Anda di halaman 1dari 55

Dasar – dasar MRI

dr. Indriasari, SpRad


12 Oktober 2019
FK UNIBA Batam
MRI (magnetic resonance images)

Salah satu pemeriksaan diagnostik dalam ilmu kedokteran,


khususnya radiologi yang menghasilkan gambaran
potongan tubuh manusia dengan menggunakan medan
magnet dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen,
tanpa menggunakan sinar X.
Pemindai resonasi magnetik mendapatkan citra tubuh dengan memenfaatkan
sifat magnetik inti atom tertentu, terutama inti atom hidrogen pada molekul
air. Pasien diposisikan pada terowongan pemindai, dikelilingi oleh magnet
yang besar, dan dipajankan pada medan magnet berintensitas tinggi. Hal ini
mendorong inti atom hidromegnetik untuk bersatu pada medan magnet suatu
gelombang frekuensi radio diberikan pada inti atom ini dan kemudian
memindahkannya dari posisi sebelumnya, ketika gelombang ini meghilang,
ini atom tersebut kembali kekeadaan sebelumnya, melepaskan energi (dalam
bentuk sinyal frekuensi radio). Analisis komputer memproses energi ini
menjadi citra skala abu-abu

Prinsip MRI : mempelajari respon jaringan dalam suatu medan magnet


terhadap gelombag frekuensi radio, dimana jaringan patologis memantulkan
sinyal berbeda dibandingkan jaringan normal
KEUNTUNGAN
 Tak menggunakan sinar X
 Tak merusak kesehatan pada penggunaan yang
tepat
 Banyak pemeriksaan tanpa memerlukan zat
kontras, dapat memperlihatkan pembuluh darah
tanpa kontras (MRA)
 Potongan dapat 3 dimensi
 Tidak terdapatnya artefact akibat kurangnya sinyal
dari tulang
 Detail anatomis sangat baik pada jaringan lunak
KERUGIAN

 Alat mahal
 Pemeriksaan cukup lama dan sulit
 Pasien yang mengandung metal tak dapat diperiksa
(alat pacu jantung, protese)
 Citra yang kurang baik pada lapangan paru
 Tidak mampu menunjukkan kalsifikasi dengan
akurat
 Darah segar pada pendarahan baru tidak dapat
dievaluasi sebaik CT
Penggunaan ;
• Sistema syaraf pusat (tehnik pilihan untuk pencitraan otak dan tulang belakang
• Musculoskeletal (pencitraan akurat pada kelainan persendian, tendon,ligamen dan
otot)
• Jantung : memungkinkan diagnosis berbagai kondisi jantung
• Thorax : penilaian struktur vaskular pada mediastinum
• Abdomen : organ abdomen dapat divisualisasi baik, yang dikelilingi oleh sinyal-
sinyal yang tinggi dari lemak sekitarnya
• Pelvis : Staging neoplasma prostat, saluran kemih dan pelvis
Barang yg harus ditanggalkan sebelum masuk area
MRI

Jam analog
Tape recorder
Credit card
Calculators
Perhiasan
Wigs
Jepit rambut
Gigi palsu dll
Orang yg tidak boleh masuk

 Pasien dengan pacemaker


 Pasien dengan klip aneurisme
Pasien hamil

Safety Committee of Society for Magnetic


Resonance Imaging (1991) : Mengeluarkan
pedoman : bahwa utk pasien hamil bila
pemeriksaan yang tidak memungkinkan, dan
hanya dengan MRI, pasien tsb harus diberi
informasi bahwa hingga saat ini tidak indikasi
bahwa MRI menimbulkan efek pd pasien hamil.
Bahan ferromagnetik dpt berbahaya

