKASI

Klasifikasi meningioma menurut WHO

Grade I : Meningioma tumbuh dengan lambat.

Grade II : Meningioma grade II disebut juga meningioma


atypical. Jenis ini tumbuh lebih cepat dibandingkan
dengan grade I.

Grade III : Meningioma berkembang dengan sangat


agresif dan disebut meningioma malignant atau
meningioma anaplastik.
badan psammoma inti gepeng
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN
NEUROLOGIS

Pasien usia 40-70 tahun


Gejala awal tidak khas
Nyeri punggung
Nyeri kepala kronis
Gangguan sensibilitas
Riw. Mual, Muntah
Gangguan motorik
Kejang, riw. Kejang
Gangguan penglihatan
GEJALA DAN TANDA
1 Foto Polos Kepala

Pemeriksaan 2 CT-Scan

Penunjang 3 MRI

4 Angiografi

5 Pemeriksaan PA
FOTO POLOS

Hiperostosis adalah salah satu gambaran mayor


dari meningioma pada foto polos. Diindikasikan
untuk tumor pada meningen.
Tampak erosi tulang dan dekstruksi sinus
sphenoidales, kalsifikasi dan lesi litik pada
tulang tengkorak.
Pembesaran pembuluh darah meningen
menggambarkan dilatasi arteri meningen yang
mensuplai darah ke tumor.
Kalsifikasi terdapat pada 20-25% kasus dapat
bersifat fokal maupun difus.
Hasil foto polos cranium yang menunjukkan hiperostosis
CT-SCAN KONTRAS DAN CT-SCAN TANPA
KONTRAS

Memperlihatkan paling banyak meningioma.


Tampak gambran isodens hingga hiperdens pada
foto tanpa kontras
Gambaran peningkatan densitas yang homogeny
pada foto dengan kontras.
Tumor juga memberikan gambaran komponen
cystic dan kalsifikasi pada beberapa kasus.
Oedem peritumoral dapat terlihat dengan jelas.
Hasil CT scan meningioma parasagital
Hasil CT scan meningioma konveksitas
Hasil CT scan meningioma sphenoid
Hasil CT scan meningioma tentorial
Hasil CT scan meningioma intraorbital
Hasil CT scan meningioma intraventrikular
MRI
Merupakan pencitraan yang sangat baik
digunakan untuk mengevaluasi meningioma.
MRI memperlihatkan lesi berupa massa, dengan
gejala tergantung pada lokasi tumor berada,
gambaran meningioma 62-70% terdapat dural
tail
FOTO MRI
PENATALAKSANAAN

American Brain Tumor Association berpendapat


tentang penanganan terhadap meningioma terbagi
atas 4 kategori, yaitu :

Observasi
Operasi pengangkatan tumor
Radioterapi
Stereotactic radiosurgery
KOMPLIKASI

Komplikasinya merupakan resiko operasi yang


tidak bisa dihindari seperti

Perdarahan
Defisit neurologis
Infeksi.

Kemungkinan komplikasi semakin besar pada


ukuran tumor yang besar atau lokasinya sulit
seperti pada dasar Cranium
PROGNOSIS

Pada umumnya prognosa meningioma adalah


baik, karena pengangkatan tumor yang
sempurna akan memberikan penyembuhan
yang permanen.

Anda mungkin juga menyukai