Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

MENINGIOMA

Oleh:
Nur Annisa Kadir

Pembimbing:
dr. Albertus Varera, Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM PENDIDIKAN BAHTERAMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
PENDAHULUAN
D
D
Latar Belakang
Meningioma adalah tumor pada meningens, yang
merupakan selaput pelindung yang melindungi otak
dan medulla spinalis. Meningioma merupakan neoplasma
intrakranial nomor 2 dalam urutan frekuensinya yaitu
mencapai angka 20% Meningioma dapat timbul pada
tempat manapun di bagian otak maupun medulla spinalis,
tetapi umumnya terjadi di hemisfer otak di semua
lobusnya. Kebanyakan meningioma bersifat jinak
(benign).
Anatomi
Definisi

Meningioma merupakan tumor jinak tersering yang


berasal dari arachnoid cap cells duramater dan
umumnya tumbuh lambat. Lesi meningioma umumnya
memiliki batas yang jelas, tapi dapat saja memberikan
gambaran lesi yang difus, sebagai contoh adalah
meningioma yang tumbuh di sphenoid ridge dan
disebut meningioma en plaque. Meningioma dapat
tumbuh intrakranial maupun pada kanalis spinalis.
Klasifikasi
 Grade I (umumnya jinak ): meningotelia, psamomatosa, sekretorik,
fibroblastik, angiomatosa, limfoplasmosit, transisional, mikrokistik,
dan metaplastik.
 Grade II (memiliki angka rekurensi yang tinggi, terutama bila
tindakan reseksi tidak berhasil mengangkat tumor secara total) :
clear-cell, chordoid, atipikal. Tipe chordoid biasanya disertai dengan
penyakit Castleman (kelainan proliferasi limfoid).
 Grade III (anaplastik) : papiler (jarang dan tersering pada anak-anak),
rhabdoid dan anaplastik. Grade III ini merupakan meningioma
malignan dengan angka invasi lokal yang tinggi, rekurensi tinggi,
dan ada metastasis.
Epidemiologi
Tumor jinak intrakranial tersering dengan
estimasi 13-26% dari total tumor primer
intrakranial.

Rasio perempuan diban


dingkan laki-laki = 2:1.

Angka insiden adalah 6/100.000 (terbanyak terdapat pada


usia lebih dari 50 tahun).
Etiologi

Hingga saat ini etiologi dari


Kejadian meningioma juga
meningioma sendiri belum
dikaitkan dengan adanya
dapat diketahui secara pasti.
reseptor yang berinteraksi
Beberapa penelitian
dengan hormon seks
meyakini bahwa adanya
progesteron dan androgen
peran genetik yaitu adanya
serta adanya riwayat radiasi
NF2 atau gen supresor
kepala.
tumor .
Manifestasi Klinis
Gejala dapat pula spesifik terhadap lokasi tumor : Gejala umumnya seperti :
•Meningioma falx dan parasagittal : nyeri tungkai •Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat
•Meningioma Convexitas : kejang, sakit kepala, defisit beraktifitas atau pada pagi hari.
neurologis fokal, perubahan status mental •Perubahan mental
•Meningioma Sphenoid : kurangnya sensibilitas wajah, •Kejang
gangguan lapangan pandang, kebutaan, dan penglihatan ganda. •Mual muntah
•Meningioma Olfactorius : kurangnya kepekaan penciuman, •Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.
masalah visus.
•Meningioma fossa posterior : nyeri tajam pada wajah, mati
rasa, dan spasme otot-otot wajah, berkurangnya pendengaran,
gangguan menelan, gangguan gaya berjalan,
•Meningioma suprasellar : pembengkakan diskus optikus,
masalah visus
•Spinal meningioma : nyeri punggung, nyeri dada dan lengan
•Meningioma Intraorbital : penurunan visus, penonjolan bola
mata
•Meningioma Intraventrikular : perubahan mental, sakit
kepala, pusing
Gambaran Radiologi
1. Foto polos kepala

Foto polos kepala menunjukkan massa bundar yang ditandai dengan kontur yang sedikit
padat.
2. CT Scan

Pada CT scan, tumor terlihat isodens atau sedikit hiperdens jika dibandingkan dengan jaringan otak
normal. Seringkali tumor juga memberikan gambaran berlobus dan kalsifikasi pada beberapa kasus
Hasil CT scan meningioma konveksitas dan
sphenoid
3. MRI
Pada MRI, tumor terlihat isointens pada 65% kasus dan hipointens pada sisanya jika dibandingkan
dengan jaringan otak normal. Kelebihan MRI adalah mampu memberikan gambaran meningioma
dalam bentuk resolusi 3 dimensi, membedakan tipe jaringan ikat, kemampuan multiplanar dan
rekonstruksi. MRI dapat memperlihatkan vaskularisasi tumor, pembesaran arteri, invasi sinus
venosus, dan hubungan antara tumor dengan jaringan sekitarnya.
4. Angiografi
Kelainan pembuluh darah yang paling khas pada meningioma adalah adanya pembuluh darah yang
memberi darah pada neoplasma oleh cabang-cabang arteri sistim karotis eksterna. Arteri dan kapiler
memperlihatkan gambaran vascular yang homogen dan prominen yang disebut dengan mother in law
phenomenon.
Penatalaksanaan Simpson
Grade
Completeness of Resection 10-year R
ecurrence

Penatalaksanaan meningioma tergantung dari Grade I complete removal including rese 9%

lokasi dan ukuran tumor itu sendiri. Terapi ction of underlying bone and ass
meningioma masih menempatkan reseksi operatif ociated dura
sebagai pilihan pertama. Beberapa faktor yang Grade II complete removal + coagulation 19%
mempengaruhi operasi removal massa tumor ini of dural attachment
antara lain lokasi tumor, ukuran dan konsistensi,
Grade III complete removal w/o resection 29%
vaskularisasi dan pengaruh terhadap sel saraf, dan
of dura or coagulation
pada kasus rekurensi, riwayat operasi sebelumnya
dan atau radioterapi. Grade IV subtotal resection 40%
Lebih jauh lagi, rencana operasi dan tujuannya
berubah berdasarkan faktor risiko, pola, dan
rekurensi tumor. Tindakan operasi tidak hanya
mengangkat seluruh tumor tetapi juga termasuk dura,
jaringan lunak, dan tulang untuk menurunkan
kejadian rekurensi.
Prognosis

Pada umumnya prognosa meningioma adalah baik, karena


pengangkatan tumor yang sempurna akan memberikan
penyembuhan yang permanen. Pada orang dewasa
kelangsungan hidupnya relatif lebih tinggi dibandingkan pada
anak-anak, dilaporkan kelangsungan hidup rate lima tahun
adalah 75%.
D
D
Thank you

Anda mungkin juga menyukai