 Bahan feromagnetik semua tertarik oleh magnet. Klip


kertas atau hair pins – bila tertarik ke magnet (1,5 T)
kecepatan hingga 60 km/jam.
 Alat bantu lain : gunting, klem yg terbuat dari
stainless steel juga tertarik magnet
 Tangki oksigen juga dpt ditarik oleh magnet
 Petugas lain spt perawat, cleaning service, pemadam
kebakaran dll harus diberi penjelasan tentang bahaya
magnet tsb.
 Di depan ruangan, harus ditempelkan tanda
 Screening dengan metal detector bila ada.
Prothesis dan Implant
 Implantasi pd pasien dapat menimbulkan serius efek
spt : torque (berputar), heating, artifact pd gbr MRI.
 Aneurisme klips : kontra indikasi MRI .Hanya akan
diperiksa dengan MRI bila klips tsb pasti non
ferromagnetic.
 Protehese : pd katup jantung : dr penelitian
diketahui bahwa 25 dr 29 prothesis terpengaruh oleh
magnet, akan tetapi pergerakannya masih lebih kecil
dibanding dgn akibat pergerakan jantung. Model
Pre-6000 kontra indikasi MRI.
 Otologic implant ( implantasi kokhlea)
 Seluruh kokhlea implant terpengaruh oleh magnet. Pasien
kontra indikasi utk MRI
 Occular implant : dua dari 12 terpengaruh oleh magnet (1,5
T). Eye shadow : dpt menyebabkan ketidaknyamanan pasien.
 Intra occular foreign bodies: sebaiknya di foto plain, objec
ukuran 0,1 x 0,1 x 0,1 mm dapat terlihat pd foto. Karena
ferromagnetik , maka barang tsb bisa berbahaya utk mata dan
sekitarnya.
 Peluru : kebanyakan terbuat dari bahan non
ferromagnetik, namun masih banyak juga yg
ferromagnetik. Harus ekstra hati-hati bila diperiksa
MRI, dipertimbangkan juga letak peluru dalam
tubuh.
 Orthopedik implant : berdasarkan test 15 dari 15
jenis prothese tidak terpengaruh oleh MRI, hanya
menyebabkan rasa hangat.
 Surgical clips dan pins : umumnya aman utk MRI,
hanya menyebabkan artifact pd gambar
Pacemaker

 Pacu jantung, kontra indikasi MRI.


 Bila pacu jantung telah dilepas, masih ada sisa
kawat yg dpt berfungsi sbg antena – shg bisa
menyebakan – cardiac fibrilation.
Kontras dan MRI safety
 Efek kontras media MRI < daripada kontras
dengan Iodium, yakni 1 dari 450.000 pasien atau
2-4% saja.
 Reaksi yg sering terjadi adalah :Pening, mual,
emesis.
 Sesaat memasukkan kontras pasien ditanya,
hingga selama pemeriksaan.
 Pasien diminta untuk memencet emergensi
buzzer
Bagi pasien yang parah yg dipasang berbagai monitor

 Monitor utk memantau heart rate, skin blood


flow, suhu, resipratory rate, oxygen saturation,
blood pressure, end tidal carbon dioksida dll
digunakan monitor yg “MR compatible” dan ada
staf yg ahli dalam alat tsb.
 Dalam menggunakan alat dipertimbangkan:
 kabel harus aman /tidak terkelupas
 Letak kabel harus sedemikian rupa agar tidak beerfek
pd pasien
MRI KEPALA
Indikasi :

 Primary tumor assesment


 Infark (CVA), TIA
 Penyakit demyelinisasi (multipel
sklerosis)
 Kelainan vaskular
 Metastase
 Hearing loss
 Visual distrubances
 Unexplained neurological
symptoms/deficit
MENGAPA PERLU MRI PADA
JARINGAN OTAK
 Excellent contrast resolution
 No ionising radiation
 Simple multiplanar visualisation
 Visualisasi posterior fossa baik terhindar dr artefak
 MS plaque mudah teridentifikasi
 Daerah anatomi patologi yang kecil mudah dikenali
 Dapat pemeriksaan vaskuler tanpa kontras media
 Dapat acquisisi 3D
 Karakterisasi tissue lebih baik
 Meningkatnya kemampuan dalam kegiatan bedah
Patologi Brain dengan MRI
 Cerebral tumor
 Stroke
 Akustik neuroma dan tumor saraf
kranial
 Lesi pituitary
 Gangguan penglihatan
 MS
 Dementia/pikun
 Haemorhage
 Malformasi vaskuler
 Trauma
 Infeksi
 Epilepsi
 Trauma dan tumor wajah-maksila
 Follow up bedah
 Screening aneurisme kongenital
 Aids/ toxoplasmosis
 Gejala/gangguan syaraf yang tidak jelas
Persiapan pasien
 Pasien ganti baju dan melengkapi check list yg
disediakan
 Pasien supine pada meja pemeriksaan dengan
pertengahan kepala didalam coil
 Genu diangkat dan diganjal
 Emergenzy buzzer diberikan kepada pasien dan
dijelaskan kapan harus digunakan.
 Pasien dipasang alat penutup telinga
 Head alignment dan posisinya dalam coil dicek
 Coil dimasukkan dan pasien ditanya apakah pasien
merasa nyaman atau tidak
 Pasien dimasukkan dalam magnet dengan derah
kepla berada pd isosenter
 Pintu ditutup rapat agar tidak ada interferensi RF
 Music on bila pasien pakai headphone dan localizer
dipilih
Kapan media kontras
diperlukan

 Digunakan bila dengan indikasi carsinoma,


sarcoma, dan metastasis
 Digunakan bila curiga infeksi
 Mungkin digunakan pada dinamik sequence spt
pada tumor pituitary
 Selalu digunakan dengan pembobotan T1
MR INTERPRETATION
 Symmetry
 Identify normal structures
 Ventricles
 Grey matter structures
 White matter tracts
 Description of tissue signal on various
different scanning sequences ie. T1
T2 Flair Diffusion Gadolinium
MR HAS ADVANTAGE OF
MULTI PLANAR IMAGING
MRI kepala
MRI Vertebra

Indikasi :
 Tumor
 Infeksi
 Degenerasi
 HNP
 Metastase
MRI Vertebra cervicalis
Indikasi:
- cervical myelopathy
- cervical radiculopathy
- cervical cord compression or truma
- assesment of sinal infection or tumor
- cervical syrinx
- MS plaque pd cord.
Peralatan :
- neck coil/volume neck coil/phase array spinal coil.
- alat imobilisasi
- penutup telinga
Posisi Pasien:
 supine dengan coil diletakkan dibawah leher.
 coil mencakup daerah basis kepala hingga sterno
klavikular joint
Penggunaan kontras :
 Kontras tidak biasa untuk kelainan disk, kecuali pd
penyebaran dr meduloblastoma.
 lesi lain pd cord spt, ependymomas, proses infeksi
dan MS plaque kontras akan sangat membantu.
 Bony tumor biasanya enhance tp gambaran hampir
sama dng vertebrae korpus.
Vertebrae thorakal
Indikasi :
- kelainan disk
- cord compression
- visualisasi MS plaque didaerah thoracal
- thoracic tumor
- lanjutan syrinx dr cervical
Peralatan :
- posterior spinal coil/phase array spinal coil
- penutup teliga
Posisi pasien :
pasien tiduran di atas meja, bagian atas shoulder hingga
lower costal margin masuk dalam coil. Long light pd midline
dan hor light pd pertengahan coil setinggi vertebrae thoracal IV.
Vertebrae Lumbal
Indikasi :
- prolapse disk dengan cord, nerve compression.
- discitis
- evaluasi konus
- failed back syndrom
- arachnoiditis
Peralatan :
posterior spinal coil/phased array spinal coil
pengganjal kaki
penutup telinga
HNP
MRI JANTUNG

 Dapat diperiksa tanpa kontras.


 Gambar jantung: dinding abu-abu,
atrium & ventrikel hitam,
jaringan lemak putih.
 Infark :T2 hiperintens.
 MRI kekuatan 3T dapat diperiksa pembuluh darah
jantung.
MRI HEPAR
 Tumor padat: CT mengetahui perkapuran > MRI
CT kontras mengetahui neovaskularisasi.
 Sirosis
 Perlemakan: USG lebih khas.
MRI kandung empedu &
salurannya (MRCP)

Dapat diketahui kepekatan saluran


empedu.
Batu saluran empedu: hipointens

Gambar MRCP
dilatasi CBD oleh karena multipel
batu di bagian distal. Pemeriksaan ini
tanpa kontras.
LIEN

Pembesaran limpa, tekanan vena porta 


Pancreas
60% kelainan pankreas diketahui.
Pankreatitis akut: hiperintens.
Pankreatitis kronis: MR gambar tidak bagus,
perkapuran tak dapat dibedakan dengan fibrosis.
Kista pankreas: MR bedakan cairan.
Tumor pankreas: invasi dini MR > CT.
Ginjal
 Sumbatan ureter
 Fibrolipomatosis: lemak hiperintens, cairan hipointens
pada T1.
 Infeksi: infeksi kronis sukar bedakan medula dari
korteks, ginjal kecil.
 Kista ginjal
 Tumor: intensitas tak homogen. Vaskularisasi tumor perlu
kontras. MR bedakan std tumor ganas > CT. Invasi dini pada
vena dapat diketahui.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai